Di pinggiran sebelah barat Kota Malda, tepatnya di kaki Gunung Harla. Lingkungan di daerah ini terlihat sangat elegan. Terdapat pembangunan banyak vila-vila baru di lingkungan daerah ini. Jarak di antara vila yang dibangun kurang lebih 100 meter. Lingkungan ini baru saja dibuka untuk dipasarkan dan belum ada banyak orang yang menempatinya. “Pak Ricky,” ujar seorang dokter di ruang tamu kediaman Ricky Randala. Dia dengan sangat hati-hati membalut luka Ricky sampai keringat dingin membasahi dahinya lalu berkata, “Cedera Pak Ricky tidaklah ringan. Bapak masih harus memulihkan keadaan Bapak selama 3 bulan pasca operasi. Jangan sampai Bapak melakukan olahraga berat agar kondisi Bapak tidak makin parah.”Ricky hanya bisa menggertakkan giginya dengan perasaan kesal. Padahal dia melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana Cedric hanya membutuhkan waktu kurang dari setengah jam untuk menyembuhkan kelumpuhan Rommy. Sekarang, Rommy sudah bisa berjalan layaknya orang normal dalam waktu sesi
Ada 24 anak buah serta Jonathan yang sangat mahir dalam ilmu bela diri. Mereka semua siap menghadapi serangan Raka dengan tangan kosong. Tangan mereka dilapisi dengan aliran kekuatan yang tidak terlihat dengan mata telanjang. Lapisan itu adalah kekuatan dalam yang sangat mereka banggakan. Walaupun kekuatan dalam mereka baru mulai terbentuk, tetap saja kekuatannya jauh lebih kuat daripada besi dan emas. Bahkan pukulan mereka bisa mematahkan tongkat baseball hanya dengan sekali pukulan. “Bunuh dia!”“Dua puluh orang maju menghadapi Raka dan sisanya menghadapi Thomas serta Garda!”“Langsung habisi saja mereka!”Puluhan orang meraung dengan penuh semangat untuk menyerang Raka. mereka sangat yakin dengan kemampuan tinju mereka. Karena tinju mereka sangatlah keras, jadi mereka bisa menyerang Raka dan teman-temannya dengan sangat ganas. Raka hanya tersenyum sambil memperhatikan perilaku orang-orang ini. Baginya, gerakan orang-orang ini sangatlah lambat. Mereka sama saja seperti preman yang
“Apa! Ricky berhasil digulingkan Raka Gading?” seru Wandi yang berada di kamar presidensial suite Hotel Malda. Dia tampak mengerutkan keningnya dengan ekspresi tidak percaya ketika mendengar tentang berita ini. Bagaimanapun juga, Ricky terkenal di ibu kota provinsi akan kekejamannya. Dia memiliki 24 bawahan yang sangat mahir dalam ilmu bela diri dan bisa mengendalikan kekuatan dalam mereka. Ditambah lagi, dengan adanya Jonathan si preman kejam nomor satu di ibu kota provinsi. Mereka adalah kelompok yang sangat sulit untuk dikalahkan di ibu kota provinsi. Semua orang juga takut dengan mereka. Namun, bagaimana mungkin mereka bisa dikalahkan dengan mudahnya di Kota Malda ini?“Ternyata, Raka Gading dan Thomas bukanlah orang sembarangan,” ujar Wandi sambil menatap ke arah Rong Dragon dan Rong Tiger yang sedang duduk di sofa yang ada di hadapannya. “Bagaimana kekuatan kalian jika dibandingkan dengan Ricky Randala?” tanya Wandi kepada dua orang itu. Kedua orang kuat itu saling berpandanga
Pemimpin perusahaan?Si petugas keamanan yang bertugas langsung keluar dari posnya lalu melihat sertifikat kerja laki-laki paruh baya itu. Seketika, dia merasa jantungnya berdegup sangat cepat. Laki-laki ini bernama Bara dan dia berasal dari Badan Pengurus Obat dan Makanan. Selain itu, dia juga memiliki jabatan yang tidak rendah, yaitu wakil direktur.“Pemimpin perusahaan ini sedang tidak ada di kantor karena baru saja selesai menjalankan operasi. Jadi, sekarang beliau sedang beristirahat di rumahnya. Tapi, general manager kami ada di kantor. Sekarang, saya akan memberitahunya tentang kedatangan Bapak,” ujar si petugas keamanan tanpa berani menyembunyikan apa pun lalu berbalik menuju pos keamanan. “Tidak ada?”Bara langsung tersenyum sinis lalu berkata dengan tegas, “Kami tidak perlu gengeral manager-mu. CEO perusahaan ini yang ingin saya temui sekarang. Dia harus datang ke sini sekarang juga karena saya perlu memeriksa perusahaan ini. Kalau sampai dia tidak bisa datang juga, maka jan
Bara memukul meja dengan keras lalu berkata dengan nada sombong, “Kamu berani menawar perintah saya, ya? Perusahaan ini ada masalah kalau saya katakan ada masalah! Sekarang, saya bukan lagi menyuruh kalian untuk melakukan perbaikan perusahaan, melainkan memaksa kalian untuk melakukannya!”“Cepat beritahu semua karyawan kalian dan berikan cuti panjang untuk mereka. Tidak ada yang boleh bekerja sampai perbaikan perusahaan ini selesai!”Siingg!Kepala Lucy langsung berputar dan wajah cantiknya tampak tidak lagi bersinar. Memaksa untuk memperbaiki perusahaan? Proses produksi masih bisa dilakukan setelah perbaikan perusahaan diajukan. Semua barang-barang hasil produksi juga harus dimasukkan ke dalam gudang lalu mendatanya dan mengeluarkannya kembali setelah proses perbaikan selesai. Namun, jika perbaikan perusahaan secara paksa dilakukan, itu artinya seluruh proses produksi harus dihentikan. Semua pabrik juga harus ditutup. Dengan begini, seluruh New Randala Group akan benar-benar hancur.
“New Randala Group sebelumnya dikenal dengan nama Deston Group yang memiliki aset triliunan,” ujar Raka sambil menatap Bara dengan tenang. “Bagaimana mungkin pegawai biasa sepertimu bisa mengguncang perusahaan sebesar ini? Seseorang dengan posisi yang lebih tinggi darimu seharusnya yang maju ke sini kalau memang New Randala Group sudah melanggar aturan yang berlaku!”“Pak Bara, boleh saya bertanya siapa orang penting yang ada di belakang Bapak?”Bara langsung menyeringai lalu berkata, “Saya tidak menyangka orang seperti kamu bisa menyadari hal ini. Baiklah, saya akan kasih tahu padamu siapa orang di balik kedatangan kami ke sini. Direktur kami yang bernama Pak Barli yang memerintahkan kami untuk datang ke sini dan memberikan sanksi kepada New Randala Group!”Direktur? Jabatan yang cukup tinggi. Di kota pesisir seperti Malda, posisi direktur di badan pengurus seperti itu memiliki peran yang sangat penting untuk perkembangan perusahaan besar jangka panjang. Kekuasaan orang yang berada d
Gara merasa semakin takut ketika dia memikirkan hal ini. Namun, dia tidak lagi berani mengulur waktu untuk menerima panggilan itu. “Saya Gara Saka, Wali Kota Malda. Bapak ... eh ... bukan! Katakan saja kalau ada hal yang bisa saya bantu,” ujar Gara gugup. Raka memegang ponselnya dengan senyuman di wajahnya lalu berkata, “Halo, Pak Wali Kota. Saya ingin melaporkan kalau di sini ada perwakilan dari Badan Pengurus Obat dan Makanan Malda yang baru saja datang ke New Randala Group ....”Kemudian Raka menjelaskan secara singkat apa yang terjadi sebelumnya lalu dia kembali berkata, “Masalah ini berkaitan dengan hidup 8000 karyawan New Randala Group. Jadi, saya harap Pak Wali Kota dapat membereskan masalah ini dengan baik. Apakah orang-orang ini benar-benar perlu melakukan perbaikan kepada New Randala Group atau tidak?”Raka langsung menutup teleponnya tanpa menunggu jawaban dari Gara. Di balik telepon, Gara tampak sangat kesal setelah mendengar suara sambungan telepon terputus. “Kurang aja
“Pak Raka ....”Gara tentu saja tidak berani mengungkapkan identitas Raka yang sebenarnya. Dia melangkah maju dengan ekspresi wajah tenang. Namun, jantungnya berdegup dengan sangat cepat ketika dia mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Raka. Dia merasa ingin menarik tangannya kembali karena dia tidak berani berjabat tangan dengan seorang Dewa Perang yang legendaris. Bagaimana mungkin seorang wali kota sepertinya memenuhi syarat untuk berjabat tangan dengan seorang Dewa Perang sehebat Raka Gading? Raka Gading sang Dewa Perang sekaligus pemimpin Kuil Dewa Perang dan komandan tertinggi pasukan Rota Utara. Seluruh Malda akan runtuh kalau sampai seluruh identitas ini terungkap ke seluruh kota.“Halo, Pak Wali Kota Gara,” sapa Raka sambil tersenyum setengah hati lalu mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.“Saya sudah mengatakan semuanya melalui telepon. Jadi, saya harap Pak Wali Kota bisa bersikap adil seadil-adilnya dalam menanggapi masalah ini untuk kami rakyat kecil,”