Share

Bab 113 Aku mencintaimu

Seolah waktu berhenti bergerak. Alisya sedikit tidak percaya dengan apa yang dia dengar. Pangeran itu telah mempersiapkan diri sejak lama untuk mengutarakan cinta.

Bukankah ini terlalu terburu-buru? Alisya terlihat gugup. Baru saja putri dari kerajaan Crysozh itu akan menikmati indahnya ribuan lampion menyerbu langit, tetapi ucapan Dafandra justru membuatnya kembali dalam ketegangan.

"Alisya, kamu tidak mendengarkanku?"

"Ah ... iya, Yang Mulia."

"Aku mencintaimu, dengar sekali lagi, aku mencintaimu."

Dafandra memang tidak ahli dalam hal percintaan. Dia tidak pernah berkencan atau mengutarakan perasaannya. Pangeran itu menunggu Alisya untuk mengucapkan sesuatu atau sepatah kata.

"Yang Mulia ... kenapa begitu terburu-buru? Bukankah kita ingin menikmati lampion festival Nikiniki?"

Dafandra mengernyitkan dahi. Apa yang Alisya katakan justru tidak sesuai dengan yang dia harapkan. Jauh-jauh hari sang pangeran mempersiapkan diri untuk mengungkapkan perasaannya, sayangnya Alisya justru ha
Sunny Zylven

Saya ucapkan 'terima kasih' sebesar-besarnya kepada para pembaca setia yang telah merelakan waktu untuk membaca buku ini. Juga, merelakan uangnya untuk beli koin buku ini, menulis komentar, review, memberikan gem/vote, mengajak orang-orang untuk membaca buku ini.😍😍😍 Thanks, I ❤️u. Kalian ada di hati author Sunny.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status