Share

(PoV Daffa) Pahit

Aku terbangun dengan keringat mengucur deras dan perasaan tak menentu. Jantungku berdegup kencang, aku tak mengerti mengapa gelisah seperti ini.  Sampai beberapa menit lamanya, mataku tak kunjung tertutup lagi. Bergulang-guling kesana-kemari, hanya itulah yang kulakukan sedari tadi. Pikiranku tertuju pada Kelana, apa yang sedang wanita itu lakukan? Ah! Padahal baru beberapa jam lalu kami bertemu, tapi aku sudah merindukannya.

            Telepon jangan, telepon jangan, telepon jangan, aku menghitung kancing piamaku untuk menentukan apakah harus menghubungi Kelana sepagi ini, atau menundanya sebentar lagi, setidaknya sampai matahari bersinar di paraduannya.

            “Telepon aja deh,” putusku.

            Aku mengambil ponsel yang berada di atas nakas dan menyalakannya. Di sana ter

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status