Share

Lancang!!

Dirham membuka lemari tempat handuk dan bathrobe disimpan, ditarik keluar satu dan diberikan pada istrinya. Dia menatap wajah mendung Dinar yang masih menunduk tanpa melihatnya. 

“Bisa nggak, kalau menerima apapun dariku, atau berbicara denganku itu jangan menunduk. Memangnya kamu bersalah?”

Dinar menelan saliva, kalimat Dirham dengan intonasi yang serius membuat nyalinya ciut. Dinar segera mengangkat wajahnya menatap sang suami yang sudah menyambutnya dengan tatapan tajam bak elang ingin menerkam mangsanya.

Setetes butiran bening lolos dari sudut mata bulat Dinar, entah kenapa dia jadi sensitif saat ini. 

“Hei, kau kenapa, ada yang sakit? perutmu sakit?”

Dirham menilik diri istrinya dengan teliti, lengan, perut dan wajah Dinar dilihat lebih dekat, mencari sebab perubahan mood Dinar.

‘Hatiku yang sakit Am.’ tentu saja itu hanya terucap dalam hati.

“Tidak. Aku tidak apa-apa,

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status