Saat April tertidur, April merasakan sesuatu berputar di pipinya. Cukup menggelikan dan mengganggu istirahat April. Tapi karena itu berhasil membangunkan April, April pun membuka matanya pelan-pelan. Orang yang dia lihat pertama kali adalah Angga. “Jadi kamu yang dari tadi mengganggu tidurku?” kata April kepada pria dengan tubuh bagian atas yang telanajng itu. Angga tersenyum, mengusap pipi April dengan tangannya lembut. April senang, karena hari ini dia di suasana hati yang baik. April meraih tangan Angga yang memegang pipinya itu, lalu tangannya diletakkan di punggung tangan Angga dan April pun memejamkan mata sambil tersenyum. “Morning kiss?” pinta Angga dengan suara yang lembut. Tanpa bantahan seperti biasanya, April beranjak setengah duduk, lalu meraih wajah Angga yang lebih besar dari telapak tangannya itu. CUP!“Itu hanya kecupan. Aku ingin lebih dari itu,” kata Angga dengan wajah yang sengaja di imutkan seperti anak kecil. April mengalungkan tangannya di belakang leher A
“Sarapan sudah siap. Nasi goreng favoritmu. Mau aku suapin?” kata Angga sambil memberikan satu sendok dan membuatnya terbang seperti pesawat. “A-aku bisa makan sendiri,” jawab April sambil melahap semua makan di pirngnya itu. Bukan karena April lapar, tapi April merasa malu berhadapan seperti ini dengan Angga setelah melakukan hal gila semalam. “Haruskah aku tanyakan dia lagi? Semalam kami benar-benar melakukan itu? Duh, bagaimana ini? Aku benar-benar malu dan sedikit takut,” batinnya frustasi. Tidak ada yang terjadi semalam, selain April yang tertidur di pangkuan Angga. April sempat bangun dan itu pun hanya untuk muntah lalu mengenai pakaian Angga. Dia tidak keberatan dengan semua itu, tapi Angga hanya akan terus menggodanya sampai April ingat bahwa semalam tidak ada apa-apa. “A-Angga,” panggil April. Kedua telunjuknya sengaja tabrakan satu sama lain. April juga menampakkan ekspresi kucing yang menggoda sang majikan dengan wajah imutnya. Sedangkan Angga yang melihatnya seperti t
Di sebuah basecamp, tiga orang wanita tengah berkumpul. Tidak lupa, mereka menampakan ekspresi yang khawatir sekaligus kesal. “Bajingan itu! Kenapa dia bisa berhasil ditahan oleh Polisi? Sepanjang sejarah dia melakukan kesalahan, tidak pernah dia mendapatkan jeruji besi yang mengurung dirinya,” ungkap Camilla kepada dua temannya. Itu benar. Saat SMA, Bondan adalah anak yang nakal dan pembangkang. Kebiasaan dia yang merokok di Sekolah, merundung bahkan bergulat dengan musuhnya sulit dikendalikan oleh Kepala Sekolah sekalipun. Semua itu dibungkam oleh Ayahnya yang merupakan petinggi di sebuah Kepolisian. Ayah Bondan yang sama liciknya dengan Bondan itu, diduga sering memalsukan riwayat pelaku kriminal menjadi bersih tanpa jejak. Dia juga dekat dengan beberapa petinggi negara, jadi jika dia kesulitan, dia bisa meminta tolong kepada para petinggi Negara. Melihat dia dan mereka saling menguntungkan. “Aku yakin itu hanya akal-akalan Ayahnya saja. Mungkin sengaja dimasukan penjara agar
“Hah, baiklah. Aku sempat tidur dengannya,” jawab Icha dengan memutarkan bola matanya. Sebenarnya, Icha tidak mau mengatakan ini kepada mereka. Karena dia tahu, pasti dia akan mendapatkan ejekan setelahnya. Perlu diketahui, walaupun mereka hidup dalam satu circle selama SMA sampai sekarang, mereka sebenarnya senang mencari kelemahan teman satu sama lain. Walaupun sejak awal yang paling berkuasa dari semuanya adalah Camilla. Tapi Icha, Meira bahkan Bondan mendapatkan pemesatan karir, dibanding Camilla yang hanya menjadi pegawai kantoran. Ya, walaupun begitu, Camilla tidak turun kasta juga, karena dia mendapatkan suami dan mertua yang amat lebih kaya darinya. Jadi, mereka semua hanya mendekati posisi Camilla sekarang. “Apa?! Haruskah aku terkejut?!” kata Camilla sambil mengejek Icha dengan tingkahnya yang sangat centil.Camilla seperti itu karena berhasil menebak dengan hanya melihat personal Icha dan Bondan saja. Mereka adalah orang yang memiliki kemiripan dalam tanda kutip. Yang
Tidak ada yang menyadari, bahwa tempat mereka sering berkumpul sekarang, sudah menjadi hak milik Angga. Angga bahkan lebih hati-hati dan memikirkan detailnya lebih dari April. Setelah April dilecehkan oleh Bondan, Angga mencari identitas Bondan secara mendalam, termasuk tempat yang sering Bondan kunjungi. Walaupun Angga sebenarnya tidak mengira, jika mereka akan datang ke tempat itu. Dan rekaman yang tersembunyi menampakan mereka saat ini, membuat banyak informasi ke dalam komputer bahkan kepala April dan Angga. “Mereka mengira bahwa mereka sedang memenangkan sesuatu. Tapi sebenarnya mereka sedang menempatkan diri di ujung pedang yang kita asah dengan darah,” kata April kepada Angga. “Bukan hanya bisa terluka tapi juga beracun,” sambung Angga. “Binggo!”Angga dan April sudah melakukan kerja yang bagus hari ini. Angga menyimpan data penting itu di beberapa file. April sekarang sedang memegang ponselnya karena mendapatkan pesan dari Camilla. “Jam 12 nanti, aku akan pergi ke rumah C
Kembali kepada tiga wanita gila, yang saling menusuk satu sama lain, tapi masing-masing diri mereka selalu merasa menang, sedang berada di kantor Polisi, tempat Bondan ditahan. “Haruskah kita pergi sekarang? Tanpa perlu meminta bantuan kepada Ayahnya?” kata Meira. “Bodoh! Dengan dia tidak mengangkat teleponku pasti karena tidak mau memberitahu informasi sedikitpun kepada kita!” jawab Icha geram. Camilla berdiri dengan angkuh. Tangannya disilangkan. Sedangkan kedua wanita lainnya bersembunyi di belakang Camilla. “Argh! Kenapa kalian malah sembunyi seperti itu?!” sentak Camilla. “Hee! Sutt!” Meira dan Icha kompak menutup mulut Camilla sampai Camilla membelalakan matanya karena dia hampir kehilangan nafasnya. BUGH!Tapi Camilla adalah Camilla. Tidak memandang wanita maupun pria, dia akan melakukan hal-hal kasar pada orang yang menyebalkan. Camilla menendang lutut mereka berdua, dan mereka tidak membalasnya selain memendam amarah. “Ayo!” kata Camilla. “Pak!” kata Icha dengan mata
DING!Pesan masuk dari April ke Camilla. Itu karena April bertanya dia akan pergi ke rumahnya. “Kalian, keluarlah dari mobilku!” perintah Camilla kepada kedua temannya. Sedangkan Camilla menyuruh mereka keluar dengan tidak sopan. Pandangan Camilla masih terfokus pada ponselnya. Kedua temannya kebingungan dan cukup kesal dengan permintaan Camilla yang tiba-tiba. “Hey! Kenapa kita harus keluar? Kita datang bersama, setidaknya antar kami pulang ke rumah dulu!” balas Meira kepada Camilla geram. “I-iya! Jika kamu menurunkan aku disini, aku takut ada fans yang lihat. Jika itu terjadi, aku sulit kabur. S-setidaknya, antar aku ke rumah Managerku. Rumahnya di dekat sini,” mohon Icha. Icha adalah seorang artis baru, namun banyak diperbincangkan karena aktingnya yang sangat memukau dan membuat penonton takjub. Satu negara sudah tahu Icha siapa hanya dengan tiga film yang diperankan. Dan satu drama yang sedang dia jalani saat ini. “Ah, kau takut itu, ya? Seharusnya kamu ambil peran antagoni
Sambil menunggu teh yang April inginkan datang, April melihat sekeliling ruangan itu saja. Banyak yang menarik perhatian pandangannya. Mulai dari foto pernikahan Camilla dan Leo, juga foto mereka ketika masih berpacaran. “Aku malah seperti sedang melihat bahwa mereka benar-benar pernah atau bahkan telah melewati masa indah hanya dengan foto itu. Jika orang awam yang tidak tahu apa-apa sepertiku datang kemari, mereka mungkin akan berpikir bahwa pasangan ini baik-baik saja,” batin April. TUK! TUK! Suara kaki sang pelayan datang menghampiri April dengan teh yang dia bawa di nampan. Dengan raut wajah yang tampak takut, dia seperti sedang memberikan isyarat yang sulit dimengerti oleh April. “Ini teh nya, Nona,” ucap wanita itu. Sebenarnya April ingin bertanya kepada pelayan itu apa maksud dari raut wajahnya. Tapi Camilla datang lebih awal dari dugaannya. “Ini pertama kalinya kamu datang ke rumahku. Bagaimana menurutmu dengan rumah ini?” tanya Camilla sambil memberikan almond kesukaan