“Orang-orang di luar sana sama sekali tidak memenuhi syarat untuk diobati oleh Dokter,” ujar si panitia acara. Kemudian dia menyeka keringat lalu berkata dengan nada menyanjung, “Tenang saja, saya sudah menyaring orang-orang yang bisa Dokter periksa dan orang-orang ini adalah orang-orang yang sangat kaya dan berkuasa. Saya janji ....”Namun, sebelum si panitia acara sempat menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba saja terjadi keributan di depan aula. Ada lebih dari 20 orang laki-laki bertubuh kekar menerobos masuk dan mendorong semua staf yang berjaga. Wandi melangkah masuk diikuti dengan Rudolf di belakangnya. Selain itu, ada dua orang laki-laki bertubuh kekar di sebelahnya. Salah satu di antaranya memiliki tato naga yang sedang menyeberangi sungai, sedangkan laki-laki yang satu lagi memiliki tato harimau yang sedang turun gunung. Mereka adalah laki-laki kejam yang terkenal di Yarka akan kekejamannya. Mereka bernama Rong Dragon dan Rong Harimau. “Dokter Ajaib!”Wandi berusaha untuk berk
“Raka Gading?!”Mata Ricky langsung membelalak dan memerah setelah melihat sosok yang ada di depan pintu masuk. Tentu saja, orang itu adalah Raka Gading. Raka terlihat sedang berdiri sambil menggenggam tangan istri tercintanya Lucy Randala. Mereka berjalan mendekat ke arah Dokter Cedric bersama dengan Rommy Randala. Mereka terus berjalan ke arah Dokter Cedric tanpa memedulikan Ricky, Wandi, Rudolf dan yang lainnya. Kemudian Raka berkata dengan santainya kepada Cedric, “Dokter, mohon bantuannya untuk memeriksa kaki papa mertua saya.”Ekspresi kesal dan muram yang sejak tadi ditunjukkan oleh Cedric seketika berubah dengan senyuman. Dia pun berkata, “Pak Raka, tentu saja saya akan periksa ....”Namun, Rudolf tiba-tiba saja berteriak ketika Cedric belum selesai berbicara, “Berani sekali kamu! Raka, apa kamu tahu siapa Dokter ini? Beliau adalah Dokter kerajaan sekaligus teman baik dari Dewa Perang yang sangat terkenal itu! Kamu pikir, siapa kamu sampai berani berbicara dengan Dokter Ajaib
Bagaimanapun juga, Raka tidak akan bisa diselamatkan oleh siapa pun, sekalipun dia tidak mati hari ini. Karena Dewa perang tak tertandingi pastinya akan mendatanginya dan membunuhnya secara langsung. Raka Gading pasti akan mati kali ini!“Aku ngerti, kok,” ujar Raka berusaha menenangkan Lucy.Dia bisa menebak apa isi dari kekhawatiran Lucy. Kemudian dia menatap Cedric dan tersenyum tipis seraya berkata, “Dokter Ajaib, istri saya sepertinya merasa sedikit khawatir dengan masalah ini. Saya hanya ingin bertanya, apa ada masalah di sini sebelumnya? Karena papa mertua saya membutuhkan Dokter untuk menyembuhkan kakinya.”Cedric tampak terkejut. Dia buru-buru melangkah maju lalu menangkupkan tangannya ke arah Lucy seraya berkata, “Bu Lucy sebelumnya juga pernah melihat saya, jadi saya pun tidak punya alasan lain untuk memeriksa orang lain saat ini. Lagi pula, selera humor Pak Raka ini sangat sesuai dengan selera humor saya.”Kemudian Cedric berjongkok untuk memeriksa lutut kaki Rommy lalu ber
Cedric sudah mengatakan dengan sangat jelas kalau obat yang dia siapkan sangatlah unik dan langka. Dia juga mengatakan kalau akan memberikan obat itu kepada Rommy. Kalau begitu, bagaimana dengan kaki dan tangan Ricky yang hancur? Selain itu, bagaimana juga dengan tulang dan otot di seluruh tubuh Hans yang hancur sampai membuatnya tidak bisa melakukan apa pun? Perkataan Cedric langsung memutus harapan mereka satu-satunya!“Apa yang saya katakan tadi masih belum jelas di telinga kalian? Apa kalian tuli? Saya ingin merawat Pak Rommy sekarang juga dan siapa pun yang mengganggu pasti akan mati,” ujar Cedric sambil menatap orang-orang itu dengan tatapan dinginnya. Ricky dan Wandi hanya bisa terdiam sambil berusaha menelan amarah mereka. Wajah mereka juga sudah tampak memerah, tapi mereka sama sekali tidak berani membantah perkataan Cedric. Karena mereka tahu kalau mereka akan mati kalau sampai berani membantah seorang Dokter Ajaib. “Dokter Ajaib, tenanglah! Kami akan pergi. Kami akan seger
Cedric langsung menggelengkan kepalanya. Apa Lucy sedang bercanda padanya? Bagaimana mungkin Cedric meminta bayaran untuk pengobatan ayah mertua dari seorang Dewa Perang? Terlebih lagi, dia datang ke Malda karena perintah Raka untuk mengobati Rommy Randala. Selain itu, obat-obatan ini sebenarnya dibuat oleh Raka sendiri. “Saya baru saja ingin mengatakan kalau saya merasa seperti teman lama dengan Pak Raka. Jadi, Bu Lucy tidak perlu mengkhawatirkan masalah biaya pengobatan. Karena saya tidak akan mengambil bayaran sepeser pun dari Ibu,” jawab Cedric bijak tanpa berani mengungkapkan identitas Raka yang sebenarnya. Kemudian Cedric menatap Raka lalu mengangguk. Dia kembali menatap Lucy dan Rommy seraya berkata, “Kaki Pak Rommy akan pulih dalam waktu 3 hari lagi. Sekarang, saya masih ada urusan lain, jadi saya mohon undur diri karena saya juga harus segera kembali ke Rota Utara.”Tidak akan mengambil bayaran sepeser pun? Jawaban ini langsung membuat Rommy bingung dan terkejut. Padahal tad
Ricky menyipitkan matanya erat lalu tertawa terbahak-bahak seraya berkata, “Dukungan terbesar Raka hanyalah si Thomas Lamdani itu! Dia pasti nggak akan bisa melakukan apa pun kalau sampai Thomas tidak lagi ada di belakangnya dan mendukungnya!” Wandi mengangguk dengan mata yang tampak berbinar. Thomas Lamdani adalah orang di balik Raka Gading dan mulai malam ini keluarga Lamdani akan menghilang dari Kota Malda. Pukul 6 sore di kediaman keluarga Lamdani yang ada di Kota Malda. “Kak Thomas, coba Kakak lihat ini!”Garda berjalan cepat masuk ke dalam ruang tamu sambil membawa sebuah foto lalu menyerahkannya kepada Thomas dengan ekspresi gugup seraya berkata, “Ada rumor yang menyebutkan kalau Bima Perdana baru saja tewas!”Apa?! Thomas langsung melihat sosok mayat yang sudah dimutilasi di dalam foto. Tangan dan kaki mayat itu tidak ada. Entah sudah berapa lama mayat itu berada di dalam air karena keadaannya sudah membengkak. Selain itu, terdapat belasan luka tusuk di sekujur tubuhnya. T
Perempuan cantik itu memutar pinggang rampingnya lalu memeluk Dandy seraya berkata, “Kak Dandy, bukannya Pak Ricky memintamu untuk bersiap menyerang Thomas Lamdani? Tapi, kamu harus menjagaku dengan baik ya sebelum kamu berangkat.”Dandy memeluk perempuan itu semakin erat lalu berkata, “Kak Ricky memintaku untuk membawa orang ke sana pukul 12 malam. Sekarang, masih terlalu dini untuk bersiap. Jadi, bagaimana kalau kita ....”Brak!Pintu ruang VIP tiba-tiba saja didobrak dari luar sampai terbuka lebar. Pintu kayu yang sangat solid itu langsung hancur seakan pintu itu terbuat dari kertas. Bahkan kusen dan dinding di sekitarnya juga tampak runtuh. Tiga sosok laki-laki tiba-tiba muncul dari debu hancurnya pintu dan dinding. “Raka ... Raka Gading!”Dandy menatap Raka dengan wajah ketakutan dan gemetaran lalu berkata, “Kenapa ... kenapa kamu bisa masuk ke sini? Di mana para penjaga dan saudaraku yang ada di luar? Apa mereka ....”“Kamu ngomongin mereka?” tanya Raka lalu sedikit menggeser tu
Di pinggiran sebelah barat Kota Malda, tepatnya di kaki Gunung Harla. Lingkungan di daerah ini terlihat sangat elegan. Terdapat pembangunan banyak vila-vila baru di lingkungan daerah ini. Jarak di antara vila yang dibangun kurang lebih 100 meter. Lingkungan ini baru saja dibuka untuk dipasarkan dan belum ada banyak orang yang menempatinya. “Pak Ricky,” ujar seorang dokter di ruang tamu kediaman Ricky Randala. Dia dengan sangat hati-hati membalut luka Ricky sampai keringat dingin membasahi dahinya lalu berkata, “Cedera Pak Ricky tidaklah ringan. Bapak masih harus memulihkan keadaan Bapak selama 3 bulan pasca operasi. Jangan sampai Bapak melakukan olahraga berat agar kondisi Bapak tidak makin parah.”Ricky hanya bisa menggertakkan giginya dengan perasaan kesal. Padahal dia melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana Cedric hanya membutuhkan waktu kurang dari setengah jam untuk menyembuhkan kelumpuhan Rommy. Sekarang, Rommy sudah bisa berjalan layaknya orang normal dalam waktu sesi