Share

Mulai Sendiri

Kak Yuni sibuk mengemasi barang-barang yang akan dibawa. Tak terasa, waktu yang dia jadwalkan untuk pindah telah berada di depan mata. Hanya hitungan jam yang tersisa untukku memutuskan.

“Nay, hiduplah buat masa depan kamu. Jangan terus-terusan terjebak masa lalu seperti ini. Sampai saat ini, kamu sudah melakukannya dengan sangat baik, kan? Ke depannya, kamu hanya perlu mempertahankan saja apa yang sudah kamu perbaiki,” nasehat Kak Yuni di sela sibuk gerak tangannya yang memasukkan pakaian ke dalam koper.

Aku hanya bergeming, tersenyum getir.

“Apa kamu gak rindu sama orang tua kamu? Kalau memang kamu berubah pikiran buat pulang ke rumah Ibu, biar nanti Kakak sama Anto yang anterin. Kasihan Ayah kamu bolak-balik buat jemput ke sini,” tawarnya yang jauh di dalam lubuk hati sangat ingin kuiyakan.

“Sebenarnya aku masih mau di sini. Rasanya, keberadaanku bisa diterima dengan lebih baik. Sangat berbeda, jika bukan di tempat ini,&rd

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status