Share

Bab 114 Insiden Di Perjamuan Malam

"Alisya ...." Dafandra sedikit ragu untuk melanjutkan kata-katanya.

"Ya."

"Jadi kamu setuju untuk memberiku seorang putra?"

Alisya tersenyum simpul dan memandang lekat Dafandra. Putri itu tidak lagi terlihat gugup.

"Asalkan Yang Mulia serius dengan hubungan ini, aku bersedia."

"Aku bersungguh-sungguh. Maafkan aku atas perlakuanku sebelumnya."

"Ya, aku juga meminta maaf."

"Mulai hari ini tidak ada lagi aku dan kamu, tetapi kita."

Alisya tersenyum haru. Tanpa sadar tangan lembut Alisya menyentuh pipi Dafandra yang mulai ditumbuhi bulu.

"Yang Mulia terlalu sibuk merawatku sampai lupa untuk bercukur."

"Apa kamu masih ingin memanggilku yang mulia?"

"Tentu saja. Lidahku sudah terbiasa."

Sepasang suami-istri itu tertawa bersama. Kebahagiaan telah membanjiri hati keduanya. Juga perasaan cinta yang menggebu bagaikan pengantin baru. Ketika Dafandra ingin melepaskan hasratnya kepada Alisya, putri berambut merah itu mencegahnya.

"Jangan di kereta." Alisya menggigit bibir bawahnya. Dengan le
Sunny Zylven

Saya ucapkan 'terima kasih' sebesar-besarnya kepada para pembaca setia yang telah merelakan waktu untuk membaca buku ini. Juga, merelakan uangnya untuk beli koin buku ini, menulis komentar, review, memberikan gem/vote, mengajak orang-orang untuk membaca buku ini.😍😍😍 Thanks, I ❤️u. Kalian ada di hati author Sunny.

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status