Share

Pertemuan Darwin Dan Aska

Sepanjang jalan menuju sekolah, wajah Aska terlihat murung, ia nampak begitu kecewa. Terdengar lirih isak tangis putra kesayanganku. Seketika itu pula hati terasa sakit. Ku rangkul sembari mencium ujung kepala "Aska jangan sedih, sayang. Ada mama di sini temani Aska. Emmmm....bagaimana kalau pulang sekolah nanti mama beliin Aska mainan"

"Are you sure, mom?"

"Ya, tentu. Semua yang Aska mau pasti mama balikan. Tapi Aska senyum dulu dong, biar tambah ganteng." mencubit dagu.

Tak lama kemudian senyumnya mengembang. Jujur saja hati ini merasa sangat bersalah. Gara-gara keegoisan orang tua dia menjadi korban. Dalam sesaat aku merasa semua terjadi atas salahku, kenapa dulu ku injinkan Pak Candra masuk dalam dunia kami. Andai dulu dia tidak pernah hadir mungkin sekarang kehidupan kami aman tentram. Dulu tak terpikir olehku suatu saat pak Candra akan berkata demikian yang menyakiti hatiku. Setiap kali mengingat kalimat itu hati terasa nyesek.

Tak lama kemudian kami sampai di depan gerbang seko
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status