Gara merasa semakin takut ketika dia memikirkan hal ini. Namun, dia tidak lagi berani mengulur waktu untuk menerima panggilan itu. “Saya Gara Saka, Wali Kota Malda. Bapak ... eh ... bukan! Katakan saja kalau ada hal yang bisa saya bantu,” ujar Gara gugup. Raka memegang ponselnya dengan senyuman di wajahnya lalu berkata, “Halo, Pak Wali Kota. Saya ingin melaporkan kalau di sini ada perwakilan dari Badan Pengurus Obat dan Makanan Malda yang baru saja datang ke New Randala Group ....”Kemudian Raka menjelaskan secara singkat apa yang terjadi sebelumnya lalu dia kembali berkata, “Masalah ini berkaitan dengan hidup 8000 karyawan New Randala Group. Jadi, saya harap Pak Wali Kota dapat membereskan masalah ini dengan baik. Apakah orang-orang ini benar-benar perlu melakukan perbaikan kepada New Randala Group atau tidak?”Raka langsung menutup teleponnya tanpa menunggu jawaban dari Gara. Di balik telepon, Gara tampak sangat kesal setelah mendengar suara sambungan telepon terputus. “Kurang aja
“Pak Raka ....”Gara tentu saja tidak berani mengungkapkan identitas Raka yang sebenarnya. Dia melangkah maju dengan ekspresi wajah tenang. Namun, jantungnya berdegup dengan sangat cepat ketika dia mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Raka. Dia merasa ingin menarik tangannya kembali karena dia tidak berani berjabat tangan dengan seorang Dewa Perang yang legendaris. Bagaimana mungkin seorang wali kota sepertinya memenuhi syarat untuk berjabat tangan dengan seorang Dewa Perang sehebat Raka Gading? Raka Gading sang Dewa Perang sekaligus pemimpin Kuil Dewa Perang dan komandan tertinggi pasukan Rota Utara. Seluruh Malda akan runtuh kalau sampai seluruh identitas ini terungkap ke seluruh kota.“Halo, Pak Wali Kota Gara,” sapa Raka sambil tersenyum setengah hati lalu mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.“Saya sudah mengatakan semuanya melalui telepon. Jadi, saya harap Pak Wali Kota bisa bersikap adil seadil-adilnya dalam menanggapi masalah ini untuk kami rakyat kecil,”
Brak!Kaki Bara langsung melemah setelah mendengar perkataan Chandra. Dia pun langsung berlutut seraya berkata, “Pak ... Pak Chandra, masalah ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan saya. Pak Barli yang menyuruh saya ke sini!”Bara tentu saja mengerti apa makna di balik semua ini. Bagaimanapun juga, dia sudah menggeluti dunia bekerja selama bertahun-tahun sampai bisa berada di posisinya saat ini. Jadi, tentu saja dia mengerti makna di balik kedatangan wali kota ke tempat ini pastinya karena wali kota berada di pihak Raka dan Lucy. Walaupun bukti-bukti yang ada adalah benar adanya, di matanya sekarang semua itu bisa saja salah. Terlebih lagi, Barli juga tidak memberikan bukti kesalahan New Randala Group padanya. Jadi, sudah pasti pihaknyalah yang akan disalahkan dalam masalah ini. “Tidak ada bukti ....”Lucy tertegun sejenak lalu berkata, “Ternyata New Randala Group sama sekali tidak melanggar peraturan apa pun. Hari ini, Barli mengutus orang ke sini, lalu bagaimana dengan besok?
Chandra dan tim penyidik menatap Barli dengan tatapan tajam lalu berkata dengan bibir terkatup, “Bagus sekali kamu minum di tempat kerja!”“Barli, wali kota secara khusus membentuk satuan tugas untuk melakukan penyelidikan mendalam terhadapmu! Sekarang, kamu tidak perlu mengatakan apa pun. Cepat pergi dan jelaskan semuanya pada tim penyidik!”Kemudian Chandra melambai lalu berbalik dan langsung pergi begitu saja. Dia tidak ingin menjelaskan apa pun kepada orang seperti Barli. “Satuan tugas ....”Wajah Barli seketika memucat. Kakinya juga terasa lemas sampai dia terjatuh di atas lantai. Gelas anggur yang dia genggam langsung jatuh dari genggamannya. Habislah dia sekarang! Wali Kota sudah turun tangan dan secara khusus memerintahkan untuk membentuk satuan tugas tim penyidik untuk menyelidikinya.Barli dan Bara akhirnya diadili dalam waktu kurang dari 2 jam. Mereka tidak berani menyembunyikan apa pun di hadapan satuan tugas yang berpengalaman seperti ini. Mereka langsung saja mengakui s
Mereka dengan sengaja menggunakan kekuatan mereka untuk kepentingan mereka pribadi. Bahkan dengan beraninya mereka mengganggu New Randala Group. Sekarang, biar saja mereka rasakan apa itu kekuatan yang sebenarnya!*** Di sisi lain, tepatnya di ruangan kantor Lucy yang berada di lantai atas gedung New Randala Group. “Pak Raka, Bu Lucy!”Gara dan beberapa petinggi kota Malda masih belum pergi dari kantor Lucy. Mereka mendengar berita yang disampaikan oleh sekretaris tentang masalah dengan Badan Pengurus Obat dan Makanan. “Semua masalah ini hanyalah sebuah kesalahpahaman saja. Kami juga sudah menangkap dan mengadili semua pihak yang bersalah. Jadi, apa lagi yang mungkin kalian berdua inginkan dari kami?” ujar Gara berusaha menyampaikan berita dengan hati-hati.Inginkan? Ekspresi Lucy kembali terkejut setelah mendengar perkataan wali kota. Bagaimanapun juga, wali kota sudah turun secara langsung untuk menyelesaikan masalah ini. Bahkan pelakunya sudah bisa ditangkap dan diadili hanya dal
Lucy berbincang dengan rekannya sambil berjalan dan melewati seorang laki-laki paruh baya bertubuh gemuk. Lucy sedikit menyingkir karena tangga yang dilaluinya memang cukup sempit. “Eh?”Si laki-laki gemuk itu terpana ketika melihat Lucy. Matanya juga tampak berbinar. Cantik! Perempuan ini sungguh cantik! Laki-laki gemuk ini sudah bermain dengan lebih dari 1000 perempuan, tapi tidak ada satu pun dari perempuan itu yang bisa menandingi kecantikan Lucy. Tubuh ramping yang terbungkus jubah mandi dengan dua buah betis putih dan ramping. Perempuan ini sungguh menakjubkan. Laki-laki gemuk itu semakin menginginkan Lucy setelah melihatnya beberapa saat.“Aduh!” seru si laki-laki gemuk itu. Dia sedikit membuat tubuhnya goyah lalu menabrak tubuh Lucy dengan sengaja. Kemudian dia mendengus dingin seraya berkata, “Kamu tidak punya mata, ya? Kamu pasti sengaja mau menabrakku!”Dia pun melambaikan tangannya lalu berkata kepada pengawalnya, “Abil, ikat dia!”Syut!Seketika, seorang laki-laki bertu
Namun, tak mengapa! Karena dia yakin, delapan pengawalnya bisa menghabisi semua orang ini dalam sekejap mata. Bagaimanapun juga, para pengawalnya adalah ahli seni bela diri terkemuka. Setiap pengawalnya bisa menghabisi belasan orang biasa tanpa bantuan dari siapa pun. “Bos Aldi, tolong jangan gegabah!” seru manager hotel sambil berlari menghampiri si laki-laki gemuk itu. “Saya melihat keadaan di sini dari kamera CCTV, makanya saya langsung bergegas ke sini .... Bos Aldi, lebih baik bicarakan masalah ini dengan baik-baik,” bujuk si manager dengan tergesa-gesa. Kemudian dia menoleh ke arah Lucy dan Raka lalu tersenyum kepada mereka berdua seraya berkata, “Kedua orang ini adalah Bu Lucy dan Pak Raka. Mereka adalah general manager dan kepala keamanan di New Randala Group. Ini adalah Pak Aldi dari Sinar Farma. Apa yang terjadi di antara kalian hanyalah salah paham saja. Jadi, saya mohon jangan sampai membuat keributan di sini.”Salah paham?Aldi langsung menatap Raka tajam lalu mencibir
Aldi sedang memegang gelas anggur sambil mencibir di ruang VIP yang berada di lantai 2 bar. Siapa pun yang sudah menyinggung seorang Aldi tidak akan bisa bersenang-senang!“Abil! Panggil pemilik bar ini!” seru Aldi sambil melambaikan tangannya. Kurang lebih 2 menit kemudian. “Pak Aldi!”Pemilik Easy Music Bara adalah seorang laki-laki paruh baya yang berusia 40 tahunan. Dia masuk ke dalam ruang VIP dengan mengikuti Abil. Dia pun langsung menyapa Aldi dengan berkata penuh keramahan, “Apa yang ingin Bapak pesan lagi? Kami di sini ....”“Jangan asal bicara kamu!” seru Aldi. Kemudian dia meminum anggur di tangannya lalu kembali berkata, “Saya berikan kamu waktu 3 menit untuk mengosongkan bar ini. Saya ingin mereka semua pergi dari sini!”“Ini ....”Pemilik bar langsung tertegun lalu dia kembali berkata, “Pak Aldi, sepertinya hal seperti itu tidak patut kami lakukan. Bagaimanapun juga, kami sudah mengundang Black Gold Band ke sini agar bisnis bar kami bisa lebih berkembang. Kalau bar in