Share

part 22 pelayan baru

“Kau menungguku hanya untuk mendengar maaf?” tanya Vivian sembari menaikkan sebelah alis.

“Ya, seperti itulah,” jawab pria tersebut dengan nada santai.

Jelas Vivian kecewa mendengar jawaban itu. Dia membalikkan bola mata merasa salah kira sikap diamnya tadi sebagai bentuk hati nurani.

“Perhatikan wajahmu, kau bisa memutus persahabatan hanya karena ekspresi itu,” ucap pria itu tiba-tiba, dia langsung pergi dengan menggaet senjata di tangannya.

“Kau...” Vivian berbalik memandang punggung pria yang semakin jauh itu.

“Aku akan mengatakan namaku, jika kau membuang ekspresi itu,” teriak pria tersebut dari kejauhan sembari memberi isyarat perpisahan dengan mengacungkan sebelah tangan.

“Hah?” Vivian menyibak rambut dengan asal setelah mendengar kalimat terakhir yang dia dengar. Bukankah kalimat tersebut memiliki arti bahwa mereka akan bertemu lagi? Itulah yang sempat Vivian pikirkan, dan kalimat tersebut jelas terus-menerus wanita itu pikirkan.

....

DI VILA...

Siang yang cerah telah mengembal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status