Beranda / Fantasi / Dalam Genggaman Sang Raja / Bab 190 Rahasia Myran

Share

Bab 190 Rahasia Myran

Penulis: Sunny Zylven
last update Terakhir Diperbarui: 2022-01-28 13:38:19
Suasana pesta tampak meriah, para tamu undangan telah berdatangan memenuhi aula kerajaan. Pesta pernikahan raja yang terkesan terburu-buru hanya dihadiri oleh keluarga kerajaan, para menteri dan bangsawan. Meski begitu nuansa kemeriahannya masih hangat terasa.

Menikmati musik dan pertunjukan seni, Alisya dan Dafandra saling diam seakan baru pertama kali bertemu.

"Aku tidak menyangka akan menemui hari ini ...." Raja memulai percakapan berharap mencairkan suasana.

Tidak tahu harus menjawab apa, sang putri hanya menelan ludahnya sendiri, menandakan rasa gelisah karena jantungnya berdegup kencang.

"Apakah kamu masih berdebar-debar?" tanya raja ramah. Matanya tidak bisa terlepas dari wanita berambut merah dengan gaun hitam bertabur emas di sisinya. Tiara yang terbuat dari emas juga menghiasi kepala Alisya, sedangkan rambutnya digulung di belakang.

"Benar, Yang Mulia." Alisya berusaha tetap tersenyum di hari pernikahannya.

Dalam suasana hati yang gelisah, Alisya berharap pesta pernikah
Sunny Zylven

Saya ucapkan 'terima kasih' sebesar-besarnya kepada para pembaca setia yang telah merelakan waktu untuk membaca buku ini. Juga, merelakan uangnya untuk beli koin buku ini, menulis komentar, review, memberikan gem/vote, mengajak orang-orang untuk membaca buku ini.šŸ˜šŸ˜šŸ˜ Thanks, I ā¤ļø U. Dukungan kalian sangat berarti buat author Sunny šŸ˜

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Sunny Zylven
Syediiiih T.T
goodnovel comment avatar
Sakura Asahara
demi rakyat,,,,rela kmbali dg dafandra,hmmm benci aq
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dalam Genggaman Sang RajaĀ Ā Ā Bab 191 Hadiah Dari Raja

    "Sayang ... bangun!" bisik raja di telinga Alisya. Membuka mata perlahan, Alisya menatap waja pria berambut pirang yang semalam bersamanya. "Ada apa, Yang Mulia? Apakah kita akan bermain lagi?" jawab Alisya dengan malas. "Kamu kelelahan, Alisya? Itu seperti bukan kamu ... semalam kamu begitu gila ...." Raja tersenyum menggoda. "Apa aku tidak boleh beristirahat, Yang Mulia?" wajah Alisya cemberut. "Tentu saja kamu boleh beristirahat, tetapi sayangnya waktu istirahatmu telah habis!" Dafandra tersenyum menunjukkan deretan gigi putih yang rapi. Raja menyibak selimut Alisya, membuat wanita itu terkejut dan kembali meraih selimut untuk menutup tubu polosnya. "Bangunlah, Pemalas! Sebentar lagi para dayang akan datang untuk membantumu membersihkan diri! Bergegaslah, aku akan menunjukkan sesuatu kepadamu. Aku rasa kamu akan sangat tertatik dengan apa yang akan aku tunjukkan kepadamu." Raja bangkit dari ranjang sembari meraih sebuah baju untuk menutup tubuh berototnya. "Apa yang akan raj

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-28
  • Dalam Genggaman Sang RajaĀ Ā Ā Bab 192 Kematian Selir Neelam

    "Yang Mulia seseorang mengirimkan sebuah surat rahasia kepadamu." Efim menyerahkan sebuah surat kepada Alisya. "Apa kamu tahu siapa pengirim surat ini?" tanya Alisya keheranan. "Hamba tidak tahu, yang hamba tahu surat ini untuk Yang Mulia." Raut wajah Efim juga keheranan memandang surat di tangannya. "Berikan kepadaku!" Efim menyerahkan sebuah amplop berwarna hijau tua dengan sebuah segel lilin yang sepertinya Alisya kenal. "Surat ini berasal dari kerajaan Crysozh. Akan tetapi, segel lilin ini bukan milik kakakku. Lalu siapa yang mengirim surat kepadaku?" Bola mata Alisya berputar ke atas seperti sedang memikirkan sesuatu. "Kenapa tidak Yang Mulia buka saja amplopnya?" Efim mengangkat kedua alisnya bersamaan. "Ha ... benar juga!" Alisya terkekeh seraya membuka segel amplop. Terdiam membaca surat, raut wajah Alisya berubah suram. "Ada apa Yang Mulai?" "Budak Selir Neelam mengabarkan kepadaku, jika wanita itu telah mati." Tangan Alisya meremas surat hingga lusuh. "Bukankah sel

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-28
  • Dalam Genggaman Sang RajaĀ Ā Ā Bab 193 Pulang Ke Kerajaan Crysozh

    Berdiri di paviliun menatap danu kerajaan, raut wajah Alisya terlihat gelisah. Meski raja telah memberikan izin untuk berkunjung ke kerajaan Crysozh, nyatanya waktu satu pekan terasa begitu lama. "Yang Mulia ...." sapa Efim. "Ada apa, Efim?" jawab Alisya dengan balik bertanya. "Maaf Yang Mulia ... hamba hanya penasaran, apakah raja menyetuju rencana putri untuk berkunjung ke kerajaan Crysozh?" Pria berkulit pucat yang kini menjadi pengawal pribadi Alisya bertanya dengan kepala menunduk. "Setuju. Raja telah menyetujuinya. Hanya saja ... raja masih akan menahanku di sini selama satu pekan." Kedua alis Alisya melengkung ke atas, sementara Efim mengangguk-anggukkan kepala. "Menurut hamba, sebaiknya Yang Mulia mempergunakan waktu itu untuk bersantai." Meski masih dengan menundukkan kepala, Alisya menyadari pria berbaju serha hitam tengah tersenyum. "Apa katamu? Bersantai? Tidak ada waktu bagiku untuk bersantai? Dadaku selalu bergemuruh setiap waktu!" Alisya keheranan mendengar ucapan

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-02
  • Dalam Genggaman Sang RajaĀ Ā Ā Bab 194 Menghilangnya Mayat Selir Neelam

    "Guru ...." sapa Alisya kepada seorang pria tua berambut dan berjenggot putih. Setelah dua hari beristirahat, akhirnya Alisya bertemu dengan kepala dokter kerajaan Crysozh. Memasuki ruang kerja Iason membuat Alisya merasa nyaman. "Putri Alisya ...." Mata tua pria yang disebut guru berbinar cerah menyaksikan kehadiran murid kesayangannya. "Akhirnya kamu datang kemari ... Duduklah! Aku senang melihat kedatanganmu!" Pria tua mempersilahkan Alisya duduk di kursi yang ada di depannya. "Hormat kepada Kepala Dokter Kerajaan Iason!" Sebelum duduk, Alisya memberikan penghormatan kepada sang guru. Jarak antara Alisya dan Iason hanya terhalang sebuah meja kerja. Di atas meja hanya ada beberapa tumpukan dokumen, tempat tinta dan pena bulu angsa. "Aku sempat tidak percaya dengan kabar yang tersebar mengenai kedatanganmu kemari. Apa lagi ditambah dengan berita pengembalian pula Lionysozh, itu terdengar seperti mimpi!" Iason tersenyum lebar memperjelas kerutan di wajah. "Benar, Guru. Aku juga me

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-02
  • Dalam Genggaman Sang RajaĀ Ā Ā Bab 195 Meminang Putri Orlin

    Berita menghilangnya mayat selir Neelam menggemparkan istana. Orang-orang mulai bergosip tentang kemungkinan yang terjadi dibalik menghilangnya jasad seorang selir. Dengan sok tahu, orang-orang segera mengaitkan hilangnya mayat selir Neelam dengan sikap cemburu ratu kepadanya. Sebaliknya, bagi mantan wanita nomor satu di kerajaan Crysozh, gosip itu hanya angin lalu. Tidak ada satu pun dari mulut penggosip yang bisa membuktikan keterlibatan Ibu Suri dalam kasus menghilangnya jasad Selir Neelam, atau kematian misterius selir-selir mendiang Raja Nandri. Ibu Suri yang berhati dingin tidak segan untuk menghukum mati orang-orang yang kedapatan menggosipkanya. Meski cara ini ampuh untuk membungkam mulut penggosip, tetapi dimata orang-orang yang tidak menyukainya, sikap Ibu Suri justru menjadi pertanda keterlibatan Ibu Suri dalam meninggalnya para selir. "Sulit dipercaya, mayat Selir Neelam menghilang!" Raja Rifian memukulkan tangannya pada meja. Menghela napas panja

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-02
  • Dalam Genggaman Sang RajaĀ Ā Ā Bab 196 Kita Bersaudara

    "Boleh bergabung?" Raja kerajaan Crysozh duduk di hadapan Alisya saat menikmati minum teh lavender di sore hari. Sebuah pemandangan yang langka, mengingat Alisya telah lama tidak melakukan kebiasaan ini di kerajaan Crysozh. "Silahkan." Alisya menjawab singkat setelah meletakkan cangkirnya di atas meja. Aroma bunga lavender menguar bersama kepulan uap yang melarikan diri dari dalam cangkir bermotif kupu-kupu. Sudah lama putra pertama mendiang Raja Nandri tidak menikmati teh lavender sejak kepergian Alisya dari kerajaan Crysozh. Sebagai kakak kandung Alisya, Raja Rifian sangat mengerti adiknya tidak bisa tidur selama berhari-hari. Meski begitu, sepulang dari kerajaan Kosmimazh untuk pertama kali Alisya terlihat berbeda. Usia Alisya memang baru menginjak dua puluh dua tahun, tetapi kini putri kerajaan Crysozh telah menjadi seorang ratu di negeri tetangga. Tidak bisa dipungkiri, wanita berambut merah di hadapan Raja Rifian terlihat lebih dewasa. "Kamu masih kesal kepada ibu?" Rifian m

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-03
  • Dalam Genggaman Sang RajaĀ Ā Ā Bab 197 Penjaga Toko Parfum

    Meski masalah kepercayaan rakyat kepada Raja Rifian telah bisa diatasi, Alisya tidak bisa tenang selagi misteri konspirasi penyihir belum terpecahkan. Kegelisahan Ratu Kosmimazh membawanya melangkah menuju ruangan kepala dokter kerajaan Crysozh, Iason. Di dalam ruangan yang nyaman dengan beberapa pot bunga di dalam, Alisya kembali berhadapan dengan sang guru. Keperluannya kali ini masih tidak jauh dari permasalahan Selir Neelam. "Guru ... apakah kematian selir-selir ayahku benar-benar tidak diketahui penyebabnya?" tanya Alisya dengan raut wajah serius. Iason memejamkan mata sesaat seolah mengorek informasi dari kerak dalam ingatannya. Pria tua itu berkata, "Selir Halina, wanita itu sebenarnya seorang penyendiri. Dia memang terlihat pendiam, tetapi sebenarnya ramah. Akan tetapi, selir itu mengidap depresi akut dan kerap kali berhalusinasi. Akhirnya, Selir Halina diasingkan karena dianggap sering membuat kekacauan. Apa kamu ingat?" tanya Iason. Semua selir mendiang Raja Nandri datang

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-03
  • Dalam Genggaman Sang RajaĀ Ā Ā Bab 198 Saran jenderal Besar Adarian

    Seorang wanita dengan perut bulat duduk di tepi ranjang. Raut wajah wanita berambut merah dengan bibir merah delima terlihat gelisah. "Yang Mulia ... aroma ini ...." Hidung mancung Amaira menghirup aroma wangi yang tidak biasa dari tubuh suaminya. bukan merasa nyaman, bagi Amaira aroma itu justru membuat kepalanya seakan berputar. Lebih parah lagi, aroma itu membuatnya memuntahkan isi perutnya berkali-kali. "Kamu akan muntah lagi?" tanya seorang pria berbadan besar di depan Amaira dengan sedikit membungkukkan badan. Tanpa menjawb, Amaira berlari meninggalkan pria itu sambil menutup mulut. Tidak lama kemudian, terdengar suara Amaira memuntahkan isi perutnya. Setelah memuntahkan isi perut, Amaira kembali ke kamar dengan raut wajah pucat. Sudah lebih dari lima kali dama sehari Amaira memuntahkan isi perut. Tubuh Amaira terasa lemas karena kekurangan asupan, padahal dia sedang mengandung. "Kamu tidak apa-apa?" tanya pria bertubuh besar lagi dengan kedua tangan mencengkeram lengan Ama

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-04

Bab terbaru

  • Dalam Genggaman Sang RajaĀ Ā Ā Ekstra part 3

    Saat makan malam tiba. Dalam satu meja makan terdapat Dafandra, Alisya dan ibu suri. Suasana di meja makan sangat hening, sampai ibu suri angkat bicara. "Aku dengar kamu telah mengalami perdarahan. Apakah ketubanmu telah pecah?" "Belum, Ibu Suri." Alisya menjawab sopan. "Makanlah yang banyak agar tubuhmu lebih kuat menghadapi persalinan! Mungkin nanti malam atau besok pagi anakmu akan lahir. Semoga persalinanmu berjalan lancar." Ibu suri menatap Alisya yang terlihat sedikit malas menyendok makanan. "Terima kasih atas perhatiannya, Ibu Suri." Alisya membalas ucapan ibu mertuanya dengan senyuman. Sepertinya ibu raja juga turut bahagia karena akan menyambut cucu pertamanya. Setelah acara makan malam usai ibu suri meninggalkan ruang makan. Di ruang makan Alisya masih terduduk di kursinya. Sang ratu kembali menahan sakit dengan tangan mengelus perut yang menegang. Pada saat yang sama janin Alisya juga bergerak seakan mengabarkan dirinya tidak sabar untuk segera terlahir. "Ayo, Alisya!

  • Dalam Genggaman Sang RajaĀ Ā Ā Ekstra part 2

    "Benarkah?" Alisya bangkit untuk melihat secara langsung darah yang Dafandra maksud. Sang raja menelan ludahnya sendiri. Alisya bukan lagi gadis perawan. Kenapa kewanitaannya mengeluarkan darah? Seketika wajah pria nomor satu di Kosmimazh berubah pucat. Sang raja tidak habis pikir jika perbuatannya dapat mengakibatkan sang istri mengalami perdarahan. "Aku akan segera memanggil dokter!" tangan raja segera meraih baju di sisi ranjang. "Yang Mulia!" Alisya menahan lengan kekar Dafandra. "Darah ini pertanda aku akan segera melahirkan, Yang Mulia." Alisya tersenyum lebar. "Benarkah?" Alis raja melengkung ke atas seakan tidak percaya dengan ucapan yang baru saja dia dengar. Entah karena Hujaman raja yang terlalu keras atau karena efek peleasan hormon cinta di tubuh ratu, yang jelas usia kehamilan Alisya sudah lebih dari cukup untuk melahirkan bayi. "Jika kontraksinya bagus, mungkin nanti sore atau malam, bayimu akan lahir." Senyuman di bibir merah delima Alisya merekah indah, membuat

  • Dalam Genggaman Sang RajaĀ Ā Ā Ekstra part 1

    Malam yang dingin menyelimuti kota Asteryzh. Ibu kota kerajaan Kosmimazh. Dingin yang seakan menusuk tulang membuat siapa pun ingin meringkuk di bawah selimut tebal. Akan tetapi, malam ini Alisya menyibak selimut dengan rasa gusar. Bintik-bintik keringat menghiasi dahi wanita nomor satu di Kosmimazh. "Ada apa?" Gerkaan kasar ratu membuat raja terbangun dari mimpi. "Aku hanya merasa gelisah, Yang Mulia." Alisya Menjawab segera pertanyaan suaminya seraya duduk di ranjang. Merapatkan tubuh pada wanita berambut merah, Dafandra berbisik di telinga putri Crysozh. "Kenapa?" Tangan raja mengelus perut bulat wanita dalam dekapan. "Seharusnya, bayi ini sudah lahir. Tetapi, aku belum merasakan tanda-tanda akan melahirkan." Alisya menundukkan wajah sehingga wajah tertutup rambut merah bagaikan tirai. Raja berpindah posisi tepat di hadapan ratu. Tangan menyibak rambut, Dafandra memegang kedua sisi wajah sang putri Crysozh. Pria nomor satu di Kosmimazh sangat mengerti kegundahan hati istrinya.

  • Dalam Genggaman Sang RajaĀ Ā Ā Terima Kasih Pembaca

    Terima kasih kepada segenap pembaca yang telah mengikuti kisah Alisya sampai akhir. Bagi saya, Alisya adalah cinta pertama saya dalam dunia novel, karena dia dalah original character pertama buatan saya. Dengan kata lain, novel ini adalah novel pertama saya. Mohon maaf jika karya ini masih jauh dari kata sempurna. Maaf juga jika ada yang kurang puas dengan akhir dari jovel ini. Yang jelas, saya berusaha menulis novel ini dengan sepenuh hati. Sudah tidak terhitung banyaknya waktu dan revisi yang saya lakukan untuk novel ini. Semua itu saya lakukan untuk mencoba memberikan yang terbaik bagi pembaca. Ikuti juga novel-novel author Sunny Zylven selanjutnya, Ya! Salam sayang, Sunny Zylven ā¤ļøā¤ļøā¤ļø

  • Dalam Genggaman Sang RajaĀ Ā Ā Bab 234 Pelukan Ibu

    Memasuki kamar Raja Rifian, Alisya tidak menyangka akan bertemu ibu suri. Meski canggung, adik kandung penguasa Crysozh tetap berusaha tenang dan tersenyum. "Hormat kepada Ibu Suri," ucap Alisya, selanjutnya memberikan hormat kepada raja yang masih terbaring di ranjang. "Syukurlah, akhirnya kakak sadar juga!" Seulas senyuman terlukis di bibir sang putri Crysozh. Setelah dokter menemukan penyebab utama raja tidak kunjung sadar, perawatan ekstra diberikan kepada pria normor satu di kerajaan Crysozh. Kesehatan Raja Rifian memang belum pulih sempurna. Wajah kakak Alisya juga masih terlihat pucat. Akan tetapi, itu masih lebih baik dari pada terus terpejam tidak sadarkan diri. "Ya, semua ini berkat suamimu," balas Rifian. "Suamiku?" Alis sang ratu Kosmimazh melompat bersamaan. "Tentu saja, jika tidak karena pertolongannya, baik aku, kamu, ibu, dan rakyat tidak berdaya pasti sudah mati di tangan Paman Ega. Aku sangat berterima kasih kepadanya. Kamu sangat beruntung Alisya, mempunyai seo

  • Dalam Genggaman Sang RajaĀ Ā Ā Bab 233 Melabuhkan Rindu

    "Bagaimana keadaannya, Dokter?" tanya Dafandra kepada pria berambut putih. Dengan wajah cerah Iason berkata, "Yang Mulia tenang saja, kondisi janin Ratu Alisya baik-baik saja." Setelah sekian lama di Crysozh, baru kali ini Alisya mendapatkan pemeriksaan medis oleh dokter kerajaan Crysozh. Keadaan sebelumnya yang memaksa sang ratu Kosmimazh untuk menyembunyikan kehamilan. Spontan senyuman di bibir pria nomor satu Kosmimazh melebar, "Terima kasih, Dokter." "Sebaiknya Yang Mulia beristirahat terlebih dahulu di Crysozh, jangan buru-buru kemabli ke Kosmimazh. Biarkan Ratu Alisya beristirahat setelah hari-hari yang buruk menimpanya." Kepala dokter kerajaan memandang Alisya dan Dafandra bergantian. "Tentu, Dokter! Aku akan memberikan waktu istirahat yang banyak untuk ratuku," jawab Dafandra segera. "Guru, ngomong-ngomong bagaimana keadaan kakakku?" tanya Alisya dengan kedua alis melengkung ke atas. Rasa di hati putri Crysozh belum lega jika sang kakak belum pulih kembali. "Yang Mulia b

  • Dalam Genggaman Sang RajaĀ Ā Ā Bab 232 Jangan Pernah Tinggalkan Aku

    Layang-layang di angkasa terlihat berpencar. Lysias dan beberapa penyihir lain menembakan sihir ke langit. Saat fokus para penyihir tertuju pada puluhan layang-layang dan terjadi ledakan berkali-kali di ketinggian, sekumpulan pria entah dari mana menggiring pengunjung alun-alun menjauhi pusat keributan melalui jalan yang sepertinya telah disiapkan. Pertempuran di darat dan udara pun pecah. Setelah semua penduduk di pesta berhasil dievakuasi, ratusan panah api turun dari langit bagaikan hujan deras. Prajurit sihir yang kehilangan kemampuan sihir karena tangan dan mulut tidak bisa digerakkan lari kocar-kacir. Tidak membutuhkan waktu lama kobaran api membakar beberapa sisi alun-alun yang terbuat dari kayu. "Mungkinkah mereka pasukan Yang Mulia ..?" gumam sang ratu Kosmimazh. Para gadis di dalam sangkar mulai panik, mereka berteriak dan menangis. Melirik ke sisi kiri, Alisya mendapati ibu kandungnya menatap keributan dengan santai. Begitu juga dengan Gelsi, si Mentri pertahanan. Keduan

  • Dalam Genggaman Sang RajaĀ Ā Ā Bab 231 Layang-layang

    "Apa ada di antara kalian yang ingin mengikuti jejak Gelsi? aku akan menerimanya dengan senang hati" tanya Ega dengan salah satu alis terangkat. Semua orang di dalam aula kerajaan terdiam. Para menteri yang tamak tentu saja akan lebih memilih nyawa mereka masing-masing. *** "Yang Mulia, tiga hari lagi kerajaan akan mengadakan upacara pengangkatan raja. Pada malam pengangkatan raja, akan diadakan upacara pengorbanan lima puluh gadis perawan dan tiga orang bangsawan." Arys memberikan laporan kepada pria berambut pirang yang tengah duduk termenung memandang peta ibu kota Stemmazh. "Apa? Pengorbanan lima puluh gadis perawan dan tiga bangsawan? Apa maksudnya?" tanya Dafandra dengan kedua alis melompat bersamaan. Pria nomor satu di Kosmimazh tidak dapat menyembunyikan keterkejutan. "Mereka akan menggelar ritual sihir!" jelas Arys. "Sial!" umpat pria nomor satu di Kosmimazh sambil mengepalkan tangan di atas meja. "Menurut informasi dari intelejen, Pangeran Ega akan mengorbankan para pe

  • Dalam Genggaman Sang RajaĀ Ā Ā Bab 230 Lima Puluh Gadis Dan Tiga Bangsawan

    "Kasihan sekali raja baru kita, belum lama menjabat kini harus merelakan diri turun dari tahta," ucap seorang wanita bergaun biru di salah satu gang ibu kota. "Benar sekali. Akan tetapi, aku rasa itu yang terbaik demi kemajuan kerajaan. Kita tidak bisa terus-terusan menunggu orang yang tertidur untuk bangun, sedangkan rakyat setiap hari bangun pagi untuk mencari sepotong roti," saut wanita bergaun cokelat. "Setuju! Apalagi yang akan menjadi raja selanjutnya adalah Pangeran Ega. Bukankah dia pejabat yang bijaksana?" Wanita bergaun ungu turut angkat bicara. "Benar ... Benar sekali!" Jawab wanita bergaun biru dan cokelat serempak. Suasana di ibu kota benar-benar kondusif untuk segera melengserkan Raja Crysozh yang berkuasa. Segala lini kehidupan telah memberikan dukungan kepada calon raja baru. Bahkan, pada lapisan masyarakat paling bawah. Penduduk kota telah menyambut pengangkatan raja baru dengan mendekorasi kota sedemikian rupa. Siapa sangka, di saat yang sama pasukan penyihir yan

DMCA.com Protection Status