Share

Dilema

Aku menolak turun dari sepeda motor saat Je berhenti di halaman sebuah penginapan.

“Anterin aku pulang, Je,” tolakku menatap nanar sepasang mata pria yang sama sekali tak membiaskan rasa bersalah itu.

Aku memang merasa berat untuk kembali pulang, tapi bukan berarti pun harus sampai seperti ini.

“Sementara kamu di sini dulu sampai kita bisa menemukan kost baru, Nay.” Je mengulurkan tangan dengan isyarat meminta agar aku segera turun.

Aku menggeleng tegas. Walaupun benar, sama sekali hal itu tak bisa dijadikan alasan ….

“Jangan khawatir. Setelah pesan kamar buat kamu dan memastikan kamu benar-benar aman, aku langsung pulang,” ujarnya mengacak rambutku dengan gemas.

“Gak usah. Kalau kamu khawatir, aku bisa minta izin tidur sama Kak Aulia malam ini. Gimana?” tawarku.

Je meletakkan jari telunjuknya melekat pada kedua bibirku, sedikit berbisik, “Ssst!”

“Atau kam

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status