Beranda / Romansa / Dendam Membara Kekasih CEO / Neraka Untuk Hidupnya Sampai Dewasa

Share

Neraka Untuk Hidupnya Sampai Dewasa

Penulis: Gelukkid
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Sambil menunggu teh yang April inginkan datang, April melihat sekeliling ruangan itu saja. Banyak yang menarik perhatian pandangannya. Mulai dari foto pernikahan Camilla dan Leo, juga foto mereka ketika masih berpacaran.

“Aku malah seperti sedang melihat bahwa mereka benar-benar pernah atau bahkan telah melewati masa indah hanya dengan foto itu. Jika orang awam yang tidak tahu apa-apa sepertiku datang kemari, mereka mungkin akan berpikir bahwa pasangan ini baik-baik saja,” batin April.

TUK! TUK!

Suara kaki sang pelayan datang menghampiri April dengan teh yang dia bawa di nampan. Dengan raut wajah yang tampak takut, dia seperti sedang memberikan isyarat yang sulit dimengerti oleh April.

“Ini teh nya, Nona,” ucap wanita itu.

Sebenarnya April ingin bertanya kepada pelayan itu apa maksud dari raut wajahnya. Tapi Camilla datang lebih awal dari dugaannya.

“Ini pertama kalinya kamu datang ke rumahku. Bagaimana menurutmu dengan rumah ini?” tanya Camilla sambil memberikan almond kesukaan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Perselingkuhan Ini Belum Di Sadari

    Mendengar suara seseorang yang April kenal, April menoleh ke belakang untuk melihat sumber suara.“A-April? Kenapa kamu bisa ada disini?” tanya Leo, suami teman palsu April itu. Leo tampak terkejut melihat wanita yang dia cintai dengan sepenuh hati itu berada di rumahnya sekarang. Cukup mengejutkan untuk dua alasan. Antara dia terkejut karena melihat wanita yang tidak seharusnya datang lalu duduk bersama istri yang tidak pernah Leo cintai. Kemudian, satu lagi. Leo juga merasa sedikit senang melihat April. Walaupun ada rasa takut yang terbayang seperti laki-laki yang selingkuh pada umumnya. Tapi hati tidak pernah bisa berbohong. Bahwa laki-laki brengsek ini juga merasa seperti disambut oleh istri yang dia inginkan yaitu April. “Ah, sayang. Beruntung kamu sudah pulang. Apa kamu ingin makan sesuatu?” tanya Camilla sambil menghampiri Leo lalu membuka pakaian luar dan mengambil tas nya juga. April yang peka dengan aksi yang dilakukan Camilla itu, dia juga ingin membantu Camilla untuk m

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Teka Teki Wanita

    Hujan membanjiri suasana. Entah bagaimana alam semesta membaca hati Leo saat ini. Dia yang merasa terluka sekaligus merasa bersalah kepada April. Dengan tubuh yang terselimuti pakain yang basah, Leo keluar dari kendaraan beroda empat itu sambil datang kepada April yang berada di dalam mobil itu. April hanya bisa menghela nafasnya kasar melihat kelakuan Leo yang seperti itu. “Pak, maaf. Saya mungkin akan turun disini. Terima kasih, ambil saja kembaliannya,” kata April kepada sopir taksi paruh baya itu. “Tidak, Nak. Saya akan menunggu disini. Sampai Anda siap untuk pulang setelah selesai berbicara dengannya,” jawab Sopir taksi itu. April memutar seluruh tubuhnya, bersamaan dengan wajah yang terkejut dan mulut yang menganga. Seolah-olah tidak percaya dengan yang dikatakan Pria paruh baya itu kepadanya. Tapi alih-alih April menyuruhnya pergi, dia malah menerima tawaran sopir taksi itu tanpa jawaban April. Entah, April tiba-tiba percaya dengannya. April menghampiri Leo. “Akhirnya ka

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Gelisah Dan Penawar

    Tidak ada jawaban dari mulut Leo setelah mendengar pernyataan April. Begitupun dengan April, gadis itu memilih pergi meninggalkan Leo sendirian dengan ucapannya yang akan membuat Leo belenggu. “Jalan, Pak. S-saya ingin Anda antar pulang ke rumahku,” pinta April yang melihat kaki lecetnya itu. Walau begitu, pikiran April masih pada Leo sekarang. “Baik.”Padahal dari rumah Camilla ke rumahnya hanya memerlukan waktu setengah jam. Untuk April yang merupakan pekerja kantoran dan tinggal di Ibu kota yang macet, lalu sering berpergian jauh karena dinas, seharusnya dia tidak akan banyak protes untuk waktu yang dia habiskan malam ini saja. “Baru tujuh menit, ya. Rasanya aku sudah duduk dan membisu selama tujuh abad,” batinnya sambil memeriksa jam tangan yang menempel di tangan kirinya. Bukan karena suasana di dalam taksi ini membosankan. Karena April adalah orang yang menikmati kesendiriannya, daripada harus banyak bicara selain di dalam pekerjaannya. Tapi perasaan berat ini terjadi karena

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Satu Suapan Bersama Air Mata

    DEG!Secara tiba-tiba, April cukup terkejut dengan ucapan Adam itu. Kenapa dia harus meminta maaf? Apa yang sedang dia pikirkan, dia rasanya setelah April bercerita kisah singkatnya. Pikirnya. “Maaf karena kamu tidak bisa merasakan kebahagiaan itu lebih lama. Saya paham jika kamu merasa bahwa kebahagiaan yang kamu rindukan itu tidak dititipkan kepadamu lebih lama. Selama ini, kamu pasti sangat menderita, ya. Tapi kamu sudah bertahan sejauh ini dan Saya bangga,” ungkapnya. April menatap tubuh Adam yang layu dengan mata terbuka dan sedikit tetesan air mata yang jatuh tanpa di undang. Tangannya memegang pakaiannya dengan erat. Berusaha agar air matanya tidak perlu jatuh terlalu banyak. “Apa yang dia katakan? Bagaimana mungkin dia berkata seolah dia tahu penderitaanku selama ini? Kenapa aku harus terlihat rendah seperti ini? Apa dia sedang menghinaku atau semacamnya?” batin April sambil membanjiri ruangan itu. “Saya tidak berniat membuat Anda menangis. Tapi ambilah ini. Lalu, saya ing

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Jangan Mati. Tolong Hidup Lebih Lama

    Angga tidak sengaja bertemu dengan April setelah dia pergi dari minimarket. Tapi dia tidak menyangka, jika wanita itu akan pulang dalam keadaan banyak air mata di pipinya. Lalu sekarang, memeluk tubuhnya. “Hari ini kamu mengalami hari yang berat, ya? Kamu mau pergi kemana? Kamu mau kita cari angin segar? Hm?” tanya Angga sambil mengelus kepala April dan menciumnya sekali. Tentu saja, April semakin menangis kejer. Dia bahkan tidak menyangka jika pria yang di depannya ini paham dengan perasaan April, sampai tidak bertanya ada apa, tapi malah langsung menawarkan solusi. “Sial! Kenapa harus dia yang ada di kepalaku di saat seperti ini?” batin April mengutuk dirinya. Angga tak melepaskan pelukannya yang melingkar pada tubuh April. Walaupun April sudah selesai dengan air matanya, tetapi April biasanya suka malu untuk menunjukan matanya yang sembab itu. “Kamu lapar atau mengantuk? Mau makan atau tidur?” tanya Angga sambil mengusap air mata April yang tersisa dengan tangannya. Mata yang

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Malam Ini, Mereka Terpaksa Harus Tidur Bersama

    Angga, diam sejenak setelah mendengar kalimat terakhir yang keluar dari mulut April yang biasanya terdengar pedas atau bahkan sering mengatakan hal tak berperasaan itu. Sungguh, Angga merasakan getaran yang berbeda dari biasanya sekarang. Perasaan yang sulit dimaknai itu. Tapi yang jelas, Angga cukup senang dengan reaksi April sekarang. “April, makanannya sudah siap. Kita harus makan malam bersama.” Dan Angga malah menjawabnya dengan seperti itu. Mengalihkan topik pembicaraan April. April makan dengan lahap. Bukan hanya cacing yang berdemo meminta makan, tapi juga karena April merasa marah dengan reaksi April. Padahal April sudah berkata tulus padanya. April juga cukup terang-terangan menunjukan kekhawatirannya, tapi April merasa Angga tidak peduli dengan hal itu. “Makanlah pelan-pelan. Tidak ada yang akan merebut makananmu,” ucap Angga sambil tertawa kecil. Di mata Angga, April yang sedang merajuk sambil makan sangatlah lucu seperti anak kecil. Atau bahkan anak kucing yang berusa

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Isi Surat Yang Dirahasiakan

    Kalian tahu Anna yang tidak sengaja membeku karena pancaran es dari Elsa? Ya, seperti itulah keadaan April sekarang. Membeku karena ucapan Angga yang enteng itu. Padahal sangat berat untuk Angga mengatakan bahwa mereka akan tidur bersama. “K-kalau begitu, tidak ada alasan untuk aku menolak tawaranmu. I-ini sudah gelap, bukan? Huh, d-dingin sekali. Aku akan masuk lebih dulu,” balas April sambil berlari meninggalkan Angga. “Imutnya,” ucap Angga yang tengah melihat tingkah lucu wanita nya itu. Angga pun menyusul April kedalam rumahnya yang hanya beberapa langkah saja dari rumah April. Tapi melihat April yang malah menepuk-nepuk sofa membuat raut wajah Angga sangat sedih. “April, kamu bisa tidur di kamarku—”“TIDAK! A-aku tidak mau tidur bersama seorang pria. Aku ingin tidur sendiri. Tidak apa-apa. Kamu, pergilah tidur karena besok harus bekerja,” jawabnya. Angga tersenyum hangat. Dia tidak mendengarkan April. Dia pergi ke kamarnya yang April kira dia akan tertidur, padahal Angga te

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Prediksi Kematian

    Tak disangka, selama ini Angga menyembunyikan rahasia besar tentang penyakitnya dari April juga keluarganya. Hanya Angga yang tahu tapi kini wanita yang dia cintai tak sengaja mengetahuinya. Air mata April sangat berderai bebas, padahal dia tadi habis menangisi dirinya sendiri lalu sekarang harus menangisi kondisi Angga. “A-apa kamu khawatir?” tanya Angga dengan suara yang lemah dan rendah itu. April mengerutkan keningnya heran. Kenapa dia harus bertanya hal seperti itu kepadanya. Apa karena sikap April yang kasar sehingga dinilai tidak memiliki simpati? Pikirnya. “Tentu saja aku khawatir, Angga. Sudah lebih dari enam bulan kamu mengidap leukimia. Tapi sadisnya aku bahkan tidak menyadari kamu yang kesakitan,” ungkap April. April menurunkan tubuhnya ke bawah. Dia menempel kening dengan lututnya. Lalu satu tangan yang masih memegang isi surat itu, dan satu tangannya menahan air mata walau gagal. “Aku minta maaf, Angga. Seharusnya aku menyadarinya selama ini. Maaf karena aku selalu

Bab terbaru

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Akhir Kisah Membanggakan

    “Jacob! Tunggu aku!” teriak seorang anak perempuan yang cantik dan imut. “Tidak mau! Pergi, kamu!” Jacob mendorong tubuh anak perempuan seusianya di sekolah.Tapi anak perempuan tersebut tidak menangis walaupun Jacob mendorongnya keras. Dia berusaha untuk bangkit dengan coklat yang terbungkus rapi di sebuah tupperware. “Aku tahu dia akan melemparnya. Jadi aku yang cantik ini memiliki ide untuk membungkus dengan rapat agar tak jatuh,” gumam anak perempuan itu. “Jacob!” panggilnya lagi. Jacob terus berlari ke arah Ibunya—April. “Mama!” rengeknya. Dua memeluk tubuh April yang sedang menggendong Hailey Endaru—Adik Jacob.“Kenapa, sayang? Itu temanmu, kan? Kenapa sikapmu seperti itu kepada teman?” tanya April. Jacob malah menggerakkan pundaknya enggan dengan mulut yang cemberut. “Hai, kamu menyukai anakku?” tanya Angga kepada anak perempuan itu. Anak perempuan itu mengangguk dengan semangat. “Aku menyukai Jacob, Om. Aku mau memberikan cokelat ini tapi Jacob malah berlari. Ini cokla

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Kembar?

    “April!” lirihnya. Bahkan seorang Angga yang tidak takut apapun memiliki ketakutan akan istrinya yang meninggalkannya selama ini. Bahkan Angga yang pernah menjadi relawan di suatu Negara yang terdapat genosida itu tidak bisa dipungkiri, jika matanya enggan terbuka untuk melihat mata istri yang tertutup. Dengan keberanian yang tersisa, Angga menandatangani dokumen itu. Dia tidak tahu harus berbuat apa setelah ini. Di tidak bisa berpikir jernih. Dia hancur, melebihi apapun. “Wanita yang kudapatkan dengan penuh perjuangan agar tidak pergi, tapi kenapa dia malah tetap pergi dengan cara yang lain?” batin Angga. April sudah merasakan firasatnya dari awal. Sejak April memaksa untuk mengantarnya ke makam orang tuanya ternyata saat itulah April tahu dirinya akan menyusul pergi orang tuanya. “Sabar, Nak. Jangan seperti ini. Kasihan anakmu,” ucap Haira. Haira tak bisa menahan air matanya. Pasalnya, dia tahu seberapa besar cinta Angga kepada April.Dia juga terkejut, jika April yang dikenal

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Kematian Setelah Melahirkan

    Kandungan April sudah menginjak sembilan bulan. Mungkin hanya menghitung hari April melahirkan. April memiliki permintaan sebelum dia melahirkan. Dia ingin pergi ke makam orang tuanya. Angga sudah meminta April untuk pergi saat sudah melahirkan beberapa bulan saja, tapi April bersikeras untuk pergi ke makam orang tuanya hari ini. Tak mau tahu, Angga pun menuruti keinginan April itu. Sekarang, April sudah berada di depan makam mereka. April cukup kuat melangkah dengan perut besarnya. Sementara Angga memayungi tubuh April yang terkena sengatan matahari. “Ayah, Ibu … Maaf karena telat datang kemari. Terakhir kali sebelum aku menikah, ya. Aku datang kemari bersama suamiku lagi. Lihatlah, dia rela memberikan payungnya padahal dia juga kepanasan seperti itu. Mirip sekali dengan Ayah. Aku tidak akan berlama-lama, Ayah. Aku hanya ingin memberikan bunga ini untuk kalian.”April menyimpan buket yang memiliki warna yang sama dengan buket di makam Ibunya. “Aku ingin mengatakan secara langsun

  • Dendam Membara Kekasih CEO    Melepas Trauma Masa Lalu, Membangun Kehidupan Baru

    Momen romantis setelah pernikahan. Angga dan April memiliki hari libur, jadi mereka fokus untuk menghabiskan waktu di rumah April. Mereka masih tinggal di kawasan yang masih memiliki hawa penuh dendam itu.“Angga, temani aku ke ruang bawah tanah, yu,” pintanya. “Dengan senang hati, Tuan Putri,” balas Angga sambil mengecup punggung tangan April. April dan Angga akhirnya masuk ke tempat yang buat itu. Tempat dimana hawa dendam lebih kuat. Tempat yang menyimpan memori kenangan yang buruk. “Apa yang ingin kau lakukan di tempat ini?” tanya Angga. “Aku merasa sesak dengan ruangan ini. Informasi penting tentang orang yang kubalas, lalu foto-foto yang tidak ingin aku lihat juga masih ada. Aku ingin mencabut semua foto tu dan membakarnya. Lalu aku tidak mau melihat satu barang ini di rumahku lagi. Bagaimana jika kita menyingkirkan semuanya?” tanya April. Angga mengerti karena sejak awal, April tidak menyukai tempat ini. Tempat ini memang sangat mendukung untuk misi April, tapi tempat ini

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Tomi Berhasil Mendapatkan Balasannya

    Air susu dibalas dengan air tuba. Perilaku tak terpuji Toni itu akhirnya mendapatkan balasan yang setimpal walau tak perlu merenggut nyawa. Tapi hukuman ini angkah pantas bagi Tomi. Perusahaan bangkurut seecpat mengedipkan magta. Meski begitu, perusahaan ini diambil alih oleh April. Meski dia harus memulainya lagi dari nol, tapi April tidak ragu untuk menarik banyak saham, karena sejak awal, perusahaan ini memanglah milik Ayahnya. “Bersama dokumen rahasia ini, akan membangun kembali perusahaan yang Ayah bangun dengan susah payah sampai meninggalkan nyawa pada Pria tua bengis sepryi dia,” gummanya smabik emlikhta Tomi yang sednag diseret oleh Petugas Kepolisian. Di luar Perusahaan yang bangkrut ini, terdapat banyak media TV Swasta maupun Negeri yang mengolok-olok Tomi dengan senjaya miliknya. Entah itu ponsel, mic, atau mulut para wartawan yang pedas. “Pak Tomi, apakah Anda menyesal telah membunuh banyak orang?”“Pak Tomi, apakah Anda tidak memiliki niatan untuk minta maaf?”“Untu

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Malam Pertama Yang Penuh Gairah

    Setelah mengadakan pernikahan, pasangan pengantin baru biasanya akan melakukan malam pertama. Walaupun ini bukan pertama kalinya, tapi ini akan menjadi waktu mereka menghabiskan malam pertama dengan keadaan sadar.April memakai pakaian yang menampilkan lekuk tubuh langsingnya. Paha yang mulus sangat terekspos. Dadanya yang terbelah menjadi bagian yang indah juga pasti tidak akan berhenti ditatap oleh Angga. “Hah, tenanglah. Aku tidak boleh gugup seperti ini. Aku yakin bisa melakukannya dengan baik dan cepat,” gumamnya sambil menganggukan kepalanya dengan percaya diri. “Eh, cepat? T-tapi dia selalu melakukan pemanasan dengan lama sekali. Tidak tidak! Jangan takut. Setidaknya, dia hanya akan melakukannya satu sekali.”KLEK!Angga membuka pintu kamar itu tanpa mengetuk dulu. Dia datang dengan handuk kimononya. Belahan dadanya sangat terekspos di tempat yang memiliki cahaya yang terang ini.“Pakaian itu sangat cocok untukmu,” kata Angga dengan tengil. Dia bahkan memberikan satu kedipan m

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Pernikahan Angga dan April

    Langit yang membiru berubah menjadi gelap. Dia menunjukan kemeriah bintang yang mati jutaan tahun yang lalu dan bersinar di waktu yang tepat. Sinar bulan menerangi alam semesta ini. Alam pun mendukung kemeriahan pernikahan April dan Angga. Sorak sorai suara ratusan manusia yang berbahagia di pernikahan dua insan ini. Mereka bernyanyi di atas alunan piano yang menyejukan. Siang tadi, mereka sudah melakukan akad nikahnya dan sekarang sudah sah menjadi suami istri. Sedangkan malam ini merupakan acara jamuan penting bersama keluarga, kerabat dan sahabat terdekat. April dan Angga beberapa kali melangkah pada tamu yang menghadiri acaranya. “Se-selamat atas pernikahan kalian, ya. Aku turun bersukacita,” kata Sekretaris Zayn kepada dua insan itu. “Terima kasih. Kau carilah jodoh supaya hidupmu tidak melulu monokrom seperti itu,” balas Angga dengan candaanya.Orang yang mendengarnya antara harus tertawa atau terkejut. Pasalnya, Angga bukanlah orang yang bisa bercanda seperti itu di depan

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Mengunjungi Leo Di Panti Asuhan

    Pernikahannya semakin dekat dan April ingin memberitahu orang-orang terdekatnya mengenai hari bahagianya. Termasuk Leo. Dia pergi sendirian untuk menemui leo di daerah pegunungan yang terdapat panti asuhan. Akses menuju ke tempat itu cukup mudah. Suasananya yang masih asri dan hawa dingin di pagi hari. Ya, April sengaja datang lebih pagi untuk menemui Leo. Setidaknya, dia ingin berlama-lama bersama orang yang cukup berjasa untuk hidupnya. Saat kaki menapak tanah yang lembab. April menemukan pria dengan bentuk tubuh yang dikenainya. Pria itu mengenakan pakaian yang tipis dengan wara yang sudah pudar. “Leo!” panggilnya dengan suara yang lantang. Semnetara Leon yang sedang mengaikan paaian anak-anak itu tampak mengenali suara yang tidak bisa dia lupakan. “Suara itu …” Leo membalikan badannya dengan wajah yang pucat dan lingkar hitam di bawah matanya. “Leo!” April berlari ke arahnya. Dia memeluk tubuh yang kehilangan banyak otot itu. Pelukan yang erat, dan inilah yang paling Leo rin

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Mengumumkan Pernikahan

    “Sayang, apakah kamu siap?” tanya Angga yang dibalas dengan anggukan gadis cantik ini. Mereka sudah berada di depan rumah orang tua Angga. Walaupun Angga sering tampil rapi dengan jas hitamnya, tapi kini dia ingin tampil lebih bebas untuk menyesuaikan pakaian April. Sedangkan April terlihat anggun dengan gaun merah mudanya. Riasan tipis yang memuat wajahnya fresh juga membuat Apri lebih cantik. Angga memberikan tangannya agar tanga April dapat menggandengnya. “Aku siap,” jawabnya sambil melempar senyum yang lebih lebar. Inilah, senyum yang tidak pernah April tunjukan pada siapapun setelah kematian orang tuanya. Akhirnya, pria pembernai ini dapat membangunka senyumyang sudah lama tidur itu. “Ayah, Ibu. Kami datang,” ucap mereka dengan kompak. Mereka memeluk satu sama lain. Apalagi kehadiran April sudah sangat ditunggu-tunggu. “Ibu rindu sekali kepada kalian. Apakah kalian sangat sibuk sampai sudah lama tidak menemui Ibu? Bercanda hahaha. Meski begitu, Ibu sudah membuatkan masak

DMCA.com Protection Status