Xavier baru saja membantu pria berjenggot putih itu berdiri, ketika pria itu segera berlutut lagi. "Tuan Xavier, jika Anda tidak menyetujui permintaan saya, saya tidak akan berdiri," kata pria berjenggot putih itu dengan suara gemetar. Xavier merasa sedih, dan dengan cepat berkata, "Silakan katakan, apa yang Anda ingin saya setujui, selama saya bisa melakukannya, saya tidak akan menolak!"Melihat pria berjenggot putih ini, yang sudah berusia lanjut, berlutut di depannya di depan begitu banyak orang, hatinya sangat sedih. Dia berpikir pria tua ini pasti menghadapi beberapa masalah yang membutuhkan bantuan. Pria berjenggot putih itu, mengangkat kepalanya perlahan dan menatap Xavier, air mata berkilauan di matanya yang keruh."Harap Tuan Xavier membantu kami di Kota Ankhara, membersihkan Sekte Griffin, membersihkan hama di Kota Ankhara ini dan mengembalikan langit yang cerah untuk Kota Ankhara kami." Setelah mengatakan ini, pria berjenggot putih itu memberi hormat dengan berat. Xavie
Tiba-tiba, Pria berjanggut kambing tertawa, "Di Kota Ankhara, bukan hanya berani melukai orang-orangku malah juga begitu bernyali besar mengancamku? Hehe, kamu tidak mungkin benar-benar berpikir dirimu itu tak terkalahkan, bukan?"Xavier tampak acuh tak acuh.Dia berkata dengan suara yang dingin dan menyipitkan sepasang matanya, "Masih ada 50 detik lagi!"Pria berjanggut kambing masih tidak peduli. Dia menoleh ke arah para kultivator di sampingnya dan tertawa, lalu menunjuk ke Xavier dan berkata, "Orang ini ... otaknya pasti bermasalah, bukan? Hanya dengan beberapa orang ini, mereka berani menantang kita di Kota Ankhara ....""Hahaha!" Para kultivator di samping Pria berjanggut kambing semua tertawa, sama sekali tidak memandang Xavier dan yang lainnya."Xavier, dengan aura pembunuh yang terpancar dari matanya, dia melirik mereka dan berkata, "Masih ada 30 detik lagi!" Xavier tidak terburu-buru untuk bertindak.Mengingat dia telah memberi mereka waktu satu menit untuk mempertimbangkan
“Xavier Morris, kamu ini terlalu durhaka deh?”“Sudah lima tahun sejak kamu pergi, kamu bahkan tidak menelepon kedua orang tuamu!”“Aku bisa memahami, kalau kamu sibuk bekerja.”“Tapi sekarang, orang tuamu ditindas, kamu juga tidak kembali?”“Kamu tahu, tidak? Orang tuamu akan segera meninggal?”“Di lubuk hatimu, apa kamu masih ingat kedua orang tuamu? Apakah kamu ini masih manusiawi?”Xavier tiba-tiba menerima panggilan ini, orang yang ada di telepon itu sangat kasar, memarahinya tanpa ampun, membuat Xavier tidak bisa berkata-kata.Baru saja dia hendak menjelaskan dan bertanya lebih jauh, dia sudah mendengar nada panggilan sibuk “Tutt, tutt, tutt” dari telepon."Humm?"Xavier tertegun sejenak dan mencoba menelepon kembali, tetapi panggilan itu tidak tersambung.Hal ini membuat Xavier semakin merasa tidak nyaman."Syuut!"Dia berdiri dari kursinya, badannya memancarkan aura pembunuhan yang sangat kuat."Cepat! Periksa! Apa yang sedang terjadi pada orang tuaku!"Dia meraung dengan suara
Suaranya yang meninggi terdengar sangat jelas, bahkan menutupi suara deru helikopter.Aura pembunuh yang terpancar dari badannya, membuat semua orang yang hadir di sana gemetaran, mereka ketakutan dan sangat panik.Si Kepala botak itu menekan rasa takut yang ada di hatinya dan bertanya dengan gemetar, "Kamu ... siapa kamu?"“Xavier Morris!”"Apa? Kamu Xavier? Bukankah kamu sudah mati?" Ada ekspresi tidak percaya terlukis di wajah si botak itu. Dia tidak menyangka kalau orang yang berdiri di depannya, sebenarnya adalah Xavier yang dijebloskan ke penjara bawah laut lima tahun yang lalu.Xavier benar-benar sudah kembali?Bagaimana mungkin?Elena yang digantung di tiang pun membuka matanya, saat mendengar nama Xavier.“Nak, kamu ‘kah itu? Kamu sudah pulang?”Suaranya bergetar dan matanya yang keruh itu menitikkan air mata "kerinduan".Xavier kaget saat mendengar suara ibunya, dia menahan aura pembunuhnya dan berkata dengan penuh semangat, "Bu, ini aku, aku telah kembali!"Lalu, dia segera
Selain sang ibu, tidak ada yang lebih mengenal watak si anak.Bagaimana mungkin seorang ibu tidak memahami apa yang dipikirkan putranya?Elena khawatir putranya akan bertindak impulsif, jadi dia tidak berani memberi tahu putranya, siapa pelakunya dan sengaja mengubah topik pembicaraan."Mari kita bahas masalah ini di lain hari. Sekarang, ayahmu masih terbaring di rumah sakit sendirian, dia belum makan! Aku harus memasak dan bawa ke rumah sakit secepatnya."Setelah mengatakan ini, Elena menahan kesedihan di hatinya dan pergi ke dapur untuk memasak.Xavier ingin membantu di dapur, tetapi malah diusir oleh ibunya.Xavier melihat langkah ibunya yang terhuyung-huyung, sedang sibuk di dapur, hatinya terasa pilu dan sedih, dia juga menyalahkan dirinya sendiri.Xavier berpikir sambil mengepalkan tangannya erat-erat.Karena sekarang, dia sudah kembali.Budi, pasti dibalas!Dendam juga harus dibalas!Selama lima tahun terakhir, siapa pun yang telah menindas orang tuanya, dia tidak akan melepaska
Ketika Xavier mengatakan ini, tubuh Xavier dipenuhi dengan niat membunuh yang dingin dan nadanya bertambah serius.Atmosfer di sekeliling tiba-tiba menurun.Mery tidak melihat sesuatu yang aneh pada Xavier. Dia hanya merasakan hawa dingin di koridor itu. Dia tidak tahan dan bergidik sebelum berkata, "Ya, semua orang di rumah sakit kami sudah tahu masalah ini."Mendengar ini, Xavier sangat marah.Dia tidak pernah menyangka kalau Alicia begitu keji dan kejam.Dulu, dia adalah tokoh terkemuka di Kota Merkuri, dia menolak semua wanita yang mengejarnya dan memilih Alicia sebagai tunangannya.Tanpa disangka, selama lima tahun dia menghilang, Alicia memperlakukan orang tuanya seperti ini!"Kenapa dia mengirim orang untuk memukuli ayahku? Apakah hanya karena uang?" Xavier tidak dapat menahan diri untuk tidak bertanya, "Apakah uang yang kutinggalkan untuknya tidak cukup pakai? "Mery melihat ekspresi sedih Xavier dan menyadari kalau tadi sudah salah paham padanya. Xavier mungkin benar-benar tid
"Memutuskan pertunangan???""Ahahaha!!"Alicia tiba-tiba tertawa.“Xavier, kamu benar-benar naif sekali!!”"Pertunangan kita telah dibatalkan, sejak kamu menghilang lima tahun lalu.""Kamu datang ke sini untuk memutuskan pertunangan denganku sekarang? Ahaha ...."Alicia tertawa terbahak-bahak, bahkan terpingkal-pingkal karena menurutnya perkataan Xavier sangat lucu dan sebagian lagi karena dia ingin melepaskan kegelisahan di hatinya. Tidak peduli seberapa keras dia menggaruk kulit kepalanya, dia tidak pernah mengiria kalau Xavier bisa kembali dalam keadaan hidup.Jangan-jangan kejadian lima tahun lalu sudah terungkap?Xavier berkata tanpa ekspresi, "Kalau sudah dibatalkan lima tahun lalu, lalu kenapa kamu masih meminta uang pada orang tuaku setiap bulan?"Alicia berkata dengan percaya diri mengatakan, "Bagaimana kalau kamu mencari tahu dulu seluk beluk permasalahan ini! Aku tidak meminta uang pada orang tuamu, tetapi mereka yang memohon padaku dan berinisiatif memberiku uang!"“Benarka
Pengunjung itu tak lain adalah Graciela Martinez, dengan sosok langsing dan cantik, dia muncul begitu saja di depan pintu dan langsung mengejutkan seluruh tamu yang hadir di ruangan itu.Setelah Graciela mengetahui kalau dirinya telah salah paham terhadap Xavier, dia menggunakan koneksinya untuk mendapatkan akses kamera CCTV di sepanjang jalan dan kemudian dia pun datang kemari.Tanpa diduga, begitu memasuki pintu, dia langsung mendengar Xavier ditertawakan.Keterampilan medis Xavier tiada tandingannya dan teknik akupunktur Fuxi pun dikuasainya dan diterapkan dengan mudah.Mereka, kenapa mereka berani menertawakannya.Xavier tercengang, tidak menyangka kalau wanita yang dia selamatkan tadi, akan muncul di rumah keluarga Wynora.Mata Graciela tampak arogan dan percaya diri.Karismanya sangat kuat.Seluruh tubuh memancarkan cahaya yang menyilaukan mata dan bersinar gemerlap.Kemudian, dia berjalan lurus dan mencubit pinggang Xavier dengan keras.Wanita itu langsung memeluk lengan Xavier