Usai Xavier mengatakan itu ….Xavier menerjang dengan jurus pedang kedua.Stephen mengenalinya sekilas, gerakan pedang ini adalah jurus terakhir dalam ilmu pedang Keluarga Courtney mereka dan itu juga yang paling kuat."Kamu .... Bagaimana kamu bisa melakukan jurus ini?" Stephen bahkan lebih tercengang.Kalau dikatakan saat pertama kali Xavier menggunakannya, meski Stephen terkejut, dia masih tidak apa-apa. Bagaimanapun juga, gerakan pedang Keluarga Courtney telah digunakan selama bertahun-tahun. Orang lain di Delapan Keluarga Besar dan Enam Sekte Besar juga telah melihatnya dan mudah untuk meniru gerakan pedang.Namun jurus terakhir ini, dari bentuk jurus pedang, cukup sulit untuk ditiru, apalagi niat tersembunyi di balik jurus pedang.Ini adalah sesuatu yang tidak diketahui sama sekali oleh murid non-inti dari Keluarga Courtney.Namun, Xavier tidak hanya menggunakan bentuk jurus terakhir dalam ilmu pedang Keluarga Courtney, tetapi juga mampu menggunakan niat dari jurus pedang.Bagaim
Kalimat ini sangat mendominasi.Jericho tertegun sejenak, dia tidak menyangka Xavier begitu berniat untuk membunuh.Stephen juga tertegun sejenak, dia tidak menyangka Xavier akan mengatakan hal seperti itu di depan umum."Hah! Kamu ingin pergi ke Keluarga Courtney secara langsung dan menghancurkan Keluarga Courtney? Aku rasa Xavier ini adalah orang yang bodoh!"Orang-orang dari Delapan Keluarga Besar dan Enam Sekte Besar semuanya tercengang.Mereka tidak menyangka Xavier akan mengatakan hal seperti itu di depan umum. Mereka semua menatap ke arah arena sambil membelalakan mata.Keluarga Dawson, kakeknya Andrew, menghela napas, "Andrew, temanmu memiliki alam yang sangat tinggi, tetapi dia sangat impulsif, setelah Konferensi Kultivator berakhir, kita harus mengundangnya ke Keluarga Dawson.""Baik, Kakek." Andrew mengangguk.Dia tidak berpikir Xavier impulsif, tetapi merasa Xavier hebat!Selain itu, kepala Keluarga Courtney bahkan tidak berani marah dan berkata apa pun.Sejujurnya, hati An
Begitu perkataan Xavier terdengar, semua orang menjadi kebingungan.Meskipun mereka telah siap memberontak melawan pemimpin baru, mereka tidak ingin membentuk aliansi.Sementara tokoh besar dari Delapan Keluarga Besar dan Enam Sekte Besar masih bersedia membentuk aliansi di hati mereka, yang juga merupakan arti kenapa mereka masih tinggal di sini.Selain itu, masing-masing dari mereka tahu Pulau Sanford sangat berbahaya. Kalau mereka membentuk aliansi, itu akan bermanfaat bagi mereka. Dengan mengumpulkan kekuatan dari Delapan Keluarga Besar dan Enam Sekte Besar untuk pergi ke Pulau Sanford memiliki peluang bagus untuk menang. Kalau tidak, tak akan ada yang akan mendapatkan keuntungan apa pun.Ini juga kenapa mereka tetap bersedia membentuk aliansi setelah mengetahui kelicikan Sekte Librari dan memilih pemimpin aliansi.Oleh karena itu, meskipun mereka meremehkan Xavier sebagai pemimpin aliansi, tidak ada yang menyangka mereka ternyata harus melepaskan kesempatan untuk membentuk aliansi
"Baiklah," ujar Phillip sambil mendesah. "Hanya ... untuk memasuki Pulau Sanford harus melalui Via Braga."" Via Braga?" tanya Gabriel Carrens, Ketua Sekte Palli dengan ragu."Iya, hanya melalui Via Braga itu, kita baru bisa mencapai Pulau Sanford," jawab Phillip."Kalau begitu, bukankah lebih baik kalau kita melewati Via Braga itu?" ujar Gabriel.Phillip tersenyum tak berdaya dan berkata, "Tidak sesederhana itu, Via Braga itu penuh bahaya. Menurut arsip saat itu, Tetua dari Delapan Keluarga Besar dan Enam Sekte Besar tidak menemukan Pulau Sanford. Ketika mereka melewati Via Braga, sudah memiliki korban yang tak terhitung jumlahnya.""Sangat berbahaya?" tanya Gabriel dengan terkejut."Iya, bahkan lebih berbahaya daripada yang kita duga."Phillip berhenti sejenak dan berkata, "Selain itu Via Braga sepertinya bukan milik kita. Kalau tidak berhati-hati, bisa terjatuh ke dalam kehancuran dan musnah."Mendengar kata-kata Phillip, semua orang berpikir keras.Setelah beberapa saat, seseorang
"Tentu saja!"Phillip mengangguk, lalu mengeluarkan peta dan menggambar lingkaran di atasnya sebelum meletakkannya di tengah meja untuk diperlihatkan.Xavier melirik sekilas dan mencatat lokasinya.Keluarga dan sekte yang lain juga mencatatnya lokasinya.Phillip bertanya dari samping, "Apakah Tuan Xavier akan ikut dengan kita?"Xavier menatap Phillip dengan tatapan jenaka dan tidak mengatakan apa-apa.Phillip menambahkan. "Kekuatanmu di atasku, aku yakin kamu juga berada di Alam Penyempurnaan Janin, 'kan?"Xavier tersenyum dan tidak berkomentar.Yang berada di dekat meja panjang, semuanya terkejut. Mereka mengira Xavier bisa mengalahkan Phillip karena mengandalkan Pedang Alunan Naga, tetapi tidak pernah berpikir kalau alam Xavier adalah Alam Penyempurnaan Janin.""Kalau kamu ikut dengan kami, tim kita akan memiliki dua Alam Penyempurnaan Janin dan peluang untuk melewati Via Braga dan mencapai Pulau Sanford akan lebih besar," ujar Phillip.Xavier menggelengkan kepalanya dan berkata, "Ki
"Baik," jawab Xavier sambil mengangguk dan berjalan masuk.Tiba-tiba terdengar suara dari belakang, "Xavier!"Tanpa menoleh, Xavier sudah tahu orang yang memanggilnya adalah Andrew.Tak lama kemudian, Andrew berlari dari luar ke hadapan Xavier dan berkata, "Aku berpikir akan pulang sebelum kedatanganmu, tidak menyangka kamu malah tiba terlebih dahulu."Xavier tertawa, "Kalau ada yang harus kamu urus, kerjakan dulu. Tidak perlu terlalu sungkan padaku."Namun Andrew berkata, "Ini pertama kalinya kamu datang ke rumahku, mana mungkin aku tidak ada."Andrew segera menimpali. "Ayo, kita masuk bersama.""Tentu!"Xavier menganggukkan kepalanya dan mengikuti Andrew berjalan menuju ruang kerja kakeknya.Di depan pintu ruang kerja.Andrew mengetuk pintu dan berkata, "Kakek, teman saya sudah di sini.""Masuklah!" Suara antusias Kakek Andrew terdengar dari dalam.Andrew mendorong pintu dan mengikuti Xavier masuk ke ruang kerja.Di dalam ruang kerja, terlihat sesosok orang tua sedang menulis.Setela
"Tidak mungkin!"Xavier terkejut.Xavier mengira gerakan pedangnya tak terkalahkan. Selama mengeluarkan jurus, tidak ada yang bisa menahannya. Bahkan ketika dia yang dihadapkan dengan jurus ini, juga tidak bisa menahannya dan tidak bisa menemukan cara untuk mengalahkannya.Namun, Kakek dari Andrew itu berkata, "Baiklah, jurus pedangmu memang tak terkalahkan di alam yang sama denganmu dan kalau kamu melintasi suatu alam, mungkin juga tak terkalahkan."Dia berhenti sejenak dan berkata, "Kalau aku yang menghadapi jurus ini, setidaknya ada tiga cara untuk mengalahkannya."Xavier tertegun lagi saat mendengar ini.Mengetahui orang tua itu tidak akan berbohong kepadanya, Xavier menatapnya dengan tulus dan meminta nasehat, "Kakek, bolehkah beri tahu tentang celah dari teknik pedang saya?"Saat itu, Xavier sangat puas setelah menciptakan jurus pedang ini. Dia telah menggunakannya beberapa kali dan berhasil dengan baik, tetapi tidak menyangka ada celah pada teknik pedang ini. Xavier tidak hanya
"Hah …."Xavier memandang Kakek dengan bingung dan berkata, "Anda adalah kakeknya Andrew dan saya berteman dengannya. Saya memanggil Anda dengan sebutan Kakek merupakan hal yang wajar."Namun, Kakeknya Andrew menggelengkan kepalanya dan berkata, "Tidak. Maksudku kalau kamu bukan temannya Andrew, kamu juga harus memanggilku Kakek."Xavier memandang orang tua itu dengan bingung.Tidak yakin apa yang dimaksudnya, mungkinkah ada hubungannya dengan liontin giok ini?Kakeknya Andrew memaksa menekan kegembiraan di hatinya dan berkata, "Karena aku dan kakekmu adalah teman dekat."Xavier tertegun sejenak saat mendengarnya, lalu bertanya dengan penuh semangat."Kakek, apakah Anda pernah bertemu dengan kakekku?""Aku tidak hanya pernah bertemu, tapi kita telah berteman selama puluhan tahun, bahkan saat orang tuamu menikah, aku juga pergi ke sana," tutur Kakeknya sambil tersenyum.Xavier mendengkus dan menjadi lebih gelisah."Anda pernah bertemu orang tuaku?"Dia mengangguk dan berkata, "Tentu saj