Share

drama mertua 1

Sesuai dengan apa yang di bicarakan sebelum nya, Sella dan Rian segera menemui Dewi dengan maksud untuk menceritakan keinginan Sella yang ingin pisah rumah.

"Bu boleh nggak kita ngobrol bertiga?" Tanya Rian dengan hati hati.

"Oke, duduk aja sini." Ajak Dewi yang menepuk kursi sofa yang masih kosong di sampingnya.

"Bu... Aku..."

"Ada apa nak?" Tanya Dewi yang tak mengindahkan ucapan Sella yang hendak memulai percakapan.

Pandangan Dewi hanya fokus pada Rian putra semata wayangnya itu, harapan nya saat ini adalah hanya dirinya yang tahu.

"Bu aku mau pisah rumah." Ucap Rian to the point.

"Kenapa nak apa nggak betah di rumah ini?" Tanya Dewi yang terkejut mendengar ucapan Rian secara tiba tiba.

"Nggak Bu, kita hanya....."

"Iya ibu ngerti kamu mau pisah rumah pasti karena wanita ini kan?" Potong Dewi yang memperhatikan gerak gerik putranya.

"Iya Bu, ibu mau segera punya cucu kan?" Tanya Rian.

"Benar! Tapi tidak seharusnya mengambil jalan seenaknya seperti ini apa kamu memang sudah tidak menganggap kehadiran ibu?" Tutur Dewi dengan nada bicara yang terlihat sedih.

Air mata Dewi tak bisa di tahan hingga lolos membasahi pipi nya, dan hal itu membuat Rian mengurungkan niatnya.

"Maaf Bu tapi aku mau supaya aku benar benar menjalani rumah tangga dengan baik, punya privasi." Sahut Sella yang melihat keadaan suami nya yang diam dan membahas masalah pindah rumah.

"Kenapa baru sekarang? Dari dulu kamu menikmati apapun yang ada di rumah ini." Ucap Dewi yang kini tatapan nya beralih menatap menantunya.

"Aku nggak mau banyak pikiran bu, izinkan aku dan mas Rian ikhtiar berdua, mohon doa nya dari ibu." Ucap Sella yang kini duduk di samping ibu mertua nya.

Bukan jawaban yang di dapatkan oleh Sella melainkan tangisan ibu yang kini semakin deras bahkan kini menimbulkan suara yang cukup bisa di dengar oleh orang rumah.

"Apa salah ibu nak? Kalian mau ninggalin ibu!" Racau Dewi yang menangis dan hal itu membuat Sella benar benar bingung harus berbuat apa.

"Maaf Bu, tapi..."

"Sudahlah!" Potong Dewi lalu menangis dengan tangisan yang membuat orang yang mendengarnya mungkin akan mengira bahwa Dewi sedang berada dalam intimidasi menantunya.

"Sel ini yang kamu mau?" Tanya Rian.

"Mas ini kan sudah kita sepakati." Jawab Sella yang melihat Rian kini berubah kembali.

"Sudahlah, memang Sella sudah tidak ingin hidup dengan kita. Mungkin di sini dia terlalu di hinakan!" Cicit Dewi dengan suara berat karna menahan tangisnya.

"Bu...." Lirih Sella yang kini memeluk mertuanya. "Tidak bu, aku hanya ingin belajar mandiri aku mohon."

"Maaf... Ibu minta maaf ibu memang terlalu kejam buat kamu kan? Hingga kamu nggak mau tinggal di sini lagi, ibu tahu kamu mau bebas dan nggak mau bantu bantu pekerjaan disini." Ucap Dewi sambil berlutut di hadapan Sella.

Perlakuan Dewi yang seperti itu menimbulkan amarah dari Rana dan Rani termasuk juga Rian yang tak menyangka jika ibu nya akan melakukan hal seperti itu.

"Ibu... Aku mohon jangan begini." Berulang kali Sella meminta ibu mertuanya berdiri, namun hal itu tak pernah di indahkan oleh mertuanya.

"Kamu memang benar benar kurang ajar!" Ucap Rani yang melihat adegan seperti itu.

Plak'

"Kak ini..."

"Sudah lah kamu memang tak cocok di sini, sudah mandul tak tahu diri lagi!" Ucap Rani setelah tangannya menampar wajah Sella.

"Ibu! Kenapa ibu mau rendah seperti itu di hadapan Sella!" Marah Rana yang terbilang irit bicara kini dia mengomentari adegan di hadapan nya itu.

"Sudahlah kalian harusnya minta maaf sama Sella." Jawab Dewi yang membuat Rana dan Rani semakin meradang.

"Apa yang ibu lakukan si?"

"Aku nggak salah dengar kan?"

"Ibu nggak mau Rian pergi, Sella mau bawa Rian pergi." Tutur Dewi membuat Rana dan Rani saling bertatapan.

"Maksudnya?"

"Mau pisah rumah?"

"Benar! Sella nggak suka sama ibu makanya dia mau jauh dari kita, kamu cape kan di sini?" Tanya Dewi yang kini masih tetap berlutut di hadapan menantunya.

"Astaghfirullah nggak bu, aku nggak benci sama ibu. Tapi... Aku hanya mau mandiri dan juga aku nggak mau jadi benalu di sini yang selalu buat kalian marah." Papar Sella yang sudah siap menerima apapun konsekuensinya.

"Bagus kalau kamu sadar!" Cicit Rana.

"Tapi kamu harus lebih sadar bahwa Rian hanyalah milik ibu!" Balas Rani yang membuat Sella yang sedari tadi menahan air matanya kini lolos tanpa ada hambatan.

"Sudah!!" Teriak Rian yang jengah dengan perdebatan yang tak berujung itu.

"Mas...." Lirih Sella yang berharap suami nya akan ada di pihak dirinya, namun Sella salah bahkan mungkin Sella melupakan satu hal yang selalu berada dalam rumah tangganya.

pribadi ganda yang membuat Sella hampir saja terlena dengan semua nya, harapan demi harapan yang tadi nya menampakan secercah cahaya itu kini redup dengan keputusan Rian yang percaya dengan tangisan ibu nya.

"sudah tidak ada kata pindah lagi! kamu dengar kan!" tegas Rian yang berada di samping Sella.

Deg'

"ya Alloh drama apalagi ini?" batin Sella yang anya bisa menangis.

Sella dengan cepat memilih pergi meninggalkan satu keluarga itu, dia merasa dirinya sangat asing dan mungkin bukan hanya perasaan Sella saja.

"apa yang harus aku pertahankan dalam rumah tangga ini? kamu saja tidak menganggap ku ada." batin Sella kembali memanas.

Sella duduk di kursi belakang kemudi dia memilih pergi ke rumah praktek sahabat nya yang seorang dokter kandungan.

dalam perjalanan air matanya tak pernah berhenti mengalir, matanya sembab dan sudah di pastikan jika ada orang yang melihatnya pasti tahu jika Sella sedang tidak baik baik saja.

"assalamualaikum." ucap Sella yang mengetuk pintu yang bertuliskan "praktek dokter Riska"

"waalaikumussalam." keluar seorang wanita yang berseragam dokter dengan rambut yang di urai membuat dokter itu terkesan sangat anggun.

"sel, apa yang terjadi. ayo masuk" ajak nya yang menarik tangan Sella.

"aku nggak kuat lagi jalani rumah tangga ini."

"kenapa?"

Sella hanya menggelengkan kepalanya sambil terus menangis.

"apa yang terjadi sebenarnya? apa Rian kembali berlaku kasar sama kamu?" tanya Riska yang memang sudah tahu bahwa sahabat nya itu menikah dengan pria tempramental.

"iya Ris, tapi... aku nggak tahan sama keluarga nya yang kini berubah."

"berubah maksud mu?"

"mereka membenciku Ris, karena aku belum bisa kasih keturunan buat mereka." Tutur Sella sambil mengangkat wajahnya dan menatap sahabat nya.

"seharusnya mereka tidak menyalahkan mu, tapi coba kalian berdua sama sama cek dulu." ucap Riska.

"mas Rian nggak pernah mau di periksa Ris, apa kamu mau menolong dan membantu aku supaya mas Rian mau menjalani tes?" ucap Sella yang menaruh harapan pada sahabat nya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status