Share

Bab 34. Undangan Pesta Topeng

Sean duduk di kursi kebesarannya dengan punggung yang bersandar, dan pikiran yang tampak kacau. Banyak hal yang membebani pikirannya. Salah satu hal yang membebani pikirannya adalah tentang Stella. Ya, tadi malam Sean mendengar tangis Stella sepanjang malam. Ini adalah hal yang paling Sean benci dari Stella. Gadis itu begitu lemah dan sangat mudah menyerah dengan keadaan. Tidak ada yang bisa gadis itu lakukan jika mengalami masalah. Hanya menangis dan pasrah yang mampu dilakukan gadis itu.

“Apa aku mengganggumu?” Kelvin menerobos masuk ke dalam ruang kerja Sean. Dengan santai, dia menarik kursi dan duduk di hadapan Sean. Sedangkan Sean yang melihat Kelvin duduk di hadapannya, dia langsung menghunuskan tatapan dinginnya.

“Untuk apa kau ke sini?” tanya Sean dingin dan raut wajah tanpa ekspresi seperti biasanya.

Kelvin berdecak tak suka. “Kau ini memang tidak pernah menyambut kedatangan sepupumu dengan baik. Setidaknya kalau aku datang, kau langsung menyiapkan minuman atau paling tidak k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status