Share

Di Balik Cadar Istri Sah
Di Balik Cadar Istri Sah
Penulis: Mom's sekar

mandul?

Sella Stevia wanita bercadar yang terpaksa harus menikahi lelaki yang tidak mencintai dirinya karena sebuah perjodohan, pernikahan nya berjalan sebagai mana normalnya, namun seiring berjalan nya waktu Sella harus menahan pil pahit dari hinaan dan cacian dari keluarga suami nya karena Sella belum bisa memberikan keturunan untuk keluarga besar nya.

"Sela rapikan semua ini ya, karena mulai saat ini ibu sudah memecat semua pembantu yang bekerja i sini."

"Kenapa Bu?" Tanya Sella yang bingung dengan sikap ibu mertuanya.

"Kata teman ibu kamu harus banyak gerak biar nggak mandul dan bisa cepat kasih keluarga ini momongan." Jawab nya sembari duduk di sofa yang berhadapan dengan Sella.

"Tapi bu...."

"Kamu itu memang malas kan? Semua ini salah ibu. Seandainya ibu dulu tidak memaksa Rian untuk menikah dengan kamu, mungkin saat ini ibu sudah bisa menggendong cucu." Potong Dewi mertua Sella yang mendesak Sella untuk segera hamil.

"Kan masih banyak waktu Bu" tolak Sella yang tak setuju dengan keputusan ibu mertuanya.

Bukan tanpa sebab, tapi Sella merasa ini terlalu berlebihan jika dirinya harus menyelesaikan tugas rumah tangga yang sangat besar.

Apalagi di dalam rumah besar itu ada dua kakak Rian dan dua dua nya sudah berkeluarga dan memiliki anak yang tak jarang membuat rumah itu semakin berantakan.

"Mau kapan lagi? Kalian itu menikah sudah tiga tahun, apa harus menunggu ibu tiada dulu?" Ucap Dewi dengan tatapan tak bersahabat.

"Kenapa ibu berubah? Bukankah dulu sebelum orang tua ku tiada dia begitu baik dan benar benar sayang pada ku." Batin Sella merasa perih, perih bukan main dengan keadaan saat ini.

Sella adalah wanita yang mungkin banyak orang bilang Sella beruntung mempunyai ibu mertua baik seperti Dewi yang sebelumnya memang benar benar memperlakukan Sella bak ratu di rumah nya.

Namun semua itu berbanding balik ketika apa yang dia harapkan tidak bisa di laksanakan, keturunan! Yah benar. Keturunan dari Riyan yang selalu dia harapkan.

"Bu kan cucu ibu ada 5 anaknya kak Rana si kembar Cia dan Cio juga kakak nya Caca, belum lagi anak nya kak Rani Reval sama Sean. Seperti nya itu bisa mengobati kerinduan ibu terhadap seorang cucu dari mas Rian." Ucap Sella lalu duduk mendekati mertuanya.

"Dengar ya Sella! Aku hanya akan menyayangi cucu dari anak lelaki ku." Bantah Dewi dengan posisi yang menolak pelukan Sella.

"Aku sedang ikhtiar, tolong ibu bantu do'akan kami ya." Balas Sella yang berusaha menutup luka hati nya.

"Sudahlah kamu memang mandul!" Tegas Dewi yang membuat Sella tak bisa berbicara lagi.

Brugh'

"Astaghfirullah...." Lirih Sella sambil mengelus dadanya ketika dia mendengar suara keras pintu yang di banting oleh Dewi.

"Ya Alloh kuatkan aku untuk menghadapi semua ini, aku percaya kedepan nya aku akan mendapatkan sesuatu yang sangat indah, aku percaya itu." Gumam Sella.

Sella berjalan menyusuri ruangan yang akan dia bersihkan, Sella memulainya dari ruang depan hingga belakang.

Bukan hal yang mudah untuk menyelesaikan kerjaan nya seorang diri, sebab sebelumnya tiga orang pembantu saja di rumah ini masih kena marah oleh dua kakak ipar dan mertuanya.

"Sean boleh tolong bantu aunty buat beresin mainan nya?" Tanya Sella pada Sean yang tengah duduk di taman bermain yang keadaan nya udah seperti kapal pecah.

"Boleh aunty." Jawab Sean dengan sopan.

Hanya bocah itu yang benar benar menghargai dan menganggap kehadiran Sella itu seperti keluarga.

Sean yang saat ini duduk di bangku sekolah dasar kelas 5 memiliki pribadi pendiam, namun dia selalu mau membantu orang yang kesusahan berbeda dengan Reval sang kakak yang sombong.

"Sean mau aku bilangin bunda ya."

"Apa si kak ini cuma beresin mainan, lagi pula ini kan bekar tadi aku main sama si kembar."

"Kamu itu nggak usah sok sok an deh, inget ya ini tu cuma tugas pembantu." Balas Reval yang saat ini menarik Sen untuk berdiri dan menjauh dari Sella.

"Reval di hanya membantu aunty saja kok nggak lebih." Jawab Sella yang berusaha menengahi kakak beradik itu.

"Sudahlah kalau kamu nggak nurut biar aku panggil bunda di atas!" Ancam Reval pada adik nya.

Sean yang tak mau mendengarkan ucapan kakak nya membuat Reval benar benar memanggil ibu nya.

"Sean sudahlah biar aunty saja, nanti kamu di marahi bunda lho." Ucap Sella yang sudah tahu sifat kakak iparnya itu.

"Aunty ini kan hal baik, ayah selalu ngajarin aku hal hal yang baik masa aku bakal di marahin bunda si." Jawab Sean polos.

Sella yang mendengar itu tersenyum penuh kehangatan pada keponakan nya itu, "kamu anak baik tapi kamu selalu mendapatkan perlakuan kasar dari ibu mu. Seandainya tuhan memberikan ku amanah seperti Sean aku benar benar akan menjaganya." Batin Sella yang terenyuh dengan sikap Sean lagi dan lagi.

"Sean! Masuk kamar!" Teriak Rani yang melihat Sen tengah membantu Sella dan berbincang penuh tawa, terlihat senyuman Sean yang begitu tulus, namun. Hal itulah yang di benci oleh penglihatan Rani.

"Bunda aku..."

"Masuk!" Ucap Rani kembali dengan menarik tangan Sean.

"Kak..."

"Diam kamu! Pantesan nggak di kasih anak sampe sekarang, kelakuan nya aja suka banget nyuruh anak kecil jadi babu." Potong Rani yang memang sedari awal sering sinis pada Sella.

"Maaf kak, tapi aku nggak bermaksud untuk..."

"Jadi babu nggak usah ngajak anak orang! Faham!" Bentak Rani yang memotong ucapan Sella.

Wanita itu benar benar tak di berikan ruang untuk memberikan penjelasan sedikitpun.

"Dasar mandul!" Ucap Rani lalu melempar mainan yang dia rebut dari tangan Sean.

Pluk'

Lemparan itu tepat mengenai wajah Sella, di balik cadarnya mulai turun air mata yang terlihat membasahi kain tersebut.

"Ada apa si kak?" Tanya seorang pria yang tak lain adalah Rian.

"Ini nih istri kamu." Jawab Rani yang mengubah pandangan nya.

"Sella buat kerusuhan apalagi si? Sampe sampe aku ngucap salam aja nggak ada yang jawab." Ucap Rian.

"Dia udah nyuruh Sean buat beresin ruangan tempat mereka bermain, sementara dia cuma duduk manis aja sambil unjuk jari sama anak ku." Balas Rani yang berusaha untuk membuat Rian percaya akan ucapan nya.

"Tapi bunda bukan begitu, tadi itu kemauan ku." Pungkas Sean yang merasa sikap ibu nya sudah berlebihan.

"Tuh kan lihat Rian! Istri mandul kamu itu sudah buat anak aku bisa ngelawan ibunya sendiri."

"Tapi kak, aku benar benar nggak diam. Aku juga membersihkan ruangan lain nya." Ucap Sella yang takut terjadi salah paham dengan suami nya.

"Tuh kan, kamu lihat dan dengan ucapan wanita itu! Nggak mau ngaku kak? Sok agamis aja wajah nya di tutup tapi hatinya jahat!"

Deg'

"Ya Alloh apalagi yang akan terjadi hari ini? Aku harus bagaimana supaya satu hari saja tidak ada huru hara di rumah ini!" Batin Sella berharap semuanya baik baik saja, tapi... Terlihat dari wajah Rian benar benar tak bersahabat.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status