Share

Bab 10

Author: Kulihat Bintang
"Aku ...." Charles membuka mulutnya.

Yasmine langsung mengerutkan alis, seolah mengerti apa yang telah terjadi. Wajahnya yang ramah langsung berubah menjadi dingin. "Kalau Tuan Nicholas tidak berada di tempat, aku tidak akan ikut campur dalam masalah ini ...."

"Tadi Nicholas ada di sini, kok! Dia hanya kembali ke kampus untuk mengambil barang. Sebentar lagi dia akan kembali." Monica langsung tersadar, lalu berkata dengan terisak-isak, "Aku akan meneleponnya sekarang juga."

Yasmine mengangguk tanpa memedulikan terlalu banyak.

Monica buru-buru mengeluarkan ponselnya dan menelepon Nicholas.

Saat telepon baru tersambung, Nicholas langsung menolak panggilan tersebut.

Suara panggilan yang ditolak pun membuat Monica tercengang.

"Seharusnya dia sudah dalam perjalanan kembali. Aku akan meneleponnya lagi ...," Monica berkata sambil berusaha tersenyum. Dia merasa sangat menyesal, kalau tahu Nicholas mengenal orang sehebat ini, bagaimana mungkin dia mengusir Nicholas?

Monica telah menelepon beberapa kali, tapi Nicholas langsung menolak semua panggilan tersebut.

Saat ini Monica benar-benar sudah panik. Sherly mendekat dan berkata dengan cemas, "Kenapa Nicholas seperti ini? Sama sekali tidak tahu sopan santun ...."

"Menurutmu? Kalau bukan karena kalian yang terus menghinanya, bagaimana mungkin Nicholas akan mengabaikan kita?" Entah dari mana Charles menemukan keberanian, dia menoleh dan berteriak kepada Sherly.

Sherly ketakutan sampai menciut dan air mata pun mengalir dari matanya. Tadi Sherly dan Monica telah mengusir Nicholas, mereka bahkan tidak membayarkan upahnya. Bagaimana mungkin Nicholas masih mau meladeni mereka?

"Tut, tut, tut." Nicholas kembali menolak panggilannya.

Monica tahu bahwa Nicholas tidak mau meladeninya lagi.

"Kalau Tuan Nicholas tidak bisa dihubungi, aku pamit dulu. Silakan hubungi aku lagi saat Tuan Nicholas sudah bisa dihubungi," kata Yasmine sambil tersenyum sungkan.

Intinya, kalau Nicholas tidak ada, Yasmine tidak akan mengurus masalah ini. Dia menganggukkan kepala dan beranjak pergi.

Melihat Yasmine yang ingin pergi, Monica hanya bisa duduk dan menangis tersedu-sedu.

"Sebentar, biarkan aku meneleponnya," kata Charles sambil menatap Yasmine dengan tatapan memohon.

Yasmine ragu selama beberapa saat, keterpaksaan terpancar jelas dari matanya. "Baiklah, aku akan menunggu sebentar saja ...."

"Baik, baik!" Charles bergegas menjawab. Kemudian, dia membalikkan badan, lalu mengeluarkan ponsel dan menelepon Nicholas.

Begitu panggilan terhubung, Nicholas langsung menjawab panggilan Charles.

"Paman Charles, ada apa?" tanya Nicholas.

Saat melihat ekspresi Charles yang gembira, Monica langsung bangkit berdiri dan menatap Charles dengan sedih.

Ekspresi setiap orang berbeda-beda, tetapi yang paling terkejut adalah Yasmine. Setelah panggilan Charles dijawab, senyuman di wajah Yasmine berubah menjadi lebih hangat.

"Nicholas, itu ...." Hati Charles terasa berkecamuk. Dia tahu bahwa istri dan anaknya sudah kelewatan.

Namun, Charles tidak memiliki pilihan lain, dia hanya bisa memohon, "Nicholas, ada orang yang ingin menemuimu ...."

"Siapa?" tanya Nicholas.

"Beliau bernama Yasmine. Katanya diutus oleh Kantor Pengacara Prima ...," jawab Charles.

"Aku tidak kenal," kata Nicholas.

Monica agak kesal mendengar jawaban Nicholas. Mustahil Nicholas tidak mengenal Yasmine! Apa yang sebenarnya diinginkan Nicholas? Apakah dia benar-benar mengira dirinya hebat?

Begitu pikiran ini muncul di dalam benak, Monica ingin langsung memarahi Nicholas. Namun, Yasmine malah mendahuluinya. "Tuan Nicholas, Tuan Yona yang mengutusku datang. Ada beberapa hal yang harus aku bicarakan secara langsung dengan Anda. Aku berharap Anda bisa meluangkan sedikit waktu untuk datang ...." Yasmine bersikap sangat rendah hati. Raut wajahnya bahkan tidak terlihat kesal.

Monica tercengang dan tidak berani memercayai yang dilihatnya. Bagaimana bisa seorang pemuda miskin yang hanya bekerja sebagai pelayan restoran sampai dihormati seperti ini?

"Aku mandi dulu, kita bicarakan nanti," kata Nicholas, lalu langsung menutup panggilan tersebut.

"Baik." Meskipun panggilan sudah ditutup, Yasmine tetap menjawab dan memberikan hormat.

Raut wajah semua orang terlihat aneh, terutama Monica dan Sherly. Saat ini tidak ada kata-kata yang mampu menggambarkan suasana hati mereka.

Lancang, beraninya Nicholas bersikap seperti itu! Namun, anehnya pengacara yang bernama Yasmine ini sama sekali tidak marah.

"Sekarang, mari kita bereskan masalah ini!" Yasmine tersenyum sambil menoleh ke arah Ryan. "Tuan Ryan, dalam satu bulan ini Anda sudah melakukan pemerasan sebanyak 7 kali. Berdasarkan aturan negara, Anda akan dituntut ...."

"Siapa yang berani menuntutku?" Sesaat mendengar ucapan Yasmine, Ryan langsung marah dan memukul meja yang ada di depannya.

Yasmine hanya meliriknya dengan ekspresi datar. "Aku sudah melaporkan tindakanmu kepada pihak berwajib. Sebentar lagi akan ada polisi yang datang untuk menangkapmu."

"Kakak iparku adalah kepala Badan Pengawas Makanan!" kata Ryan dengan marah.

"Aku tidak mempunyai adik ipar sepertimu!" Seorang pria berusia 40 tahun tampak beranjak masuk. Dia mendengus dingin, lalu berkata kepada Yasmine, "Bu Yasmine, maafkan aku. Aku tidak menyangka akan terjadi hal seperti ini. Anda harus mengurus masalah ini dengan serius, jangan sampai sampah masyarakat yang meresahkan ini lepas. Aku, Rocky Wijaya, tidak akan mentoleransi tindakannya ...."

"Baik!" jawab Yasmine sambil tersenyum. Seperti yang dikatakan oleh Yasmin, masalah ini tidak sulit baginya.

Tidak berapa lama, suara sirine terdengar di luar. Kemudian, beberapa polisi masuk dan menangkap Ryan. Ryan panik dan langsung berteriak, "Kak Rocky, ada apa ini?"

Wajah Rocky sangat dingin, dia berlagak seperti tidak mengenal Ryan.

Meskipun Ryan terkenal dengan kekejamannya, dia tetap harus taat saat berhadapan dengan petugas kepolisian.

"Kak Rocky, tolong aku ...," teriak Ryan.

Rocky berpura-pura tidak melihat ataupun mendengarnya. Dia malah menghampiri Yasmine dan berjabat tangan. "Bu Yasmine, terima kasih atas bantuan Anda. Tanpa Anda, aku tidak tahu kalau salah satu anggota keluargaku melakukan perbuatan rendahan seperti itu ...."

"Jangan sungkan." Yasmine tersenyum.

"Aku akan mencari waktu untuk mengundang Anda makan malam bersama ...," kata Rocky sambil tersenyum.

"Oh, tidak perlu. Aku sangat sibuk." Yasmine langsung menolaknya.

Meskipun merasa canggung, Rocky tetap memaksakan diri untuk tersenyum. "Baiklah, aku tidak ingin mengganggu kesibukan Anda. Kalau begitu, aku pamit dulu. Oh iya, tolong sampaikan kepada Pak Yona, aku pasti akan membereskan masalah ini."

"Baik," jawab Yasmine sambil menganggukkan kepala.

Setelah Rocky pergi, Yasmine mengamati restoran ini dan mencari tempat yang bersih untuk duduk. Dia memang sangat sibuk. Setiap hari selalu ada masalah yang harus ditanganinya. Namun, dia rela menunggu Nicholas di sini.

Sherly tersenyum dan menghampiri Yasmine. "Nona, apakah Anda mau minum teh? Terima kasih atas bantuanmu ...."

"Tidak perlu. Tanpa perintah Tuan Nicholas, aku tidak akan ikut campur dalam masalah ini. Aku sedang menunggu Tuan Nicholas. Tenang saja, aku tidak akan mengganggu kalian terlalu lama." Yasmine terdiam sejenak, sepertinya dia sedang merenungkan sesuatu.

Kemudian, Yasmine menoleh ke arah Monica dan berkata, "Aku lihat, hubunganmu dan Tuan Nicholas tidak begitu baik?"

Related chapters

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 11

    Monica ingin menangis saat mendengar pertanyaan tersebut. Dia langsung segera berkata, "Tidak, hubunganku dan Tuan Nicholas sangat baik. Kami bertemu setiap hari dan ...."Yasmine tersenyum, lalu menyelanya dengan sopan, "Baguslah. Bagaimanapun, masalah ini belum selesai. Meskipun kali ini Pak Rocky mengalah, dia tetap berkuasa. Kalian harus berhati-hati. Tuan Nicholas hanya memintaku untuk mengurus masalah ini. Untuk ke depannya, kalian harus melindungi diri sendiri.""Baik, baik!" Sherly mengangguk sambil sesekali melihat ke luar. Dia sangat cemas, kenapa Nicholas belum datang juga?Apakah Nicholas tidak jadi datang? Kalau dia tidak datang, bukankah Bu Yasmine akan pergi dan menelantarkan mereka?Tidak hanya Sherly, Monica juga merasakan kekhawatiran yang sama. Di antara mereka, hanya Charles yang tampak tenang. Dia tahu, Nicholas pasti akan menepati janjinya.Sepuluh menit telah berlalu. Akhirnya Nicholas datang juga."Dia datang!" teriak Sherly sambil menunjuk ke kejauhan. Untuk pe

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 12

    "Kamu ...." Wajah Malvin langsung memerah.Nicholas tersenyum dingin, lalu melanjutkan, "Sebelum aku pergi tadi, bukannya kamu berlagak sok hebat? Di mana kemampuanmu sekarang?"Malvin sangat tersinggung mendengar ucapan Nicholas. Dia marah sampai seluruh tubuhnya berkeringatan. "Memangnya kamu lebih hebat daripada aku? Kamu hanya beruntung karena menemukan dompet yang hilang dan berhasil mendekati orang kaya. Tanpa semua itu, apakah wanita ini akan menghormatimu? Apakah kamu benar-benar menganggap dirimu sebagai tuan muda? Tidak tahu malu!"Nicholas tercengang mendengar ucapannya. "Benar, yang kamu katakan benar."Nicholas hanya tersenyum, dia malas untuk menjelaskannya.Awalnya Yasmine kesal mendengar ucapan Malvin, tapi akhirnya dia pun mengerti. Dia juga tersenyum tanpa menjelaskan lebih lanjut."Ayo, pergi!" Nicholas pergi dan mengabaikan Malvin.Setibanya di luar, sebuah mobil BMW melaju dan berhenti di depan Nicholas.Begitu pintu mobil dibuka, terlihat Colin yang beranjak kelua

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 13

    Yasmine mengendarai mobil Lamborghini-nya dengan begitu cepat. Dalam sekejap mata, kendaraan berbodi seksi itu menghilang di ujung jalan.Sorot mata Nicholas yang duduk di kursi penumpang terlihat tidak bergairah. Meski menemui Felita telah membuatnya merasa jauh lebih baik, kenangan-kenangan masa lalu bersama perempuan itu berkelebat di benaknya dan membuatnya sedikit tidak nyaman.Kehilangan cinta mengajarinya sebuah pelajaran hidup yang berarti, tetapi juga menghilangkan hasratnya untuk mengejar cinta."Pak Nicholas, bagaimana dengan akting saya barusan?" Yasmine menoleh ke arah Nicholas sambil tersenyum lebar.Nicholas tersenyum. "Tidak buruk! Terima kasih banyak!" "Tidak perlu berterima kasih, Pak, memang sudah seharusnya saya melakukan permintaan Bapak," balas Yasmine tersenyum. Suaranya terdengar manis dan begitu lembut. Hati Nicholas terasa begitu tenang. Dia sampai memejamkan mata untuk menikmati suara lembut itu."Tadi itu mantan pacar Bapak?" tanya Yasmine, masih dengan se

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 14

    Nicholas menatap Karen dengan sedikit perasaan kesal, lalu berbalik badan dan mulai berjalan menjauh."Karena aku kehilangan semua uangku ...."Kalimat itu mengejutkan Nicholas. Dia berbalik badan memandang temannya sekali lagi. "Apa maksudmu?"Karen memeluk kakinya dan berkata sambil terus menangis, "Aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi semua uang milik himpunan mahasiswa dan kelas kita hilang!"Untuk sesaat, Nicholas terdiam, sebelum dia kembali sadar akan siapa Karen. Perempuan itu meski tidak cantik, nilai-nilainya selama belajar selalu bagus. Dia juga bukan hanya seorang pengurus kelas, tapi juga belum lama ini menjadi bagian dari himpunan mahasiswa. Siapa yang menyangka, Karen ternyata menghilangkan semua uang milik kelas dan himpunan mahasiswa?Nicholas terburu-buru membuka aplikasi obrolan di ponselnya. Saat dia melihat grup obrolan kelasnya, di sana seakan-akan sedang terjadi ledakan besar."Uang itu bukan dihilangkan Karen, tapi dia habiskan ....""Perempuan ini, bukan cuma

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 15

    "Tolong sekali, jangan beritahu siapa pun tentang aku ...," ucap Karen lirih sambil menunduk."Tidak masalah!" Nicholas terkekeh."Terutama ...." Karen buru-buru menambahkan saat melihat Nicholas bersiap-siap pergi."Terutama apa?" Nicholas memandang Karen dengan tatapan kosong.Karen menunduk. "Terutama wajahku, jangan beritahu yang lainnya ...."Nicholas tersenyum, lalu melangkah mendekati Karen.Wajah Karen seketika memucat. Dia melangkah mundur sembari memandang Nicholas ketakutan. Bola melebar menanti apa yang akan diucapkan pria itu."Aku akan membantu menjaga rahasiamu. Kamu sebenarnya cukup cantik, kenapa harus menutupinya dengan abses? Seharusnya, kamu lebih percaya diri, itu baik untuk dirimu sendiri!"Karen menatap Nicholas setengah terpelongo, lalu tanpa sadar mengangguk pelan.Nicholas tidak mengerti bagaimana cara membujuk seseorang, jadi dia pun berbalik badan, melambaikan tangan, lalu pergi menjauh.Karen mendongak. Tatapan kosongnya tertuju pada punggung Nicholas. Tak

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 16

    Nicholas bergegas menyalakan kembali ponselnya. Jantungnya berdebar akibat gugup.Cindy menatap ponsel itu dengan bibir melengkung naik. "Apa maksudnya ini? Kamu sengaja membuat ponselmu berhenti bekerja untuk mengulur waktu? Jangan-jangan, kamu pakai ponsel butut ini karena tidak mampu membeli yang lebih baik?"Nicholas mengabaikan perempuan itu. Setelah menyalakan kembali ponselnya, dia terus menunggu hingga laman utama muncul di layar."Semua orang tahu kondisi Nicholas. Kalau memang tidak punya uangnya, kita bisa memaklumi, kok!" Chandra menyengir sambil berseru kepada Cindy."Apa gunanya berpura-pura kalau memang tidak punya uangnya? Kamu dan Karen memang pasangan sejati. Sama-sama miskin. Yang satu mencuri uang kelas, yang lainnya pembual ulung!""Cukup! Jangan bicara lagi!" Sandy akhirnya angkat bicara, tidak tahan dengan makian mereka lagi.Senyuman Cindy melebar. "Satu lagi orang miskin!""Kamu ...." Sandy sedikit kesal mendengar celaan itu.Untung saja, Nicholas masih sempat

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 17

    "Nicholas, aku hanya mengatakan yang sebenarnya ...." Monica menangis sembari mengacungkan jari ke arah Nicholas. "Kamu masih mencoba menutupinya?"Dada Nicholas naik turun sedikit. Matanya mengarah ke Monica. Tajam dan tak berbelas kasih. Perempuan itu benar-benar tidak tahu terima kasih!"Hanya beberapa orang yang tahu dia mencuri dompetnya. Dia mengaku mengambilnya ..." Air mata Monica membasahi pipinya. "Dia pasti mencurinya dari restoranku. Ini tidak hanya menghancurkan reputasi restoran keluargaku, tapi juga reputasi baik universitas ...."Pak Jupri menatap Nicholas marah. Jika ucapan Monica benar, maka reputasi sekolah saat ini pasti sedang jatuh bebas. "Nicholas," panggilnya. "Apa tanggapanmu?" Dahinya mengerut mengisyaratkan dirinya sangat tidak senang."Tidak ada." Nicholas membentangkan kedua tangannya sambil menaikkan ujung bibirnya. "Tapi ada satu hal yang harus semua orang ketahui. Aku, Nicholas, tidak mencuri dompet siapa pun dan tidak menggunakan uang siapa pun. Semua u

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 18

    “Hubungi Bu Yasmine. Pokoknya masalah ini harus diselidiki sampai tuntas!” Saat ini Willy sangat emosi. Dia menoleh, lalu berteriak pada Louis, “Kalau benar ada pencuri di kampus, bagaimana dengan reputasi kampus kita nantinya? Apa kampus kita masih bisa beroperasional? Apa masih ada orang tua yang bersedia menyekolahkan anak mereka ke sini?“Baik, Pak Willy tenang saja. Saya akan menghubungi Bu Yasmine sekarang ….” Louis menatap Nicholas sejenak, baru berjalan keluar.Monica mengeluarkan kartu nama dan menyerahkannya kepada Louis. Louis juga tidak menunda waktu lagi, dia langsung mengeluarkan ponsel sambil berjalan ke ujung koridor, mulai menekan nomor yang tertera di atas kartu nama.Panggilan akhirnya tersambung, Louis langsung melembutkan nada bicaranya. “Halo, apa benar kamu adalah Bu Yasmine?”“Iya, benar. Siapa kamu?” terdengar suara lembut Yasmine.Suara lembut itu membuat senyuman di wajah Louis semakin lebar lagi. “Begini Bu Yasmine, kampus kami sedang menyelidiki seorang mah

Latest chapter

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 606

    "Tidak ada yang boleh hidup," kata Nicholas dengan suara teredam.Sekarang Sandy mengalami kelumpuhan, entah kapan kondisinya bisa pulih. Dia kesulitan menggerakkan tubuh maupun berjalan.Sandy masih berusia 20 tahun. Nicholas tidak tega melihat semua kesialan yang menimpa sahabatnya.Setelah menutup telepon, Nicholas menggenggam erat ponselnya sambil berpikir. Perasaan Nicholas terasa berkecamuk.Untungnya nyawa Sandy masih bisa diselamatkan. Jika tidak, Nicholas akan menyesal seumur hidup.Sandy sudah sadarkan diri, sedangkan Master Howard harus diamputasi dan Thalia memerlukan setengah tahun untuk bisa turun dari tempat tidur. Mereka semua adalah orang-orang terdekat Nicholas. Selain mereka, 123 orang juga meninggal di Vila Megawan.Nicholas tidak pernah melupakan nyawa 123 orang itu.Bella berdiri di samping Nicholas. Dia agak ketakutan melihat raut wajah Nicholas yang tampak begitu tegang."Menurutmu, bagaimana selanjutnya?" tanya Nicholas."Temui Ken dan habisi dia!" jawab Bella.

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 605

    "Pak Zain, kamu sudah melihat ketulusanku, 'kan?" tanya Jesslyn."Hmm, terima kasih banyak atas bantuanmu. Aku juga berterima kasih kepada 'Tuan' yang menyokongmu," jawab Zain."Pak, kamu adalah orang yang pintar, aku rasa kita tidak perlu saling berterima kasih. Seluruh masyarakat Kota Modu tahu bagaimana sejarah berdirinya Clear Group. Kalian memiliki reputasi yang tinggi di kalangan mafia. Meskipun berhasil menutupi semua kejahatan, pengaruh kalian masih begitu besar." Jesslyn tertawa menyindir. "Kita menghadapi orang dan masalah yang sama. Aku telah membereskan masalah kalian, sekarang kalian harus membantuku untuk menyelesaikan masalah kami."Ekspresi Zain sontak berubah. Sama seperti dugaannya, Jesslyn tidak mungkin membantu secara cuma-cuma."Kami sudah menemukan keberadaan Nicholas. Bawa orang-orangmu untuk menghabisinya. Tidak ada masalah, 'kan?" tanya Jesslyn tanpa basa-basi."Menghabisi Nicholas bukan pekerjaan yang mudah. Ditambah, aku sudah lama meninggalkan dunia mafia. R

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 604

    "Semoga jawabanmu memuaskanku." Raut wajah Ken terlihat sangat puas.Jesslyn merasa agak rendah diri saat menatap Ken. Namun mengingat Ken adalah cucu inti dari Kakek Winata, Jesslyn pun menyingkirkan semua perasaan tidak enaknya."Besok aku ingin mengajak kakekmu untuk bertemu kakekku. Saat itu, orang yang bisa bertahan hidup tidaklah banyak. Bagaimana menurutmu?" tanya Ken.Jesslyn tercengang melihat kedua mata Ken yang tampak berapi-api. "Maksud ... maksudmu ....""Kalau kakekmu mengunjungi kakekku, kakekmu bisa memujiku sedikit di hadapan kakekku. Siapa tahu pujian kakekmu bisa sedikit membantu rencanaku? Bila aku berhasil menjadi pewaris, kamu akan menjadi istri dari cucu inti Keluarga Winata. Jika saat itu tiba, kamu bisa mendapatkan semua yang kamu inginkan."Sekujur tubuh Jesslyn bergetar, dia tidak pernah menyangka hari seperti ini akan datang. Jika yang dikatakan Ken benar, Keluarga Chaw bisa berdiri kembali, sedangkan derajat Jesslyn akan memelesat tinggi.Menyandang status

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 603

    Pada sore hari, lampu-lampu di Vila Lacosta bersinar terang.Ken duduk di kursi sambil mengangkat kedua kakinya ke atas meja dan menyeringai jahat."Barusan Warren menelepon, dia bersedia bekerja saja," kata Jesslyn yang berdiri di samping Ken.Ken menjawab, "Kalau begitu ... kita bereskan dulu Clear Group.""Em." Jesslyn mengangguk."Semakin hari, kamu semakin menawan." Ken tertawa terbahak-bahak sambil menatap Jesslyn.Di saat Jesslyn tersipu malu, Ken mengulurkan tangan dan langsung menarik Jesslyn ke dalam dekapannya. Sembari memeluk Jesslyn, Ken menelepon Zara dan berkata, "Sudah tiga hari, aku ingin mendengar jawabanmu."Tidak terdengar suara di ujung telepon. Zara sedang memikirkan cara untuk menjawab pertanyaan Ken."Kali ini, kubu Keluarga Winata tidak serumit sebelumnya. Aku dan para sepupuku telah mencapai kesepakatan bersama. Kamu mengerti maksudku, 'kan?" tanya Ken."Kalian bekerja sama untuk menghabisi Nicholas?" Zara menarik napas panjang."Benar! Paman Dean terlalu kuat

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 602

    Setelah setengah jam kemudian, Karen melarikan diri dan pergi ke ruangan Nicholas."Nicholas, Bella ... kasihan banget!" kata Karen dengan ekspresi sedih.Nicholas tersenyum kecut, dia hanya bisa menganggukkan kepala. Nicholas tidak tahu bagaimana menjelaskannya kepada Karen."Ba-bagaimana kalau aku pergi?" Karen mengangkat kepalanya."Kalau kamu pergi, dia harus menahannya," jawab Nicholas."Hmm, bagaimana kalau kamu saja yang membantunya?" tanya Karen.Nicholas tertegun. "Gadis bodoh. Bagaimana kalau terjadi sesuatu di antara kami?""Tidak boleh," Karen bergumam sambil memalingkan wajah.Nicholas tertawa terbahak-bahak sambil mengelus kepala Karen. "Jadi orang jangan terlalu baik. Yang ada malah dibohongi.""Bella sangat baik kepadaku, dia membelikanku baju. Oh ya, katanya dia mau mengajakku menonton konser," jawab Karen."Konser?" Nicholas mengerutkan alis."Iya, beberapa hari lagi ada konser. Bella sudah memesan tiketnya." Karen menatap Nicholas dengan mata berbinar-binar. "Kamu ma

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 601

    "Apa?" Nicholas tersentak."Aku ...." Bella menggigit bibirnya dan menjawab, "Aku ingin mengajak Karen untuk mengobrol di kamarku ...."Nicholas mengerutkan alis saat mendengar permintaan Bella."Tenang saja, aku tidak akan menyakiti maupun membohongi Karen. Aku hanya, aku ...." Bella langsung berlutut dan memohon kepada Nicholas.Nicholas menghela napas sambil melambaikan tangannya. "Aku tidak masalah asalkan Karen tidak keberatan. Tapi kalau kamu memanfaatkannya, nasibmu akan berakhir mengenaskan!""Tidak, aku tidak akan memanfaatkannya." Bella tersenyum, dia bangkit berdiri dan pamit meninggalkan ruangan Nicholas.Nicholas memijat keningnya, kondisi Bella terlihat semakin parah. Nicholas telah mencari 7 hingga 8 dokter untuk mengobati Bella, tetapi tidak ada hasil yang memuaskan. Takutnya, Bella akan terjerumus semakin jauh.Bella kembali ke kamarnya untuk mengambil sehelai gaun yang telah disiapkan, lalu bergegas pergi menemui Karen."Ini ... untukku?" Karen melirik Bella dengan ti

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 600

    Jansen sontak mengangkat kepalanya, dia menghela napas panjang tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Di sebuah klub malam yang terletak tak jauh dari perusahaan Clear Group.Warren memanggil belasan gadis muda untuk menemaninya. Sembari memandang Gordon yang mencekoki diri dengan bir, Warren tersenyum dan berkata, "Kak Gordon, kalau kami bekerja sama dengan Jesslyn, apakah kamu akan membantu kami? Kamu tahu sendiri kemampuan Jesslyn, siapa tahu kita bisa menarik simpati anggota Keluarga Winata yang misterius itu? Aku membutuhkan bantuanmu, jangan sampai Jesslyn berkhianat dan menghabisi kami.""Tidak masalah." Gordon tersenyum kecil."Kak Gordon memang paling baik!" Warren tersenyum sambil memberikan tatapan misterius dan berbicara dengan suara teredam, "Barusan aku sudah menelepon adikku, dia sedang di dalam perjalanan kemari. Aku rasa masalah ini harus dibicarakan dengannya juga, bagaimana menurut Kak Gordon?"Gordon menatap Warren sambil menyeringai dingin. "Sebagai saudara yang baik

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 599

    "Nona Jesslyn, sepertinya kamu belum mengetahui identitas Nicholas ...." Zain terlihat agak ragu."Aku tidak tahu?" Jesslyn tertawa mendengar ucapannya. "Di Kota Modu, aku adalah orang yang paling mengenal Nicholas. Keluarga Winata bukanlah keluarga sembarangan, orang seperti kamu dan aku tidak akan sanggup menumbangkannya. Tapi untungnya Nicholas berbeda dengan anggota keluarganya yang lain, dia lembek dan payah. Asalkan kamu mendengarkan perintahku, kita pasti bisa menghancurkan Nicholas. Selama Nicholas dihabisi di Kota Modu, tidak akan ada yang mempersulit kita. Sebaliknya, kita malah mendapatkan keuntungan.""Sebenarnya apa maumu?" tanya Zain."Apa mauku? Hahaha." Jesslyn tertawa terbahak-bahak, sorotan matanya dipenuhi kebencian. "Aku ingin Nicholas berlutut dan memohon kepadaku. Aku ingin semua orang yang berpihak kepada Nicholas mati satu per satu," jawab Jesslyn dengan tatapan kejam.Tatapan Zain tampak berkecamuk, dia tegang melihat wanita yang begitu kejam ini.Beberapa wakt

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 598

    Ketika menjelang malam hari, sekelompok mobil berhenti di depan lobi perusahaan Clear Group.Belasan pengawal keluar dari mobil dan berjaga di sekitar. Ketika seorang pengawal membuka pintu mobil, Jesslyn beranjak keluar dengan mengenakan balutan gaun berwarna hitam.Jesslyn adalah wanita yang sangat cantik. Dandanan serta gaun yang dikenakan, membuatnya tampak seperti boneka cantik yang hidup.Gaun ini menonjolkan lekukan tubuhnya yang indah. Dari kejauhan, punggungnya indah berhasil memikat siapa pun yang menatapnya."Apakah penanggung jawab Clear Group berada di tempat? Jesslyn menghentikan langkah kakinya sambil menatap ke arah gedung perusahaan Clear Group."Ada. Kami telah menghubungi mereka, seharusnya semua sudah disiapkan." Jawab salah seorang pengawal.Jesslyn mengangguk dan melangkah masuk ke dalam perusahaan.Felixton Group pernah berurusan dengan Clear Group. Tumpang tindih di antara kedua belah pihak membuatnya sulit menghindari konflik yang ada. Setelah Jesslyn kembali,

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status