Share

Bab 123 Sang Janda

Dua orang itu masih menyikut perempuan yang nyeplos tadi.

“Ayo, bilang, di mana Ceu Mimin itu? Biar saya susul ke sana,” ulang Narsih mulai kesal karena perempuan itu malah diam karena disikut teman-temannya.

“Eh, denger. Kalau mau bilang di mana Ceu Mimin itu, nanti saya kasih kamu uang seratus ribu,” tawar Narsih mengiming-imingi.

Perempuan bernama Yanti itu sontak matanya berbinar. Tanggal segini, ada yang menawari uang, rasanya bagai ada yang ngasih senter di tengah malam yang gelap. Dia tak peduli meski dua temannya masih terus menyikut agar dia tak mengatakan yang sejujurnya.

“Beneran, Bu?” tanya Yanti bersemangat. “Kalau beneran, saya anterin Ibu sampe depan rumahnya Ceu Mimin.”

“Beneran, lah. Ini sebentar.” Narsih merogoh saku bajunya dan mengeluarkan dua lembar berwarna biru. Untung saja tadi dia membawa uang itu yang tadinya buat jaga-jaga takut ada tukang makanan. Wanita paruh baya itu lalu menyodorkannya pada Yanti.

Namun, Narsih langsung menarik lagi tangannya saat Yanti
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status