“Kau harus menikah denganku. Karena mengetahui rahasiaku,”
Ucapan pria yang didepannya, seketika membuat mata Anna membulat. Rasa perih ditangannya karena cengkraman tangan dipergelangan tangannya tidak terasa karena keterkejutan itu.
Tatapan mata yang begitu tajam terlihat dari sorot matanya, ada rasa kesal yang terlihat. Beberapa saat yang lalu, dia membuat seorang pria berteriak, meminta pengampunannya, dan saat ini dia berhadapan dengan pria aneh membuat perasaannya kesal.
Pria aneh, yang membuatnya penasaran saat berjalan kembali ke rumah karena dilihatnya tengah meringis kesakitan malah memintanya langsung menikah dengannya.
“Dasar pria sialan, gila,” batin Anna.
Tubuhnya begitu lelah, setelah kembali dari markas rahasianya ketika membereskan beberapa mata-mata yang dikirimkan oleh musuh diorganisasinya, dan diperjalanan pulang dia malah bertemu dengan pria aneh yang memaksanya menikah.
“Harusnya aku menerima tawaran Denn, mengantarkanku pulang,” sesalnya. “Aku harus segera kembali, rapat pemegang saham sejam lagi akan dimulai dan aku harus berada di sana,” batinnya.
Karena kesal, Anna segera menendang dan mengunci lengan pria yang tengah menggenggam tangannya dengan sangat erat.
“Auw …” ringis pria itu.
Tidak membutuhkan waktu lama untuknya, bisa membuat pria itu tersungkur ke jalan. Untung saja, keadaan tidak terlalu ramai, membuatnya segera pergi dari tempat itu.
Anna terus saja mengumpat sepanjang perjalananya hingga dia masuk ke dalam taksi.
Sedangkan pria yang dibuatnya tersungkur di atas jalan itu, begitu geram karena Anna yang pergi melarikan diri.
“Tuan. Apa yang terjadi padamu?” tanya seseorang yang baru saja datang, sambil membawa sebuah tas.
“Cari gadis yang membuatku seperti ini, dia telah mengetahui rahasiaku. Aku harus membuatnya menyesal telah mengetahuinya,”
Pria yang tengah diperintahnya hanya bisa berdiam diri karena bingung apa yang sebenarnya atasannya katakan.
“Aku ingin gadis itu, temukan sekarang juga,” tegas pria yang dipanggil dengan sebutan Elang.
Asteroid Elang Aderra, Presdir perusahaan Aderra Group’s salah satu perusahaan terkenal di Jerman, menjadi incaran begitu banyak orang untuk bisa bekerja di sana.
Paling banyak yang mengincar perusahaan tersebut adalah wanita yang ingin dekat dengan Presiden muda perusahaan itu—Asteroid Elang Aderra.
“Gadis mana? Aku tidak melihat gadis di sini,”
Elang menyapu bersih pandangannya sekeliling tempat itu, sekitar semenit yang lalu dia bertemu dengan gadis itu, dan kini telah hilang.
“Ke mana perginya gadis itu? Kenapa begitu cepat menghilang?” batin Elang. “Cari dia, aku ingin gadis itu, dia mengetahui rahasiaku,”
“Tapi, kita harus menghadiri rapat pemegang saham di perusahaan AL Group, hari ini,”
“Ah, sial sekali. Aku ingin kau mencari gadis, jika perlu kau harus mengecek seluruh CCtv yang di sekitar sini, untuk menemukan gadis itu,”
Pria yang diberikannya perintah hanya menganggukan kepalanya sambil memberikan jas pada Elang, kemudian membuka pintu mobil milik mempersilahkan tuannya untuk masuk ke dalam mobil.
Dalam taksi, Anna merasa ada yang aneh dengan pria yang baru ditemuinya itu.
“Sialan pria itu, enak saja memaksaku menikah dengannya. Sudahlah, aku tidak perlu memikirkan pria gila itu,” batinnya lagi sambil melihat ke arah luar jendela mobil.
Namun perasaannya belum tenang, membuatnya merongoh saku baju miliknya kemudian mengambil ponsel miliknya.
“Aku akan tiba 15 menit, siapkan pakaian untukku seperti biasanya,” titah Anna.
Sebagai seorang Presdir perusahaan yang misterius, menutup identitas dirinya, Anna menghadiri rapat di ruangan rahasia khusus dibuat untuknya, sambil mengamati rapat dari ruang itu.
“ … “
“Ah, benar juga. Bisa cari tahu seseorang untukku, aku akan mengirimkan gambarnya padamu,” kata Anna sambil mematikan ponsel miliknya.
Anna melepaskan kacamata miliknya. “Untung saja aku memakai kacamata tadi,” ucapnya sambil menekan satu tombol membuatnya bisa melihat gambar dihadapannya.
Kacamata yang dia gunakan adalah kacamata kamera yang diproduksi oleh perusahaannya. Hal itu membuat perusahaannya terkenal. Ia menghela nafas setelah mengirim gambar, beberapa saat kemudian dia menerima sebuah file yang dia inginkan.
“Jadi dia adalah presiden perusahaan, itu?” tanyanya sambil bergumam pelan.
Anna kembali mengingat kejadian yang baru saja menimpanya.
“Apa yang dia maksud aku mengetahui rahasianya? Rahasia apa? Aku harus mencari tahunya,” pikirannya masih terfokus pada Elang yang ia temui, seakan pria itu telah mengambil sedikit ruang di dalam pikirannya.
Anna melangkah keluar dari taksi, sambil memakai topi hodie miliknya, melangkah ke basement. Seorang gadis menunggu kehadiran Anna, kemudian memberikannya pakaiannya.
Tidak ada perkataan yang terjadi diantara mereka, ketika Anna menganti pakaiannya.
Di saat bersamaan mobil Elang pun sampai di perusahaan AL Group.
Ruang rapat yang dihadiri oleh beberapa para pemegang saham, ketika Elang baru saja masuk ke dalam ruangan semua orang yang hadir di dalam ruangan itu memberikan hormat padanya.
“Dia yang diinginkan mereka untuk menjadi menjadi Presiden perusahaan berikutnya,”
Gadis yang tengah bersamanya membuka suara sambil menujuk ke layar monitor.
“Dia?”
“Ya, kau menyuruhku untuk mencari tahu tentangnya,”
“Kau tahu, Febia. Sepertinya ini menarik, pria itu menarik,”
Gadis yang dipanggilnya Febia hanya melihat Anna, dia tidak mengerti apa yang dikatakan oleh Anna. Gadis itu yang mengantikannya ketika berhadapan dengan klien di perusahaan.
“Ah, aku membuatmu tidak mengerti lagi ya. Hm, aku bertemu dengannya, dan tiba-tiba dia memaksaku menikah dengannya,”
“Kenapa bisa seperti itu?”
“Karena itu, aku katakan menarik,”
“Rapat, akan segera di mulai, aku harus ke ruang rapat sekarang,”
Anna menganggukan kepalanya.
Elang melirik se isi ruangan. “Apa gadis itu lagi-lagi tidak datang untuk menghadiri rapat ini?”
“Maaf, seperti yang anda tahu jika Presdir kami tidak pernah menghadiri rapat apapun,”
“Lihatlah, apa seorang Presdir seperti dirinya yang kalian butuhkan? Dia bersembunyi, seperti seorang pemalu, dia bahkan tidak berani untuk menghadiri rapat perusahaannya sendiri,”
“Iya benar. Dia harus di ganti, kita tidak butuh Presdir yang tidak pernah terlihat,”
Terjadi keributan di ruang rapat itu. Kini para pemegang saham mulai terpecah pendirian, ada yang memilih agar Anna masih menjadi Presiden, dan ada juga yang memilih agar Anna segera melepaskan jawabannya menjadi Presiden.
“Kau lihat tadi? Pria itu berbahaya, licik, dia bahkan sanggup membuat para pemegang saham berpihak padanya, posisimu sebagai Presdir—“
“Tidak ada yang bisa mengambil perusahaan yang susah payah aku bangun dari 0, aku tidak akan membiarkan itu terjadi, lagi pula aku tidak mungkin bisa kalah dengannya kan? Kau tahu itu, aku adalah pemilik Re’Donna, aku seorang mafia,” kata Anna mencoba untuk mengingatkan kembali pada Sekretarisnya, siapa dirinya sebenarnya.
Kini dia kembali mengganti pakaiannya. “Kenapa kau melakukan ini? Kau punya banyak uang, tapi kau memilih—“
“Dah. Aku harus pergi,” kata Anna sambil meninggalkan Febia.
“Itu dia,” seru Elang ketika melihat Anna yang tengah mencari taksi di trotoar jalan.
“Siapa?”
“Gadis itu, gadis yang tahu rahasiaku,” jelas Elang. “Cepat,” titah Elang.
Baru saja asistennya itu menghidupkan mobil, Anna telah menemukan taksi.
“Cepat, aku ingin gadis itu,” kata Elang.
Bersambung …
“Cepat, aku ingin wanita itu,” kata Elang memberikan perintahnya.Seperti namanya—Elang—dia ingin mendapatkan apa yang dia inginkan. Tidak akan membuat mangsa kabur begitu saja, dan tidak akan melepaskan mangsa yang ada di depannya.“Aku tidak mau tahu, kau harus mendapatkan wanita itu, berani sekali dia mengunci leherku seperti itu,”“Boss, jadi kau ingin balas dendam hanya karena wanita itu memukulmu?”“Diam!” bentak Elang, membuat asistennya itu mengatup mulut. “Aku tidak terima, dia membuatku terjatuh, dan juga dia mengetahui rahasiaku, bagaimana jika dia membocorkannya?”“Boss, kau terlalu berfikir berlebihan,”“Kau pikir aku berlebihan? Jika dia mengatakan tentang rahasiaku, kita akan tamat,” kata Elang memberikan sedikit penekanan pada akhir perkataannya.“Baiklah boss, aku pertaruhkan hidupku untuk ini,” kata asistennya
Anna gelagapan ketika mendengar apa yang dikatakan oleh pria di sampingnya, ia mencoba untuk membula pintu mobil, saat ini yang terlintas dipikirannya adalah melompat dalam mobil. Masa bodoh, jika ia mengalami luka lecet asal bisa keluar dari mobil.Clek! Clek!Sialnya. Pintu mobil itu terkunci. Melihat Elang yang telah memegang alat perekat membuatnya membuka pintu mobil, berharap pintu itu rusak. “J-jangan menyentuhku atau kau akan menyesal,” ancam Anna tetapi pria itu bukan tipe yang akan mendengarkan perkataan orang lain.“Diam! Jangan membuatku bersikap kasar padamu,” bentak Elang.Anna masih saja melakukan pemberontakan hingga membuat bibir Elang terluka akibat disikut olehnya.“Kubilang hentikan,” suara Elang meninggi, tangannya menyergap pergelangan tangan Anna kemudian melilit Lakban dengan kasar di sana.Pemberontakan masih terus terjadi, ia tidak mungkin menjadi budak pria itu. Harga dirinya aka
Dor …Suara tembakan terdengar, membuat tubuh Anna bergetar, sebelum dia tidak sadarkan diri. Elang berada di hadapannya saat itu yang menembaknya dengan senjata listrik.Elang terlalu kejam, bahkan seorang wanita di tembak mengunakan senjata listrik. Apa yang dilakukan oleh pria itu membuat para maid shock, tetapi tidak bisa menegur.“Itu hadiah untuk gadis pembangkang, masih baik aku tidak membunuhmy” ucap Elang sambil menyerahkan senjata itu pada anak buahnya.Ia telah memprediksikan Anna akan keluar ketika pintu terbuka, karena itu dia mengambil keputusan untuk menembak Anna.Wajah Anna terlihat cantik saat tidak sadarkan diri, ketika para pengawal akan mengangkat tubuh Anna, ia mencengah dan melakukukannya sendiri.Anna direbahkan di atas ranjang membuat rambut wanita itu berserakah menutupi wajahnya, dengan pelan Elang menyibak rambut itu dan menepikan. Dia bahkan tidak mengerti mengapa dia melakukannya.&ldqu
“Maksudmu, dia memiliki kepribadian ganda, Tir?” tanya Elang penasaran.Pria yang tengah mondar mandir tidak jelas itu melihat ke arah Elang yang tengah memberikan spekulasi tentang apa yang dia pikirkan.“Tidak … tidak … ini bukan seperti itu, dia bukan kehilangan kesadaran karena memiliki Kepribadian ganda,”“Jika bukan seperti itu, seperti apa?”“Ini semacam kehilangan ingatan jangka pendek, lebih tepatnya dia menghapus ingatan yang dianggapnya sebagai bahaya untuknya,”Elang tidak mengerti dengan apa yang dikatakan oleh Tirtan.“Jadi otak merespon tiap hal yang terjadi sekitar kita, jika dia menganggap tubuh kita dalam bahaya dia akan menghapus ingatan itu, tapi tidak semua orang memilikinya,”“Termasuk dia tidak ingat apa yang didengar olehnya tentang—“Tirtan menganggukan kepalanya membenarkan apa yang ada di dalam pikiran Elang. &
Mobil Elang tengah dalam perjalanan menuju lokasi transaksi, tentu saja asistennya Ervin menemaninya dengan setia. Bukan hal besar apa yang dia lakukan saat ini, mengagalkan transaksi serta merebut barang dari musuhnya apalagi jika menyangkut klien yang memiliki pamosok lain, hal itu akan membuatnya ingin mengacaukan transaksi.Lengannya tengah berada di sandaran tangan, pikiran masih terfokus pada Anna dan dress yang dikenakan oleh wanita itu. Potret wajah begitu jelas dalam memorinya.“Tuan, kita dapat masalah,” seru Ervin membuyarkan lamunan tuannya.“Katakan, ada apa?”“Mata-mata kita ketahuan, saat ini mayatnya berada di markas. Kepala terpotong, sebelumnya dia telah mengirimkan pesan, beberapa hal yang dia ketahui setelah itu, aku kehilangan kontak denganya,”Dia semakin penasaran bagaimana bisa begitu cepat mata-mata mereka ketahuan. Perasaannya saat ini begitu begitu kesal mendengar hal itu. Anak buah yan
“Siapa yang menembakmu?” tanya Anna disela dia menjahit luka kemudian membalutnya dengan perban.Ia cekatakan membersihkan dan merapikan peralatan P3k yang dipakai olehnya. Hal itu menghadirkan pertanyaan dikepala Elang tentang tindakan yang Anna lakukan barusan, seakan wanita itu sering melakukannya.“Apa yang kau lakukan hingga terluka seperti ini? Kau harusnya pergi ke rumah sakit, dan melapor ke polisi,”Pria mata hazel itu tidak menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Anna padanya, dirinya hanya sibuk memperhatikan wanita yang baru saja mengeluarkan peluru.“Kenapa kau tidak takut dengan luka tembakan?”Anna melirik Elang, sorot hazel mata milik pria itu berartikan sebuah kebingungan tentang dirinya. Tentu saja dia kebingungan, seorang wanita yang baru dia temui mengobati luka tembakan.“Aku pernah tertembak di kaki dan aku mengobatinya sendiri,” seru Anna. “Mau lihat?” tanya
Tidak ada sahutan dari dalam, membuat wanita itu segera membuka pintu kamar. Namun, pintunya tidak terbuka, ia bisa merasakan sendiri ada sesuatu dari dalam kamar yang mengganjal pintu. Sejenak ia celigak-celiguk mencari pengawal yang berjaga tetapi tidak ada satupun yang dilihatnya.Tidak ingin mengambil resiko, ia memilih untuk mendobrak sendiri pintu itu, cukup lama hingga akhirnya pintu terbuka membuat matanya membulat ketika mendapati ketidakberadaan Anna di dalam ruangan itu.“Oh tidak, tuan Elang bisa marah,” gumamnya sambil memegang kepalanya. “A-aku harus menghubungi tuan memberitahukan hal ini padanya,” kata wanita itu sambil melangkah keluar, namun matanya tertuju pada secarik kertas di atas meja membuatnya penasaran.“Astaga, gadis ini sungguh gila. Bisa-bisanya dia meninggalkan pesan seperti ini untuk Tuan,”Bagi Anna menumbangkan beberapa pengawal tidak sulit untuknya apalagi untuk dirinya seorang bos mafi
Anna menyerahkan beberapa lembar uang pada sopir taksi kemudian turun. Sebelum masuk ia memilih untuk memijat lehernya karena terasa tegang. Baru saja masuk ke dalam rumah seketika ia mengambil senjata merasa sesuatu yang aneh di dalam rumah. Langkahnya terlihat pelan sambil menarik pelatuk tanpa membuat suara, seseorang terlihat tengah memegang gelas berisi wine.“Kau baru saja pulang dan ingin membunuhku?” tanya seseorang membuatnya menghela nafas dan menurunkan senjata tidak lupa menekan saklar lampu.“Febia. Hampir saja aku membunuhmu,”Seorang wanita tengah duduk menatap tajam ke arahnya ketika lampu dihidupkan. Pakaiannya begitu rapi, serta rambut dikuncir. Anna mengosongkan peluru senjata miliknya.“Nona, ke mana saja beberapa hari ini? Aku tidak bisa menghubungimu, apa terjadi sesuatu?”Anna baru saja sampai seketika dicecar oleh pertanyaan beruntun oleh Febia.“Bisakah pertanyaannya nanti sa