Share

Bab 109 Kehadiran Suci

“Asal kamu tau, ya. Mas Fery itu sudah punya bini. Ini bininya. Jangan kegatelan kamu!” bentak Yuni dan menarik rambut panjang suci hingga gadis itu meringis kesakitan. Tangannya berusaha menahan tangan Yuni yang semakin kencang menarik rambutnya.

“Ma-af, Mbak, saya ini mau kerja di sini,” sahut Suci dengan suara yang terdengar hampir menangis.

“Bohong! Ini pasti hanya akal-akalan kalian saja, iya, kan?!” teriak Yuni kalap. Tangannya semakin kencang saja menarik rambut Suci yang panjang terurai.

“Yuni, sudah cukup!” bentak Fery yang berbalik menghadap istrinya.

“Dia itu yang mau kerja di sini, buat beres-beres rumah. Kamu sendiri nggak bisa bersihin rumah, kan. Makanya aku cari pembantu buat beres-beres sama masak.”

Mendengar itu Yuni mulai mengendurkan tarikan tangannya, sehingga Suci kembali berdiri tegak sambil mengelus kepalanya yang terasa sakit karena tarikan Yuni tadi.

Yuni masih menatap tajam pada dua orang yang baru datang itu. Rasa curiganya masih ada meski tak sebesar tad
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status