Share

Di Balik Topeng si Pria Miskin
Di Balik Topeng si Pria Miskin
Penulis: Kulihat Bintang

Bab 1

Penulis: Kulihat Bintang
Situasi Kota Mano.

Pada sore hari, Nicholas berdiri di pintu gerbang Universitas Bahasa Asing Mano. Dia melihat ke sekeliling seperti sedang mencari seseorang. Bunga mawar merah yang dibawanya berhasil menarik perhatian orang-orang di sekitar. Namun, saat melihat pakaian Nicholas yang lusuh, mereka mencibir dan menghinanya.

Di mata orang-orang, Nicholas hanyalah pria miskin yang tak berguna. Tidak peduli seberapa banyak bunga mawar yang dibawa, tidak akan bisa mengubah fakta bahwa dia adalah pria yang payah.

Namun, Nicholas tidak memedulikan pandangan orang lain. Dia hanya ingin segera bertemu dengan sosok yang telah dinantikannya sejak tadi.

Nicholas telah bekerja keras agar dapat memberikan kejutan yang spesial pada Hari Perempuan. Demi mendapatkan sebuah senyuman manis, dia menggunakan hampir semua gajinya bulan ini untuk membeli kalung emas.

Asalkan gadis yang dicintainya bahagia, Nicholas merasa semua yang dilakukannya sepadan.

Secara berangsur-angsur, kerumunan mulai membubarkan diri, tetapi Nicholas malah mengerutkan alisnya. Dia gelisah karena orang yang ditunggunya belum muncul juga.

Nicholas ingin menelepon gadis yang ditunggu, tapi dia segera mengurungkan niat tersebut. Kalau menelepon gadis tersebut, tujuannya untuk memberikan kejutan akan gagal.

Saat Nicholas sedang cemas, dia mendengar suara tawa yang tidak asing. "Hahaha. Kak Colin, jangan seperti itu! Di sini banyak orang!"

Nicholas tersentak, lalu langsung menoleh ke arah datangnya suara tersebut. Ketika melihat pemandangan di hadapannya, dia merasa seperti disambar petir.

Nicholas melihat seorang gadis dan seorang pria yang berjalan keluar dari kampus. Pria itu memiliki tubuh yang kurus, wajah yang jelek, dan kantung mata yang hitam. Sebaliknya, gadis yang berada di samping tampak sangat cantik, memiliki kulit yang cerah, dan berambut panjang. Gaun putih yang dikenakan membuatnya terlihat seperti setangkai bunga aster.

Sambil tertawa, pria kurus itu merangkul gadis cantik yang ada di sampingnya. Mereka terlihat sangat romantis.

Mata Nicholas memerah, amarah menguasai hati, dan ribuan asumsi langsung bermunculan di dalam benaknya. Kekasih yang sangat dicintai malah berada di dalam pelukan pria lain dan bahkan bermesraan?

"Nicholas, kenapa kamu berada di sini?" Felita terkejut dan panik, dia langsung menyingkirkan tangan Colin yang merangkulnya.

"Nicholas? Felita, apakah dia adalah mantan pacarmu yang miskin dan bekerja di restoran itu?" Colin mengamati Nicholas selama beberapa saat, lalu menertawakannya.

Nicholas tertegun sambil berpikir, 'Mantan pacar? Kenapa aku disebut mantan pacar?'

"Felita, siapa pria ini? Kenapa dia merangkulmu?" tanya Nicholas.

Felita terdiam sejenak dan menatap Nicholas dengan tenang.

Hati Nicholas terasa sesak, dia sangat frustrasi melihat ekspresi Felita yang tenang. Diamnya Felita seolah-olah telah menjawab semua pertanyaan Nicholas.

"Nicholas, hari ini kamu tidak bekerja? Kenapa malah datang ke sini? Kamu bohong, ya?" Felita mengerutkan alis dan nada bicaranya terdengar sangat dingin.

"Jawab aku! Siapa pria ini? Apa hubungan kalian?" tanya Nicholas.

Wajah Felita menjadi masam, sedangkan Colin maju dan mengamati Nicholas, lalu berkata, "Siapa aku? Apakah kamu tidak bisa melihat kemesraanku dengan Felita? Kamu buta, ya?"

Nicholas sangat murka, dia menatap Felita dengan penuh amarah.

Raut wajah Felita terlihat serius. "Nicholas, karena kamu sudah melihat semuanya, aku akan memberitahumu sekarang juga! Aku dan Kak Colin saling mencintai. Aku harap, kamu tidak menjadi orang ketiga di antara kami!"

"Saling mencintai? Kalau kalian saling mencintai, lantas bagaimana denganku?" tanya Nicholas sambil menggertakkan gigi. Suaranya sampai terdengar gemetaran.

"Bagaimana denganmu?" Colin memandang penampilan Nicholas dengan jijik, lalu perlahan-lahan mendekat dan berkata, "Kamu hanyalah pria yang tidak berguna! Hahaha ...."

Wajah Nicholas memucat, dia mendorong Colin dan bergegas meraih pergelangan tangan Felita. "Apa yang sebenarnya terjadi?"

Felita mengempaskan genggaman Colin sambil menatapnya dengan sinis. "Singkirkan tanganmu yang kotor! Jangan menyentuhku!"

Nicholas terkejut mendengar ucapan Felita. Dia melangkah mundur dan bunga di tangannya pun jatuh ke atas lantai.

"Nicholas, kita putus! Kamu tidak bisa memberikan yang aku inginkan!" Felita berbicara dengan santai.

"Putus?" Ekspresi Nicholas sedikit berubah.

"Benar!" jawab Felita dengan dingin dan tidak sungkan. "Kamu tidak bisa memberikan kehidupan yang aku inginkan! Kamu juga tidak bisa memberikanku kebahagiaan. Untuk apa aku bersamamu? Di saat teman-teman lain berulang tahun, mereka mendapatkan ponsel, tas, ataupun hadiah mahal, sedangkan aku? Apa yang aku dapatkan?! Hanya seribu bangau kertas! Norak! Apakah kamu tidak merasa malu?"

Nicholas tertegun, dia menghabiskan waktu selama lebih dari setengah tahun untuk melipat seribu bangau kertas yang akan diberikan sebagai hadiah ulang tahun Felita. Tidak disangka, ternyata bangau kertas itu sama sekali tidak bernilai di mata Felita.

"Kamu tidak punya uang, tidak punya kedudukan, tidak punya apa-apa! Untuk apa aku bersamamu? Untuk mengajakku hidup susah? Atau agar aku membantumu bekerja di restoran?" kata Felita.

Felita sama sekali tidak sungkan-sungkan. "Nicholas, aku mau berpacaran denganmu karena aku mendengar keluargamu sangat kaya. Tapi setelah menjalin hubungan, aku baru menyadari bahwa keluargamu sama sekali tidak punya apa-apa. Kamu hanyalah seorang pria miskin, membelikanku kosmetik seharga enam juta saja tidak mampu. Bagaimana aku bisa bersamamu?"

Awalnya, Nicholas menggertakkan gigi, tetapi setelah dipikir-pikir, dia malah merasa konyol.

Ternyata semua hanyalah demi uang? Nicholas berpikir, 'Felita memilih selingkuh karena merasa akan hidup susah bila terus berpacaran denganku?'

Nicholas tidak menyangka semua akan berakhir seperti ini. Dia juga tidak menyangka kalau Felita adalah wanita yang tega dan materialistis.

Awalnya, Nicholas telah dijodohkan dengan Samantha, putri sulung Keluarga Tansil.

Namun, Nicholas membatalkan perjodohannya dengan Samantha karena dia dan Felita sudah berpacaran. Kalau tahu akan seperti ini, bagaimana mungkin dia akan mengorbankan perjodohan itu sampai harus bertengkar dengan Kakek Winata?

Sejak pertengkaran itu, semua fasilitas disita dan Nicholas tidak diberikan uang sepeser pun hingga terpaksa harus bekerja sebagai pelayan di restoran.

Nicholas telah berkorban sangat banyak, dia bahkan pulang untuk membujuk Kakek Winata agar merestui hubungannya. Di saat Keluarga Winata telah memberikan restu, ternyata Felita malah berselingkuh.

"Kenapa? Tidak terima?" Colin menghina Nicholas, lalu mendorong bahunya dengan arogan. "Jangan banyak omong kosong! Orang miskin sepertimu memang tidak pernah berkaca. Di dunia ini tidak ada roti yang jatuh dari langit. Aku peringatkan, Felita adalah pacarku! Pergi, jangan merusak suasana hati kami!"

Saat mendengar ucapan Colin, Nicholas menggertakkan gigi sambil menoleh ke arah Felita dan bertanya, "Felita, aku tanya untuk terakhir kalinya, apakah kamu meninggalkanku demi uang? Apakah kamu ingin bersamaku hanya karena mendengar kalau keluargaku kaya? Apakah kamu tidak akan menyesali keputusanmu ini?"

"Menyesal? Kamu berpikir aku akan menyesal?" Felita menatap Nicholas dengan sinis. "Selama mendekatiku, Kak Colin memberikanku hadiah-hadiah yang mahal. Ada ponsel, kosmetik, dan barang-barang mewah lainnya. Coba tanyakan kepada dirimu sendiri, apakah kamu juga bisa memberikan semua itu kepadaku?"
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Roman Saputra
kota mano itu dimana min?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 2

    Mata Nicholas langsung memerah. "Aku bisa!""Kamu bisa?" Felita terbelalak selama beberapa saat, lalu kembali menghina Nicholas. "Masih berani omong kosong? Mau sampai kapan kamu melanjutkan kebohongan ini? Aku sudah muak denganmu! Aku beri tahu, aku ... tidak akan ... pernah menyesal!"Saking marahnya, jantung Nicholas berdebar sangat kencang."Segera pergi dari sini! Aku tidak mau melihatmu lagi. Oh iya, jangan pernah bilang kalau kita saling mengenal," kata Felita dengan dingin dan sambil menunjuk pintu gerbang.Colin maju sambil menyengir, lalu menepuk pipi Nicholas dengan menggunakan satu tangan dan berkata, "Kenapa? Tidak terima? Kalaupun tidak terima, memangnya kamu mau apa? Siapa suruh keluargamu miskin? Bagi kami, uang adalah segalanya. Apakah kamu mengerti?"Nicholas mengepalkan tangan sambil memelototi Colin."Apa gunanya memelototiku?" Colin tertawa terbahak-bahak. "Nicholas, wajahmu terlihat begitu pucat. Sudah berapa hari tidak makan? Begini saja, bagaimana kalau kamu ber

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 3

    Nicholas sudah berlari keluar.Setibanya di depan gerbang sekolah, Nicholas melihat beberapa barisan mobil mewah yang berhenti di depannya. Sebuah mobil Rolls Royce berhenti di tengah. Belasan mobil mengapitnya dari depan dan belakang. Mereka bertanggung jawab untuk membuka jalan sekaligus menjaga mobil itu.Dua orang pengawal yang berdiri di luar langsung memberikan hormat dan membuka pintu mobil saat melihat kemunculan Nicholas.Pada saat bersamaan, sebuah mobil BMW sport berbelok di tikungan. Felita duduk di kursi penumpang sambil tersenyum bahagia. Saat hendak berbicara, dia melihat sosok familier yang berdiri di antara barisan mobil mewah. Sosok itu sangat mirip dengan Nicholas."Siapa itu?" "Sayang, ada apa?" tanya Nicholas sambil tersenyum.Felita sedikit tercengang. "Sepertinya aku melihat Nicholas masuk ke dalam mobil itu.""Sayang, kamu pasti salah lihat. Apakah kamu tahu berapa harga mobil-mobil itu? Lihat logo yang ada di atas mobil itu! Bahkan mobil mereka yang paling mur

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 4

    Saat melirik Felita, Nicholas melihat Felita menatapnya dengan jijik. Entah kenapa, tatapan itu justru membuat Nicholas sangat marah. Namun, sekarang bukanlah waktu yang tepat untuk memberikannya pelajaran. Jelas-jelas, Nicholas telah memesan tempat ini, kenapa tiba-tiba malah jadi Colin yang memesannya?"Nicholas, kami sudah memberi tahu mereka kalau kamu yang memesan tempat ini, tapi mereka masih saja mau merebutnya. Hari ini aku akan menghajar mereka, lihat saja siapa yang masih berani berbuat semena-mena ...." Tanpa basa-basi, Sandy pun maju dan menyerang.Namun, Nicholas segera mencegatnya dan berkata, "Tanyakan saja kepada pelayan. Aku yakin sudah memesan tempat ini.""Menanyakan kepada pelayan? Apakah dengan memanggil pelayan, lantas tempat ini akan menjadi milikmu?" Colin menatap Nicholas sambil mentertawakannya. "Sana, coba panggil pelayannya!"Nicholas tersenyum dingin dan memanggil pelayan.Pelayan segera datang dan memeriksa daftar pemesanan. Seketika, wajah pelayan menjadi

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 5

    Sesaat mendengar ucapan Nicholas, Felita langsung menoleh dan memelototinya dengan tidak percaya."Nicholas, apa hakmu mengusir semua orang yang makan di sini? Memangnya kamu bisa mengusir orang seenak hati?" teriak Colin yang marah besar.Nicholas tidak memedulikan Colin, melainkan langsung memandang ke arah Pak Johan.Pak Johan langsung mengangguk dan berkata, "Baik, Tuan Nicholas. Dalam 10 menit, kami akan membereskan semuanya dan para pelayan akan melayani Anda secara khusus. Semoga Anda bisa memaafkan kelalaian kami."Felita membuka mulutnya tanpa tahu harus berkata apa. Dia tidak bisa memercayai yang dilihatnya."Aku adalah tuan muda Mondial Jewelry, beraninya kamu mengusirku?" tanya Colin."Tuan, kami benar-benar meminta maaf. Mohon segera tinggalkan restoran ini. Kalau tidak, aku akan segera memanggil polisi," kata Pak Johan dengan dingin."Tunggu sebentar!" Nicholas melambaikan tangan dan berkata dengan dingin, "Oh iya, meja dan kursi ini bekas diduduki oleh mereka. Aku tidak

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 6

    "Benar, kartu itu memang bukan milikku," jawab Nicholas."Menyedihkan, apa hebatnya menggunakan barang orang lain untuk menyombongkan diri? Apakah kamu pikir dengan seperti itu bisa mengubah nasibmu yang miskin?"Nicholas sedih dan sakit hati saat membaca pesan itu. Akhirnya, dia memilih untuk menyimpan ponselnya. Sekarang, dia sudah tidak memedulikan pandangan Felita. Walaupun Felita mengira kalau dia menggunakan kartu orang lain, dia juga tidak peduli.Bagi Nicholas, gadis itu hanyalah mimpi buruknya. Karena sudah terbangun dari mimpi buruk, dia tidak akan memikirkannya lagi.Nicholas menyimpan ponselnya, lalu melihat ke setiap sudut kamar, sebagian besar orang sudah tidur. Nicholas pun membalikkan badan dan juga tidur.Pada pagi hari, ponsel Nicholas kembali bergetar. Dia mengangkat panggilan tersebut, lalu terdengar suara Monica yang mengomelinya."Nicholas, sudah jam berapa sekarang? Apa maksudmu? Aku akan memberikanmu 10 menit. Kalau dalam 10 menit kamu tidak datang, aku akan men

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 7

    Beberapa orang ini bukan datang untuk makan, tetapi untuk mencari masalah.Nicholas mulai mewaspadai mereka, dia berdiri di kejauhan sambil memperhatikan beberapa pemuda itu. Di saat bersamaan, terdengar suara Monica yang memanggilnya. "Nicholas, apa yang kamu lakukan di sana?"Nicholas menoleh dan melihat wajah Monica yang dingin. Kemudian, Monica berbicara dengan ekspresi sinis, "Kenapa kamu memperhatikan pelanggan seperti itu? Masih tidak pergi ke dapur dan melakukan pekerjaanmu? Entah apa yang dipikirkan oleh ayahku sampai mempekerjakan orang bodoh sepertimu.""Nicholas, sini! Bantu aku sebentar." Teriak Charles dari dapur, seperti sedang meredakan kecanggungan yang dirasakan Nicholas.Nicholas meletakkan kain lap, lalu beranjak ke dapur. Di saat bersamaan, terdengar suara "prang" dari luar. Nicholas segera menoleh, dia melihat ketiga mahasiswa itu berdiri sambil menunjuk Monica.Ketiga pemuda itu sangat menyeramkan. Mereka berteriak kepada Monica, "Apa ini? Apakah kamu tidak melih

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 8

    Monica menjawab dengan sungkan, "Dia mengajakku berkencan malam ini ....""Bukannya bagus? Temanmu sangat kaya, bukankah kamu harus merasa beruntung diajak berkencan olehnya? Kenapa menyebutnya sebagai syarat?" kata Sherly sambil tersenyum."Masalah ini selesai dan kamu bisa mendapatkan pacar. Seharusnya kamu senang," kata Sherly melanjutkan.Monica tidak senang mendengarnya, tapi dia tidak membantah.Charles menundukkan wajahnya yang masam. Dia sudah lama membuka restoran di sini, bagaimana mungkin dia tidak mengetahui niat terselubung dari para mahasiswa itu? Di zaman sekarang, mana ada orang sebaik itu? Pria yang mengajak putrinya berkencan pasti memiliki niat yang tidak baik."Paman Charles, aku sudah menelepon temanku. Katanya, ini bukanlah masalah besar. Sebentar lagi ada orang yang akan datang membereskannya." Di saat mereka mengobrol, Nicholas berjalan masuk."Sungguh?" Wajah Charles terlihat senang."Kamu bisa membantu?" Sherly menghinanya. "Kami tidak memerlukan bantuanmu. Mo

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 9

    Nicholas hanya tersenyum dingin saat mendengar ejekan tersebut.Nicholas sudah banyak bertemu dengan orang seperti Malvin. Jadi, dia tidak akan membuat perhitungan dengannya. Kalau bukan karena Charles, Nicholas tidak keberatan untuk memberikannya pelajaran.Sambil berjalan kembali ke kampus, Nicholas berusaha untuk menghibur diri sendiri.Di Restoran Lataza.Saat ini, Malvin sedang menepuk dada sambil berkata, "Tenang saja, aku sudah meminta ayahku untuk menghubungi Pak Rocky yang bertugas di Badan Pengawas Makanan. Ini bukanlah masalah besar.""Aku sangat berterima kasih kepadamu," kata Sherly dan kembali menuangkan segelas teh.Sherly tersenyum manis sambil berkata, "Nak Malvin memang hebat, masalah sebesar ini bisa diselesaikan hanya dengan sebuah perintah."Malvin mulai tersanjung dengan pujian Sherly. "Bibi, semua ini hanyalah masalah kecil. Kalau ada apa-apa, hubungi saja aku. Aku pasti akan membantumu. Untuk masalah ini, Bibi tidak perlu khawatir, ada aku di sini. Nanti malam,

Bab terbaru

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 606

    "Tidak ada yang boleh hidup," kata Nicholas dengan suara teredam.Sekarang Sandy mengalami kelumpuhan, entah kapan kondisinya bisa pulih. Dia kesulitan menggerakkan tubuh maupun berjalan.Sandy masih berusia 20 tahun. Nicholas tidak tega melihat semua kesialan yang menimpa sahabatnya.Setelah menutup telepon, Nicholas menggenggam erat ponselnya sambil berpikir. Perasaan Nicholas terasa berkecamuk.Untungnya nyawa Sandy masih bisa diselamatkan. Jika tidak, Nicholas akan menyesal seumur hidup.Sandy sudah sadarkan diri, sedangkan Master Howard harus diamputasi dan Thalia memerlukan setengah tahun untuk bisa turun dari tempat tidur. Mereka semua adalah orang-orang terdekat Nicholas. Selain mereka, 123 orang juga meninggal di Vila Megawan.Nicholas tidak pernah melupakan nyawa 123 orang itu.Bella berdiri di samping Nicholas. Dia agak ketakutan melihat raut wajah Nicholas yang tampak begitu tegang."Menurutmu, bagaimana selanjutnya?" tanya Nicholas."Temui Ken dan habisi dia!" jawab Bella.

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 605

    "Pak Zain, kamu sudah melihat ketulusanku, 'kan?" tanya Jesslyn."Hmm, terima kasih banyak atas bantuanmu. Aku juga berterima kasih kepada 'Tuan' yang menyokongmu," jawab Zain."Pak, kamu adalah orang yang pintar, aku rasa kita tidak perlu saling berterima kasih. Seluruh masyarakat Kota Modu tahu bagaimana sejarah berdirinya Clear Group. Kalian memiliki reputasi yang tinggi di kalangan mafia. Meskipun berhasil menutupi semua kejahatan, pengaruh kalian masih begitu besar." Jesslyn tertawa menyindir. "Kita menghadapi orang dan masalah yang sama. Aku telah membereskan masalah kalian, sekarang kalian harus membantuku untuk menyelesaikan masalah kami."Ekspresi Zain sontak berubah. Sama seperti dugaannya, Jesslyn tidak mungkin membantu secara cuma-cuma."Kami sudah menemukan keberadaan Nicholas. Bawa orang-orangmu untuk menghabisinya. Tidak ada masalah, 'kan?" tanya Jesslyn tanpa basa-basi."Menghabisi Nicholas bukan pekerjaan yang mudah. Ditambah, aku sudah lama meninggalkan dunia mafia. R

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 604

    "Semoga jawabanmu memuaskanku." Raut wajah Ken terlihat sangat puas.Jesslyn merasa agak rendah diri saat menatap Ken. Namun mengingat Ken adalah cucu inti dari Kakek Winata, Jesslyn pun menyingkirkan semua perasaan tidak enaknya."Besok aku ingin mengajak kakekmu untuk bertemu kakekku. Saat itu, orang yang bisa bertahan hidup tidaklah banyak. Bagaimana menurutmu?" tanya Ken.Jesslyn tercengang melihat kedua mata Ken yang tampak berapi-api. "Maksud ... maksudmu ....""Kalau kakekmu mengunjungi kakekku, kakekmu bisa memujiku sedikit di hadapan kakekku. Siapa tahu pujian kakekmu bisa sedikit membantu rencanaku? Bila aku berhasil menjadi pewaris, kamu akan menjadi istri dari cucu inti Keluarga Winata. Jika saat itu tiba, kamu bisa mendapatkan semua yang kamu inginkan."Sekujur tubuh Jesslyn bergetar, dia tidak pernah menyangka hari seperti ini akan datang. Jika yang dikatakan Ken benar, Keluarga Chaw bisa berdiri kembali, sedangkan derajat Jesslyn akan memelesat tinggi.Menyandang status

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 603

    Pada sore hari, lampu-lampu di Vila Lacosta bersinar terang.Ken duduk di kursi sambil mengangkat kedua kakinya ke atas meja dan menyeringai jahat."Barusan Warren menelepon, dia bersedia bekerja saja," kata Jesslyn yang berdiri di samping Ken.Ken menjawab, "Kalau begitu ... kita bereskan dulu Clear Group.""Em." Jesslyn mengangguk."Semakin hari, kamu semakin menawan." Ken tertawa terbahak-bahak sambil menatap Jesslyn.Di saat Jesslyn tersipu malu, Ken mengulurkan tangan dan langsung menarik Jesslyn ke dalam dekapannya. Sembari memeluk Jesslyn, Ken menelepon Zara dan berkata, "Sudah tiga hari, aku ingin mendengar jawabanmu."Tidak terdengar suara di ujung telepon. Zara sedang memikirkan cara untuk menjawab pertanyaan Ken."Kali ini, kubu Keluarga Winata tidak serumit sebelumnya. Aku dan para sepupuku telah mencapai kesepakatan bersama. Kamu mengerti maksudku, 'kan?" tanya Ken."Kalian bekerja sama untuk menghabisi Nicholas?" Zara menarik napas panjang."Benar! Paman Dean terlalu kuat

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 602

    Setelah setengah jam kemudian, Karen melarikan diri dan pergi ke ruangan Nicholas."Nicholas, Bella ... kasihan banget!" kata Karen dengan ekspresi sedih.Nicholas tersenyum kecut, dia hanya bisa menganggukkan kepala. Nicholas tidak tahu bagaimana menjelaskannya kepada Karen."Ba-bagaimana kalau aku pergi?" Karen mengangkat kepalanya."Kalau kamu pergi, dia harus menahannya," jawab Nicholas."Hmm, bagaimana kalau kamu saja yang membantunya?" tanya Karen.Nicholas tertegun. "Gadis bodoh. Bagaimana kalau terjadi sesuatu di antara kami?""Tidak boleh," Karen bergumam sambil memalingkan wajah.Nicholas tertawa terbahak-bahak sambil mengelus kepala Karen. "Jadi orang jangan terlalu baik. Yang ada malah dibohongi.""Bella sangat baik kepadaku, dia membelikanku baju. Oh ya, katanya dia mau mengajakku menonton konser," jawab Karen."Konser?" Nicholas mengerutkan alis."Iya, beberapa hari lagi ada konser. Bella sudah memesan tiketnya." Karen menatap Nicholas dengan mata berbinar-binar. "Kamu ma

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 601

    "Apa?" Nicholas tersentak."Aku ...." Bella menggigit bibirnya dan menjawab, "Aku ingin mengajak Karen untuk mengobrol di kamarku ...."Nicholas mengerutkan alis saat mendengar permintaan Bella."Tenang saja, aku tidak akan menyakiti maupun membohongi Karen. Aku hanya, aku ...." Bella langsung berlutut dan memohon kepada Nicholas.Nicholas menghela napas sambil melambaikan tangannya. "Aku tidak masalah asalkan Karen tidak keberatan. Tapi kalau kamu memanfaatkannya, nasibmu akan berakhir mengenaskan!""Tidak, aku tidak akan memanfaatkannya." Bella tersenyum, dia bangkit berdiri dan pamit meninggalkan ruangan Nicholas.Nicholas memijat keningnya, kondisi Bella terlihat semakin parah. Nicholas telah mencari 7 hingga 8 dokter untuk mengobati Bella, tetapi tidak ada hasil yang memuaskan. Takutnya, Bella akan terjerumus semakin jauh.Bella kembali ke kamarnya untuk mengambil sehelai gaun yang telah disiapkan, lalu bergegas pergi menemui Karen."Ini ... untukku?" Karen melirik Bella dengan ti

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 600

    Jansen sontak mengangkat kepalanya, dia menghela napas panjang tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Di sebuah klub malam yang terletak tak jauh dari perusahaan Clear Group.Warren memanggil belasan gadis muda untuk menemaninya. Sembari memandang Gordon yang mencekoki diri dengan bir, Warren tersenyum dan berkata, "Kak Gordon, kalau kami bekerja sama dengan Jesslyn, apakah kamu akan membantu kami? Kamu tahu sendiri kemampuan Jesslyn, siapa tahu kita bisa menarik simpati anggota Keluarga Winata yang misterius itu? Aku membutuhkan bantuanmu, jangan sampai Jesslyn berkhianat dan menghabisi kami.""Tidak masalah." Gordon tersenyum kecil."Kak Gordon memang paling baik!" Warren tersenyum sambil memberikan tatapan misterius dan berbicara dengan suara teredam, "Barusan aku sudah menelepon adikku, dia sedang di dalam perjalanan kemari. Aku rasa masalah ini harus dibicarakan dengannya juga, bagaimana menurut Kak Gordon?"Gordon menatap Warren sambil menyeringai dingin. "Sebagai saudara yang baik

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 599

    "Nona Jesslyn, sepertinya kamu belum mengetahui identitas Nicholas ...." Zain terlihat agak ragu."Aku tidak tahu?" Jesslyn tertawa mendengar ucapannya. "Di Kota Modu, aku adalah orang yang paling mengenal Nicholas. Keluarga Winata bukanlah keluarga sembarangan, orang seperti kamu dan aku tidak akan sanggup menumbangkannya. Tapi untungnya Nicholas berbeda dengan anggota keluarganya yang lain, dia lembek dan payah. Asalkan kamu mendengarkan perintahku, kita pasti bisa menghancurkan Nicholas. Selama Nicholas dihabisi di Kota Modu, tidak akan ada yang mempersulit kita. Sebaliknya, kita malah mendapatkan keuntungan.""Sebenarnya apa maumu?" tanya Zain."Apa mauku? Hahaha." Jesslyn tertawa terbahak-bahak, sorotan matanya dipenuhi kebencian. "Aku ingin Nicholas berlutut dan memohon kepadaku. Aku ingin semua orang yang berpihak kepada Nicholas mati satu per satu," jawab Jesslyn dengan tatapan kejam.Tatapan Zain tampak berkecamuk, dia tegang melihat wanita yang begitu kejam ini.Beberapa wakt

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 598

    Ketika menjelang malam hari, sekelompok mobil berhenti di depan lobi perusahaan Clear Group.Belasan pengawal keluar dari mobil dan berjaga di sekitar. Ketika seorang pengawal membuka pintu mobil, Jesslyn beranjak keluar dengan mengenakan balutan gaun berwarna hitam.Jesslyn adalah wanita yang sangat cantik. Dandanan serta gaun yang dikenakan, membuatnya tampak seperti boneka cantik yang hidup.Gaun ini menonjolkan lekukan tubuhnya yang indah. Dari kejauhan, punggungnya indah berhasil memikat siapa pun yang menatapnya."Apakah penanggung jawab Clear Group berada di tempat? Jesslyn menghentikan langkah kakinya sambil menatap ke arah gedung perusahaan Clear Group."Ada. Kami telah menghubungi mereka, seharusnya semua sudah disiapkan." Jawab salah seorang pengawal.Jesslyn mengangguk dan melangkah masuk ke dalam perusahaan.Felixton Group pernah berurusan dengan Clear Group. Tumpang tindih di antara kedua belah pihak membuatnya sulit menghindari konflik yang ada. Setelah Jesslyn kembali,

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status