Beranda / Fantasi / Dewi Penyembuh Surgawi / Mencari Bahan Makanan

Share

Mencari Bahan Makanan

Penulis: Yu.Az.
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-12 09:25:22

Luka di punggung Zhao Xueyan kini mulai mengering. Setelah beberapa hari terbaring, dia akhirnya merasa lebih baik.

Pagi itu, pelayan setia Zhao Xueyan, Niuniu, sedang bersiap untuk pergi mencari sayuran liar. Perempuan muda itu dengan sabar melipat keranjang bambunya sambil melihat ke arah majikannya yang kini duduk di kursi reyot di depan gubuk mereka.

“Permaisuri, harap tetap di sini dan istirahat. Saya akan segera kembali dengan beberapa sayuran liar,” kata Niuniu lembut.

Zhao Xueyan berdiri perlahan, menatap pelayannya dengan mata tajam. “Aku sudah bilang, jangan panggil aku permaisuri lagi. Sebutan itu hanya akan membawa masalah. Di sini, aku hanyalah Zhao Xueyan.”

Zhao Xueyan sudah memperingatkan Niuniu agar tidak memanggilnya lagi permaisuri, dia telah bertekad untuk melepas gelar itu. Dia juga mengingatkan agar Niuniu tidak menyebut dengan hamba.

Niuniu menunduk, merasa bersalah. “Baiklah, Nona Zhao. Tapi Anda masih lemah. Tidak perlu ikut—”

Zhao Xueyan mengangkat tangannya, memotong ucapan Niuniu.

“Luka-lukaku sudah sembuh. Aku butuh bergerak untuk menguatkan tubuhku. Lagipula, aku juga ingin tahu apa saja yang bisa ditemukan di sekitar sini. Ayo pergi.”

Mereka berjalan menuju hutan kecil di kaki gunung Qinghe. Tempat itu sering dijadikan warga desa untuk mencari makanan liar. Namun, makanan yang ditemukan biasanya sangat terbatas beberapa jenis umbi, jamur, atau sayuran liar yang sering dianggap kurang layak untuk dimakan.

“Udara disini sangat sejuk, berbeda dengan udara perkotaan yang banyak polusinya,” gumam Zhao Xueyan menikmati pemandangan yang ada.

Ketika mereka tiba di area yang rimbun, Niuniu segera mulai mencari daun-daun muda yang biasa diolah menjadi sup.

Zhao Xueyan, di sisi lain, berjalan lebih jauh, matanya tajam memperhatikan setiap tanaman di sekitarnya. Dia melihat banyak tumbuhan yang tidak dikenali oleh Niuniu, tetapi pengetahuannya sebagai seorang dokter memberinya pemahaman instan.

“Nona Zhao, jangan terlalu jauh. Banyak tanaman di sini tidak layak dimakan,” panggil Niuniu, mencoba mengejar.

Zhao Xueyan tersenyum kecil. “Bagi kalian, mungkin begitu. Tapi mata yang terlatih tahu mana yang bisa dimakan dan mana yang tidak.”

Niuniu tampak bingung. “Apa maksud Anda? Apakah Anda mengenal tanaman-tanaman ini?”

Zhao Xueyan jongkok di depan sekelompok tanaman berdaun hijau tua. Dia memetik beberapa daun dengan hati-hati dan menunjukkannya pada Niuniu.

“Ini adalah daun shanqing. Jika direbus, rasanya hampir seperti bayam. Kaya akan zat besi dan sangat baik untuk tubuh yang sedang kekurangan nutrisi.”

Niuniu mengerutkan kening, dia sedikit tidak percaya dengan perkataan Zhao Xueyan.

“Tapi, tanaman itu dianggap pahit dan beracun oleh warga desa. Mereka bahkan tidak mau menyentuhnya.”

“Itu karena mereka tidak tahu cara mengolahnya. Racunnya akan hilang setelah direndam dan dimasak dengan benar.”

Zhao Xueyan menjelaskan sambil menyimpan daun-daun itu ke dalam keranjangnya.

“Ayo, aku akan tunjukkan lebih banyak.”

Zhao Xueyan terus memetik berbagai jenis tanaman yang sebelumnya diabaikan oleh warga desa. Ada umbi kecil yang tertanam di bawah pohon besar, jamur berwarna putih bersih yang tumbuh di batang pohon mati, dan buah-buahan liar yang menggantung rendah di semak-semak.

Zhao Xueyan menjelaskan setiap temuan itu pada Niuniu, yang semakin terkejut dengan pengetahuan majikannya.

“Bagaimana Anda tahu semua ini, Nona Zhao?” tanya Niuniu akhirnya.

“Itu ... sulit dijelaskan,” jawab Zhao Xueyan, mencoba menghindari pertanyaan itu. “Anggap saja aku pernah belajar banyak hal sebelum sampai di sini.”

Mereka tiba di sebuah lereng kecil yang penuh dengan tanaman liar. Niuniu menunjuk ke arah sekumpulan daun lebar berwarna hijau cerah.

“Bagaimana dengan itu? Apakah layak dimakan?” tanya Niuniu.

Zhao Xueyan mendekat dan mengamati tanaman itu sejenak.

“Itu daun yang disebut qingluo. Jika dikeringkan, bisa dijadikan teh herbal yang baik untuk memperbaiki sirkulasi darah.”

Mata Zhao Xueyan terlihat berbinar saat mendapatkan banyak tanaman yang bermanfaat.

“Benarkah? Warga desa selalu membiarkannya begitu saja karena dianggap tidak berguna,” kata Niuniu dengan nada takjub.

“Itu karena mereka tidak tahu manfaatnya. Alam memberikan banyak hal untuk kita, tapi hanya sedikit orang yang benar-benar memperhatikannya.”

Zhao Xueyan menyahuti perkataan, Niuniu sambil memetik beberapa helai daun qingluo.

Saat mereka kembali ke gubuk, keranjang mereka penuh dengan berbagai macam hasil hutan yang sebelumnya diabaikan oleh warga desa. Niuniu, yang awalnya ragu, kini mulai merasa bangga dengan temuan mereka.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Berliana Lovely
bener-bener takjub sama penulisnya. ide dari mana lah ini
goodnovel comment avatar
Haeiril Khadra
Tambah seru
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Ruang Dimensi

    Di dapur kecil, Niuniu sibuk mencuci sayuran liar yang mereka kumpulkan dari hutan sehari sebelumnya. Di sudut lain, Zhao Xueyan sedang mengasah pisau dengan perlahan, mencoba memulihkan kebiasaan sehari-hari setelah luka cambuknya mulai sembuh.“Niuniu, biar aku yang memotong sayuran itu,” kata Zhao Xueyan dengan nada tegas.Niuniu menoleh, menggelengkan kepala. “Nona Zhao, Anda tidak perlu repot. Luka Anda masih baru sembuh. Biar saya saja yang—”Ucapan Niuniu terhenti saat Zhao Xueyan menatapnya datar. “Aku sudah cukup duduk diam. Jangan khawatir, aku tahu apa yang kulakukan,” ujar Zhao Xueyan memotong perkataan Niuniu. Niuniu terdiam sejenak, lalu menyerahkan seikat sayuran ke tangan majikannya.“Baiklah, tapi kalau tangan Anda terasa sakit, langsung berhenti.”Zhao Xueyan tersenyum samar dan mulai memotong sayuran itu dengan hati-hati.Zhao Xueyan tengah memotong sayuran, tanpa sengaja pisau yang tajam itu menggores jari telunjuknya. Darah segar mengalir dari lukanya dan menet

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-12
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Menghilangkan Racun

    Zhao Xueyan berdiri di tengah ladang tanaman langka di dalam ruang dimensi, memandangi keindahan tempat itu. Namun, rasa tidak nyaman di tubuhnya membuatnya duduk di bawah pohon besar dengan napas yang sedikit berat. "Apa ini?" gumamnya sambil memegangi perutnya. Zhao Xueyan mulai menyadari sesuatu yang tidak biasa pada tubuh permaisuri yang kini dia tempati. Dia memejamkan mata, mencoba merasakan energi di dalam tubuhnya. Racun ini membuat energi di dalam tubuhnya tertutup, menghalangi aliran spiritual yang sangat penting bagi seorang kultivator di dunia kuno ini. “Tubuh ini … memiliki racun yang bekerja perlahan, tapi sangat mematikan. Tidak heran permaisuri ini di cap bodoh dan tidak berguna,” gumam Zhao Xueyan. “Tapi bagaimana racun ini bisa sampai di sini?” Zhao Xueyan mencoba bangkit, tetapi tubuhnya terasa lemas. Dalam pikirannya, dia ingin segera kembali ke dunia luar karena khawatir Niuniu akan mencarinya. Namun, saat dia memikirkan itu, suara lembut dari roh pelindung

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-12
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Keterkejutan Niuniu

    Niuniu tertegun, lalu menggelengkan kepala. “Tidak mungkin! Nona Zhao … Nona Zhao tidak secantik ini. Anda pasti orang lain!”Siapa yang akan percaya, baru beberapa menit yang lalu Zhao Xueyan menghilang. Tiba-tiba muncul seorang gadis cantik, hal itu tentu membuat Niuniu terkejut. Zhao Xueyan mendekat, memegang tangan Niuniu dengan lembut namun tegas. “Niuniu, ini aku. Percayalah. Aku hanya … berubah.”Niuniu memeriksa wajah majikannya dengan teliti, matanya melebar. Dia juga sangat mengenali suara Zhao Xueyan. “Wajah Anda … Anda benar-benar cantik! Tapi bagaimana ini bisa terjadi?” tanya Niuniu penasaran. Zhao Xueyan tersenyum tipis. “Aku sudah menemukan cara untuk membersihkan racun itu. Selama ini tubuhku tidak bisa berkultivasi karena racun yang ada di tubuhku.” Niuniu masih tampak terkejut, tetapi dia akhirnya tersenyum lega.“Nona Zhao, ini seperti keajaiban. Anda sekarang benar-benar seperti seorang dewi!”Niuniu seperti mimpi, dia berkali-kali mencubit pipinya mengira ji

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-12
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Berkultivasi

    Zhao Xueyan kini berada di ruang dimensi miliknya, tak ada yang berubah dari dunia kecil ini saat terakhir dia meninggalkannya. “Energi di tempat ini sangat kuat. Jika aku memanfaatkannya dengan baik, aku bisa meningkatkan kultivasiku jauh lebih cepat daripada kultivator biasa.” Zhao Xueyan mulai menyerap energi spiritual, membiarkannya mengalir melalui meridian di tubuhnya. Setiap napas membawa energi baru yang menyegarkan dan memperkuat inti kehidupannya.Setelah beberapa saat, Zhao Xueyan merasakan dinding yang membatasi kultivasinya mulai retak. Energi spiritual itu mengalir dengan deras, membersihkan segala kotoran yang ada di tubuhnya.Tiba-tiba, tubuhnya bergetar hebat, dan ledakan kecil energi terjadi di dalam dirinya.“Ugh!” Zhao Xueyan melenguh kecil, saat merasakan kesakitan yang dashyat. Perlahan-lahan sakit itu hilang. ‘Aku berhasil … tingkat dasar tingkat tiga! Ini mustahil bagi kultivator biasa dalam waktu singkat, tapi di ruang ini, aku bisa melakukannya,’ pikir Zh

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-12
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Menolong Seseorang

    Niuniu bernapas berat setelah beberapa percobaan, namun gagal terus.“Nona Zhao, Anda benar-benar tahu banyak hal … tapi, bagaimana Anda mempelajarinya? Bukankah Anda … tidak pernah melakukan?”Zhao Xueyan tertawa kecil, menghindari pertanyaan itu. “Mari kita katakan saja, aku pernah belajar dari seorang ahli. Sekarang, fokuslah pada latihanmu.”Niuniu menggeleng sambil tersenyum kagum. “Saya tidak pernah membayangkan Nona bisa seperti ini. Biasanya, Anda … hanya diam disiksa ….”Niuniu tidak melanjutkan ucapannya, karena takut menyinggung Zhao Xueyan. Zhao Xueyan mengangkat alis, matanya tajam. “Waktu itu sudah berlalu, Niuniu. Hidupku kini berbeda, dan aku membalas mereka.”Matahari mulai tinggi saat mereka selesai latihan 6 pagi. Meskipun tubuh mereka lelah, semangat keduanya masih ada. “Nona Zhao, meskipun saya belum sepenuhnya mengerti, saya merasa tubuh saya lebih ringan. Latihan ini … mungkin memang berguna.”Zhao Xueyan mengangguk dengan puas. “Itu hanya permulaan. Dengan la

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-12
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Kutukan Dewa Gunung?

    Zhao Xueyan menjalani hari-harinya bersama Niuniu di gubuk pengasingan dengan berlatih bela diri, berkultivasi dan menolong warga desa Qinghe, diam-diam. "Niuniu, fokuskan energimu pada titik dantian," instruksi Zhao Xueyan dengan suara lembut namun tegas. Zhao Xueyan, dengan mata terpejam, berdiri kokoh dalam posisi meditasi, tubuhnya memancarkan aura tenang yang bercampur dengan kekuatan spiritual."Jangan terburu-buru. Rasakan aliran energi itu seperti air yang mengalir di sungai,” sambung Zhao Xueyan. Keduanya saat ini sedang berkultivasi setelah latihan bela diri modern. Niuniu, yang duduk bersila tak jauh dari posisi Zhao Xueyan, mengerutkan alis. "Nona, kenapa rasanya sulit sekali? Energinya seperti berputar-putar, tapi tidak mau masuk ke dantian saya,” ujar Niuniu. Terlihat keringat membasahi pelipis Niuniu, gadis pelayan itu sudah memasuki tahap dasar tingkat dua, sedangkan Zhao Xueyan telah berada ditahap menengah tingkat tiga. "Itu karena pikiranmu masih ragu. Tenangk

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-24
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Kekaisaran Zhengtang

    Di ruang rapat kekaisaran yang besar dan megah, suasana serius menyelimuti seluruh ruangan. Kaisar Sheng Yu duduk di singgasana dengan wajah yang tenang. Di sekelilingnya, para pejabat dan tabib kerajaan berdiri dengan sikap hormat, menantikan pembicaraan tentang wabah yang melanda desa Qinghe.Dengan suara tegas, Kaisar Sheng Yu membuka rapat. "Apakah masih ada perkembangan mengenai wabah di desa Qinghe? Zhen mendengar bahwa meskipun tabib terbaik sudah dikirim, penyakit ini tetap menyebar tanpa bisa dihentikan. Apa yang sebenarnya terjadi di sana?” Para pejabat saling pandang, lalu pejabat senior berdiri berbicara tampak cemas, namun tetap menjaga ketenangan di hadapan Kaisar."Yang Mulia, meskipun kami telah mengirimkan lebih dari sepuluh tabib terbaik, penyakit ini tetap meluas. Penduduk desa meyakini bahwa ini adalah kutukan dari Dewa Gunung yang marah, yang tidak akan bisa disembuhkan oleh tabib biasa. Mereka bahkan sudah tidak mempercayai tabib yang kami kirim,” lapor menteri

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-24
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Membuat Ramuan Typus

    Di gubuk tua miliknya, Zhao Xueyan tengah menyiapkan ramuan penyembuhan untuk penyakit typus yang sedang menyerang warga desa Qinghe. Niuniu, pelayan setia Zhao Xueyan, berdiri di samping meja kayu, dengan tangan gemetar merapikan beberapa tanaman obat yang ada di gubuk tua itu. "Nona, apakah rakyat akan percaya bahwa penyakit ini bukan kutukan Dewa Gunung?" tanya Niuniu dengan ragu. "Mereka sudah begitu takut, dan bahkan mereka menolak Anda, saat ingin memeriksa kondisi mereka,” lanjut Niuniu. Zhao Xueyan, yang tengah mencampurkan bahan-bahan untuk ramuan, sedikit menoleh dan berkata dengan tenang, "Tidak perlu khawatir, Niuniu. Yang terpenting adalah kita membantu mereka yang membutuhkan. Aku tidak akan mengungkapkan identitasku. Mereka tidak perlu tahu siapa aku. Yang mereka butuhkan sekarang adalah obat ini.”Niuniu menghela napas panjang, merasa masih ragu. "Tapi bagaimana jika mereka menolak? Jika mereka sudah percaya bahwa ini adalah kutukan, apa yang bisa kita lakukan?"Zha

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-25

Bab terbaru

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 293

    Ternyata perkataan pria berjubah hitam itu benar, pertarungan ini belum selesai. Tiba-tiba, sepuluh pria berjubah hitam kembali muncul setelah pria berjubah hitam yang satunya mati. Namun sebelum tubuhnya berubah menjadi abu, ia sempat memanggil rekan-rekannya yang lain.Sepuluh pria berjubah hitam itu berdiri mengelilingi Zhao Xueyan dan Bai Long. Mereka mulai membaca mantra, menciptakan gelombang energi hitam yang menguar di udara. Zhao Xueyan merasakan kesadarannya mulai kabur, tubuhnya melemah, dan pandangannya kabur. Ilusi mulai terbentuk di sekelilingnya—bayangan masa lalu yang menyakitkan, suara-suara yang mengganggu pikirannya.Namun, sebelum Zhao Xueyan semakin tenggelam dalam ilusi itu, Bai Long dengan cepat menghunus pedangnya dan menusukkan ujungnya ke tanah, menciptakan ledakan energi yang menyapu aura hitam di sekitar Zhao Xueyan. Ia tersentak dan sadar kembali."Nona, fokuslah! Mereka mencoba memanipulasi pikiranmu!" seru Bai Long

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 292

    Bai Long dan Zhao Xueyan bergerak secepat kilat. Pedang di tangan mereka berkilat di bawah cahaya obor yang remang-remang.Puluhan mayat hidup mengaum ganas, menyerbu tanpa takut mati. Namun, bagi Zhao Xueyan dan Bai Long, mereka hanyalah serangga yang menunggu untuk dimusnahkan.Swiing! Zhao Xueyan melesat ke depan, pedangnya berputar dalam lengkungan indah, menebas tiga mayat hidup dalam satu gerakan.Darah hitam menyembur ke tanah, tubuh-tubuh membusuk itu ambruk tanpa nyawa.Sementara itu, Bai Long bertarung dengan kekuatan naga hitamnya.Brak! Satu pukulan telak menghancurkan kepala mayat hidup yang mendekat.Bai Long menyeringai. "Terlalu mudah."Namun, musuh terus berdatangan.Dari dalam formasi, para warga semakin ketakutan.Beberapa perempuan dan anak-anak menangis ketakutan, memeluk satu sama lain."Apa kita akan mati?" bisik seorang ibu dengan wajah pucat.Niuniu berdiri di depan mereka, mencoba menenangkan."Percayalah pada Nona Zhao. Dia tidak akan membiarkan kalian mati

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 291

    Angin malam bertiup lembut, menggoyangkan lentera-lentera yang menyala di rumah-rumah.Di bawah cahaya perisai emas yang kini melindungi desa, penduduk bisa tidur dengan tenang untuk pertama kalinya setelah sekian lama.Namun, jauh di kejauhan, sepasang mata merah mengawasi dengan dingin.*****Di sisi lain di ruang kerja yang luas dan mewah, Kaisar Tian Ming duduk di belakang meja besar dari kayu hitam.Tumpukan dokumen tertata rapi di hadapannya, tetapi pikirannya terus melayang pada sosok wanita dengan mata tajam dan sikap tak kenal takut.Zhao Xueyan.Sejak kejadian beberapa hari lalu, dia terus memikirkan wanita itu.Suara ketukan pintu menginterupsi lamunannya."Masuk," katanya dengan suara rendah dan berwibawa.Seorang pria berbaju hitam dengan armor ringan melangkah masuk. Dia adalah Yu Qie, pengawal elit kepercayaannya.Yu Qie berlutut dengan satu tangan di dada, melaporkan dengan suara tegas."Yang Mulia, pasukan iblis yang berani menerobos wilayah Kekaisaran Tian Yang telah

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 290

    Zhao Xueyan menggeleng pelan. “Yang penting kalian selamat. Tapi, ceritakan padaku … apa yang terjadi di desa ini? Kenapa iblis menyerang?” Wajah sang ayah menegang, matanya menyiratkan ketakutan. “Mereka … mereka datang mencari sesuatu. Tapi kami tidak tahu apa itu. Setiap malam, mereka datang dan mengambil seseorang .…” Zhao Xueyan menyipitkan mata. “Berapa banyak yang sudah mereka bawa?” Sang ibu menggigit bibirnya, menahan tangis. “Sudah lebih dari dua puluh orang .…” Zhao Xueyan mengepalkan tangannya. "Aku tidak bisa membiarkan ini berlanjut." Dia berdiri, matanya menatap ke dalam kegelapan malam. Ada sesuatu yang lebih besar sedang terjadi di sini. Dan dia akan menghentikannya. Zhao Xueyan menatap paman Lu, pria paruh baya yang masih lemah setelah insiden tadi. “Kenapa pihak Kekaisaran belum membantu kalian?” tanyanya, suara dinginnya penuh ketegasan. Paman Lu menatapnya dengan mata penuh kesedihan, lalu menghela napas panjang. “Kami sudah melaporkannya ke Kekaisaran Hei

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 289

    Langit pagi mulai memancarkan cahaya keemasan, tetapi hawa dingin di wilayah utara masih menusuk hingga ke tulang.Zhao Xueyan dan Niuniu terus memacu kuda mereka, menyusuri jalan berbatu yang mulai berubah menjadi tanah kering berdebu. Mereka tidak berhenti lama, hanya meneguk air spiritual untuk menjaga stamina sebelum kembali melanjutkan perjalanan.Saat matahari mulai naik, mereka tiba di sebuah desa yang terasa mencekam.Suasana begitu sunyi.Beberapa rumah tampak hancur, pintu-pintunya terbuka dengan bekas cakaran dan bercak darah di dinding. Dari balik jendela, tampak beberapa warga desa bersembunyi, wajah mereka dipenuhi ketakutan.Niuniu menggigit bibirnya, lalu berbisik, "Nona, sepertinya desa ini sudah diserang .…"Zhao Xueyan mengangguk pelan. "Bersiaplah. Sesuatu yang mengerikan mungkin masih ada di sini."Mereka baru saja menuntun kuda-kuda mereka ke dalam desa, ketika tiba-tiba—Aaaakkkhh! Jeritan seorang gadis menggema di udara!Tanpa berpikir panjang, Zhao Xueyan lan

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 288

    Langit malam mulai gelap, hanya diterangi cahaya bulan sabit yang menggantung di langit. Angin dingin berhembus perlahan, membawa aroma hutan yang lembab.Di sebuah hutan di perbatasan antara Kekaisaran Zhengtang, Zhao Xueyan dan Niuniu akhirnya berhenti untuk beristirahat.Zhao Xueyan turun dari kudanya, lalu dengan cekatan mengikat tali kekang kuda itu ke batang pohon yang kuat. Niuniu melakukan hal yang sama, meskipun sedikit canggung karena tangannya masih terasa pegal setelah seharian menggenggam kendali kuda."Nona, kita akhirnya bisa istirahat. Saya pikir lengan saya akan putus karena menunggang kuda sepanjang hari." Niuniu menghela napas panjang sambil menggerak-gerakkan lengannya.Zhao Xueyan tersenyum tipis sambil menepuk pundak gadis itu. "Makanya, aku sudah bilang kau harus berlatih lebih sering."Niuniu meringis. "Kalau begitu, lain kali saya akan naik gerobak saja. Lebih nyaman."Zhao Xueyan terkekeh sebelum mengeluarkan sesuatu dari sakunya—sebuah gelang giok hijau yang

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 287

    Di halaman, Jenderal Zhao Yun dan istrinya, Bing Qing, sudah menunggu.Bing Qing, seorang wanita anggun dengan wajah lembut dan tatapan penuh kasih, langsung menggenggam tangan Zhao Xueyan dengan erat."Xueyan, kau yakin dengan keputusan ini?" Suaranya bergetar, jelas menunjukkan bahwa dia sangat mengkhawatirkan putrinya.Zhao Xueyan menatap ibunya dengan lembut. "Ibu, aku tidak bisa tinggal diam saat orang-orang di luar sana mengalami penderitaan. Aku harus melakukan sesuatu."Bing Qing menggigit bibirnya, berusaha menahan air mata.Sementara itu, Jenderal Zhao Yun menatap putrinya dengan ekspresi serius. "Aku tidak bisa menghentikanmu, tapi berjanjilah pada Ayah satu hal."Zhao Xueyan menegakkan tubuhnya. "Apa itu, Ayah?""Jangan pernah mempertaruhkan nyawamu dengan gegabah. Jika keadaan terlalu berbahaya, segera kembali,” kata Jenderal Zhao Yun dengan tegas namun penuh kasih. Zhao Xueyan terdiam sejenak, lalu mengangguk mantap. "Aku berjanji."Jenderal Zhao Yun mendesah pelan, lal

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 286

    Namun, sebelum dia bisa menundukkan tubuhnya lebih dalam, sebuah tangan kokoh menahannya."Tidak perlu." Suara Tian Ming terdengar tegas, tanpa keraguan sedikit pun.Jenderal Zhao Yun menatapnya dengan bingung. "Yang Mulia?"Tian Ming diam sejenak sebelum akhirnya mengucapkan sesuatu yang mengejutkan."Aku yang akan menjaga Zhao Xueyan dengan sepenuh hati."Kedua mata Jenderal Zhao Yun membelalak sedikit."Yang Mulia .…""Aku tidak akan membiarkan siapa pun menyentuhnya, termasuk Kaisar Zheng Yu," lanjut Tian Ming, nada suaranya penuh ketegasan. "Tidak peduli seberapa besar dia menginginkannya, Zhao Xueyan bukan miliknya."Jenderal Zhao Yun menatap pria di hadapannya dengan seksama. Tian Ming bukan pria biasa. Dia adalah penguasa dari benua seberang, seorang kaisar yang begitu kuat dan ditakuti.Namun sekarang, pria yang dingin dan tak terkalahkan itu berdiri di sini dan berjanji untuk melindungi putrinya?Timbul pertanyaan dalam benaknya. "Yang Mulia … apakah kau menyukai putriku?"T

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 285

    Di kediaman Jenderal Zhao Yun, suasana terasa lebih tenang dibandingkan hari-hari sebelumnya. Selama beberapa hari terakhir, Zhao Xueyan hampir tidak beristirahat, menghabiskan waktu merawat ayahnya yang jatuh sakit. Dengan keahliannya sebagai dokter, dia memastikan bahwa setiap obat yang diberikan tepat sasaran.Hari ini, untuk pertama kalinya dalam beberapa pekan, Jenderal Zhao Yun terlihat benar-benar pulih. Wajahnya lebih segar, tubuhnya lebih kuat, dan rona sehat telah kembali ke pipinya.Zhao Xueyan duduk di tepi tempat tidur ayahnya, menatapnya dengan lega."Ayah, bagaimana perasaanmu sekarang?" tanyanya lembut.Jenderal Zhao Yun tersenyum kecil. "Aku jauh lebih baik, berkat kau, Xueyan."Zhao Xueyan tersenyum puas. "Tentu saja! Aku ini tabib jenius."Namun, kebahagiaan itu tidak bertahan lama. Saat Zhao Xueyan menatap wajah ayahnya lebih dekat, dia menyadari sesuatu. Ada kekhawatiran yang jelas di mata pria itu.Keningnya berkerut. "Ayah, ada apa?"Jenderal Zhao Yun terdiam se

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status