Share

Kau Mau Bayi?

Penulis: Gelukkid
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Sebuah mentari yang memaksa masuk dengan sedikit cahayanya yang membuat silau. Seorang gadis tengah berbaring di sebuah kasur pucat dengan seorang laki-laki tanpa pakaian.

Gadis itu mengernyitkan matanya. Lalu membuka matanya pelan-pelan karena cahaya itu membuat dirinya terkejut.

“Mmh, sudah pagi, ya?” ucap gadis itu.

Dia belum sadar penuh bahwa dia pingsan kemarin. Nyawanya masing mengambang di atas udara yang tidak luas karena atap rumah.

“Kau sudah bangun?”

Sampai sebuah suara tiba-tiba terdengar di belakangnya. Suara yang tidak asing untuk telinga gadis yang sempat menjadi putri tidur itu. April menoleh ke belakang. Betapa terkejutnya ketika yang dia lihat adalah pria yang telanjang dada.

Dari pada terpana dengan perut kotaknya, April dengan cepat membuka selimut yang menutupi tubuhnya. Dia ingin memastikan, jika dia baik-baik saja dengan pakaian semalam. Ya, April baru sadar jika semalam dia tidak sadarkan diri di dapur.

“Angga, dimana pakaianku?!”

BUGH!

Dengan kekuatan y
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Komitmen!

    Sebuah pertengkaran, yang tercipta antara Angga dan April, selalu berakhir dengan damai. Kini, mereka membuat kesepakatan bersama, agar mereka bisa belajar dengan kesalahan di masa lalu. jika Angga yang tidak ingin mengulang kesalahannya karena April orang dicintai, April berpikir bahwa Angga adalah partner, yang jika terlalu sering bertengkar akan mengakibatkan kehancuran. “Apakah aku sanggup dengan kesepakatan yang April buat?” batin Angga sambil melihat gadis yang dia cintai, dari jarak beberapa meter itu. Di sebuah jalanan ini, mereka akan memulai komitmennya. Untuk tidak mencampuri urusan masing-masing. Walau rasanya terlalu berat untuk pria yang mencintai April dengan obsesi itu. “Aku terus memandangmu seperti ini. Sementara kamu selalu mengalihkan pandanganmu kepada duniamu. Tanpa melihat, bahwa aku yang paling mencintaimu disini. Sulit, terlalu sulit untukku membuatmu yakin, bahwa kamu bisa berlindung padaku. Walau kepalamu berkata itu tidak mungkin, tapi aku ingin datang

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Setelah Mabuk, Dia Tidur Dengan Wanita?

    KLAK! KLAK! Di ruang bawah tanah, tempat khusus April dan Angga melakukan banyak agenda tentang misi April. Tapi kini, April datang sendiri. Wajah yang berantakan, hati yang lelah, karena beberapa masalahnya bertabrakan di waktu yang sama. “Hah! Aku terbiasa memiliki energi yang lebih banyak jika mengenai hal seperti ini. Tapi kenapa, kenapa aku merasa kesulitan sendiri? Seharusnya aku tidak perlu rapuh karena tidak ada dia,” gumma April. Dengan pakaian kantor yang masih menempel pada tubuhnya, April mulai bekerja dari mulai mencatat bagian penting untuk besok pada sebuah white board. Pikirannya sulit dikendali, ketika April ingat bahwa yang menulis plan setiap hari di whiteboard ini biasanya Angga. Sudut bibir April naik, bersama helaan nafas yang terpaksa dia lepas. “Aku tidak apa-apa. Sungguh, tanpanya aku bisa berdiri sendiri.” April berusaha tersenyum, di tengah ruangan yang tidak akan melihatnya bahkan ketika dia bahagia atau rapuh sekalipun. Menahan diri untuk baik-b

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Hujan Dan Dendam

    “Argh!”Dengan mata yang hampir menutup karena dia sudah berjanji malam itu hanya akan membuat rencana untuk misi selanjutnya. Tak disangka, April harus pergi ke sebuah bar untuk menyusul Leo yang tadi bersamanya. Bahkan kekhawatiran April sekarang bukanlah dirinya lagi, tapi Leo. April takut jika Leo melakukan hal gila setelah mabuk dan keceplosan menyebut nama April. “Tunggu, apa yang harus aku pilih?” gumamnya. April berhenti di depan rumahnya setelah dia melihat beberapa pasang-pasang sepatu miliknya. Walaupun yang menonjol hanya dua. Sandal untuk pergi ke minimarket, dan high heels warna merah. Sambil berjongkok, rok pendek April terangkat naik sampai pahanya dengan refleks. Dia mengambil high heels merah itu pelan-pelan lalu melihatnya dengan tajam. Bahkan sekarang, lalu menekan ujung sepatu itu pada telunjuknya. “Akh!”Itu menyakiti April ternyata. “Bagaimana jika aku memulainya dengan ini? Ke sebelah mata. Agar satu matanya kesakitan karena sepatu ini, lalu sebelah matan

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Bertengkar Dengan Wanita Seksi Di Sebuah Bar

    Angga mematung. Seolah-olah April sudah memberikan semen pada tubuhnya agar dia diam tak berkedip. Perkataan April tetap dingin sedingin salju. Bahkan setelah Angga melihat mulut April yang keras, dengan mata yang tajam mendekati benci padanya. Angga sulit untuk mengelak bahwa dia tidak baik-baik saja, yang pada akhirnya dia tidak bisa berkata apa-apa. “Hah!” Akhirnya hanya Angga hanya bisa menghela nafas pasrah, setelah melihat April meninggalkannya dengan tatapan benci, dan malah berambisi mencari pria lain.Di sudut sana, April terus mencari punggung yang dia kenal. Dengan wajah yang khawatir dan suara yang hampir habis, April melakukan semuanya untuk mencari Leo. Seorang pria yang memiliki cinta sepenuhnya kepada April, hanya bisa menatap dan menjaganya dari kejauhan. “Leo, kau di sana?” teriaknya. Seorang wanita dengan tubuh yang seksi dengan riasan yang tebal menghampiri April. Sedari tadi, wajah wanita itu menampakan kekesalan kepada kehadiran April yang mengganggu. Mendoro

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Aku Telah Membunuh Orang Yang Kamu Cintai. Kamu Percaya?

    “S-Siapa kamu?!” tanya wanita itu yang padahal dia sudah terpukau sejak pandangan bertemu dengan mata Angga. Walaupun Angga memberikan ekspresi tidak suka kepada wanita tersebut. “Bos, dia seorang CEO terkenal. Masa Anda tidak tahu,” bisik pria paling bertubuh jangkung itu. “Sebaiknya kita bawa Bos pergi,” kata satu temannya lagi. Dan wanita itu pun berakhir digusur dari bar tersebut, karena mereka juga lebih tahu, siapa Angga sebenarnya. Semenara itu, April masih memegang jas Angga dengan erat. Niat April saat awal adakah takut jika Angga melakukan keributan di bar ini karenanya. “Ekhem! Kamu bisa lepaskan itu sekarang,” kata Angga bermaksud pada tangan April yang masih memegang jasnya erat. “Ah, ma-maaf.” April merasa malu sekarang. Dia jadi terlihat seperti sedang membutuhkan Angga ketimbang ingin menjauhinya. Tapi April sadar, bahwa dia tidak sengaja, jadi komitmen tentang mereka akan tetap berlanjut. “K-kalau begitu, aku pergi dulu,” ucapnya dengan suara yang rendah.

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Kamar Nomor 69

    BLAR!Kau tahu? Manusia yang memiliki Astraphobia yaitu ketakutan berlebih pada petir. Walaupun April tidak diserang dengan petir secara langsung, tapi dia ikut merasakan ketakutan yang hampir sama, setelah Angga mengatakan itu. “Apa maksudmu?! Kau pikir aku percaya?!” kata April dengan mulut yang keras, mata yang melotot dan mengintimidasi. April mendekatkan mulutnya pada telinga Angga. Lalu dia mengatakan, “Jika itu terjadi, aku tidak akan membiarkanmu lepas. Aku akan mengejarmu bahkan jika harus ke ujung neraka,” sambungnya dengan udara yang dingin keluar dari mulutnya. DEG!Angga membeku. Dia mengangkat satu sudut bibirnya. Matanya sedikit berkaca-kaca. “April, apa kamu sudah gila? Kamu sebenarnya percaya atau tidak? Tapi ternyata kamu bilang tidak percaya. Hanya saja, tatapanmu dan setiap kata yang keluar dari mulutmu terlihat sangat khawatir. Apakah kamu mencintainya?” Merasa geram, April benar-benar seperti orang bodoh yang terus mendengarkan omong kosong Angga. April mera

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Wanita, Kamu Harus Bertanggung Jawab

    “Kau tidak perlu memanggilnya seperti itu. Lihatlah,” kata Angga sambil menarik tangan April agar tubuhnya, masuk ke dalam kamar itu. Walaupun April sempat takut dan kaget, dia akhirnya lega karena Leo benar-benar ada di sana. Dengan mata yang tertutup dan nafas yang masih berhembus bebas. Padahal, April merasa takut jika Angga benar-benar akan membunuh Leo. “Hah, bagaimana ceritanya dia sampai kemari?” tanya April dengan suara yang lembut kepada Angga. Sedangkan matanya masih menatap Leo dengan lega. Sedangkan tangannya malah mengusap lembut kepalanya. Angga tidak berhenti melihat mata dan tangan itu yang lebih dalam menyayangi Leo dibanding dirinya. Angga berpikir, bahwa hidupnya terasa tidak adil. Karena April lebih dulu bertemu dengannya di banding Leo. Tapi April tidak melihatnya sebagai pria, sampai sekarang. “Itu karena aku mengikuti kalian, saat divisi kalian mengadakan makan malam,” jawab Angga. Ya, walaupun Angga mengikuti April sampai rumah tanpa sepengetahuan April, A

  • Dendam Membara Kekasih CEO   CEO Meracuni Karyawan Wanita Yang Dia Cintai

    “Bertanggung jawab? Apa yang sedang dibicarakan? Apa aku telah melakukan kesalahan?!” pikirnya dalam hati. Angga mulai memutar rekaman itu. “April, apa kamu punya pacar?” tanya Leo di dalam rekaman itu. “Pacar? Tidak ada, Leo. Aku seorang jomblo, hahaha.”Terdengar suara April yang yang sangat berisik disana. Bahkan April tidak berhenti tertawa untuk cerita Leo yang membosankan bagi Angga. Hanya saja, ada percakapan yang membuat April mulai berdegup kencang. “Sial! Setelah kalimat itu, ada kalimat yang berbahaya yang telah aku katakan pada Leo.”“Lalu kalimat ini, dengarkan!” kata Angga dan April pun mengangguk seperti anak anjing. Percakapan sakral di mulai dari rekaman itu …“Lalu siapa pria tertampan di kantor kita, April?” tanay Leo. Di dalam rekaman itu, April terdengar diam sebentar. Itu karena April sedang berpikir keras mencari orang tertampan. Sepertinya April kesulitan. Walaupun pada akhirnya April menyebutkan, “CEO Angga.”“Hah! Serius, deh. Aku tidak mengira kamu aka

Bab terbaru

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Akhir Kisah Membanggakan

    “Jacob! Tunggu aku!” teriak seorang anak perempuan yang cantik dan imut. “Tidak mau! Pergi, kamu!” Jacob mendorong tubuh anak perempuan seusianya di sekolah.Tapi anak perempuan tersebut tidak menangis walaupun Jacob mendorongnya keras. Dia berusaha untuk bangkit dengan coklat yang terbungkus rapi di sebuah tupperware. “Aku tahu dia akan melemparnya. Jadi aku yang cantik ini memiliki ide untuk membungkus dengan rapat agar tak jatuh,” gumam anak perempuan itu. “Jacob!” panggilnya lagi. Jacob terus berlari ke arah Ibunya—April. “Mama!” rengeknya. Dua memeluk tubuh April yang sedang menggendong Hailey Endaru—Adik Jacob.“Kenapa, sayang? Itu temanmu, kan? Kenapa sikapmu seperti itu kepada teman?” tanya April. Jacob malah menggerakkan pundaknya enggan dengan mulut yang cemberut. “Hai, kamu menyukai anakku?” tanya Angga kepada anak perempuan itu. Anak perempuan itu mengangguk dengan semangat. “Aku menyukai Jacob, Om. Aku mau memberikan cokelat ini tapi Jacob malah berlari. Ini cokla

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Kembar?

    “April!” lirihnya. Bahkan seorang Angga yang tidak takut apapun memiliki ketakutan akan istrinya yang meninggalkannya selama ini. Bahkan Angga yang pernah menjadi relawan di suatu Negara yang terdapat genosida itu tidak bisa dipungkiri, jika matanya enggan terbuka untuk melihat mata istri yang tertutup. Dengan keberanian yang tersisa, Angga menandatangani dokumen itu. Dia tidak tahu harus berbuat apa setelah ini. Di tidak bisa berpikir jernih. Dia hancur, melebihi apapun. “Wanita yang kudapatkan dengan penuh perjuangan agar tidak pergi, tapi kenapa dia malah tetap pergi dengan cara yang lain?” batin Angga. April sudah merasakan firasatnya dari awal. Sejak April memaksa untuk mengantarnya ke makam orang tuanya ternyata saat itulah April tahu dirinya akan menyusul pergi orang tuanya. “Sabar, Nak. Jangan seperti ini. Kasihan anakmu,” ucap Haira. Haira tak bisa menahan air matanya. Pasalnya, dia tahu seberapa besar cinta Angga kepada April.Dia juga terkejut, jika April yang dikenal

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Kematian Setelah Melahirkan

    Kandungan April sudah menginjak sembilan bulan. Mungkin hanya menghitung hari April melahirkan. April memiliki permintaan sebelum dia melahirkan. Dia ingin pergi ke makam orang tuanya. Angga sudah meminta April untuk pergi saat sudah melahirkan beberapa bulan saja, tapi April bersikeras untuk pergi ke makam orang tuanya hari ini. Tak mau tahu, Angga pun menuruti keinginan April itu. Sekarang, April sudah berada di depan makam mereka. April cukup kuat melangkah dengan perut besarnya. Sementara Angga memayungi tubuh April yang terkena sengatan matahari. “Ayah, Ibu … Maaf karena telat datang kemari. Terakhir kali sebelum aku menikah, ya. Aku datang kemari bersama suamiku lagi. Lihatlah, dia rela memberikan payungnya padahal dia juga kepanasan seperti itu. Mirip sekali dengan Ayah. Aku tidak akan berlama-lama, Ayah. Aku hanya ingin memberikan bunga ini untuk kalian.”April menyimpan buket yang memiliki warna yang sama dengan buket di makam Ibunya. “Aku ingin mengatakan secara langsun

  • Dendam Membara Kekasih CEO    Melepas Trauma Masa Lalu, Membangun Kehidupan Baru

    Momen romantis setelah pernikahan. Angga dan April memiliki hari libur, jadi mereka fokus untuk menghabiskan waktu di rumah April. Mereka masih tinggal di kawasan yang masih memiliki hawa penuh dendam itu.“Angga, temani aku ke ruang bawah tanah, yu,” pintanya. “Dengan senang hati, Tuan Putri,” balas Angga sambil mengecup punggung tangan April. April dan Angga akhirnya masuk ke tempat yang buat itu. Tempat dimana hawa dendam lebih kuat. Tempat yang menyimpan memori kenangan yang buruk. “Apa yang ingin kau lakukan di tempat ini?” tanya Angga. “Aku merasa sesak dengan ruangan ini. Informasi penting tentang orang yang kubalas, lalu foto-foto yang tidak ingin aku lihat juga masih ada. Aku ingin mencabut semua foto tu dan membakarnya. Lalu aku tidak mau melihat satu barang ini di rumahku lagi. Bagaimana jika kita menyingkirkan semuanya?” tanya April. Angga mengerti karena sejak awal, April tidak menyukai tempat ini. Tempat ini memang sangat mendukung untuk misi April, tapi tempat ini

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Tomi Berhasil Mendapatkan Balasannya

    Air susu dibalas dengan air tuba. Perilaku tak terpuji Toni itu akhirnya mendapatkan balasan yang setimpal walau tak perlu merenggut nyawa. Tapi hukuman ini angkah pantas bagi Tomi. Perusahaan bangkurut seecpat mengedipkan magta. Meski begitu, perusahaan ini diambil alih oleh April. Meski dia harus memulainya lagi dari nol, tapi April tidak ragu untuk menarik banyak saham, karena sejak awal, perusahaan ini memanglah milik Ayahnya. “Bersama dokumen rahasia ini, akan membangun kembali perusahaan yang Ayah bangun dengan susah payah sampai meninggalkan nyawa pada Pria tua bengis sepryi dia,” gummanya smabik emlikhta Tomi yang sednag diseret oleh Petugas Kepolisian. Di luar Perusahaan yang bangkrut ini, terdapat banyak media TV Swasta maupun Negeri yang mengolok-olok Tomi dengan senjaya miliknya. Entah itu ponsel, mic, atau mulut para wartawan yang pedas. “Pak Tomi, apakah Anda menyesal telah membunuh banyak orang?”“Pak Tomi, apakah Anda tidak memiliki niatan untuk minta maaf?”“Untu

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Malam Pertama Yang Penuh Gairah

    Setelah mengadakan pernikahan, pasangan pengantin baru biasanya akan melakukan malam pertama. Walaupun ini bukan pertama kalinya, tapi ini akan menjadi waktu mereka menghabiskan malam pertama dengan keadaan sadar.April memakai pakaian yang menampilkan lekuk tubuh langsingnya. Paha yang mulus sangat terekspos. Dadanya yang terbelah menjadi bagian yang indah juga pasti tidak akan berhenti ditatap oleh Angga. “Hah, tenanglah. Aku tidak boleh gugup seperti ini. Aku yakin bisa melakukannya dengan baik dan cepat,” gumamnya sambil menganggukan kepalanya dengan percaya diri. “Eh, cepat? T-tapi dia selalu melakukan pemanasan dengan lama sekali. Tidak tidak! Jangan takut. Setidaknya, dia hanya akan melakukannya satu sekali.”KLEK!Angga membuka pintu kamar itu tanpa mengetuk dulu. Dia datang dengan handuk kimononya. Belahan dadanya sangat terekspos di tempat yang memiliki cahaya yang terang ini.“Pakaian itu sangat cocok untukmu,” kata Angga dengan tengil. Dia bahkan memberikan satu kedipan m

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Pernikahan Angga dan April

    Langit yang membiru berubah menjadi gelap. Dia menunjukan kemeriah bintang yang mati jutaan tahun yang lalu dan bersinar di waktu yang tepat. Sinar bulan menerangi alam semesta ini. Alam pun mendukung kemeriahan pernikahan April dan Angga. Sorak sorai suara ratusan manusia yang berbahagia di pernikahan dua insan ini. Mereka bernyanyi di atas alunan piano yang menyejukan. Siang tadi, mereka sudah melakukan akad nikahnya dan sekarang sudah sah menjadi suami istri. Sedangkan malam ini merupakan acara jamuan penting bersama keluarga, kerabat dan sahabat terdekat. April dan Angga beberapa kali melangkah pada tamu yang menghadiri acaranya. “Se-selamat atas pernikahan kalian, ya. Aku turun bersukacita,” kata Sekretaris Zayn kepada dua insan itu. “Terima kasih. Kau carilah jodoh supaya hidupmu tidak melulu monokrom seperti itu,” balas Angga dengan candaanya.Orang yang mendengarnya antara harus tertawa atau terkejut. Pasalnya, Angga bukanlah orang yang bisa bercanda seperti itu di depan

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Mengunjungi Leo Di Panti Asuhan

    Pernikahannya semakin dekat dan April ingin memberitahu orang-orang terdekatnya mengenai hari bahagianya. Termasuk Leo. Dia pergi sendirian untuk menemui leo di daerah pegunungan yang terdapat panti asuhan. Akses menuju ke tempat itu cukup mudah. Suasananya yang masih asri dan hawa dingin di pagi hari. Ya, April sengaja datang lebih pagi untuk menemui Leo. Setidaknya, dia ingin berlama-lama bersama orang yang cukup berjasa untuk hidupnya. Saat kaki menapak tanah yang lembab. April menemukan pria dengan bentuk tubuh yang dikenainya. Pria itu mengenakan pakaian yang tipis dengan wara yang sudah pudar. “Leo!” panggilnya dengan suara yang lantang. Semnetara Leon yang sedang mengaikan paaian anak-anak itu tampak mengenali suara yang tidak bisa dia lupakan. “Suara itu …” Leo membalikan badannya dengan wajah yang pucat dan lingkar hitam di bawah matanya. “Leo!” April berlari ke arahnya. Dia memeluk tubuh yang kehilangan banyak otot itu. Pelukan yang erat, dan inilah yang paling Leo rin

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Mengumumkan Pernikahan

    “Sayang, apakah kamu siap?” tanya Angga yang dibalas dengan anggukan gadis cantik ini. Mereka sudah berada di depan rumah orang tua Angga. Walaupun Angga sering tampil rapi dengan jas hitamnya, tapi kini dia ingin tampil lebih bebas untuk menyesuaikan pakaian April. Sedangkan April terlihat anggun dengan gaun merah mudanya. Riasan tipis yang memuat wajahnya fresh juga membuat Apri lebih cantik. Angga memberikan tangannya agar tanga April dapat menggandengnya. “Aku siap,” jawabnya sambil melempar senyum yang lebih lebar. Inilah, senyum yang tidak pernah April tunjukan pada siapapun setelah kematian orang tuanya. Akhirnya, pria pembernai ini dapat membangunka senyumyang sudah lama tidur itu. “Ayah, Ibu. Kami datang,” ucap mereka dengan kompak. Mereka memeluk satu sama lain. Apalagi kehadiran April sudah sangat ditunggu-tunggu. “Ibu rindu sekali kepada kalian. Apakah kalian sangat sibuk sampai sudah lama tidak menemui Ibu? Bercanda hahaha. Meski begitu, Ibu sudah membuatkan masak

DMCA.com Protection Status