"Kenapa Xavier bisa mati? Dia berada di Alam Dewa Perang," balas seseorang."Tapi ... petir kesembilan ini bukan sesuatu yang bisa dilawan oleh manusia. Bahkan kalau ... berada di Alam Dewa Perang, aku khawatir dia tidak bisa menahannya, 'kan?" ada juga orang yang menyuarakan pendapat mereka."Tapi .... Dewa Perang Xavier, dia mungkin luar biasa," kata beberapa orang yang masih menaruh harapan padanya."Walaupun Xavier luar biasa, apa yang bisa dia lakukan? Semua benda yang terkena sambaran petir semuanya akan menjadi abu," kata seseorang dengan penuh penyesalan.Kerumunan orang itu saling mengutarakan pendapat masing-masing.Namun, petir di langit masih belum menghilang.Petir kesembilan ini, seperti seekor naga berputar-putar dan meraung di udara.Hal ini menyebabkan kerumunan orang mundur puluhan meter, tidak berani mendekati vila itu sama sekali. Mereka hanya berada di luar dan menengadah ke langit.Tepat pada saat itu, sosok bayangan muncul di langit.Terlihat sesuatu seperti sedn
Kemudian, Xavier duduk bersila.Setelah mengatur pernapasannya, Xavier mulai mengerahkan energi spiritual di dalam tubuhnya.Energi spiritual dalam tubuhnya sangat melimpah.Xavier tahu, ini karena efek yang ditimbulkan dari obat yang diberikan Maxwell kepadanya.Selain itu, karena obat itu, luka di tubuhnya sembuh dengan cepat.Ini adalah sesuatu yang Xavier temukan ketika menahan sambaran petir kedelapan. Kalau tidak, dia juga tidak akan memiliki kekuatan untuk menahan sambaran petir kesembilan.Kemudian, Xavier mulai mengubah energi spiritual di tubuhnya dan mulai menjalar ke seluruh meridian tubuhnya.Setelah beberapa saat, Xavier merasa jauh lebih nyaman.Selanjutnya, Xavier mengeluarkan Pil Sapta Iris, setelah melihatnya dan dia bergumam, "Ini semua bergantung padamu, apakah aku bisa menerobos ke Alam Kondensasi atau tidak?"Kemudian, Xavier tanpa ragu-ragu menelan Pil Sapta Iris.Pil Sapta Iris berbeda dengan pil lainnya.Pada dasarnya, pil lain akan terasa menyegarkan setelah m
Tepat pada saat ini.Daging dan darah di tubuhnya juga telah selesai diregenerasi.Xavier melirik dan melihat tubuhnya yang awalnya berantakan akibat sambaran petir, kini sudah utuh.Xavier menghela napas kagum pada keajaiban Pil Sapta Iris.Yang terpenting, Xavier merasakan umurnya juga meningkat, meningkat sepuluh tahun dibandingkan sebelumnya.Sambil menggelengkan kepala, Xavier mengusir pikiran yang mengganggu dari otaknya, lalu menyerap kekuatan dari obat dan merasakan api menyala di dalam pusat titik chi.Waktu terus berjalan dari menit ke menit.Tak lama kemudian, langit pun mulai menyingsing.Namun, api di dalam pusat titik chi menyala makin terang.Tidak ada niat untuk berhenti sama sekali."Berapa lama lagi akan terus terbakar?"Setiap detik api di dalam pusat titik chi menyala, Xavier akan menahan sakit selama satu detik.Selain itu, rasa sakit semacam ini tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata, hanya dapat mengatakan sakitnya dimana, tetapi tidak bisa mengatakan lokasi sp
Xavier pun segera mengerti hal ini.Mengapa Xavier bisa menerobos dua alam sekaligus adalah karena sebelumnya dia telah menelan obat yang diberikan Maxwell dan ditambah baru saja menelan Pil Sapta Iris.Karena menelan dua pil ini, dia bisa menerobos dua alam sekaligus.Memikirkan hal ini, Xavier sangat berterima kasih kepada Maxwell.Xavier tahu obat yang diberikan Maxwell pasti tidak kalah dari Pil Sapta Iris.Sebenarnya, Xavier tidak tahu kalau yang membuatnya menerobos dua alam sekaligus bukan karena dua pil ini.Penyebab sebenarnya adalah Xavier mewakili Pil Sapta Iris melawan ujian itu.Xavier memakai tubuhnya sendiri menahan ujian Guntur Nawa dan ini belum pernah terjadi sebelumnya.Karena itu, Guntur Nawa telah memurnikan energi spiritual yang ada di tubuhnya dan juga menempa tubuhnya.Kalau tidak, biarpun menelan dua pil, Xavier juga tidak akan menerobos dua alam sekaligus. Pusat titik chi mungkin juga akan hancur karena tubuhnya tidak bisa menahan kekuatan dua buah pil obat it
Xavier melambaikan tangannya dan berkata, “Baik, pulanglah.”Xavier menggangguk, lalu berjalan menuju pintu.Setelah berjalan ke ambang pintu, Jonathan tiba-tiba berhenti, menoleh ke arah Xavier dan berkata, “Panglima Besar, Anda benar-benar tidak menyalahkanku?”“Tidak,” tutur Xavier sambil melambaikan tangannya sekali lagi.Sebenarnya, saat mengetahui Keluarga Stewart menyandera orang tuanya, Xavier menyalahkan Jonathan karena tidak dapat melakukan hal sekecil ini dengan benar.Namun setelah mengobrol dengan orang tuanya, Xavier menyadari kalau dia telah keliru menyalahkan Jonathan.Bukan karena Jonathan tidak melindungi orang tuanya dengan baik. Ketika kembali ke tempat tinggal sebelumnya, orang-orang di tempat itu saling mengenal, jadi akan mudah untuk menarik perhatian apabila muncul orang yang tidak mereka kenal.Jadi Jonathan mengirim orang untuk mengawasi orang tuanya berjarak dua ratus meter dari mereka.Pada saat yang sama di rumah orang tuanya, Jonathan diam-diam memasang a
Saat Xavier hendak berbicara, tiba-tiba dia menerima sebuah sms.Xavier membuka sms itu dan meliriknya.Pesan dikirim oleh Graciela dan hanya ada tiga kata, "Bawalah aku pergi."Melihat tiga kata itu, Xavier langsung panik.Xavier berkata kepada Paul, "Nanti kita baru bicarakan, aku ada hal yang harus kukerjakan sekarang."Paul tidak tahu kenapa, tetapi dia tetap berkata, "Tuan Xavier, kerjakan saja urusan Anda. Kalau ada yang perlu kami lakukan, katakan saja."Xavier tidak punya waktu untuk berbicara, langsung menutup telepon dan berjalan secepat mungkin keluar dari kamar.Meskipun, Xavier tidak tahu apa yang dimaksud Graciela dengan mengirim sms ini, dia tahu pasti telah terjadi sesuatu padanya....Pada saat yang sama.Keluarga Martinez, ruang tamu.Nathalia duduk di kursi tengah, dia berpura-pura tidur siang. Simon dan William duduk di kedua sisinya.Di sisi lain, Graciela duduk di deretan kursi pertama dari sisi kanan dan di belakangnya berdiri dua orang.Di ruang tamu, sunyi dan
Nada bicara Dario datar, tidak marah ,tetapi terdengar mengancam. Nathalia tahu Dario sedang marah, dia memelototi Graciela dengan tajam dan berkata, "Jangan marah, Tetua Dario. Graciela hanya tidak bisa mengerti sejenak. Bagaimana mungkin dia menolak hal yang telah kita sepakati?"Setelah Dario mendengar kata-kata ini dari Nathalia, dia baru mengendurkan alisnya.Sedangkan setelah Graciela mendengarnya dan berkata, "Nenek, aku tidak akan pergi ke Keluarga Courtney. Terlebih lagi, yang membuatku tinggal di Keluarga Martinez bukan karena harus melakukan apa yang Nenek katakan. Itu adalah hal yang kusepakati.""Graciela, jangan memaksa sampai aku kehilangan kesabaran," ujar Nathalia sambil memelototi Graciela lagi.Graciela melirik neneknya dan berkata, "Nenek, kamu juga jangan paksa aku melakukan hal yang tidak ingin kulakukan. Yang membuatku tinggal di Keluarga Martinez adalah ayahku. Dia yang menyuruhku tinggal di sini."Ketika Nathalia mendengar kata-kata Graciela, dia menjadi sanga
Graciela yang berada di dalam mobil, sangat gembira setelah mendengar suara itu.Graciela tahu Xavier telah datang.Graciela memang tidak salah menebak. Orang yang datang adalah Xavier yang bergegas datang setelah menerima SMS-nya.Xavier berdiri dengan cuek di depan mobil pengantin, dengan tenang menatap semua anggota Keluarga Courtney yang dipimpin Tetua Dario."Siapa kamu? Beraninya menghalangi jalan Keluarga Courtney?" kata Dario dengan nada bicara yang mengandung aura pembunuh."Saya adalah Xavier.""Oh .... Kamu adalah Xavier, seorang Seniman Bela Diri Kuno yang berada di Alam Dewa Perang yang mengalahkan Harry?" tanya Dario dengan santai sambil mengangkat alisnya."Itu benar," jawab Xavier dengan tenang.Dario tertawa, "Nak, aku sarankan kamu untuk bergegas pergi. Jangan sampai membuatku marah!"Xavier juga tertawa. " Aku menyarankan untuk cepat melepaskan Graciela. Kalau tidak, jangan salahkan aku karena bersikap kasar pada kalian."Dario tertegun sejenak ketika mendengarnya