Share

Rumah

April datang lebih cepat, walaupun Camilla dengan tidak tahu diri bilang bahwa April datang sangat lama. Tapi April menahan amarahnya seperti biasa dengan senyum palsu.

April membawa Camilla ke sebuah kontrakan kecil. Mereka sedang berada di luar yang terhubung dengan balkon. Pemandangan disana sangat bagus karena menampilkan cahaya kota di tengah malam.

KLEK!

“Ayo, Camilla. Kita masuk ke rumahku. Maaf kontrakanku sangat kecil, ya. Tapi setidaknya tidak berantakan, kan?” katanya, tersenyum bulan sabit.

Camilla pun masuk tanpa ragu. Walaupun hal pertama yang dia pikirkan saat masuk ke kontrakan satu petak ini, Camilla berpikir tentang kehidupan April yang berubah 360 derajat. Camilla masih ingat bahwa April adalah orang dari keluarga berada, walaupun tidak sekaya keluarganya. Tapi tak pernah Camilla sangka, jika dia semiskin ini.

“Aku akan duduk disana,” kata Camilla sambil menunjuk kursi berwarna merah.

“Baiklah,” jawabnya ramah.

April pergi mencari obat P3K nya. Tapi dia memiki
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status