Beranda / Fantasi / Dalam Genggaman Sang Raja / Bab 121 Raja Berlepas Tangan Dari Dafandra

Share

Bab 121 Raja Berlepas Tangan Dari Dafandra

Penulis: Sunny Zylven
last update Terakhir Diperbarui: 2021-11-10 17:02:06
Analisis raja cukup masuk akal di mata Dafandra. Akan tetapi, tatapan sedih Alisya tidak bisa dia lupakan. Oleh karena itu Dafandra lebih memilih percaya kepada pandangan matanya sendiri ketimbang analisis raja.

"Analisis ayahanda memang masuk akal. Akan tetapi, aku percaya kepada Alisya."

"Anakku, jangan gegabah. Semua mata kini tertuju kepadamu. Kamu bisa berada di sana kapan pun." Pandangan raja sekilas tertuju kepada rombongan penari yang masih bergelut dengan cambukan para algojo.

"Aku tidak gegabah. Aku hanya bertindak benar, Ayahanda."

Raja menghela napas panjang. Dia mulai berpikir putra satu-satunya telah kehilangan akal sehat karena wanita. Hal itu mengingat raja pada dirinya sendiri. Dia pun pernah mengalami hal yang sama hingga mengabaikan putra kecilnya, Fasya.

"Aku peringatkan, jangan libatkan perasaan dalam urusan politik, atau kamu akan menyesal di kemudian hari!" Raja mencengkeram kuat bahu Dafandra.

Pangeran itu tersenyum simpul. Dia tahu apa yang dia lakukan. D
Sunny Zylven

Saya ucapkan 'terima kasih' sebesar-besarnya kepada para pembaca setia yang telah merelakan waktu untuk membaca buku ini. Juga, merelakan uangnya untuk beli koin buku ini, menulis komentar, review, memberikan gem/vote, mengajak orang-orang untuk membaca buku ini.šŸ˜šŸ˜šŸ˜ Thanks, I ā¤ļøu. Kalian ada di hati author Sunny.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dalam Genggaman Sang RajaĀ Ā Ā Bab 122 Meyakinkan Hakim

    "Kenapa kamu melakukan itu? Apa kamu iri dengan kehamilan putri mahkota?" Neacal berucap dengan nada sinis. "Tidak, tidak sama sekali." Alisya menghela napas panjang."Aku melakukan itu sebagai bentuk perlindungan diri. Semua orang tahu, seseorang telah melukai perutku cukup parah. Saat kejadian itu aku sangat terpojok. Aku terpaksa menggunakan belati untuk melukai salah satu anggota tubuhnya. Yah, aku hanya membuat sedikit luka gores karena kekuatanku tidak mampu untuk berbuat lebih. Siapa sangka penyerang itu adalah putri mahkota yang sedang mengandung? Apakah aku salah?" Alisya menyapukan pandangannya ke seluruh penjuru aula pengadilan. Semua orang terbungkam antara percaya dan tidak percaya. "Bagaimana caramu meyakinkan kami?""Arys, pengawal elit Pangeran Dafandra telah memata-matai putri mahkota setelah aku terluka. Dia mencuri dengar dari dokter pribadi Putri Selena, janin sang putri gugur karena racun yang berasal dari luka gores, bukan karena terjatuh seperti berita yang be

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-11
  • Dalam Genggaman Sang RajaĀ Ā Ā Bab 123 Pengakuan Kim

    "Kamu menghianati pangeran mahkota!" lagi-lagi Neacal berteriak. "Ya, aku menghianati pangeran mahkota. Lebih tepatnya aku dan Putri Mahkota Selena menghianati Pangeran Mahkota Fasya." Sebuah senyuman merekah di bibir Kim, tetapi matanya menyiratkan kepedihan yang dalam. Memalukan! Perselingkuhan antara putri mahkota dengan pengawal pribadi pangeran mahkota tidak akan bisa dimaafkan. Entah Selena hidup atau mati, wanita itu tetap akan menjalani hukuman yang berat. Selain hukuman mati, peperangan juga sangat mungkin untuk terjadi. "Kenapa kamu menggoda istri tuanmu?" "Aku tidak menggodanya. Aku hanya menjalankan perintah." "Perintah? Siapa yang memberimu perintah?" "Putri Mahkota Selena. Anda tidak ingin tahu kenapa putri melakukan hal itu?" Semula pengunjung aula persidangan sibuk bergosip, tetapi ucapan Kim membuat mereka semua kembali terdiam. "Kenapa?" Neacal masih tidak percaya, putri mahkota akan mengkhianati pangeran mahkota di saat usia pernikahan mereka masih sangat mu

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-12
  • Dalam Genggaman Sang RajaĀ Ā Ā Bab 124 Kemandulan Pangeran Mahkota

    Setelah mengetahui keberadaan suaminya, Putri Selena kembali masuk ke dalam gubuk. Tidak lama kemudian kakek ikut menyusulnya. Rupanya kakek mengatakan keadaan pangeran mahkota yang sebenarnya. Hati putri itu sangat terpukul. Dia marah dan benci kepada semua orang. Putri itu merasa tertipu, tetapi tidak bisa melangkah pergi meninggalkan suami yang dia cintai. Malam harinya Kim membuat api unggun di depan rumah seorang diri. Sambil menghangatkan tubuh, pengawal elit itu memikirkan siapa orang-orang berbaju hitam yang telah menyerangnya. Apa alasannya melakukan penyerangan itu? Dalam ingatan Kim, sejauh ini pangeran mahkota tidak mempunyai musuh karena dia orang yang ramah dan bersahabat. Kecuali, hubungannya yang buruk dengan adik tirinya. Kim sempat berpikir itu adalah serangan balasan pangeran kedua kepada pangeran mahkota. Akan tetapi, firasatnya tidak yakin dengan hal itu. Gaya bertarung orang-orang bertudung hitan itu tidak seperti pangawal elit pangeran kedua. Juga tingkah aneh

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-14
  • Dalam Genggaman Sang RajaĀ Ā Ā Bab 125 Skandal Kim dan Selena

    Kehilangan sedikit keseimbangan tubuh karena kesemutan. Putri itu hampir terjatuh, tetapi tangan Kim menopangnya dengan sigap. Seharusnya ini hanya pertolongan biasa dari seorang hamba kepada sang tuan. Akan tetapi, hati Kim terasa begitu kacau. Pengawal elit itu segera memalingkan muka dan melepaskan rengkuhan tangannya dari tubuh Selena. "Kamu ingin meninggalkanku lagi, Kim?" Kim kembali menoleh ke arah Selena yang berwajah sembap. Rasa tidak tega segera menyergap hati Kim, memaksa pria itu kembali meraih tangan Selena untuk membantu berjalan. Sebenarnya perbuatan itu terlarang. Pantang bagi seorang wanita terhormat untuk disentuh oleh seorang budak lelaki. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun Kim mengantar Selena ke dalam kamarnya. Yah, rumah itu hanya mempunyai dua kamar sempit. Satu kamar tempat Fasya berada di mana hanya ada satu ranjang sempit. Sebaliknya di kamar Selena, tidak ada ranjang, yang ada hanya sebuah tikar dan selimut lusuh. Sebuah tempat yang jauh dari kata layak u

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-15
  • Dalam Genggaman Sang RajaĀ Ā Ā Bab 126 Kekacauan di Akhir Persidangan

    Kim menghela napas panjang. Deretan kisah yang dia ucapkan membungkam mulut semua orang yang menghinanya. Akan tetapi, Neacal tidak percaya begitu saja. Bagi hakim istana cerita Kim hanya seperti dongeng dalam cerita erotis. Tidak ada bukti atau saksi yang menguatkan dugaan pangeran mahkota mengalami kemandulan. "Bagaimana kami bisa yakin, kamu tidak mengarang cerita? Dokter pribadi pangeran mahkota sejak kecil juga telah mati secara misterius. Bukankah ini juga aneh? Kami butuh setidaknya seorang saksi ahli sebagai pembanding." Neacal menatap tajam ke arah Kim."Aku bisa memberikan kesaksian." Tiba-tiba semua mata tertuju kepada Alisya. Yah, posisinya saat ini sama dengan Kim sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan pangeran mahkota dan istrinya. Akan tetapi, sebagai seorang ahli pengobatan timur dan barat, kesakitan Alisya seharusnya dapat diperhitungkan."Apa Anda mengetahui sesuatu, Putri?""Ya, secera rahasia pangeran mahkota pernah mengundangku untuk melakukan diagnosis terhadap

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-16
  • Dalam Genggaman Sang RajaĀ Ā Ā Bab 127 Pemakaman Raja, Fasya, dan Selena

    Bendera kerajaan Kosmimazh berkibar di langit kota Asteryzh ketika ratusan pengawal mengiringi pemakaman Raja Faridzy, Pangeran Mahkota Fasya, dan Putri Mahkota Selena. Aroma kepedihan membuat pagi hari ini terlihat suram. Wajah-wajah murung dan isak tangis mengiringi langkah tiga keranda yang masing-masing dibawa menggunakan kereta kuda. Begitu cepat putaran takdir mengubah segalanya. Dengan berurai air mata Alisya turut serta dalam upacara pemakaman petinggi kerajaan Kosmimazh. Rasanya baru kemarin sore Alisya berkenalan dengan Fasya. Kini Alisya harus merelakan sang pangeran mahkota untuk pergi selama-lamanya. Dafandra merangkul dan mengelus lengan istrinya. Sebenarnya wajah pangeran itu juga diliputi kepedihan. Akan tetapi, pangeran itu berbisik, "Tenangkan dirimu, semua yang hidup pasti akan mati. Semoga mereka tenang di alam sana." Sementara ratu, wanita itu masih terus menangis. Alisya masih teringat bagaimana ratu menampar pipinya di depan kamar raja. Aneh sekali! Bukankah se

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-17
  • Dalam Genggaman Sang RajaĀ Ā Ā Bab 128 Eksekusi

    "Selena, apa kamu mencintaiku?" Fasya memandang wajah cantik putri dari negeri Samargdyzh. Wajah wanita itu telah basah karena linangan air mata yang tidak berhenti. "Aku mencintaimu, Yang Mulia dengan segenap jiwa dan ragaku. Kuharap Anda mengerti dengan ketulusan ini. Aku memang berbuat salah, aku bersedia dihukum." Setelah cukup lama terdiam akhirnya Fasya berucap, "Aku akan memaafkan kalian, jika kalian berdua mau mengikuti rencanaku." "Apa rencanmu, Yang Mulia?" tanya Kim penasaran. "Buat kekacauan di perjamuan festival Nikiniki." "Caranya?" "Rekrut para penari yang bersedia kamu bayar untuk mati. Setelah itu latih mereka untuk membunuh aku dan Selena di acara perjamuan festival Nikiniki." "Membunuh Anda dan Putri Selena?" "Ya, pada dasarnya aku sudah mati, hanya saja terjebak di dalam jasad ini." "Apakah cara seperti itu tidak mencolok?" "Tentu saja itu mencolok. Aku ingin kamu mendapatkan hukuman dari pengadilan kerajaan." "Baik, Yang Mulia." Setelah kejadian itu Kim

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-18
  • Dalam Genggaman Sang RajaĀ Ā Ā Bab 129 Rindu yang Menggebu

    Hari berkabung untuk kematian raja berlangsung selam sembilan puluh hari bagi ratu. Sedangkan bagi keluarga kerajaan secara umum selama tujuh hari. Akan tetapi, pemerintahan tidak boleh kosong selam itu. Setelah kematian raja sudah pasti harus diadakan pengangkatan raja yang baru. Karena raja hanya mempunyai seorang putra saja, maka sudah pasti Dafandrlah yang akan diangkat menjadi raja selanjutnya. Rapat para mentri kembali digelar untuk membicarakan pengangkatan raja yang baru. Meskipun saat ini Dafandra baru berumur dua puluh dua tahun, tetapi mayoritas dari para mentri setuju menjadikan pangeran kedua sebagai raja selanjutnya. "Rezim yang lama telah berlalu. Kini saatnya rezim yang baru tampil dengan warna yang berbeda. Aku sudah lama menanti untuk kembali menghidupkan harem di istana agar kerajaan tidak perlu khawatir dengan jumlah penerus yang layak untuk melanjutkan kerajaan," usul Mentri perdagangan. Pemikiran sederhananya memang masuk akal. Dalam rapat itu para mentri juga

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-19

Bab terbaru

  • Dalam Genggaman Sang RajaĀ Ā Ā Ekstra part 3

    Saat makan malam tiba. Dalam satu meja makan terdapat Dafandra, Alisya dan ibu suri. Suasana di meja makan sangat hening, sampai ibu suri angkat bicara. "Aku dengar kamu telah mengalami perdarahan. Apakah ketubanmu telah pecah?" "Belum, Ibu Suri." Alisya menjawab sopan. "Makanlah yang banyak agar tubuhmu lebih kuat menghadapi persalinan! Mungkin nanti malam atau besok pagi anakmu akan lahir. Semoga persalinanmu berjalan lancar." Ibu suri menatap Alisya yang terlihat sedikit malas menyendok makanan. "Terima kasih atas perhatiannya, Ibu Suri." Alisya membalas ucapan ibu mertuanya dengan senyuman. Sepertinya ibu raja juga turut bahagia karena akan menyambut cucu pertamanya. Setelah acara makan malam usai ibu suri meninggalkan ruang makan. Di ruang makan Alisya masih terduduk di kursinya. Sang ratu kembali menahan sakit dengan tangan mengelus perut yang menegang. Pada saat yang sama janin Alisya juga bergerak seakan mengabarkan dirinya tidak sabar untuk segera terlahir. "Ayo, Alisya!

  • Dalam Genggaman Sang RajaĀ Ā Ā Ekstra part 2

    "Benarkah?" Alisya bangkit untuk melihat secara langsung darah yang Dafandra maksud. Sang raja menelan ludahnya sendiri. Alisya bukan lagi gadis perawan. Kenapa kewanitaannya mengeluarkan darah? Seketika wajah pria nomor satu di Kosmimazh berubah pucat. Sang raja tidak habis pikir jika perbuatannya dapat mengakibatkan sang istri mengalami perdarahan. "Aku akan segera memanggil dokter!" tangan raja segera meraih baju di sisi ranjang. "Yang Mulia!" Alisya menahan lengan kekar Dafandra. "Darah ini pertanda aku akan segera melahirkan, Yang Mulia." Alisya tersenyum lebar. "Benarkah?" Alis raja melengkung ke atas seakan tidak percaya dengan ucapan yang baru saja dia dengar. Entah karena Hujaman raja yang terlalu keras atau karena efek peleasan hormon cinta di tubuh ratu, yang jelas usia kehamilan Alisya sudah lebih dari cukup untuk melahirkan bayi. "Jika kontraksinya bagus, mungkin nanti sore atau malam, bayimu akan lahir." Senyuman di bibir merah delima Alisya merekah indah, membuat

  • Dalam Genggaman Sang RajaĀ Ā Ā Ekstra part 1

    Malam yang dingin menyelimuti kota Asteryzh. Ibu kota kerajaan Kosmimazh. Dingin yang seakan menusuk tulang membuat siapa pun ingin meringkuk di bawah selimut tebal. Akan tetapi, malam ini Alisya menyibak selimut dengan rasa gusar. Bintik-bintik keringat menghiasi dahi wanita nomor satu di Kosmimazh. "Ada apa?" Gerkaan kasar ratu membuat raja terbangun dari mimpi. "Aku hanya merasa gelisah, Yang Mulia." Alisya Menjawab segera pertanyaan suaminya seraya duduk di ranjang. Merapatkan tubuh pada wanita berambut merah, Dafandra berbisik di telinga putri Crysozh. "Kenapa?" Tangan raja mengelus perut bulat wanita dalam dekapan. "Seharusnya, bayi ini sudah lahir. Tetapi, aku belum merasakan tanda-tanda akan melahirkan." Alisya menundukkan wajah sehingga wajah tertutup rambut merah bagaikan tirai. Raja berpindah posisi tepat di hadapan ratu. Tangan menyibak rambut, Dafandra memegang kedua sisi wajah sang putri Crysozh. Pria nomor satu di Kosmimazh sangat mengerti kegundahan hati istrinya.

  • Dalam Genggaman Sang RajaĀ Ā Ā Terima Kasih Pembaca

    Terima kasih kepada segenap pembaca yang telah mengikuti kisah Alisya sampai akhir. Bagi saya, Alisya adalah cinta pertama saya dalam dunia novel, karena dia dalah original character pertama buatan saya. Dengan kata lain, novel ini adalah novel pertama saya. Mohon maaf jika karya ini masih jauh dari kata sempurna. Maaf juga jika ada yang kurang puas dengan akhir dari jovel ini. Yang jelas, saya berusaha menulis novel ini dengan sepenuh hati. Sudah tidak terhitung banyaknya waktu dan revisi yang saya lakukan untuk novel ini. Semua itu saya lakukan untuk mencoba memberikan yang terbaik bagi pembaca. Ikuti juga novel-novel author Sunny Zylven selanjutnya, Ya! Salam sayang, Sunny Zylven ā¤ļøā¤ļøā¤ļø

  • Dalam Genggaman Sang RajaĀ Ā Ā Bab 234 Pelukan Ibu

    Memasuki kamar Raja Rifian, Alisya tidak menyangka akan bertemu ibu suri. Meski canggung, adik kandung penguasa Crysozh tetap berusaha tenang dan tersenyum. "Hormat kepada Ibu Suri," ucap Alisya, selanjutnya memberikan hormat kepada raja yang masih terbaring di ranjang. "Syukurlah, akhirnya kakak sadar juga!" Seulas senyuman terlukis di bibir sang putri Crysozh. Setelah dokter menemukan penyebab utama raja tidak kunjung sadar, perawatan ekstra diberikan kepada pria normor satu di kerajaan Crysozh. Kesehatan Raja Rifian memang belum pulih sempurna. Wajah kakak Alisya juga masih terlihat pucat. Akan tetapi, itu masih lebih baik dari pada terus terpejam tidak sadarkan diri. "Ya, semua ini berkat suamimu," balas Rifian. "Suamiku?" Alis sang ratu Kosmimazh melompat bersamaan. "Tentu saja, jika tidak karena pertolongannya, baik aku, kamu, ibu, dan rakyat tidak berdaya pasti sudah mati di tangan Paman Ega. Aku sangat berterima kasih kepadanya. Kamu sangat beruntung Alisya, mempunyai seo

  • Dalam Genggaman Sang RajaĀ Ā Ā Bab 233 Melabuhkan Rindu

    "Bagaimana keadaannya, Dokter?" tanya Dafandra kepada pria berambut putih. Dengan wajah cerah Iason berkata, "Yang Mulia tenang saja, kondisi janin Ratu Alisya baik-baik saja." Setelah sekian lama di Crysozh, baru kali ini Alisya mendapatkan pemeriksaan medis oleh dokter kerajaan Crysozh. Keadaan sebelumnya yang memaksa sang ratu Kosmimazh untuk menyembunyikan kehamilan. Spontan senyuman di bibir pria nomor satu Kosmimazh melebar, "Terima kasih, Dokter." "Sebaiknya Yang Mulia beristirahat terlebih dahulu di Crysozh, jangan buru-buru kemabli ke Kosmimazh. Biarkan Ratu Alisya beristirahat setelah hari-hari yang buruk menimpanya." Kepala dokter kerajaan memandang Alisya dan Dafandra bergantian. "Tentu, Dokter! Aku akan memberikan waktu istirahat yang banyak untuk ratuku," jawab Dafandra segera. "Guru, ngomong-ngomong bagaimana keadaan kakakku?" tanya Alisya dengan kedua alis melengkung ke atas. Rasa di hati putri Crysozh belum lega jika sang kakak belum pulih kembali. "Yang Mulia b

  • Dalam Genggaman Sang RajaĀ Ā Ā Bab 232 Jangan Pernah Tinggalkan Aku

    Layang-layang di angkasa terlihat berpencar. Lysias dan beberapa penyihir lain menembakan sihir ke langit. Saat fokus para penyihir tertuju pada puluhan layang-layang dan terjadi ledakan berkali-kali di ketinggian, sekumpulan pria entah dari mana menggiring pengunjung alun-alun menjauhi pusat keributan melalui jalan yang sepertinya telah disiapkan. Pertempuran di darat dan udara pun pecah. Setelah semua penduduk di pesta berhasil dievakuasi, ratusan panah api turun dari langit bagaikan hujan deras. Prajurit sihir yang kehilangan kemampuan sihir karena tangan dan mulut tidak bisa digerakkan lari kocar-kacir. Tidak membutuhkan waktu lama kobaran api membakar beberapa sisi alun-alun yang terbuat dari kayu. "Mungkinkah mereka pasukan Yang Mulia ..?" gumam sang ratu Kosmimazh. Para gadis di dalam sangkar mulai panik, mereka berteriak dan menangis. Melirik ke sisi kiri, Alisya mendapati ibu kandungnya menatap keributan dengan santai. Begitu juga dengan Gelsi, si Mentri pertahanan. Keduan

  • Dalam Genggaman Sang RajaĀ Ā Ā Bab 231 Layang-layang

    "Apa ada di antara kalian yang ingin mengikuti jejak Gelsi? aku akan menerimanya dengan senang hati" tanya Ega dengan salah satu alis terangkat. Semua orang di dalam aula kerajaan terdiam. Para menteri yang tamak tentu saja akan lebih memilih nyawa mereka masing-masing. *** "Yang Mulia, tiga hari lagi kerajaan akan mengadakan upacara pengangkatan raja. Pada malam pengangkatan raja, akan diadakan upacara pengorbanan lima puluh gadis perawan dan tiga orang bangsawan." Arys memberikan laporan kepada pria berambut pirang yang tengah duduk termenung memandang peta ibu kota Stemmazh. "Apa? Pengorbanan lima puluh gadis perawan dan tiga bangsawan? Apa maksudnya?" tanya Dafandra dengan kedua alis melompat bersamaan. Pria nomor satu di Kosmimazh tidak dapat menyembunyikan keterkejutan. "Mereka akan menggelar ritual sihir!" jelas Arys. "Sial!" umpat pria nomor satu di Kosmimazh sambil mengepalkan tangan di atas meja. "Menurut informasi dari intelejen, Pangeran Ega akan mengorbankan para pe

  • Dalam Genggaman Sang RajaĀ Ā Ā Bab 230 Lima Puluh Gadis Dan Tiga Bangsawan

    "Kasihan sekali raja baru kita, belum lama menjabat kini harus merelakan diri turun dari tahta," ucap seorang wanita bergaun biru di salah satu gang ibu kota. "Benar sekali. Akan tetapi, aku rasa itu yang terbaik demi kemajuan kerajaan. Kita tidak bisa terus-terusan menunggu orang yang tertidur untuk bangun, sedangkan rakyat setiap hari bangun pagi untuk mencari sepotong roti," saut wanita bergaun cokelat. "Setuju! Apalagi yang akan menjadi raja selanjutnya adalah Pangeran Ega. Bukankah dia pejabat yang bijaksana?" Wanita bergaun ungu turut angkat bicara. "Benar ... Benar sekali!" Jawab wanita bergaun biru dan cokelat serempak. Suasana di ibu kota benar-benar kondusif untuk segera melengserkan Raja Crysozh yang berkuasa. Segala lini kehidupan telah memberikan dukungan kepada calon raja baru. Bahkan, pada lapisan masyarakat paling bawah. Penduduk kota telah menyambut pengangkatan raja baru dengan mendekorasi kota sedemikian rupa. Siapa sangka, di saat yang sama pasukan penyihir yan

DMCA.com Protection Status