Ricky sudah membuat keributan besar di rumah Rommy dan keluarganya sampai lengannya remuk akibat ulah Raka Gading. Sekarang, dia akan menjadi orang cacat, sekalipun sudah menjalani operasi perbaikan untuk tulangnya. Kecacatan seperti ini adalah hal yang sangat sulit diterima oleh seorang preman sepertinya. Bahkan kematian jauh lebih baik daripada kecacatan baginya. Sekarang, Dokter Cedric adalah satu-satunya kesempatan bagi Ricky untuk bisa kembali aktif di dunia bawah tanah. “Beri tahu pada para pecundang itu untuk segera mengumpulkan uang!” seru Ricky sambil menatap Jonathan yang ada di sampingnya. “Aku ingin melihat ketulusan mereka dengan bergabung bersama kita. Selain itu, aku akan menggunakan uang itu untuk memeriksakan diriku pada Dokter Cedric,” lanjut Ricky dengan ekspresi wajah keji. Jonathan langsung mengangguk cepat. Lagi pula, para bos preman di Kota Malda sudah memihak kepada mereka, kecuali Bima Perdana. Selain itu, mereka juga sudah membuat hidup Bima kacau dengan me
“Orang-orang di luar sana sama sekali tidak memenuhi syarat untuk diobati oleh Dokter,” ujar si panitia acara. Kemudian dia menyeka keringat lalu berkata dengan nada menyanjung, “Tenang saja, saya sudah menyaring orang-orang yang bisa Dokter periksa dan orang-orang ini adalah orang-orang yang sangat kaya dan berkuasa. Saya janji ....”Namun, sebelum si panitia acara sempat menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba saja terjadi keributan di depan aula. Ada lebih dari 20 orang laki-laki bertubuh kekar menerobos masuk dan mendorong semua staf yang berjaga. Wandi melangkah masuk diikuti dengan Rudolf di belakangnya. Selain itu, ada dua orang laki-laki bertubuh kekar di sebelahnya. Salah satu di antaranya memiliki tato naga yang sedang menyeberangi sungai, sedangkan laki-laki yang satu lagi memiliki tato harimau yang sedang turun gunung. Mereka adalah laki-laki kejam yang terkenal di Yarka akan kekejamannya. Mereka bernama Rong Dragon dan Rong Harimau. “Dokter Ajaib!”Wandi berusaha untuk berk
“Raka Gading?!”Mata Ricky langsung membelalak dan memerah setelah melihat sosok yang ada di depan pintu masuk. Tentu saja, orang itu adalah Raka Gading. Raka terlihat sedang berdiri sambil menggenggam tangan istri tercintanya Lucy Randala. Mereka berjalan mendekat ke arah Dokter Cedric bersama dengan Rommy Randala. Mereka terus berjalan ke arah Dokter Cedric tanpa memedulikan Ricky, Wandi, Rudolf dan yang lainnya. Kemudian Raka berkata dengan santainya kepada Cedric, “Dokter, mohon bantuannya untuk memeriksa kaki papa mertua saya.”Ekspresi kesal dan muram yang sejak tadi ditunjukkan oleh Cedric seketika berubah dengan senyuman. Dia pun berkata, “Pak Raka, tentu saja saya akan periksa ....”Namun, Rudolf tiba-tiba saja berteriak ketika Cedric belum selesai berbicara, “Berani sekali kamu! Raka, apa kamu tahu siapa Dokter ini? Beliau adalah Dokter kerajaan sekaligus teman baik dari Dewa Perang yang sangat terkenal itu! Kamu pikir, siapa kamu sampai berani berbicara dengan Dokter Ajaib
Bagaimanapun juga, Raka tidak akan bisa diselamatkan oleh siapa pun, sekalipun dia tidak mati hari ini. Karena Dewa perang tak tertandingi pastinya akan mendatanginya dan membunuhnya secara langsung. Raka Gading pasti akan mati kali ini!“Aku ngerti, kok,” ujar Raka berusaha menenangkan Lucy.Dia bisa menebak apa isi dari kekhawatiran Lucy. Kemudian dia menatap Cedric dan tersenyum tipis seraya berkata, “Dokter Ajaib, istri saya sepertinya merasa sedikit khawatir dengan masalah ini. Saya hanya ingin bertanya, apa ada masalah di sini sebelumnya? Karena papa mertua saya membutuhkan Dokter untuk menyembuhkan kakinya.”Cedric tampak terkejut. Dia buru-buru melangkah maju lalu menangkupkan tangannya ke arah Lucy seraya berkata, “Bu Lucy sebelumnya juga pernah melihat saya, jadi saya pun tidak punya alasan lain untuk memeriksa orang lain saat ini. Lagi pula, selera humor Pak Raka ini sangat sesuai dengan selera humor saya.”Kemudian Cedric berjongkok untuk memeriksa lutut kaki Rommy lalu ber
Cedric sudah mengatakan dengan sangat jelas kalau obat yang dia siapkan sangatlah unik dan langka. Dia juga mengatakan kalau akan memberikan obat itu kepada Rommy. Kalau begitu, bagaimana dengan kaki dan tangan Ricky yang hancur? Selain itu, bagaimana juga dengan tulang dan otot di seluruh tubuh Hans yang hancur sampai membuatnya tidak bisa melakukan apa pun? Perkataan Cedric langsung memutus harapan mereka satu-satunya!“Apa yang saya katakan tadi masih belum jelas di telinga kalian? Apa kalian tuli? Saya ingin merawat Pak Rommy sekarang juga dan siapa pun yang mengganggu pasti akan mati,” ujar Cedric sambil menatap orang-orang itu dengan tatapan dinginnya. Ricky dan Wandi hanya bisa terdiam sambil berusaha menelan amarah mereka. Wajah mereka juga sudah tampak memerah, tapi mereka sama sekali tidak berani membantah perkataan Cedric. Karena mereka tahu kalau mereka akan mati kalau sampai berani membantah seorang Dokter Ajaib. “Dokter Ajaib, tenanglah! Kami akan pergi. Kami akan seger
Cedric langsung menggelengkan kepalanya. Apa Lucy sedang bercanda padanya? Bagaimana mungkin Cedric meminta bayaran untuk pengobatan ayah mertua dari seorang Dewa Perang? Terlebih lagi, dia datang ke Malda karena perintah Raka untuk mengobati Rommy Randala. Selain itu, obat-obatan ini sebenarnya dibuat oleh Raka sendiri. “Saya baru saja ingin mengatakan kalau saya merasa seperti teman lama dengan Pak Raka. Jadi, Bu Lucy tidak perlu mengkhawatirkan masalah biaya pengobatan. Karena saya tidak akan mengambil bayaran sepeser pun dari Ibu,” jawab Cedric bijak tanpa berani mengungkapkan identitas Raka yang sebenarnya. Kemudian Cedric menatap Raka lalu mengangguk. Dia kembali menatap Lucy dan Rommy seraya berkata, “Kaki Pak Rommy akan pulih dalam waktu 3 hari lagi. Sekarang, saya masih ada urusan lain, jadi saya mohon undur diri karena saya juga harus segera kembali ke Rota Utara.”Tidak akan mengambil bayaran sepeser pun? Jawaban ini langsung membuat Rommy bingung dan terkejut. Padahal tad
Ricky menyipitkan matanya erat lalu tertawa terbahak-bahak seraya berkata, “Dukungan terbesar Raka hanyalah si Thomas Lamdani itu! Dia pasti nggak akan bisa melakukan apa pun kalau sampai Thomas tidak lagi ada di belakangnya dan mendukungnya!” Wandi mengangguk dengan mata yang tampak berbinar. Thomas Lamdani adalah orang di balik Raka Gading dan mulai malam ini keluarga Lamdani akan menghilang dari Kota Malda. Pukul 6 sore di kediaman keluarga Lamdani yang ada di Kota Malda. “Kak Thomas, coba Kakak lihat ini!”Garda berjalan cepat masuk ke dalam ruang tamu sambil membawa sebuah foto lalu menyerahkannya kepada Thomas dengan ekspresi gugup seraya berkata, “Ada rumor yang menyebutkan kalau Bima Perdana baru saja tewas!”Apa?! Thomas langsung melihat sosok mayat yang sudah dimutilasi di dalam foto. Tangan dan kaki mayat itu tidak ada. Entah sudah berapa lama mayat itu berada di dalam air karena keadaannya sudah membengkak. Selain itu, terdapat belasan luka tusuk di sekujur tubuhnya. T
Perempuan cantik itu memutar pinggang rampingnya lalu memeluk Dandy seraya berkata, “Kak Dandy, bukannya Pak Ricky memintamu untuk bersiap menyerang Thomas Lamdani? Tapi, kamu harus menjagaku dengan baik ya sebelum kamu berangkat.”Dandy memeluk perempuan itu semakin erat lalu berkata, “Kak Ricky memintaku untuk membawa orang ke sana pukul 12 malam. Sekarang, masih terlalu dini untuk bersiap. Jadi, bagaimana kalau kita ....”Brak!Pintu ruang VIP tiba-tiba saja didobrak dari luar sampai terbuka lebar. Pintu kayu yang sangat solid itu langsung hancur seakan pintu itu terbuat dari kertas. Bahkan kusen dan dinding di sekitarnya juga tampak runtuh. Tiga sosok laki-laki tiba-tiba muncul dari debu hancurnya pintu dan dinding. “Raka ... Raka Gading!”Dandy menatap Raka dengan wajah ketakutan dan gemetaran lalu berkata, “Kenapa ... kenapa kamu bisa masuk ke sini? Di mana para penjaga dan saudaraku yang ada di luar? Apa mereka ....”“Kamu ngomongin mereka?” tanya Raka lalu sedikit menggeser tu
Saat ini, Raka sudah tidak memiliki kesabaran lagi. Dia berteriak pelan, lalu mengulurkan tangan kanannya.Duar!Seperti sambaran petir dari langit, tangan kanan Raka melesat cepat hingga tak terlihat, langsung melewati cakar Lukman dan berhasil mencekik leher pria tua itu lebih dulu. Kemudian, dia membanting Lukman dengan keras ke lantai hingga menghasilkan suara gedebuk yang sangat keras.Di aula Holy Club, lantai marmer yang keras langsung retak. Kepala Lukman pecah dan menumpahkan isinya yang berwarna merah dan putih. Bahkan banyak tamu di sekitarnya terciprat cairan merah bercampur gumpalan berwarna putih itu.Raka melumpuhkan pria tua itu dengan satu jurus saja. Satu detik yang lalu, Lukman masih bicara dengan aura mengintimidasi. Satu detik berikutnya, dia sudah menjadi mayat tanpa kepala, bahkan bagian di atas lehernya juga tidak ada kulit yang tersisa.“I-ini ....”Semua orang spontan merasa ngeri. Bahkan beberapa orang kaya yang penakut menjadi pucat pasi karena ketakutan. Me
“Jangan ragukan kekuatanku. Aku bisa bunuh kamu seperti bunuh semut!”Semua orang yang ada di sana spontan terkesiap. Hampir semua tamu membelalakkan mata mereka seolah tidak percaya dengan apa yang mereka dengar.Membunuh Tirta seperti membunuh semut? Raka yang datang dari Kota Malda ini pasti sudah gila. Apakah dia tahu kalau tempat ini bukan tempat kecil seperti Kota Malda? Di sini ibu kota Provinsi, Kota Yarka. Tirta adalah penguasa dunia mafia Kota Yarka yang terkenal.“Sudah melukai anakku, masih berani ngomong besar. Kamu mau bunuh aku juga?!”Saat ini, Tirta sudah berjalan ke samping putranya dan berjongkok untuk memeriksa luka putranya. Kemudian, dia mengangkat kepala untuk menatap Raka. Kedua matanya memancarkan aura seorang pembunuh berdarah dingin.“Bagus, sangat bagus. Bagus sekali. Awalnya aku mau kasih muka pada para tamu di sini dan tunggu sampai acara lelang selesai baru berurusan denganmu. Karena kamu sendiri yang cari mati, jangan salahkan aku karena kejam.”Usai ber
Ketiga pengawal itu bahkan tidak sempat bereaksi. Mereka terhempas jauh karena hantaman meja, jatuh lebih dari sepuluh meter jauhnya, lalu menghantam meja anggur di belakang mereka dengan keras.Semuanya jadi berantakan! Tulang rusuk mereka patah, makanan dan wine di atas meja berserakan, dan banyak wine yang terciprat ke tamu-tamu di sekitar. Banyak orang ketakutan dan lari sambil memanggil ayah dan ibu mereka!“Kamu ....” Pangeran tertegun di tempat, ekspresi arogan di wajahnya tiba-tiba berubah menjadi ekspresi membeku!Hal ini sulit dipercaya. Pria itu dengan mudah membuang meja yang terbuat dari kayu solid dengan berat lebih dari 200 kilogram dengan satu tangan? Tiga pengawalnya yang telah melatih kekuatan dalam yang hebat dia tumbangkan dengan satu gerakan, sampai jatuh ke lantai dan tidak bisa bangun lagi? Kekuatan macam apa yang dimiliki orang yang bernama Raka ini? Bagaimana dia bisa menjadi begitu kuat?“Istri dan anakku ditangkap dan dilelang di sini,” ujar Raka dengan ekspr
Seorang pria paruh baya bersetelan jas berdiri dari meja VIP dan tersenyum dingin pada Raka. “Anak muda, kamu bilang yang dilelang malam ini adalah istri dan putrimu? Aku nggak peduli yang kamu katakan itu benar atau nggak, tapi aku perlu memberi tahu kamu, kamu nggak punya hak untuk berbicara di sini. Kamu ….”Raka bahkan tidak menunggu pria itu selesai berbicara. Dia mengangkat tangannya dan mengayunkannya. Bruk!Pria paruh baya yang identitasnya bukan orang biasa itu langsung diangkat oleh Raka dan dilempar jauh, melewati kepala tujuh atau delapan tamu. Pria paruh baya itu jatuh dalam keadaan mengenaskan dan merobohkan beberapa kursi di aula tersebut.“Ah, sakit …. Sialan!” Pria paruh baya itu berjuang untuk bangkit dari lantai, memandang Raka dengan geram dan berkata dengan marah, “Beraninya kamu menyerang aku? Aku ….”Perkataannya terhenti. Dia melihat tatapan di mata Raka. Dingin dan penuh niat untuk membunuh. Udara di aula acara itu seolah berubah menjadi sangat dingin. Suhu ru
Hm? Kepala satpam mengangkat alisnya. Raut mukanya seketika berubah menjadi galak. “Ternyata orang yang mau membuat onar! Teman-teman, jangan biarkan dia mengganggu ketenangan para tamu terhormat! Tangkap!” Tiga petugas keamanan lainnya melambaikan tongkat di tangan mereka dan hendak menyerang Raka. Buk! Kepalan tangan yang keras seperti baja bergerak begitu cepat hingga tidak terlihat dengan jelas. Pukulan kepalan tangan itu menyebabkan angin kencang seperti badai dan menghempaskan keempat saptap itu, termasuk kepala satpam tadi.“Ah!!” Keempat satpam itu berteriak. Tubuh mereka terhempas jauh, langsung menabrak pintu dan langsung masuk ke aula acara di klub malam itu. Gigi mereka patah-patah dan darat muncrat dari mulut mereka. Karpet di klub malam juga ternoda merah karena darah!Tak jauh dari situ, para tamu yang menghadiri acara pelelangan tersebut refleks langsung menoleh saat mendengar suara di pintu. Mereka melihat darah yang ada di lantai, satpam-satpam yang berteriak kesakit
Sejak Elena berkonflik dengan Bu Suryani dan cucunya di pintu masuk TK waktu itu, Raka memerintahkan Thomas untuk memperhatikan keselamatan Elena. Dia tidak pernah menyangka hal seperti ini akan terjadi. Lucy dan Elena diculik!“Ini bukan penculikan biasa.” Raka terdiam beberapa detik, lalu tiba-tiba menyipitkan matanya. Dia mengeluarkan ponsel dari sakunya, mengetik sebuah pesan dan mengirimkannya.Penerima pesan itu adalah salah satu dari empat Panglima Raja Perang di Kuil Dewa Perang, yaitu Zora!Isi dari pesan itu adalah, segera ambil data di satelit militer. Aku ingin melihat semua hal yang terjadi di depan gerbang TK Golden Sunshine di Kota Malda.Sekitar sepuluh menit kemudian, “Ting!” Sebuah video yang diambil dari satelit militer dari ketinggian tertentu dikirim ke ponsel Raka.“Aldi ….” Pupil mata Raka membesar. Dia menatap layar itu tanpa melewatkan detail apa pun. Kemudian, matanya tertuju pada pintu masuk gang sebelah sekolah TK tersebut.Aldi Koraja! Video tersebut diambi
Randi memandangi pintu masuk kasino yang kosong sampai punggung Raka menghilang dari pandangan. Dia mengertakkan gigi dan meraung seperti orang gila, “Kamu nggak membunuhku hari ini. Aku pasti akan membuatmu menyesal! Aku akan membuat memotong badan Raka itu menjadi beberapa bagian dan membunuh seluruh keluarga Randala!”Di belakang Randi, Yohan dan Zoro memegang pergelangan tangan mereka yang patah dan saling memandang dengan ekspresi gila.Setelah saling memandang, keduanya kembali menoleh ke Randi pada saat yang sama. Mereka berkata, “Pak Randi, kita nggak bisa diam saja! Raka begitu merajalela. Dia harus membayarnya! Teman Bapak itu ….”Napas Randi terengah-engah dan matanya merah karena murka. Temannya itu …. Sehebat dan sekuat apa pun Raka, selama “temannya” itu mau membantu, jangankan satu Raka, mau ada sepuluh atau seratus Raka pun, pasti akan mati di tangannya!***Di sisi lain, di TK Golden Sunshine di Kota Malda.“Pak Aldi, di sini!”Tak jauh dari pintu masuk TK, di perempat
Tangan kanan Zoro yang memegang pedang juga berakhir mengenaskan. Tangan itu ikut terpelintir karena kekuatan besar yang memelintir pedangnya. Aliran darah yang deras serta pecahan tulang muncul dari balik kulit pergelangan tangannya!“Ah!!” Kedua orang itu merasakan sakit yang luar biasa, memegangi pergelangan tangan mereka dan berteriak dengan keras. Kedua jagoan bela diri yang terkenal di luar negeri itu bahkan tidak mampu menghadapi Raka!“Nggak. Itu nggak mungkin!” Randi dan puluhan preman di samping semuanya menjadi pucat dan gemetaran karena ketakutan.Ganas! Ini terlalu ganas! Mereka pernah melihat kemampuan Yohan dan Zoro. Mereka tahu betapa dahsyatnya kekuatan kedua orang itu. Mereka bisa bilang, asalkan mereka tidak menggunakan senjata api, baik itu ratusan orang yang dikerahkan sekalipun, tetap tidak akan bisa mengalahkan mereka berdua. Pernyataan itu tidak berlebihan.Namun, Raka di ada di hadapan mereka ini malah melumpuhkan mereka dengan satu gerakan? Yang lebih menakutk
Hm? Randi mengangkat alisnya, melihat kontrak itu, dan tertawa kesal! Kontraknya sangat sederhana, hanya ada satu klausul, yaitu harta keluarga Randala yang telah diakuisisi oleh Randi akan dialihkan kepemilikannya pada New Randala Group tanpa syarat apa pun, dan kontrak itu akan efektif setelah ditandatangani!“Raka, aku tadi masih ingin memujimu cerdas, tapi ternyata kamu idiot!” Randi tertawa jahat, merobek kontrak di tangannya itu dan melemparkannya ke arah Raka. “Raka, aku beri tahu kamu sekarang. Karena kamu sudah berani datang ke wilayahku, kamu juga harus meninggalkan nyawamu di sini!”Raka menggeleng pelan. Dia menyetir dari Kota Malda dan tidak memberi tahu Lucy. Saat ini sudah lewat dari jam dua siang, dia harus pulang untuk makan malam bersama Elena. Dia punya waktu yang cukup. Perusahaan mereka baru melakukan acara team building beberapa hari yang lalu. Dia sudah lama tidak bertemu Elena. Makan malam hari ini telah dijadwalkan sejak lama dan tidak dapat ditunda.“Satu meni