Share

61. KECURIGAAN YANG TAK ADA HABISNYA

"Ben, aku minta maaf. Bisakah kamu datang sekarang ke rumahku? Mama ingin ketemu kamu. Aku sedang di rumah, dan baru selesai memeriksa tensi Mama. Sejak siang dia mengeluh sakit kepala sebelah, dan benar saja tekanan darahnya rendah."

Perubahan rencana terjadi dengan cepat. Setelah Rana menutup teleponnya, panggilan dari Tanaya pun masuk. Bentala pun mengangkatnya, dan mau tak mau mengiyakan permintaan Tanaya. Dari suara istrinya tersebut, terdengar kalau ia sudah kewalahan mencari sebuah alasan untuk sang Mama terima.

Bentala pun akhirnya keluar dari unit Rana menuju rumah orang tuanya. Ia juga mengabari Rana lewat pesan. Ia ingin gadis itu tahu ke mana ia akan menghabiskan malamnya. Sayangnya, bukan bersenang-senang bersama teman-temannya, Bentala justru harus merangkai kebohongan di rumah mertuanya.

"Jalanan enggak macet, ya? Kamu sampai lebih cepat dari biasanya." Tanaya mengernyit saat melihat Bentala datang dengan jeans, dan kaos polo berwarna biru. Ia pun langsung mengetahui ja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status