Share

Rencana Vanesa

Aldo jatuh tersungkur, hal itu membuat Vanesa panik. Dia reflek turun dari ranjang tanpa memperhatikan infus yang tertanam di tangan. "Keynan, stop hentikan! Jangan kamu pukul, Aldo," teriaknya keras. Darah segar mengalir dari pergelangan tangannya.

Vanesa panik dengan mendorong mundur Keynan. "Apa kamu sudah gila sehingga membuat keributan di sini?"

"Jadi kamu lebih membelanya daripada aku?" sahut Keynan keras.

Vanesa membantu Aldo berdiri. "Bukankah sudah terlihat sangat jelas. Kalau aku nggak membelanya, maka harus membela siapa lagi? Apakah aku harus membelamu? Setelah hal buruk yang kamu lakukan padaku. Kamu harus ingat kesalahanmu, Keynan. Karena, sampai kapanpun aku nggak akan pernah lupa."

"Tapi aku masih sayang padamu, Vanesa. Aku ingin kita kembali, aku ingin minta maaf dan menebus semua kesalahanku. Aku mohon, Nes. Maafkan aku!" ucap Keynan terus memohon.

Aldo merasa muak dengan semua ucapan Keynan. Emosinya semakin terpancing."Apakah telingamu tuli sehingga nggak mendengar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status