Share

Bab 117 Siksaan

"Sakit, Kan?" Penyelidik berambut hitam menyeringai, memandang Alisya dengan tatapan hina.

"Kalu begitu, sebaiknya cepat akui saja, Putri adalah dalang dari insiden perjamuan ini!" Wanita berambut hitam menggertak.

Dalam keadaan masih bertumpu kepada kedua tangan dan lutut, Alisya membalas tatapan sinis penyelidik. Otaknya terus berpikir cara untuk menghentikan hukumannya.

"Aku tidak melakukannya!" teriak Alisya.

"Tetapi, bukti itu sudah sangat jelas!" balas wanita pemegang cambuk dengan teriakan yang tidak kalah keras.

Wanita berambut hitam kembali memberikan isyarat kepada wanita pemegang cambuk untuk melanjutkan pekerjaannya. Tanpa ampun wanita perkasa itu memberikan hadiah cambukan kepada Alisya berkali-kali. Rasa nyeri di punggung, ditambah dengan luka di perut membuat tubuh Alisya tidak mampu lagi menahan sakit. Seketika itu sang putri tidak sadarkan diri.

"Kamu mencambuknya terlalu keras," ujar penyelidik berambut cokelat kepada rekannya.

"Tidak, tubuhnya saja yang terlal
Sunny Zylven

Saya ucapkan 'terima kasih' sebesar-besarnya kepada para pembaca setia yang telah merelakan waktu untuk membaca buku ini. Juga, merelakan uangnya untuk beli koin buku ini, menulis komentar, review, memberikan gem/vote, mengajak orang-orang untuk membaca buku ini.😍😍😍 Thanks, I ❤️u. Kalian ada di hati author Sunny.

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status