Share

Bab 110 Ingin Bercerai

“Maumu apa, sih?” tanya Fery terdengar penuh emosi. Hidupnya kini begitu serba salah. Tidak ada pembantu salah, karena rumahnya begitu kacau, berantakan dan kotor. Ada pembantu masih juga salah, karena sang istri begitu rewel dan cemburuan.

“Kamu mulai berani bentak-bentak aku, ya, Mas. Kamu sudah mulai bosan sama aku? Padahal kita baru juga beberapa bulan nikah. Kamu memang buaya. Dasar laki-laki durjana!” teriak Yuni.

Fery terbelalak. Sungguh buruk sekali perangai istri keduanya ini. Menyesal? Apakah bisa dia menyesal setelah sejauh ini?

Ternyata dia terlalu terburu-buru mengambil keputusan untuk menikah lagi, yang hasilnya bukan lebih baik, tapi justru lebih buruk. Hidupnya kini bagai makan buah simalakama. Serba salah.

“Coba kamu pikir, dari tadi siapa yang duluan membentak? Aku atau kamu?” tanya Fery mulai naik pitam. Dia sudah tak pedulikan lagi meski ada ibu mertuanya di ruang TV. Persetan kalaupun harus bertengkar dengan mereka semua. Kepalanya sudah mau pecah menghadapi sikap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status