Share

Bab 250

Penulis: Yu.Az.
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-04 16:17:21

Wu Liang hampir membuka mulutnya untuk bertanya lagi, merasa gelisah karena mereka sudah menunggu cukup lama. Namun, sebelum kata-katanya keluar, suara langkah kaki terdengar di antara pepohonan.

Seseorang muncul dari kegelapan dan segera membungkuk hormat kepada Tian Ming.

“Salam hormat hamba, Yang Mulia! Hamba datang melapor.”

Wu Liang langsung mengenali suara itu—Yue Qi, ketua pengawal elit Tian Ming sekaligus rekannya yang paling bisa diandalkan.

Tian Ming, langsung bertanya tanpa basa-basi. "Apa yang kau dapat dari penyelidikan kali ini?"

Dengan ekspresi serius, Yue Qi mengangkat kepalanya dan menatap langsung ke arah Tian Ming, sebelum menyampaikan laporan yang telah dikumpulkannya.

Wajah Yue Qi masih tetap terlihat dingin dengan balutan hanfu hitam dan penutup wajah seperti ninja. "Jenderal Zhao Yun terkena racun ganas, itulah alasan utama mengapa Nona Zhao Xueyan memutuskan untuk kembali."

Mendengar itu, Wu Liang langsung menegang, sementara mata Tian Ming sedikit menyipit—s
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 251

    Wu Liang menggeram pelan, sedangkan tangan Tian Ming mengepal di balik jubahnya.Yue Qi, melanjutkan dengan nada lebih dalam. "Setelah menikahi nona Zhao Xueyan, Kaisar Zheng Yu mengabaikan Permaisuri Zhao Xueyan. Dia bahkan membiarkan selir-selirnya menindasnya … tanpa sedikit pun melindunginya. Bahkan kaisar Zheng Yu kadang turun tangan untuk menghukum nona Zhao Xueyan dengan kejam.”Wu Liang membelalakkan mata.Wu Liang menggeram marah. "Bajingan! Seorang kaisar memperlakukan permaisurinya seperti itu?!"Tian Ming tetap diam, tapi aura di sekelilingnya mulai berubah menekan. Yue Qi menatap lurus ke arah Tian Ming, lalu berkata satu hal terakhir yang membuat suasana semakin dingin.Yue Qi, menambahkan dengan suara pelan namun menusuk. "Dan yang lebih buruk … nona Zhao Xueyan diceraikan karena fitnah dari selir kaisar Zheng Yu. Nona Zhao Xueyan pernah diasingkan ke desa Qinghe tanpa pengawal. Namun, setelah mengetahui kebusukan para selir kaisar Zheng Yu akhir mengejar nona Zhao Xuey

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-04
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 252

    Fajar mulai menyingsing di langit Kekaisaran Zhengtang. Saat sinar keemasan menerobos dedaunan, Zhao Xueyan dan Niuniu melompat turun dari punggung Bai Long, menginjakkan kaki di tanah yang masih basah oleh embun.Dalam sekejap, tubuh Bai Long mulai bersinar, berubah menjadi sosok pria tampan berambut panjang dengan mata tajam berwarna emas kehitaman.Niuniu menatapnya tanpa berkedip."Wah .…" tanpa sadar, dia bergumam.Bai Long tersenyum penuh kemenangan, menyilangkan tangan di dada. "Kau terpesona padaku, ya?" tanyanya dengan nada menggoda.Niuniu mendengus dan melipat tangan di depan dada. "Hah! Siapa yang terpesona? Aku hanya kagum melihat naga yang bisa berubah menjadi manusia. Lagipula, kau terlalu sombong!"Bai Long menyeringai, ekspresinya semakin tinggi hati. "Memang, aku sangat luar biasa."Sebelum perdebatan mereka semakin panjang, Zhao Xueyan mendesah pelan dan menegur dengan suara dingin."Cukup. Kita tidak punya waktu untuk berdebat soal ketampanan Bai Long."Niuniu lang

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-05
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 253

    Langit mulai berubah jingga ketika Zhao Xueyan dan Niuniu terus memacu kuda mereka tanpa henti. Jarak antara gerbang Kekaisaran Zhengtang dan ibu kota masih sangat jauh, tapi Zhao Xueyan tidak berniat berhenti terlalu lama. Mereka hanya singgah sebentar untuk meminum air spiritual, memastikan stamina mereka tetap prima, lalu kembali melanjutkan perjalanan dengan kecepatan penuh. Sepanjang jalan, Niuniu sesekali melirik ke arah Zhao Xueyan yang tampak lebih diam dari biasanya. "Nona, kau yakin tidak ingin beristirahat sebentar?" tanya Niuniu, suaranya khawatir. Zhao Xueyan menggeleng tanpa menoleh. "Tidak. Semakin cepat kita tiba, semakin baik." Niuniu tidak membantah lagi. Dia tahu betapa cemasnya Zhao Xueyan terhadap kondisi ayahnya. Matahari semakin condong ke barat, cahaya keemasannya menyelimuti jalanan berbatu yang mulai ramai oleh para pelancong dan pedagang. Saat senja menjelang, akhirnya bayangan ibu kota Kekaisaran Zhengtang mulai terlihat di kejauhan. Gerbang megah ib

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-05
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 254

    Zhao Xueyan melangkah mendekat ke ranjang, tatapannya tajam namun penuh kecemasan. Di atas tempat tidur, Jenderal Zhao Yun yang biasanya gagah kini tampak lemah.Matanya terbuka sedikit, terlihat ada keterkejutan di sana saat melihat putrinya. Sedangkan Niuniu terkejut melihat kondisi ayah sang majikan. Namun, sebelum Zhao Xueyan bisa berbicara, Bing Qing, sang ibu, sudah lebih dulu menubruknya dalam pelukan erat."Xueyan ... kau akhirnya kembali ...." isaknya, suaranya bergetar penuh kesedihan.Zhao Xueyan merasa dada ibunya bergetar hebat. “Ayahmu … Xueyan. Ibu takut.” “Tenanglah, Ibu.” Perlahan, Zhao Xueyan mengangkat tangannya, menepuk punggung sang ibu dengan lembut."Aku sudah kembali, Ibu. Ayah akan baik-baik saja," ucapnya, berusaha menenangkan.Bing Qing menarik napas dalam, mencoba mengendalikan emosinya.Setelah ibunya sedikit lebih tenang, Zhao Xueyan segera berlutut di samping tempat tidur.Tangannya diletakkan di pergelangan tangan sang ayah, mengalirkan energi spirit

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-05
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 255

    Sebelum Zhao Xueyan pergi, gadis itu perlu melakukan sesuatu pada sang ayah agar racun tersebut tidak menyebar. Semua mata tertuju pada Zhao Xueyan, yang kini tengah bersiap melakukan teknik akupuntur. Dia mengangkat tangannya, dan dari cincin penyimpanan, muncul jarum-jarum emas yang berkilauan di bawah cahaya lentera.Tabib-tabib yang berada di sana terbelalak kaget.Itu adalah Jarum Emas Akupuntur!Dan bukan sembarang teknik, Zhao Xueyan akan menggunakan Teknik Akupuntur Dewa Seribu Jarum, teknik kuno yang telah lama dianggap punah.Bahkan, tabib-tabib kekaisaran pun tidak ada yang mampu menguasainya!Lao yang berada di samping tempat tidur menatap tak percaya."Nona Zhao Xueyan ... sejak kapan Anda menguasai teknik ini?" bisiknya.Namun, Zhao Xueyan tidak menjawab. Dia fokus sepenuhnya pada sang ayah.Tangannya bergerak cepat dan akurat, menancapkan jarum-jarum emas ke titik-titik vital di tubuh Jenderal Zhao Yun.Setiap kali jarum ditancapkan, energi spiritual Zhao Xueyan mengal

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-06
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 256

    Malam itu, di dalam istana Kekaisaran Zhengtang, Kaisar Zheng Yu sedang sibuk di ruang kerjanya.Tumpukan dokumen tersebar di atas meja besar, namun pikirannya tidak benar-benar fokus. Di dalam hatinya, masih ada bayangan seorang wanita yang dulu menjadi miliknya—Zhao Xueyan.Tiba-tiba, suara langkah kaki tergesa-gesa terdengar dari luar. Seorang prajurit berlari dengan tergopoh-gopoh, wajahnya tampak cemas.Saat tiba di depan pintu ruang kerja Kaisar Zheng Yu, dua pengawal yang berjaga segera menahan prajurit itu."Apa urusanmu berlari seperti ini?" tegur salah satu pengawal dengan nada tajam.Namun, prajurit itu tidak gentar."Ini penting! Aku harus melaporkan langsung pada Yang Mulia!”“Yang Mulia saat ini tidak ingin diganggu,” jawab salah satu pelayan tersebut.Tapi prajurit yang membawa pesan itu berkata ini sangat penting. “Informasi ini sangat penting! Yang Mulai Kaisar pasti menyukainya.” Namun, sepertinya prajurit pengawal depan itu menggeleng tegas. “Tidak!” Di dalam ruan

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-06
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 257

    Di tengah malam yang pekat, Zhao Xueyan dan Niuniu memacu kuda mereka dengan cepat.Udara dingin menusuk kulit, angin berdesir kencang menerpa jubah mereka, namun tak ada yang bisa menghentikan tekad Zhao Xueyan.Niuniu yang berada di sampingnya sesekali melirik ke arah sang nona, merasa sedikit cemas."Nona, apa kita benar-benar akan ke Lembah Hitam Iblis?" tanya Niuniu, suaranya mengandung kekhawatiran.Zhao Xueyan tidak menjawab dengan segera. Matanya tetap lurus menatap ke depan, fokus pada perjalanan. Kemudian, dia sedikit menoleh dan berkata,"Aku harus mendapatkan Bunga Iblis itu. Tidak peduli betapa berbahayanya tempat itu."Niuniu menghela napas panjang. Dia tahu sekeras apa hati sang nona, jika sudah memutuskan sesuatu, tidak ada yang bisa mengubahnya.Di dalam ruang dimensi Zhao Xueyan, Bai Long yang mendengar percakapan itu akhirnya membuka suara."Kau yakin ingin pergi ke sana, Nona Zhao Xueyan?" Nada suaranya terdengar serius.Zhao Xueyan menjawab tanpa ragu, "Tentu saja

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-06
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 258

    Langit di atas Kekaisaran Zhengtang masih diselimuti awan kelam saat Kaisar Tian Ming tiba dengan menunggangi Bai Zhi, naga putihnya.Pria tampan itu turun dengan anggun, jubah kekaisarannya berkibar tertiup angin. Wajahnya tetap dingin dan tenang, tetapi tatapan matanya tajam, penuh kewaspadaan.Tiba-tiba, seorang prajurit elit datang tergesa-gesa, membungkuk dalam sebelum melapor."Yang Mulia, kami baru saja mendapatkan informasi bahwa Nona Zhao Xueyan telah berangkat ke Lembah Iblis untuk mencari Bunga Hua."Tian Ming diam sesaat. Namun, sebelum ia bisa mencerna informasi itu, prajurit itu melanjutkan."Selain itu, Nona Zhao Xueyan juga berniat mencari Akar Seribu Phoenix."Kali ini, mata Tian Ming menyipit, tetapi ekspresinya tetap dingin.Akar Seribu Phoenix?Kaisar Tian Ming mengenal tanaman itu dengan baik—tanaman langka yang hanya tumbuh di Kekaisaran Tianyang, tepatnya di halaman istana pribadinya.Lebih dari itu, hanya dirinya yang dapat mencabut tanaman tersebut."Zhao Xuey

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-07

Bab terbaru

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 373

    Namun sudah terlambat. Anak panah Qi dari pasukan Hei Long menghantam barisan penjaga altar, menciptakan ledakan yang mengguncang tanah. Pasukan Zhao Yun menerobos masuk dari sisi selatan, mematahkan pagar energi yang melindungi altar. Para gadis yang dijadikan persembahan segera diselamatkan oleh prajurit wanita dari pasukan Tianyang.Tian Ming yang memimpin langsung di utara memberi aba-aba melalui kipas perang di tangannya. Suaranya menggema melalui alat suara roh."Jangan beri waktu mereka membuka portal lagi! Hancurkan altar! Lindungi para penyihir kita yang akan menutup celah dimensi!"Aura emas menyelimuti tubuh Tian Ming saat dia melompat ke depan, pedangnya menebas iblis kelas tinggi yang mencoba mendekat. Di belakangnya, Yu Qie dan Wu Liang bergerak lincah, melindungi para ahli formasi yang mulai membentuk susunan penutup dimensi."Ayo!" teriak Wu Liang sambil menghunus tombaknya. "Ini saatnya menutup kegelapan itu selamanya!"Langit di atas altar mulai bergetar hebat. Cahay

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 372

    Matahari telah tenggelam di balik pegunungan, menyisakan langit jingga yang perlahan berubah gelap. Di dalam Istana Kekaisaran Tianyang, suasana terasa hening, seakan seluruh penjuru negeri ikut menahan napas. Para pelayan berjalan pelan, tak ingin mengusik ketenangan ruang utama tempat para wanita keluarga kerajaan berkumpul.Zhao Xueyan duduk di beranda istana, matanya menatap kosong ke arah langit malam yang mulai bertabur bintang. Angin musim gugur berhembus pelan, menggoyangkan tirai tipis di hadapannya. Jemarinya menggenggam secangkir teh yang sudah mulai dingin, namun tak ia minum.“Xueyan,” suara lembut terdengar di belakangnya.Zhao Xueyan menoleh dan melihat sang ibu, Nyonya Bing Qing, datang dengan langkah anggun, membawa selimut tipis di tangannya. Tanpa banyak bicara, wanita itu duduk di sampingnya dan menyampirkan selimut di bahu sang putri.“Angin mulai dingin, kau tidak boleh sakit,” ucap Nyonya Bing Qing lembut.Zhao Xueyan mengangguk kecil, lalu kembali menatap langi

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 371

    Beberapa hari berlalu sejak strategi besar diumumkan. Di lembah hitam yang terletak di perbatasan dunia manusia dan dunia iblis, tanah bergemuruh oleh derap kaki ribuan prajurit yang telah bersiap. Langit redup diselimuti awan tebal, seolah alam pun ikut menahan napas menanti pecahnya perang.Di sisi timur, barisan pasukan elit Tian Ming berdiri tegak. Di depan mereka, Tian Ming sendiri mengenakan zirah hitam keperakan yang memantulkan cahaya rembulan. Rambut panjangnya diikat tinggi, wajahnya dingin dan fokus. Di belakangnya, barisan para ksatria pilihan berdiri diam seperti batu karang, menanti perintah.Dari sisi selatan, pasukan Kekaisaran Changhai yang dipimpin oleh Pangeran Chen Xuan,pangeran kedua dari kekaisaran Changhai, mulai menyusup diam-diam ke sisi lembah. Wajah sang pangeran tampak serius, tak lagi menunjukkan sikap santainya yang biasa. Di sisi barat, Putra Mahkota Hei Long, mengenakan zirah berlapis merah marun, tampak memimpin pasukan utama dengan tangan mengepal era

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 370

    Wu Liang mendecak, lalu menoleh ke arah Niuniu yang tetap tenang-tenang saja."Aneh," gumam Wu Liang. "Kenapa kau tidak digigit?"Yu Qie ikut melirik Niuniu dengan rasa tidak adil. "Benar juga, kenapa cuma kita yang jadi santapan malam?"Dengan santai, Niuniu mengeluarkan sebuah botol kecil dari kantong bajunya, memperlihatkan isinya sambil tersenyum bangga."Ini lotion anti nyamuk buatan Nona," kata Niuniu berbisik bangga. "Aku sudah pakai dari tadi."Wu Liang dan Yu Qie hampir menjatuhkan rahang mereka."Ada barang ajaib seperti itu?!" seru Yu Qie tertahan."Kenapa kau tidak beri tahu dari tadi, hah?!" bisik keras Wu Liang sambil berusaha merebut botol itu.Niuniu dengan cekatan menyembunyikannya di balik punggung."Kalau mau ... bayar lima perak!" bisik Niuniu sambil tersenyum manis.Wu Liang dan Yu Qie hanya bisa menahan emosi sambil kembali menggaruk-garuk tubuh mereka yang mulai bentol. ****Beberapa hari telah berlalu sejak malam itu. Hubungan Zhao Xueyan dan Kaisar Tian Ming

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 369

    Setelah makan malam yang sedikit kacau akibat "aksi heroik" Kaisar Tian Ming di dapur, suasana istana perlahan kembali tenang.Malam itu, di ruang kerja megah sang kaisar, Zhao Xueyan, Kaisar Tian Ming, Wu Liang, dan Yu Qie duduk mengelilingi sebuah meja besar. Di atas meja terbentang peta-peta medan perang, lengkap dengan berbagai penanda strategis.Zhao Xueyan menunjuk satu titik di peta dengan jari rampingnya."Jika pasukan ditempatkan di sini," ujarnya serius, "Maka kita bisa memutus jalur logistik mereka. Serangan dari arah timur akan mempercepat kemenangan."Tian Ming mengangguk, matanya menatap Zhao Xueyan dengan penuh perhatian, tapi tak sepenuhnya pada peta. Sementara Wu Liang dan Yu Qie mengangguk-angguk setuju, lalu saling bertukar pandang.Beberapa saat kemudian, tanpa disadari oleh Zhao Xueyan yang begitu fokus menjelaskan rencana, Wu Liang dan Yu Qie sudah tidak ada lagi di ruangan itu.Kaisar Tian Ming mengusir keduanya dengan sangat halus. Wu Liang dan Yu Qie yang meng

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 368

    Begitu melangkah ke dalam dapur istana, Zhao Xueyan langsung membelalakkan mata. Mulutnya sedikit terbuka tanpa suara. Dapur yang biasanya bersih dan rapi kini berubah menjadi medan peperangan. Tepung berserakan di lantai, panci-panci tergeletak miring, tungku api di sudut dapur menghembuskan nyala api yang jauh lebih besar dari seharusnya.Para juru masak dan pelayan dapur berdiri di luar ruangan, sebagian menangis dalam diam. Wajah-wajah mereka memucat ketakutan. Tak satu pun berani mengangkat kepala atau bergerak. Mereka hanya bisa memandangi kekacauan ini dengan dada sesak. Salah bicara sedikit saja, mungkin kepala mereka bisa melayang.Dan di tengah kekacauan itu, seorang pria berdiri dengan hanfu sederhana, rambutnya diikat ke belakang, tampak sedikit acak-acakan. Wajah tampannya kini dihiasi noda tepung dan bercak saus. Dialah Kaisar Tian Ming, penguasa dingin benua Yunzhu … kini tampak seperti anak kecil yang baru belajar memasak.Zhao Xueyan akhirnya menemukan suaranya."Apa

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 367

    Malam menyelimuti paviliun timur dengan tenang. Lampu minyak bergoyang lembut, memancarkan cahaya keemasan yang menari di dinding kayu dan tirai tipis. Aroma teh melati yang baru diseduh memenuhi udara, membawa kehangatan yang tak hanya meresap ke tubuh, tapi juga ke dalam hati.Di ruang utama, Zhao Xueyan duduk bersila di antara kedua orang tuanya. Hanfunya berwarna biru langit, sederhana namun elegan. Ia tampak tenang, sesekali mengangkat cangkir dan meniup permukaan teh hangat sebelum menyesapnya perlahan. Di hadapannya, sang ibu Bing Qing tersenyum lembut, sedangkan sang ayah, Jenderal Zhao Yun, sudah duduk dengan santai, satu tangan menopang dagu, mata berbinar menatap keluarganya yang utuh malam ini."Ayah dan ibu sudah lama tak minum teh malam seperti ini bersamamu," ucap Bing Qing dengan suara lembut. "Kau tampak berbeda, Xueyan … lebih dewasa, dan lebih tenang."Zhao Xueyan tersenyum kecil. "Pengembaraan mengajarkanku banyak hal, Ibu. Tapi yang paling berat bukan medan tempu

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 366

    Saat Zhao Xueyan tiba di paviliun timur bersama ibunya dan Niuniu, pagi yang seharusnya tenang mendadak dipenuhi langkah terburu-buru. Jenderal Zhao Yun yang mendengar kedatangan istrinya langsung keluar dari ruang baca, matanya membelalak melihat sosok wanita yang sangat dirindukannya berdiri di ambang gerbang.“Istriku, aku dengar kau diserang ... Kau baik-baik saja?”Suara itu penuh kekhawatiran, terdengar jelas meski tak terangkat tinggi. Zhao Yun langsung melangkah cepat, menghampiri sang istri dan menggenggam tangannya dengan lembut.“Aku baik-baik saja,” kata Nyonya Bing Qing dengan senyum tenang. “Bai Long membawa kami dengan aman. Hanya saja ….”Bing Qing menatap sang suami. “Hanya saja Bai Long terluka. Dan sekarang sedang memulihkan tubuhnya.” Zhao Yun menghela napas panjang lalu menatap wajah istrinya dalam-dalam. “Aku seharusnya ikut menjemputmu ... dunia luar tak lagi aman seperti dulu.”Zhao Xueyan hanya menatap keduanya sambil tersenyum kecil. Ada kehangatan dalam pan

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 365

    Pagi menyapa istana Kekaisaran Tianyang dengan embusan angin sejuk dan cahaya matahari yang lembut menembus sela-sela dedaunan. Zhao Xueyan berdiri di serambi paviliun timur, matanya terarah ke langit timur. Ada getaran kuat yang hanya bisa dirasakannya—getaran familiar dari seseorang yang sangat ia kenal.“Bai Long .…” bisiknya.Tanpa pikir panjang, Zhao Xueyan segera berlari menuju pelataran utama istana, tempat biasanya Bai Long mendarat. Gaunnya berkibar mengikuti langkah cepatnya, rambut panjangnya sedikit berantakan tertiup angin. Saat tiba di halaman luas istana, matanya langsung membelalak."Bai Long!" serunya.Sosok naga hitam itu mendarat perlahan, tubuhnya yang besar terlihat penuh luka bakar dan goresan. Namun, tak jauh dari kakinya, Zhao Xueyan melihat dua sosok lainnya turun—ibunya, Bing Qing, dan Niuniu."Ibu!" Zhao Xueyan segera menghampiri. "Niuniu! Kalian tidak apa-apa?"Niuniu yang baru saja menapak tanah langsung memeluk sang nona."Nona ... kami baik-baik saja," u

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status