Share

56. BAU YANG MUDAH TERCIUM

"Kemenangan ini saya persembahkan untuk semua pendukung saya. Terutama masyarakat Indonesia. Terima kasih yang sebesar-besarnya. Kedua, tentu saja untuk Mas Gandhi, dan seluruh tim sukses. Baik itu, Pak Hendri, Pak Kemal, dan juga Bentala."

Beberapa orang melihat ke arahnya, memandanginya dengan senyum seakan memberi tepukan riuh tak bersuara pada Bentala. Ia tahu saat itu ia telah mencapai ke satu titik paling tinggi dari mimpinya. Tinggal selangkah lagi, dan mimpinya menuju kursi nomor satu Jakarta tak lagi terasa asing. Bentala bertambah yakin kalau ia pun mampu, walau hanya seorang politisi muda bau kencur.

Gandhi yang duduk di sampingnya langsung meninju lengannya. Memberi sebuah ucapan selamat padanya. Hati Bentala jelas berbunga, meskipun secara jelas tak terlihat dari raut wajahnya maupun bahasa tubuhnya.

"Kamu sudah bekerja terlalu keras, bahagialah sedikit! Ini adalah pesta kemenangan, Ben! ayolah!" seru Gandhi dengan suara meledek. "Wajahmu tuh, terlalu kaku. Fans-mu meng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status