Di dapur kecil, Niuniu sibuk mencuci sayuran liar yang mereka kumpulkan dari hutan sehari sebelumnya.
Di sudut lain, Zhao Xueyan sedang mengasah pisau dengan perlahan, mencoba memulihkan kebiasaan sehari-hari setelah luka cambuknya mulai sembuh. “Niuniu, biar aku yang memotong sayuran itu,” kata Zhao Xueyan dengan nada tegas. Niuniu menoleh, menggelengkan kepala. “Nona Zhao, Anda tidak perlu repot. Luka Anda masih baru sembuh. Biar saya saja yang—” Ucapan Niuniu terhenti saat Zhao Xueyan menatapnya datar. “Aku sudah cukup duduk diam. Jangan khawatir, aku tahu apa yang kulakukan,” ujar Zhao Xueyan memotong perkataan Niuniu. Niuniu terdiam sejenak, lalu menyerahkan seikat sayuran ke tangan majikannya. “Baiklah, tapi kalau tangan Anda terasa sakit, langsung berhenti.” Zhao Xueyan tersenyum samar dan mulai memotong sayuran itu dengan hati-hati. Zhao Xueyan tengah memotong sayuran, tanpa sengaja pisau yang tajam itu menggores jari telunjuknya. Darah segar mengalir dari lukanya dan menetes tepat ke gelang giok hijau pucat yang melingkar di pergelangan tangannya. Tiba-tiba, cahaya hijau terang memancar dari gelang itu, membuat ruangan kecil itu bersinar dengan intensitas luar biasa. Zhao Xueyan merasa tubuhnya tertarik oleh kekuatan tak terlihat, dan sebelum sempat berkata apa-apa, dia menghilang. “Nona Zhao! Anda ke mana?!” seru Niuniu panik, tetapi Zhao Xueyan sudah lenyap dari pandangannya. Saat Zhao Xueyan membuka matanya, dia mendapati dirinya berada di sebuah tempat yang sangat berbeda. Tanah yang subur membentang luas dengan tanaman aneh yang bercahaya lembut. Di kejauhan, ada aliran sungai yang berkilauan seperti kristal, dan udara di sekitarnya terasa sangat murni. “Di mana aku?” gumam Zhao Xueyan, matanya mengamati keindahan di sekitarnya. Tidak jauh darinya, sebuah bangunan besar berdiri megah. Mansion mewah dengan arsitektur elegan seperti perpaduan desain kuno dan modern. Di depannya, sebuah papan batu berdiri dengan tulisan bercahaya. “Selamat datang, pewaris gelang giok. Ini adalah dimensi yang diwariskan oleh leluhur keluarga Zhao.” Suara lembut bergema di udara, mengejutkan Zhao Xueyan. Gadis itu mencari sumber suara, tetapi dia tak melihat siapapun. “Dimensi? Gelang ini punya ruang seperti ini?” tanya Zhao Xueyan dengan takjub, melangkah mendekati papan batu itu. “Benar. Tempat ini adalah ruang pribadi untuk melindungi pewaris keluarga Zhao. Semua yang Anda butuhkan untuk hidup ada di sini,” jawab suara itu lagi. Zhao Xueyan menghela napas panjang, mencoba mencerna semua ini. “Jadi … apa saja yang ada di sini?” “Di dalam dimensi ini, terdapat ladang tanaman langka seperti akar Tian Lu, bunga Qi Bai, dan tanaman Lingxue. Ada juga air spiritual tingkat tinggi di sungai yang dapat menyembuhkan luka dan memperpanjang usia. Selain itu, mansion ini berisi peralatan medis modern, supermarket lengkap dengan bahan makanan, senjata spiritual, dan … kekayaan keluarga Zhao dalam bentuk koin emas.” Penjaga ruang dimensi menjelaskan dengan panjang lebar, membuat Zhao Xueyan terkejut. Mata Zhao Xueyan membesar. “Supermarket? Peralatan medis? Dan koin emas? Ini … seperti kombinasi dunia modern dan kuno.” Dengan penuh rasa ingin tahu, Zhao Xueyan melangkah masuk ke mansion itu. Dia disambut oleh ruangan yang luar biasa mewah, dengan perabotan kayu berukir indah dan dinding yang dihiasi lukisan kuno. Tapi yang membuatnya terpana adalah ruang medis di salah satu sudut mansion. Peralatan kedokteran modern seperti mesin MRI, mikroskop, dan berbagai instrumen bedah tersusun rapi. Di rak-rak kaca, tersimpan obat-obatan yang lengkap, seperti di laboratorium terbaik di zaman modern. “Aku bisa menggunakan semua ini,” kata Zhao Xueyan pelan, senyuman mulai muncul di wajahnya. “Dengan semua ini, aku tidak hanya bisa bertahan hidup, tetapi juga mengubah nasibku.” Di sudut lain mansion, dia menemukan sebuah ruang penyimpanan penuh dengan koin emas dan batu permata. Jumlahnya tak terhitung, bersinar terang di bawah cahaya lampu kristal. Zhao Xueyan tersenyum puas, merasa menemukan harapan baru. Tiba-tiba, suara itu kembali berbicara. “Semua ini milikmu, Zhao Xueyan. Gunakan dengan bijak. Gelang giok ini akan membantumu menghadapi tantangan apa pun di dunia luar.” Zhao Xueyan mengangguk pelan. “Aku akan memanfaatkannya sebaik mungkin. Ini adalah kesempatan kedua yang tak ternilai harganya.” Zhao Xueyan bertekad untuk memanfaatkan sebaik mungkin harta yang ada disini.Zhao Xueyan berdiri di tengah ladang tanaman langka di dalam ruang dimensi, memandangi keindahan tempat itu. Namun, rasa tidak nyaman di tubuhnya membuatnya duduk di bawah pohon besar dengan napas yang sedikit berat. "Apa ini?" gumamnya sambil memegangi perutnya. Zhao Xueyan mulai menyadari sesuatu yang tidak biasa pada tubuh permaisuri yang kini dia tempati. Dia memejamkan mata, mencoba merasakan energi di dalam tubuhnya. Racun ini membuat energi di dalam tubuhnya tertutup, menghalangi aliran spiritual yang sangat penting bagi seorang kultivator di dunia kuno ini. “Tubuh ini … memiliki racun yang bekerja perlahan, tapi sangat mematikan. Tidak heran permaisuri ini di cap bodoh dan tidak berguna,” gumam Zhao Xueyan. “Tapi bagaimana racun ini bisa sampai di sini?” Zhao Xueyan mencoba bangkit, tetapi tubuhnya terasa lemas. Dalam pikirannya, dia ingin segera kembali ke dunia luar karena khawatir Niuniu akan mencarinya. Namun, saat dia memikirkan itu, suara lembut dari roh pelindung
Niuniu tertegun, lalu menggelengkan kepala. “Tidak mungkin! Nona Zhao … Nona Zhao tidak secantik ini. Anda pasti orang lain!”Siapa yang akan percaya, baru beberapa menit yang lalu Zhao Xueyan menghilang. Tiba-tiba muncul seorang gadis cantik, hal itu tentu membuat Niuniu terkejut. Zhao Xueyan mendekat, memegang tangan Niuniu dengan lembut namun tegas. “Niuniu, ini aku. Percayalah. Aku hanya … berubah.”Niuniu memeriksa wajah majikannya dengan teliti, matanya melebar. Dia juga sangat mengenali suara Zhao Xueyan. “Wajah Anda … Anda benar-benar cantik! Tapi bagaimana ini bisa terjadi?” tanya Niuniu penasaran. Zhao Xueyan tersenyum tipis. “Aku sudah menemukan cara untuk membersihkan racun itu. Selama ini tubuhku tidak bisa berkultivasi karena racun yang ada di tubuhku.” Niuniu masih tampak terkejut, tetapi dia akhirnya tersenyum lega.“Nona Zhao, ini seperti keajaiban. Anda sekarang benar-benar seperti seorang dewi!”Niuniu seperti mimpi, dia berkali-kali mencubit pipinya mengira ji
Zhao Xueyan kini berada di ruang dimensi miliknya, tak ada yang berubah dari dunia kecil ini saat terakhir dia meninggalkannya. “Energi di tempat ini sangat kuat. Jika aku memanfaatkannya dengan baik, aku bisa meningkatkan kultivasiku jauh lebih cepat daripada kultivator biasa.” Zhao Xueyan mulai menyerap energi spiritual, membiarkannya mengalir melalui meridian di tubuhnya. Setiap napas membawa energi baru yang menyegarkan dan memperkuat inti kehidupannya.Setelah beberapa saat, Zhao Xueyan merasakan dinding yang membatasi kultivasinya mulai retak. Energi spiritual itu mengalir dengan deras, membersihkan segala kotoran yang ada di tubuhnya.Tiba-tiba, tubuhnya bergetar hebat, dan ledakan kecil energi terjadi di dalam dirinya.“Ugh!” Zhao Xueyan melenguh kecil, saat merasakan kesakitan yang dashyat. Perlahan-lahan sakit itu hilang. ‘Aku berhasil … tingkat dasar tingkat tiga! Ini mustahil bagi kultivator biasa dalam waktu singkat, tapi di ruang ini, aku bisa melakukannya,’ pikir Zh
Niuniu bernapas berat setelah beberapa percobaan, namun gagal terus.“Nona Zhao, Anda benar-benar tahu banyak hal … tapi, bagaimana Anda mempelajarinya? Bukankah Anda … tidak pernah melakukan?”Zhao Xueyan tertawa kecil, menghindari pertanyaan itu. “Mari kita katakan saja, aku pernah belajar dari seorang ahli. Sekarang, fokuslah pada latihanmu.”Niuniu menggeleng sambil tersenyum kagum. “Saya tidak pernah membayangkan Nona bisa seperti ini. Biasanya, Anda … hanya diam disiksa ….”Niuniu tidak melanjutkan ucapannya, karena takut menyinggung Zhao Xueyan. Zhao Xueyan mengangkat alis, matanya tajam. “Waktu itu sudah berlalu, Niuniu. Hidupku kini berbeda, dan aku membalas mereka.”Matahari mulai tinggi saat mereka selesai latihan 6 pagi. Meskipun tubuh mereka lelah, semangat keduanya masih ada. “Nona Zhao, meskipun saya belum sepenuhnya mengerti, saya merasa tubuh saya lebih ringan. Latihan ini … mungkin memang berguna.”Zhao Xueyan mengangguk dengan puas. “Itu hanya permulaan. Dengan la
Zhao Xueyan menjalani hari-harinya bersama Niuniu di gubuk pengasingan dengan berlatih bela diri, berkultivasi dan menolong warga desa Qinghe, diam-diam. "Niuniu, fokuskan energimu pada titik dantian," instruksi Zhao Xueyan dengan suara lembut namun tegas. Zhao Xueyan, dengan mata terpejam, berdiri kokoh dalam posisi meditasi, tubuhnya memancarkan aura tenang yang bercampur dengan kekuatan spiritual."Jangan terburu-buru. Rasakan aliran energi itu seperti air yang mengalir di sungai,” sambung Zhao Xueyan. Keduanya saat ini sedang berkultivasi setelah latihan bela diri modern. Niuniu, yang duduk bersila tak jauh dari posisi Zhao Xueyan, mengerutkan alis. "Nona, kenapa rasanya sulit sekali? Energinya seperti berputar-putar, tapi tidak mau masuk ke dantian saya,” ujar Niuniu. Terlihat keringat membasahi pelipis Niuniu, gadis pelayan itu sudah memasuki tahap dasar tingkat dua, sedangkan Zhao Xueyan telah berada ditahap menengah tingkat tiga. "Itu karena pikiranmu masih ragu. Tenangk
Di ruang rapat kekaisaran yang besar dan megah, suasana serius menyelimuti seluruh ruangan. Kaisar Sheng Yu duduk di singgasana dengan wajah yang tenang. Di sekelilingnya, para pejabat dan tabib kerajaan berdiri dengan sikap hormat, menantikan pembicaraan tentang wabah yang melanda desa Qinghe.Dengan suara tegas, Kaisar Sheng Yu membuka rapat. "Apakah masih ada perkembangan mengenai wabah di desa Qinghe? Zhen mendengar bahwa meskipun tabib terbaik sudah dikirim, penyakit ini tetap menyebar tanpa bisa dihentikan. Apa yang sebenarnya terjadi di sana?” Para pejabat saling pandang, lalu pejabat senior berdiri berbicara tampak cemas, namun tetap menjaga ketenangan di hadapan Kaisar."Yang Mulia, meskipun kami telah mengirimkan lebih dari sepuluh tabib terbaik, penyakit ini tetap meluas. Penduduk desa meyakini bahwa ini adalah kutukan dari Dewa Gunung yang marah, yang tidak akan bisa disembuhkan oleh tabib biasa. Mereka bahkan sudah tidak mempercayai tabib yang kami kirim,” lapor menteri
Di gubuk tua miliknya, Zhao Xueyan tengah menyiapkan ramuan penyembuhan untuk penyakit typus yang sedang menyerang warga desa Qinghe. Niuniu, pelayan setia Zhao Xueyan, berdiri di samping meja kayu, dengan tangan gemetar merapikan beberapa tanaman obat yang ada di gubuk tua itu. "Nona, apakah rakyat akan percaya bahwa penyakit ini bukan kutukan Dewa Gunung?" tanya Niuniu dengan ragu. "Mereka sudah begitu takut, dan bahkan mereka menolak Anda, saat ingin memeriksa kondisi mereka,” lanjut Niuniu. Zhao Xueyan, yang tengah mencampurkan bahan-bahan untuk ramuan, sedikit menoleh dan berkata dengan tenang, "Tidak perlu khawatir, Niuniu. Yang terpenting adalah kita membantu mereka yang membutuhkan. Aku tidak akan mengungkapkan identitasku. Mereka tidak perlu tahu siapa aku. Yang mereka butuhkan sekarang adalah obat ini.”Niuniu menghela napas panjang, merasa masih ragu. "Tapi bagaimana jika mereka menolak? Jika mereka sudah percaya bahwa ini adalah kutukan, apa yang bisa kita lakukan?"Zha
Ibu itu mengangguk, meskipun tampak masih bingung. "Apa lagi yang harus dilakukan?" Zhao Xueyan melanjutkan dengan sabar, menjelaskan dengan sangat rinci. "Pertama, pastikan tempat tidur anakmu selalu bersih dan kering. Kuman dapat berkembang biak di tempat tidur yang lembab atau kotor. Gantilah selimut dan sprei secara teratur, jemur di bawah sinar matahari agar kering. Pakaian yang dipakai anakmu juga harus dicuci dengan baik."Ibu itu mendengarkan dengan seksama, meski keraguan masih ada di wajahnya. "Apa lagi?" tanyanya, seolah-olah belum yakin dengan semua penjelasan itu.Zhao Xueyan melanjutkan dengan tekun. "Kedua, pastikan semua air yang diminum oleh anakmu adalah air yang bersih. Jika tidak bisa dipastikan kebersihannya, lebih baik air tersebut direbus terlebih dahulu. Sisa makanan harus segera dibuang, jangan biarkan makanan yang sudah terkontaminasi berada di rumah.""Dan yang terakhir, jaga kebersihan dapur dan area makan. Pastikan tidak ada makanan yang menumpuk dan menc
Pagi itu, suasana istana kekaisaran Zhengtang berubah tegang. Kaisar Zheng Yu, yang sedang menikmati sarapannya di aula utama, tiba-tiba dihampiri salah satu mata-mata kepercayaannya. Dengan napas terengah-engah, mata-mata itu membisikkan kabar yang membuat wajah kaisar Zheng Yu seketika berubah muram."Apa yang kau katakan?" Suara kaisar terdengar dingin, penuh dengan kemarahan yang tertahan."Hamba ... hamba telah memastikan, Yang Mulia. Nona Zhao Xueyan meninggalkan kekaisaran Zhengtang tadi malam. Kami kehilangan jejaknya setelah dia keluar dari gerbang barat," jawab mata-mata itu dengan tubuh gemetar, takut akan reaksi penguasa yang terkenal dengan emosinya yang tak terkendali.Dengan keras, kaisar Zheng Yu menghempaskan mangkuk porselennya ke lantai, membuat suara pecahan menggema di aula. Semua pelayan dan pejabat yang ada di ruangan itu menundukkan kepala, tak berani menatap sang kaisar yang sedang memuncak amarahnya."Beraninya dia melarikan diri dariku!" raung kaisar Zheng Y
Malam itu suasana di kediaman keluarga Zhao terasa berat. Bulan bersinar terang di langit, seolah menyaksikan perpisahan yang penuh haru. Zhao Xueyan berdiri di halaman depan, mengenakan pakaian perjalanan yang sederhana namun tetap memancarkan wibawanya. Di sampingnya, Niuniu sudah siap dengan tas kecil di tangannya, wajahnya tampak antusias meskipun dia tahu perpisahan ini tidak mudah.Nyonya Zhao berdiri di depan putrinya, air mata mengalir di pipinya. "Xueyan, hati-hati di jalan. Jangan lupa makan tepat waktu dan jaga kesehatanmu," ucapnya dengan suara bergetar, tangannya terus menggenggam tangan Zhao Xueyan erat.Zhao Xueyan mencoba tersenyum menenangkan, meskipun hatinya berat. "Ibu, jangan khawatir. Aku akan baik-baik saja. Aku janji akan kembali secepatnya."Jenderal Zhao Yun berdiri di samping istrinya, wajahnya tegas namun matanya tidak bisa menyembunyikan kesedihan. "Xueyan, perjalanan ini bukan hanya untuk keselamatanmu, tapi juga untuk masa depanmu. Kau adalah putri Ayah,
Keesokan paginya, setelah sarapan bersama keluarga, Jenderal Zhao Yun memanggil Zhao Xueyan ke ruangannya. Zhao Xueyan, yang sudah menduga ada hal penting yang akan dibicarakan, melangkah masuk dengan tenang. Ruangan itu terasa sunyi, hanya terdengar suara langkah kakinya yang lembut di atas lantai kayu.Jenderal Zhao Yun berdiri di dekat jendela, tatapannya mengarah pada lukisan keluarga, melihat ke arah langit biru di luar. Ketika Zhao Xueyan masuk, dia berbalik dan tersenyum tipis, meskipun ada kekhawatiran yang tersirat di wajahnya. "Xueyan, duduklah," katanya, menunjuk kursi di depan meja.Zhao Xueyan duduk dengan sikap tenang, menunggu ayahnya memulai pembicaraan. "Ada sesuatu yang ingin Ayah bicarakan," kata Jenderal Zhao Yun setelah beberapa saat. Suaranya serius, namun penuh kasih. "Setelah apa yang terjadi akhir-akhir ini, Ayah tidak bisa terus membiarkanmu berada dalam situasi berbahaya seperti ini. Kaisar Zheng Yu tidak akan berhenti sampai dia mendapatkan apa yang dia ing
Jenderal Zhao Yun duduk di ruangannya dengan ekspresi serius. Berita tentang insiden memalukan Kaisar Zheng Yu telah sampai ke telinganya sejak pagi. Sebagai seorang yang penuh perhitungan, Jenderal Zhao Yun tidak langsung bereaksi. Namun, nalurinya mengatakan bahwa putrinya, Zhao Xueyan, mungkin terlibat secara tidak langsung dalam peristiwa tersebut.Ketika Zhao Xueyan pulang dari tokonya, Jenderal Zhao Yun segera memanggilnya ke ruang kerjanya. Zhao Xueyan datang dengan tenang, mengenakan pakaian sederhana, seperti biasanya.“Ayah, ada apa memanggilku?” tanya Zhao Xueyan dengan nada lembut.Jenderal Zhao Yun menatap putrinya dalam-dalam, mencoba membaca ekspresi di wajahnya. “Xueyan, Ayah mendengar kabar tentang insiden memalukan yang melibatkan Kaisar Zheng Yu. Ayah tahu kau terlalu cerdas untuk terjebak dalam permainan istana. Katakan, apa yang sebenarnya terjadi semalam di pesta rakyat?”Zhao Xueyan tersenyum tipis, lalu duduk dengan anggun di hadapan ayahnya. “Ayah, aku hanya s
Keesokan paginya, suasana di kekaisaran Zhengtang mendadak gempar. Kaisar Zheng Yu baru saja bangun dari malam panasnya, namun ketika dia membuka matanya dan melihat siapa yang berada di sampingnya, amarahnya langsung meluap. Gadis itu adalah seorang pelayan biasa, bukan Zhao Xueyan seperti yang dia rencanakan.Kaisar Zheng Yu segera bangkit dari tempat tidur dengan wajah penuh kemarahan. Dia menunjuk pelayan yang gemetaran di lantai, menuduhnya telah menjebaknya.“Beraninya kau memasuki kamar ini! Apa yang kau rencanakan? Siapa yang memerintahkanmu?!” teriaknya dengan nada yang menggema di ruangan.Pelayan itu menangis tersedu-sedu, memohon ampunan. "Yang Mulia, hamba tidak tahu apa-apa! Hamba hanya menurut perintah untuk mengantarkan minuman pada Nona Zhao Xueyan! Hamba juga telah mengantar Nona Zhao Xueyan ke kamar ini. Namun, tiba-tiba saja hamba merasa pusing, dan setelah itu tidak ingat apa-apa!"Kemarahan Kaisar Zheng Yu semakin membara. Dia memanggil para kasim dan penjaga unt
Saat Zhao Xueyan terlihat seperti mabuk dan lemah, pelayan tersebut dengan hati-hati membantunya berjalan. “Bantu aku ke taman untuk mencari udara segar,” racau Zhao Xueyan yang terlihat sempoyongan. “Baik Nona! Sebelah sini,” kata pelayan itu tersenyum licik. Bukannya menuju taman seperti yang dikatakan, pelayan itu malah membawa Zhao Xueyan ke sebuah kamar yang terletak di sudut terpencil istana. Wajah pelayan itu menunjukkan niat tersembunyi, meskipun dia berusaha terlihat tulus.“Kenapa kita ke arah lain?” tanya Zhao Xueyan berpura-pura. “Udara malam sangat dingin, Nona. Lebih baik Anda beristirahat di kamar,” jawab pelayan itu lugas. Zhao Xueyan mengangguk. “Baiklah! Sepertinya itu lebih baik.” Pelayan itu tersenyum licik mendengar perkataan Zhao Xueyan. Setelah sampai di kamar, pelayan itu membuka pintu dan membawa Zhao Xueyan masuk. Zhao Xueyan yang pura-pura lemas membiarkan dirinya dibaringkan di atas ranjang. “Aduh! Kepalaku sangat pusing,” racau Zhao Xueyan lagi. “
Setelah prosesi pelepasan lampion selesai, pesta rakyat berlanjut ke acara makan besar yang telah dipersiapkan dengan megah oleh pihak istana. Di depan Istana Kekaisaran Zhengtang, para pelayan istana sibuk menyajikan berbagai hidangan lezat untuk rakyat. Meja-meja panjang dipenuhi makanan mulai dari aneka daging panggang, nasi, sup, hingga kue-kue tradisional. Para rakyat duduk dengan penuh kebahagiaan, menikmati hidangan yang jarang mereka rasakan sehari-hari.“Kita akan makan kenyang hari ini,” kata salah satu rakyat yang bergembira membuat Zhao Xueyan yang mendengarnya tersenyum tipis. Sementara itu, di dalam Balairung Kekaisaran, sebuah jamuan khusus diadakan untuk para bangsawan. Ruangan megah itu dipenuhi aroma harum dari makanan khas yang hanya disajikan pada acara-acara penting. Kaisar Zheng Yu duduk di singgasananya, memandang para tamu dengan senyuman yang dibuat ramah. Namun, pikirannya hanya tertuju pada satu sosok, Zhao Xueyan.Jenderal Zhao Yun memasuki aula bersama i
Kini pesta rakyat yang dinantikan akhirnya tiba. Jalanan kota penuh dengan dekorasi meriah, bendera warna-warni berkibar, dan aroma makanan tradisional memenuhi udara. Para rakyat bersuka cita, menari dan bernyanyi, merayakan panen yang melimpah serta kesembuhan mereka dari wabah yang sempat mengguncang kekaisaran. Wajah-wajah penuh kebahagiaan memenuhi setiap sudut, menunjukkan rasa syukur yang mendalam.Zhao Xueyan berjalan perlahan di tengah keramaian, mengenakan pakaian sederhana namun anggun, lengkap dengan cadar yang menutupi sebagian wajahnya. Di sampingnya, Niuniu tampak antusias, menunjuk ke berbagai pertunjukan jalanan seperti tarian singa dan aksi akrobatik.Zhao Xueyan tersenyum tipis, sebuah ekspresi yang jarang terlihat di wajahnya. Dalam hati, ia merasa aneh—ini pertama kalinya dia melihat pesta rakyat seperti ini, sejak dirinya bertransmigrasi ke zaman kuno. Suasana pesta yang begitu hidup dan penuh energi mengingatkannya akan festival di dunianya yang dulu, meskipun d
Di tengah kemarahannya, tangan kanan Kaisar Zheng Yu mendekati pelan dan berbicara dengan nada hati-hati,"Yang Mulia, sebentar lagi pesta rakyat akan diadakan. Ini adalah kesempatan sempurna untuk mendekati Zhao Xueyan. Jika Yang Mulia mengatur agar dia hadir dan menyusun rencana yang cermat, mungkin Yang Mulia bisa memenangkan hatinya ... atau setidaknya memastikan dia tidak punya pilihan lain selain kembali pada Anda,” kata tangan kanan kaisar Zheng Yu dengan wajah licik. Kaisar Zheng Yu berhenti berjalan, tatapannya berubah tajam, namun perlahan senyum licik menghiasi wajahnya."Apa maksudmu?" tanya Kaisar, suaranya penuh rasa ingin tahu.Tangan kanannya melanjutkan, "Jika Zhao Xueyan tidak tunduk dengan kata-kata, mungkin langkah yang lebih ... berani bisa digunakan. Jika dia mengandung anak Yang Mulia, bukankah itu akan mengikatnya kembali ke istana? Seorang wanita, bahkan yang sekeras dia, tidak akan bisa menolak kehendak takdir seperti itu."Kaisar Zheng Yu tertawa pelan, sua