Pengunjung itu tak lain adalah Graciela Martinez, dengan sosok langsing dan cantik, dia muncul begitu saja di depan pintu dan langsung mengejutkan seluruh tamu yang hadir di ruangan itu.Setelah Graciela mengetahui kalau dirinya telah salah paham terhadap Xavier, dia menggunakan koneksinya untuk mendapatkan akses kamera CCTV di sepanjang jalan dan kemudian dia pun datang kemari.Tanpa diduga, begitu memasuki pintu, dia langsung mendengar Xavier ditertawakan.Keterampilan medis Xavier tiada tandingannya dan teknik akupunktur Fuxi pun dikuasainya dan diterapkan dengan mudah.Mereka, kenapa mereka berani menertawakannya.Xavier tercengang, tidak menyangka kalau wanita yang dia selamatkan tadi, akan muncul di rumah keluarga Wynora.Mata Graciela tampak arogan dan percaya diri.Karismanya sangat kuat.Seluruh tubuh memancarkan cahaya yang menyilaukan mata dan bersinar gemerlap.Kemudian, dia berjalan lurus dan mencubit pinggang Xavier dengan keras.Wanita itu langsung memeluk lengan Xavier
"..."Xavier tertegun sejenak.Membiarkan dia, sang dewa perang Panglima Besar Pluno, untuk menjadi asisten pribadimu???Ini ....Bukankah ini terlalu berlebihan?Kalau saja para tentara musuh yang tewas di Pluno itu mengetahui Panglima Besar Pluno yang mereka takuti itu kini malah menjadi asisten pribadi seseorang, senyuman mereka pasti akan sangat aneh deh??Memikirkan hal ini, Xavier tidak bisa menahan tawa.Namun, dia tidak langsung menolak, tetapi malah berkata dengan penuh minat, "Aku akan membantumu menetralisir racun, tetapi hal satunya lagi, aku harus mempertimbangkanya lagi!"Bukannya dia menganggap pekerjaan ini tidak bagus, tetapi dia baru saja kembali dan masih banyak hal yang perlu dia lakukan sendiri, dia tidak tahu apakah dia memiliki cukup waktu atau tidak.Graciela juga tahu kalau hal semacam ini tidak dapat dipaksakan. Dengan keterampilan medis Xavier, walau dia baru saja kembali ke Kota Merkuri, dia tidak akan mengalami masalah soal bertahan hidup.Memikirkan hal in
Keesokan pagi,Xavier bangun pagi-pagi dan keluar.Dia harus cepat-cepat membeli rumah.Setelah tidur di rumah sepanjang malam kemarin, dia menyadari bagaimana kehidupan orang tuanya selama beberapa tahun terakhir ini.Semalam, hujan tiba-tiba turun dengan deras. Di luar rumah hujan deras, sedangkan di dalam rumah hujan gerimis. Angin dingin menderu-deru, rumah itu bahkan tidak memiliki kemampuan perlindungan paling dasar untuk berlindung dari terpaan angin dan hujan.Karena sekarang dia sudah kembali, bagaimana dia bisa tega membiarkan orang tuanya tinggal di sini, sudah waktunya bagi kedua orang tuanya untuk menikmati hidup dan bersenang-senang.Dia memeriksa ponselnya dan menemukan kalau hanya ada satu kompleks perumahan yang menyediakan rumah siap tinggal bernama "Galaxy Permai".Komplek perumahan ini adalah yang terbaik di Kota Merkuri, harga rumahnya hampir menyamai harga rumah-rumah di kota-kota besar. Orang-orang yang tinggal di dalamnya adalah orang-orang kaya atau berpangkat.
Orang yang keluar menyambut Graciela adalah manajer pemasaran, Pak Thomas Walles, dia berkata dengan canggung, "Sepertinya itu dua orang pembeli rumah yang sedang bertengkar."Dia mendengar beberapa kata ketika berjalan keluar tadi, tetapi tidak mengerti cerita spesifiknya.Graciela menunjuk ke arah Alicia dan Johnny dan bertanya, "Apa yang dilakukan kedua orang ini?"Pak Thomas menyeka keringat di kepalanya dan berkata, "Orang itu bernama Johnny Walles. Dia adalah manajer kecil dari anak perusahaan Venus Grup kami. Sepertinya dia datang ke sini hari ini untuk membeli rumah buat menikah."Graciela berkata dengan dingin, "Hapus tunjangan karyawannya untuk membeli rumah."Pak Thomas tahu kalau Bu Graciela, sang CEO sedang marah, tentu saja dia tidak berani mengatakan apa pun. Dia mengangguk dan berkata, "Baik."Graciela menunjuk ke arah Xavier lagi dan berkata, "Apa kamu sudah melihat orang ini?"“Saya sudah melihatnya, Bu,” jawab Pak Thomas dengan hati-hati."Dia adalah tamu terhormat V
Semua orang memandang mereka.Wajah Alicia merah padam.Dia mengertakkan gigi dan berkata, "Xavier, jangan terlalu keterlaluan!!"Xavier bertanya, "Apakah terlalu keterlaluan? Terhadap binatang sepertimu, keterlaluan sedikit, memangnya kenapa?"Alicia tersedak oleh kata-kata Xavier.Akan tetapi dia masih memelototi Xavier dan berkata dengan marah, "Minggir!"Xavier bergeming!Alicia merasa sangat marah saat melihat kerumunan orang menunjuk ke arahnya.Sekarang bukan waktunya berdebat dengan Xavier, dia menekan amarah di hatinya, langsung melewati Xavier dan segera meninggalkan departemen pemasaran.Saat Johnny hendak melarikan diri, Xavier menjentikkan jarinya.Piang.Johnny berlutut di tanah dan membenturkan kepalanya dengan keras.Kepalanya bahkan berdarah.Pada saat yang sama, para penonton di sekeliling pun tertawa.“Hahaha, sembah sujud ini sudah memenuhi standar.”“Hahaha, postur berlututnya juga lumayan.”“Haha, membuatku geli setengah mati. Ternyata mereka berdua tidak mampu me
“Rumah baru??” tanya Ivander dan Elena berbarengan.“Ya.” Xavier mengangguk sambil tersenyum.“Apa maksudmu?” tanya Elena dengan ragu lagi."Kamu akan tahu setelah kita sampai di sana."Xavier mengulurkan tangan dan menghentikan taksi di pinggir jalan.Ibu Elena bertanya, "Apakah jauh? Jika tidak jauh, kita cukup berjalan kaki ke sana. Tidak perlu naik taksi."Setelah Xavier membuka pintu mobil, dia berkata, "Jauh. Kalau kita jalan kaki, mungkin butuh waktu satu jam."Mendengar ini, Elena ragu-ragu, "Membutuhkan waktu satu jam untuk berjalan kaki? Berapa biaya taksinya?""..."Untungnya, Elena sudah masuk ke dalam mobil ketika putranya membuka pintu.Dia bergumam, "Ivander, keluar dari rumah sakit hari ini. Ini hari yang membahagiakan. Mari kita nikmati kemewahan ini!"Segera, mereka pun tiba di Galaxy Permai.Begitu dia memasuki komplek perumahan ini, Elena terkejut dan berkata, "Lingkungan perumahan ini sangat baik!"Bunga dan tumbuhan di perumahan ini sangat cerah, air sungai yang m
Xavier bertanya dengan bingung, "Apa katamu? Kenapa kamu tidak pernah makan dengan sampah?"Tadi pikirannya bingung dan kacau dia tidak mendengar dengan jelas apa yang dikatakan Graciela.Graciela berkata dengan acuh tak acuh, "Tidak apa-apa, kamu salah dengar."Xavier juga tidak bertanya lebih jauh.Graciela melanjutkan, "Kamu telah setuju menjadi asisten pribadiku, bukankah kamu seharusnya datang bekerja?"“Pergi bekerja sekarang?” kata Xavier tak berdaya.Dia tidak menyangka Graciela menjadi begitu tidak sabar. Selain itu, Xavier pun belum setuju menjadi asisten pribadinya Graciela! Graciela berkata dengan percaya diri, "Bukankah seharusnya begitu? Selain itu, aku tidak mengerti soal racun atau keterampilan medis. Bukankah kamu harus datang ke rumahku dan menunjukkan padaku siapa yang meracuniku dan bagaimana caranya racun itu dimasukkan?"Xavier merasa perkataan Graciela masuk akal dan dia baru saja mau buka mulut.Graciela berkata di telepon lagi, "Tidak, tidak, perutku sedikit s
Setelah menutup telepon ibunya, Graciela bertanya dengan rasa ingin tahu, "Ada apa?"“Tidak apa-apa, ibuku memintaku untuk mentraktir sepupuku makan malam malam ini,” kata Xavier dengan santai.Graciela mengangguk sambil berpikir dan tidak membicarakan topik ini lagi, tetapi bertanya, "Apakah kamu tahu bagaimana aku diracuni? Ayahku telah menyelidiki masalah ini selama dua hari terakhir, tetapi masih belum ada hasil."Xavier menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku tidak bersamamu, jadi aku tidak tahu bagaimana kamu diracuni."Berbicara sampai di sini, Xavier mengubah topik dan berkata, "Namun, berdasarkan racun dalam tubuhmu, ada spekulasi bahwa kamu telah lama mengonsumsi atau terpapar racun ini, jadi kamu bisa menyelidikinya dari dua aspek ini. "Graciela mengangguk dengan kecewa dan berkata, "Kenapa kamu tidak memeriksanya untukku!"“Jika aku tidak dapat menemukan orang itu, aku tidak akan bisa tidur atau makan dengan baik.”Melihat ekspresi khawatir Graciela, Xavier tiba-tiba set