Share

Bab 192

“Bu, aku mau ke rumahnya Kang Fahri dulu, ya. Aku mau agar urusanku dengan dia lekas beres dan nggak punya hubungan lagi,” ucap Suci.

“Baiklah, Teh. Tapi ingat, jangan sampai menyakiti. Jangan sampai ada dendam yang tersisa di hubungan kalian. Yang namanya laki-laki biasanya suka nekad.” Yati—ibunya Suci—mengingatkan.

“Iya, Bu, aku ngerti. Aku akan hati-hati ngomong sama Kang Fahri. Aku pergi dulu ya.” Suci bangkit dari kursi dan meraih tas selempangnya.

“Iya, Ibu doain kalian bisa selesai dengan baik.” Yati ikut bangkit.

“Aamiin. Oh iya, Bu. Mas Fery suruh aku cariin pembantu buat di rumah. Kira-kira siapa ya yang bisa disuruh?” tanya Suci yang urung melanjutkan langkahnya.

“Buat pembantu, ya? Mau yang muda apa yang sudah tua aja?”

“Yang udah ibu-ibu aja, Bu. Siapa ya kira-kira?” Suci balik bertanya.

“Emangnya kamu udah nggak mampu ngurusin rumah, Teh?”

“Mas Fery itu … tiap malem bikin capek, Bu. Aku suka lelah kalau pagi.”

“euleuuh, kirain teh apa. Iya atuh, kalau gitu mah. Nanti I
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Yayuk Istikanah
semangat pagi author....ditunggu updatenya sehat2
goodnovel comment avatar
Lia M Sampurno
heheheh makasih kk.
goodnovel comment avatar
Yayuk Istikanah
nah kan suci, suamimu pria yg terbaik, makasih thor, upnya kenapa sedikit ya....sekali2 dua bab gitu thor...semangat ya..kakak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status