Share

Bab 4 - Perjamuan Makan Siang

“Tabib Liu, kau masih di sini?” sapa orang yang baru masuk.

Yinlan membuka mata dengan terkejut. Apakah ada orang lain di dalam gudang obat ini selain dirinya dan A-Yao? Dia merasakan tubuh A-Yao berkeringat dingin dan sedikit gemetar. Pelayan ini, pasti sudah sangat ketakutan.

Beberapa langkah dari mereka, dua orang pria saling berhadapan, salah satunya memakai seragam resmi tabib kekaisaran, satunya lagi memakai seragam resmi pengawal kekaisaran.

Tabib kekaisaran itu masih muda, bernama Liu Xingsheng. Meski muda, dia terkenal berwawasan luas dan berbakat, pernah menyembuhkan kaki ibu suri yang tulangnya patah.

Pengawal Kekaisaran yang berinteraksi dengannya tampak menghormatinya. Liu Xingsheng tersenyum ramah, “Aku baru kembali dari pekerjaanku, meletakkan sisa bahan obat dan beberapa rekam medis.”

Pengawal Kekaisaran itu mengangguk-angguk. “Tabib Liu, segeralah beristirahat.” Dia meninggalkannya di dalam ruangan obat. Liu Xingsheng mengangguk, matanya sedikit melirik ke arah jendela yang setengah terbuka.

Dia berjalan keluar dari ruangan, kembali mengunci pintu, mengabaikan dua orang yang sedang bersembunyi di balik lemari tinggi.

Xie Yinlan menghela napas lega, "Dia mengunci pintu tapu mengabaikan jendela yang terbuka."

Dia melepaskan A-Yao dari pelukannya. Pelayan kecil itu juga tampak lebih tenang sekarang.

“Selir Xian, kita selamat.” A-Yao tersenyum senang.

“Ayo kita pulang,” ajak Yinlan.

Mereka bersama-sama melewati jendela yang sama, pelan-pelan menutupnya dengan rapat. Lalu mengendap-endap meninggalkan halaman depan Balai Kesehatan Istana.

“Tunggu dulu!” Di depan istana Mingyue—Kediaman Permaisuri, Yinlan menghentikan langkahnya.

“Ada apa, Selir?” A-Yao bertanya panik.

“Apakah kau tahu siapa yang biasanya menyiapkan makanan pagi untuk Permaisuri?” tanya Yinlan.

A-Yao berpikir sejenak, lalu dia berkata, “Di bagian dapur istana, ada Koki Zhang yang secara khusus menyiapkan makanan untuk Permaisuri, Selir.”

“Jam berapa Koki Zhang memasak untuk sarapan Permaisuri?”

“Hmm …,” A-Yao berpikir lagi, “Mungkin pukul lima pagi, Selir …, aku tidak terlalu yakin, tapi dapur istana beroperasi sejak pukul lima pagi.”

Seperti mendapatkan emas sebesar gunung, Yinlan tersenyum puas. Suasana hatinya mendadak menjadi begitu bagus.

Dia mengajak A-Yao segera pulang ke kediaman dan tidur. Dia bilang, keesokan harinya akan ada kejutan yang sangat menyenangkan bagi mereka berdua.

Tunggu saja.

***

“Selir Xian! Selir Xian! Bangunlah!” A-Yao sudah mengguncang tubuhnya pagi-pagi buta. Membuat Yinlan mendengus kesal.

Dia baru tidur selama satu jam. Tapi sudah dibangunkan lagi. Dia kembali menarik selimut, meringkuk nyaman, “Biarkan aku tidur sebentar lagi.”

“Tidak bisa, Yang Mulia Selir! Lihatlah siapa di depanmu?” A-Yao menariknya agar segera duduk.

Dengan terpaksa, Yinlan menurutinya, tangan kanannya bergerak menggosok mata yang masih setengah terpejam. Berusaha menatap dengan baik sosok-sosok wanita di dalam kamarnya.

Mereka tampak sangat asing, seperti bukan orang-orang yang biasa berkeliaran di sekitar kediamannya di sudut harem yang kecil dan kumuh ini.

“Siapa dia?” Yinlan menunjuk dengan jari telunjuknya.

A-Yao melotot tidak percaya. Bagaimana mungkin Selir Xian menunjuk wanita itu dengan jari telunjuknya?

“Itu adalah Pengurus Etiket Lu.” A-Yao berbisik di telinganya.

“Pengurus etiket? Apakah dia kepala pelayan di harem?” Yinlan bertanya dengan bisikan yang lebih halus.

A-Yao mengeluh dalam hati. Kenapa setelah keracunan, majikannya jadi sedikit bodoh? Bahkan tidak mengingat siapa Pengurus Etiket Lu.

“Dia adalah wanita paling menakutkan di harem, Selir. Jangankan seorang Selir Xian, bahkan Permaisuri pun tetap harus menghormatinya. Dia adalah orang yang mengajari etiket pada wanita bergelar apa pun yang akan memasuki harem. Dulu, bukankah kau juga diajari tata krama wanita olehnya?”

Yinlan kembali menatap Pengurus Etiket Lu. Di belakang wanita tua dengan rambut yang separuh beruban itu masih ada lima orang pelayan kecil yang membawa nampan berisi pakaian, perhiasan dan bahkan makanan pagi.

Dia merutuk dalam hati, kenapa Pengurus Etiket Lu tidak muncul dalam ingatan pemilik tubuh ini saat dia berusaha mengingatnya? Astaga, ini merepotkan.

Xie Yinlan segera berdiri, dia membungkuk sopan di depan Pengurus Etiket Lu, mati-matian berusaha menunjukkan bahwa dia adalah wanita yang tahu etika dan sopan santun.

“Selamat pagi, Pengurus Etiket Lu.” Xie Yinlan mengulas senyum tipis, dengan kepala sedikit menunduk, dia menyapa dengan anggun.

“Yang Mulia Selir Xian, kamu diperintahkan oleh Yang Mulia Kaisar untuk mengikuti perjamuan makan siang keluarga kekaisaran.” Pengurus Etiket Lu berkata dengan tegas.

Xie Yinlan melotot terkejut, dia menahan napas dengan wajah tegang. Tiba-tiba sekali? Gumamnya dalam hati, sama sekali tidak mempercayai keajaiban ini.

Mungkinkah trikku berjalan sesuai rencana? Dia diam-diam merasa puas.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status