Share

Bab 205 Hadiah Perpisahan

"Apa kamu yakin akan pergi secepat ini, Nak?" tanya pria tua sembari keluar dari bengkel pandai besi yang telah menghidupi keluarganya selama puluhan tahun.

"Ya, aku akan pergi," jawab pria bertopeng besi dengan rambut merah tergerai panjang.

"Sebelum pergi, aku hanya ingin memastikan berapa biaya yang harus aku bayar kepadamu, Almeta?" Lagi - lagi Efatta mengungkit soal biaya perawatan selama berada di gubuk reot pria tua.

"Sudah kukatakan untuk tidak perlu mengungkit itu."

Almeta tersenyum lebar seperti biasa. Pria tua itu memang terlihat ramah sejak pada pandangan pertama. Sangat kontras dengan penampilan lusuh dan aroma keringat yang menguar dari tubuhnya.

Terdengar sebuah suara kecil dari balik pintu. Sepertinya Brisa mengintip perpisahan Efatta dengan sang ayah. Gadis itu memang sedikit pemalu. Bahkan saat berada di kamar bersama Efatta, gadis itu hanya berucap saat meminya izin untuk membongkar perban, tidak lebih.

"Brisa ... itukah kamu?" tanya Almeta. Akan tetapi, ga
Sunny Zylven

Terima kasih telah mendukung karya ini dengan review dan vote 😊

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Sunny Zylven
Yes Alhamdulillah n...
goodnovel comment avatar
Sakura Asahara
syukurlah effata msih hidup,wlopun dg luka diwajahx
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status