Share

Jangan Salahkan Aku

Mengandung konten 21+ 

“Am.. mandiiih dulu sana.” kecupan-kecupan kecil di belakang telinga Dinar membuatnya menggeliat karena geli. Bulu kuduknya berdiri bersamaan dengan desiran gairah karena sedikit sentuhan di area belakang telinganya, juga usapan lembut di perut menjalar naik ke atas, Dirham terlalu pintar membuatnya haus akan sentuhan. 

“No bra? Why? Are you ready for me?” napas Dirham berat menampar belakang telinga istrinya. ‘Ish, aku salah memilih tadi, kenapa tidak pakai bra saja malam ini.’ Dinar memarahi dirinya sendiri.

“Kalau tidur pakai bra sesak, Aaah.. ” satu desahan lolos dari bibir mungil Dinar yang merah alami ketika tangan suaminya sudah meremas dan mencubit serta menggosok puncak bukit kembarnya secara bergantian. Erangan Dinar seolah menginginkan sentuhan lebih lagi.

“Minggu depan kita pulang ke Jakarta, kamu bisa bertemu dengan temanmu.” Dirham memutar tubuh istrinya, kini mereka berhadap

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status