Share

Mirip

Usai pertengkaran Kak Makmur dengan Kak Aulia, tak terdengar lagi suara apa-apa dari rumah mereka. Aku sendiri memilih bersiap pergi karena Je telah mengirimkan pesan bahwa akan segera menjemput sesuai janjinya. Saat berniat ke toilet, aku sedikit terkejut melihat pintu rumah belakang yang terbuka. Ketakutan yang sempat menyinggahi pun sedikit mereda saat melihat sosok Kak Aulia-lah yang berada di dalamnya.

“Nay!” Kak Aulia yang juga melihatku tanpa ragu memanggil.

Setelah menoleh dan memastikan sekitar, kulangkahkan kaki masuk mendekatinya. Meski dalam kondisi cahaya yang tak terlalu terang, aku masih bisa melihat mata sembabnya. Kuamati kedua pipinya yang bagaimanapun bekas tamparan dari Kak Makmur seakan hampir-hampir tak berjejak. 

“Kamu pasti denger keributan tadi? Maaf.” Tawa kecil bercampur nada getir terdengar darinya.

Aku terdiam, tak bisa menjawab atau membalas apa pun. Rasa bersalah itu semakin meraksasa saat kami h

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status