Yang terjadi dengan April adalah trauma. Dia sangat stress berlebih saat melihat Tomi, karena mengingatkan kejadian pembunuhan. Yang menyebabkan tangan April bergetar dan dada yang tiba-tiba sesak ;(
“Dia tadi ada di sampingku. Aku benar-benar takut jika aku hilang kesadaranku. Dadaku juga sesak, Angga. Aku belum sanggup bahkan hanya mendengar suaranya atau melihat wajahnya.Tanganku bergetar,” ungkapnya sambil menangis. “Aku mengerti, April. Kamu pasti sangat kesulitan, ya. Ketika kamu tidak punya siapa-siapa, aku ada untukmu. Aku tidak akan meninggalkanmu sampai kapanpun.”Angga terus memeluk dan mengusap punggungnya. Dia tidak sedang menggodanya. Dia benar-benar sudah mencintai gadis itu. Bahkan amarah April kepada Tomi dapat dia rasakan. “Aku berjanji, April. Bahwa kamu tidak akan hidup sendirian dengan luka yang kamu miliki. Aku akan menemanimu dan mengerahkan segalanya untukmu,” bisik Angga kepada gadis yang tertidur itu. Mengeluarkan air mata butuh tenaga. Setelah menangis pun April tertidur karena saking lelahnya. Kedua tangan masih melingkar pada pundak Angga. Jadi Angga memberikan April duduk dipangkuannya sambil Angga menyetir. “Dia seperti bayi,” gumamnya. Saat mer
Tiga hari kedepan, April menemukan kebebasannya karena dia dan karyawan lainnya mendapatkan cuti. Walaupun begitu, April melakukan kesempatan cuti ini untuk melakukan misi selanjutnya. Sekarang, seorang pria yang mendorong mulutnya karena April senang jika dia tidak ada. “Apa kamu selalu senang seperti itu jika aku tidak ada, April?” “Tentu saja, karena tidak ada yang bisa menggangguku tiga hari kedepan. Ah, aku akan liburan. Senangnya!”Padahal April sudah tidak sabar dengan misi barunya yang lebih menarik itu. Angga menghela nafas karena gadis itu terlalu terus terang, kemudian Angga merasa sakit hati juga. “Seharusnya kamu jadi Sekretarisku—”“Tidak mau! Menjadi karyawan biasa saja kamu sudah sering menyiksaku! Revisi! Revisi! Revisi! Hah, aku bahkan tidak bisa membayangkannya dengan pikiran yang positif,” ujar April sambil menciptakan dunianya sendiri yang seperti neraka jika dia harus menjadi Sekretaris Angga. Angga tersenyum sebagai balasannya. “Kalau begitu, aku akan mer
Pagi ini, gadis penuh nafsu dengan dendam sedang melihat mentari yang berdiri di pelupuk matanya. Dia pergi ke pesisir pantai dengan kaki yang ditaburi pasir laut yang halus. Garis senyumnya tergambar cantik. Lalu mata indahnya menatap pasangan yang akan dihancurkan di masa depan. “Tanganku ini sempurna,” gumam April sambil melihat telapak tangan sebelah kanan. Tentu saja, dia sedang membayangkan bagaimana dia bisa menghancurkan pasangan yang sedang memunggungi April itu dengan tangannya. “Aku tidak sabar misi setiap misi bisa aku selesaikan. Lalu hingga aku akhirnya bisa berdiri dengan kemenangan di atas keputusasaan dan mayit mereka,” lanjutnya, April berjalan di garis pantai yang masih sama, dengan pikiran indahnya. Seolah-olah semua misinya akan berhasil. Dia tidak sabar, tiba di saat itu. “Tomi, aku akan membawamu ke neraka, bersama semua orang yang kamu lindungi di dunia.” April menyunggingkan bibirnya bahagia. “Baiklah, ini saatnya,” sambungnya. April pun berlari untuk me
“Aish, apa yang sedang wanita ini lakukan di depan kami?!” kata Camilla di dalam hatinya. Camilla pun mengambil beberapa helai tisu untuk mengeringkan mulut Leo yang basah karena dia tidak sengaja menyemburkan minumannya saat April mengatakan tentang dada. “Maafkan aku, Leo,” kata April kepada pria yang pipinya semerah kepiting merah tersebut. “Ti-tidak apa-apa,” jawab Leo sambil menahan malu. “Ck, walaupun dia tidak mencintai Camilla, dia sepertinya sudah menikmati tubuh palsu itu,” batin April sambil menatap kedua pengantin baru yang sedang sibuk itu. Sedangkan di dalam pikiran April, dia tidak akan membiarkan semua ini berjalan di atas kebahagiaan yang sama. Seperti janjinya April pada tanah yang menenggelamkan ibunya, bahwa April akan membuat keadilan dan neraka sendiri untuk mereka. “Camilla, aku sudah lama tidak menghabiskan waktu bersamamu. Tapi ini adalah waktumu untuk bulan madu. Aku akan meminta waktumu lain kali,” kata April sambil berdiri dan berniat pergi dari meja
Camilla hanya berpikir bahwa April sedang memperolok-oloknya, karena mereka pernah menjadi musuh di masa lalu. Camilla menyadarinya. “Aku tahu hidupmu sempurna, tapi Leo juga harus mencintaimu dengan nyata. Kamu adalah wanita yang harus memiliki semua yang kamu inginkan, bukan? Aku akan mewujudkan mimpimu yang satu ini. Karena aku paham, jika kamu sudah memiliki jiwa nya, kamu juga harus memiliki hatinya,” kata April. Saat April memegang kedua tangan Camilla, dia tidak melepaskannya begitu saja seperti tadi. Camilla sekarang malah sedang berpikir tentang penawaran yang jelas menguntungkan jika dia menyetujuinya. “Bagaimana caranya?” kata Camilla dengan suara yang rendah. April tersenyum karena Camilla mulai tertarik dengan penawaran April. “Aku akan membantumu apapun itu, mengenai Leo. Aku juga akan melaporkan semua yang Leo lakukan di kantor. Kamu tahu, kita satu divisi,” kata April. Camilla menggigit bibirnya karena bimbang. Walau hatinya lebih dominan untuk setuju. Camil
Tentu saja, April tidak mungkin berkata dengan terus terang seperti itu. “Baiklah. Aku akan mengizinkanmu,” jawab Camilla. “Sebelum kamu pergi, seharusnya kita berfoto dulu untuk membuktikan kepada Lro bahwa kita benar-benar sedang bertemu karena saling merindukan,” kata April sambil meminta ponsel kepada Camilla. Camilla pun mengambil ponsel keluaran terbaru itu di dalam sakunya. Dia memegang ponsel tersebut dengan tangan kanan, lalu mengklik tombol kamera. CEKREK!Dua manusia yang dulu bermusuhan memasang wajah cantik mereka, dengan senyum paling lebar. Camilla menguploadnya di sosial media miliknya. Kurang dari satu menit, banyak komentar dari teman Camilla dulu di SMA yang bertanya kenapa mereka bisa akur. Tapi Camilla malah tidak peduli karen adi ingin April membantunya supaya Leo sangat terpikat kepadanya. “Sudah! Kamu puas?!” kata Camilla sambil berdiri memasukan kembali ponsel ke dalam tas miliknya. “Hampir malam, aku harus pergi.”“Kau akan melakukan itu dengannya, Camil
Keesokan harinya, di siang hari, April mendapatkan pesan dari Angga, partner balas dendamnya. Angga memberikan fakta-fakta lain tentang Leo. Itu karena April memintanya malam kemarin dan Angga baru bisa memberikan balasannya siang ini. “Leo menyukai wanita yang anggun. Dulu, dia pernah menyukai wanita yang merupakan penyanyi di sebuah bar. Tapi cintanya bertepuk sebelah tangan, karena wanita itu sudah memiliki kekasih. Leo juga menyukai wanita dengan kulit yang putih dan senang mengenakan dress hitam. Huh, apalagi yang ingin kamu tahu? Lebih baik aku mengirim detail tentang pria gila itu kepadamu lewat dokumen!” Begitulah pesan yang Angga berikan kepada April. “Baiklah, tolong sisanya kirim kepadaku,” balas April. DING! Angga mengirimkan sebuah file sebanyak tiga halaman yang berisi poin-poin fakta tentang Leo. Angga mendapatkannya setelah menyuruh Sekretarisnya untuk mencari. “Terima kasih. Berkatmu, aku tahu apa yang harus aku lakukan,” ujar April di dalam pesan itu. Se
“Baiklah, Angga. Jadi untuk siapa pakaian mewah yang banyak ini sampai memenuhi punggungku?” tanya Sekretaris Zayn itu. Benar bahwa punggung dia penuh dengan kantong-kantong besar itu. Tubuh Zayn tenggelam ketika dia mereka memenuhi tubuhnya. Tapi Zayn senang, karena Angga sepertinya sudah benar-benar jatuh cinta kepada wanita. Dulu, Angga merupakan anak yang penuh ambisi. Dia tidak pernah menyukai wanita dalam 31 tahun dia hidup. Bukan karena Angga yang tidak normal. Tapi Angga saat itu sedang fokus pada kehidupannya untuk membangun karir. “Ada seseorang. Dia bukan Mawar, Zayn. Dia seorang wanita yang cantik dan unik. Aku akan memberikan semua pakaian ini untuknya,” jawab Angga sambil terus berjalan keluar toko itu dengan wajah yang tersenyum. Angga ingat bahwa April datang dan pergi dari rumahnya dengan pakaian yang bagus, tapi dia tidak memakai alas kaki. Sekarang, Angga juga membeli banyak alas kaki untuknya. Walaupun di rumah April sudah banyak, tapi Angga ingin memberikannya