Share

Bab 108 Penawar Obat Alisya

"Apa yang kamu lakukan kepada menantuku?" selidik ratu.

"Hamba tidak melakukan apa pun," jawab Belen apa adanya.

Kecurigaan ratu langsung tertuju kepada Belen.

"Kenapa dia bisa terluka?"

"Hamba tidak tahu, Ratu. Saat hamba melintas tidak sengaja mendengar suara gaduh di koridor. Sesampainya di sana putri telah terluka."

Ratu menghela napas panjang. Kecurigaan ratu bukan tanpa alasan. Meski Dafandra dan Belen telah berteman sejak lama, tetapi kematian Maulvi bisa jadi pemicu retaknya hubungan persahabatan mereka. Bukankah darah lebih kental dari pada air?

"Benarkah?"

"Benar, Ratu. Jika Ratu tidak percaya, Anda bisa menanyakan langsung kepada putri saat dia tersadar."

Dafandra yang baru saja pulang dari pangkalan militer terkejut mendengar cerita pelayan Alisya. Serta-merta hati pangeran berambut pirang itu dipenuhi kecemasan. Tanpa membuang waktu, Pangeran kedua berlari menuju ruangan dokter. Sesampainya di sana dia bertemu dengan ratu dan Belen yang tengah menunggu Alisya di luar
Sunny Zylven

Saya ucapkan 'terima kasih' sebesar-besarnya kepada para pembaca setia yang telah merelakan waktu untuk membaca buku ini. Juga, merelakan uangnya untuk beli koin buku ini, menulis komentar, review, memberikan gem/vote, mengajak orang-orang untuk membaca buku ini.😍😍😍 Thanks, I ❤️u. Kalian ada di hati author Sunny.

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status