Share

kematian

Gabriel memegang dadanya yang terasa nyeri, ia tak pernah menyangka bahwa salah satu keturunannya akan mampu menjadi penguasa yang paling disegani.

Meskipun lelaki di depannya tak memiliki darah bangsawan dan hanya keturunan orang biasa, nyatanya, ia mampu membuktikan kehebatan dirinya.

Sejak kematian Arden, putra kesayangannya, Gabriel menutup diri dan lebih memilih bekerja dari kediamannya dan hanya sesekali datang ke kantor jika ada urusan mendesak. Orang seperti dirinya bukannya tidak tahu siapa pembunuhnya, akan tetapi, ia sudah kehilangan satu putra dan ia tak ingin kehilangan satu-satunya putra yang tersisa. Meskipun Jordan sama sekali tak bisa diandalkan dan ia adalah si pembunuh.

Rasa kehilangan dan kekecewaan yang Gabriel rasakan membuatnya terpuruk dan membenci dirinya sendiri, itulah mengapa seseorang yang begitu peduli akan kesehatan secara mendadak kehilangan semangat hidup dan sakit-sakitan.

Meskipun begitu, nyawanya masih belum jua diambil oleh Yang Maha Kuasa. Seakan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status