Share

Bab 112 Pertemuan

Pasien demi pasien yang ditanganinya seolah tak habis-habis. Jarum jam juga seakan lamban bergerak. Begitu rasanya ketika menunggu sesuatu yang sangat dinantikan. Entah kenapa rasanya begitu penasaran dengan seseorang bernama Amanda. Padahal dulu menurutnya sangat menjijikan.

Deretan notifikasi yang masuk dari Brian tak dia hiraukan. Rasanya akan sangat menyebalkan untuk membaca pesan dari lelaki itu, yang isinya pasti tentang misinya mendekati Amanda. Fery ingin bilang agar Brian menghentikannya, tetapi rasa gengsi jauh lebih besar.

Hingga waktunya tiba, Fery pun mendapat telpon dari Radit untuk datang ke ruangan meeting, karena tamu yang ditunggu sudah tiba.

Lelaki bersneli putih itu gegas membereskan barang-barangnya sebelum dia beranjak ke ruang meeting dengan degup jantung yang berdebar kuat.

Sangat lucu memang, dia tidak tahu siapa yang akan ditemuinya tetapi rasa grogi itu sudah menguasai sebegitu dahsyatnya.

“Astagfirullah, kenapa gue ini?” gumamnya sambil menghela napas panja
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status