Beranda / Romansa / DIOFANO / Episode 16 - Tubir

Share

Episode 16 - Tubir

Penulis: Nawujungid
last update Terakhir Diperbarui: 2021-02-05 11:41:10

Niatnya usaha buat dapat hasil, tapi yang di unduh malah petaka. Selesai sudah, sekian dan terima kasih.

-Jimmy Raditya - 

——— 

Selesai dengan urusan Anna yang tersedak, mereka pun ngobrol bersama. Entah siapa memulai karena obrolannya mengalir begitu saja.

Bintang yang memang dasarnya adalahh pencair suasana membuat obrolan mereka terasa menyenangkan meskipun hanya obrolan sederhana. Bahkan Anna yang notabennya kaku kalau sama orang baru, jadi biasa saja karena Bintang yang pandai mengambil celah dan membuat topik obrolan, seperti menanyai Anna dengan pertanyaan basa – basi.

“Semester berapa, Na?”  

“Empat kak,”

Bintang puoting, kemudian bertanya lagi “mahasiswinya Dio, benar?”

Anna menjawab dengan sedikit tergagap ,”Iy – a” 

Bintang smirk ke Dio, “Kok gugup Na? Takut?”

“Diki

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • DIOFANO   Prolog - Kisahku

    Langit sore mulai menggelap, itu terjadi karena sang senja nampak lelah dan mulai menyembunyikan diri dalam bumi. Sang rembulan yang tak sabar untuk menyapa, mulai memancarkan sinar indahnya untuk berganti tugas menerangi gelapnya pijak. Rembulan dengan bangga menyombongkan diri pada makhluk bumi betapa indahnya sinar yang dia miliki.Salah satu makhluk bumi yang menikmati keindahan dari sang rembulan adalah gadis manis yang sedang bersandar pada bahu ranjang miliknya, dia mencoba menenangkan diri dengan merenung untuk menyemangati dirinya sendiri. Sesekali di menengok ke arah jendela dimana sang rembulan terpampang nyata dari balik jendela kamar miliknya.Tok tokSuara ketukan pintu terdengar dari balik pintu kamarnya. Namun gadis ini belum mengindahkan ketukan itu karena masih asik dengan dunianya. Merasa ketukannya tak diindahkan ia langsung menerbas masuk ke kamari adiknya,“Dek, kamu ada didalamkan?.”

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-12
  • DIOFANO   Episode 1 - Abang Idaman

    Babak baru yang sesungguhnya akan segera tiba. Mari lanjutkan untuk memulainya dengan pasti.-Abyakta Mahendra Faiz-Na na na na na ... Syalala ...Syalala ... HuhuhuSenandung indah terdengar sempurna oleh rungu yang mendengarnya. Sepertinya gadis berpipi gembul ini sedang dalam keadaan baik hari ini, entah apa yang mampu membuatnya demikian, seolah ada rasa desak bahagia dalam dirinya yang sudah tak dapat dikontrol olehnya. Mungkin bersenandung serta memainkan pena dan kertas yang berada dihadapannya dengan asal adalah hal yang mampu membuatnya bahagia, seperti apa yang ia lakukan sekarang. Rencana Anna hari ini adalah mengerjakan tugas laporannya yang sudah menumpuk seperti tumpukan hutang orang – orang yang enggan membayar. Namun nyatanya aksi Anna untuk mengerjakan saja tidak ada, boro – boro aksi niat saja baru ia kumpulkan.“Na, kamu kenapa? Lagi error?” tanya Iza teman satu jawatnya.Karena per

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-12
  • DIOFANO   Episode 2 - Drama Bintang

    Kanebo kering itu adalah sohibku,Untung kawan, jika tidak sudah aku tendang,-Bintang Airlangga-___Pria berparas rupawan sedang terlihat sibuk dengan dunianya, dia tengah sibuk membereskan kertas yang berserakan namun terjajar rapi. Pria itu adalah Dio, ia sedang sibuk merapikan tumpukan kertas tersebut supaya menjadi satu bagian dan terlihat lebih rapi. Dio baru saja selesai dengan kegiatan di setiap akhir pekannya. Karena pekerjaannya sudah selesai, Dio siap untuk pulang dan mengistirahatkan diri di kasur yang nyaman.“Akhirnya selesai juga” gumamnya bahagia. Ketika Dio sibuk dengan kegiatan beres – beres meja kerjanya, tiba - tiba suara yang tak asing menyerukan namanya.“Yo, Dio!.” seru lelaki itu lantang dari depan pintu studio yang hanya berjarak beberapa meter dari sang pemilik nama.“Gue nggak budeg Bin, bisa nggak kalau lo gak teriak” jawabnya kesal, setibanya sang kawan disampingnya, pria b

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-12
  • DIOFANO   Episode 3 - Mewujudkan Terka

    Mencoba mewujudkan kepastian dengan rabaan,-Annandya Mahira Faiz-___ Setelah berpikir semalaman akhirnya Anna memtuskan untuk menerima tawaran kakaknya. Sehingga pagi ini, Anna memberi kabar pada sang kakak bahwa dia mau bergabung ke acara fakultas Akta. Salah satu faktor yang mampu membuatnya mengiyakan ajakan sang kakak adalah karena Anna penasaran. Bohong, jika Anna tidak penasaran dengan apa yang dikatakan Akta hampir setiap hari. Penasaran banget juga nggak sebenarnya, rasa penasarannya hanya sedikit. Namun tidak ada salahnya untuk memastikannya sendiri, sebenarnya Anna enggan berharap. Karena dia takut ekspetasinya tidak sesuai dengan kenyataan. Tapi dilubuk hatinya yang terdalam, Anna sedikit berharap bahwa itu nyata, tidak hanya sekadar namanya yang sama tapi orangnya juga sama, yaitu orang yang dianggap mood boosster selama ini.“Na kamu harus sadar, jangan banyak berharap” ucapnya untu

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-12
  • DIOFANO   Episode 4 - Apakah Ini Nyata?

    Terkesima dengan nyata, ternyata dunia memang sesempit seperti kata pepatah di luar sana.-Annandya Mahira Faiz-____“Abang.” panggil Anna“Hmm” jawab Akta sekenanya, karena dia masih sibuk dengan rutinitasnya untuk memantaskan penampilannya.“Berangkat sekarang nyook, biar nanti salat di masjid kampusnya Abang aja. Aku nggak bawa mukena soalnya.”Akta yang sedang berdandan hanya mengangguk meng – iyakan ajakan adiknya “iya dek, bentar tinggal pakai minyak wangi ini loh.”“Cihh, lama banget si Abang.”Selesai dengan urusan perdandanan Akta, akhirnya sepasang anak kembar ini berangkat ke tempat tujuan. Agenda awal sudah terlaksana sesuai rencana, sekarang Akta mengajak adiknya untuk berkeliling melihat area kampusnya sebelum acaranya dimulai.Merasa asing dengan orang – orangnya, Anna lebih memilih diam dan berjalan s

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-12
  • DIOFANO   Episode 5 - Jangan Bangunkan Aku

    Oalah, ternyata seperti ini rasanya bertemu orang yang didamba. Rasanya seperti terbang dan jatuh terperesok dalam kebahagiaan.-Annandya Mahira Faiz-____Penampilan yang tak terduga baru saja usai, dan itu mampu membuat Anna terdiam seribu bahasa ditempatnya. Ia terpaku beberapa saat dan memikirkan apa yang sebenarnya terjadi. Seolah ini sebuah kebetulan, mengapa suaranya bisa sama persis, sejauh ini rungu Anna tidak pernah salah jika menyangkut penyiar radio kesayangannya. Anna masih mencoba mencerna keadaan saat ini jika nama boleh sama, karena nama Diofano tidak mungkin hanya satu di muka bumi ini. Namun untuk suara kenapa terdengar begitu sama, bahkan sama persis terdengar mustahil bukan?. Apa benar dia orang yang sama?, pikir Anna. Jika prediksinya benar apa yang harus ia lakukan, tiba – tiba saja tubuhnya menegang mengetahui kenyataan ini, tapi Anna memilih untuk memastikan kembali bahwa analisa pada orang tersebut benar Diofano p

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-13
  • DIOFANO   Episode 6 - The Real Dunia Itu Sempit

    Seluas apapun bumi, jika Tuhan menghendaki untuk berjumpa maka itu tidak mustahil untuk terjadi.-nawujung-.____“Na, kuy berangkat” teriak Iza dari depan pintu kamar Anna.“Bentaran Za, lagi pake lipbalm dulu”“Aku tunggu didepan, mau manasin motor dulu”Hari ini Anna ada kelas pagi dan dia tidak terlalu menyukainya. Dengan alasan, adanya kelas pagi mengganggu waktu tidurnya serta rasa kantuknya yang tidak bisa di toleransi di waktu pagi. Hal itu diakibatkan karena waktu tidur malamnya yang tidak teratur sehingga membuatnya benci adanya kelas pagi.Jam tidur Anna memang berantakan, bagaimana tidak gadis berpipi gembul ini sering sekali tidur pada waktu dini hari bahkan menjelang pagi, Anna juga pernah melalui. Biasanya dia akan tidur pada pukul satu pagi, itu saja waktu tercepat dia tertidur. Paling parahnya lagi, Anna bisa tidak tidur sampai waktu shubuh

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-13
  • DIOFANO   Episode 7 - Sweater Biru

    Membahagiakan diri itu tidak susah sebenarnya, hanya dengan memikirkan doi yang di suka saja bisa jadi vitamin pelipur lara.-Annandya Mahira Faiz-____Setelah selesai kelas pagi tadi senyum Anna tidak pernah luntur dari bibir tipisnya. Gadis ini selalu mengumbar senyumnya entah sebahagia apa yang dia rasakan sampai berperilaku demikian.Iza yang hakikatnya adalah salah satu orang paling memahami dan mengerti Anna. Mengeryitkan dahinya heran dengan situasi saat ini dan keadaan sang kawan. Iza sampai berseru dalam hati karena kelakuan aneh Anna, karena itu tidak seperti Anna yang ia kenalSekarang Anna dan Iza sedang berada di dalam kamar Anna. Mereka sedang melakukan we time ala mereka seperti biasanya. We time ala mereka adalah dengan merelakskan badan diatas kasur dengan posisi kaki diselonjorkan diatas kasur sedangkan badan mereka berada dibawah kasur yang sebelumnya sudah ditumpu dengan bantal. Ini merupakan posis

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-13

Bab terbaru

  • DIOFANO   Episode 16 - Tubir

    Niatnya usaha buat dapat hasil, tapi yang di unduh malah petaka. Selesai sudah, sekian dan terima kasih.-Jimmy Raditya -———Selesai dengan urusan Anna yang tersedak, mereka pun ngobrol bersama. Entah siapa memulai karena obrolannya mengalir begitu saja.Bintang yang memang dasarnya adalahh pencair suasana membuat obrolan mereka terasa menyenangkan meskipun hanya obrolan sederhana. Bahkan Anna yang notabennya kaku kalau sama orang baru, jadi biasa saja karena Bintang yang pandai mengambil celah dan membuat topik obrolan, seperti menanyai Anna dengan pertanyaan basa – basi.“Semester berapa, Na?”“Empat kak,”Bintang puoting, kemudian bertanya lagi “mahasiswinya Dio, benar?”Anna menjawab dengan sedikit tergagap ,”Iy – a” Bintang smirk ke Dio, “Kok gugup Na? Takut?”“Diki

  • DIOFANO   Chapter 15 - Petrichor

    One of my favorite words is “Petrichor” I don't say it a lot though because people just like to use things without even knowing the meaning behind them this word means a lot to me.”—Tumblr.____Setelah sekian lama bumi Bantul dihajar panasnya matahari tiba – tiba saja turun hujan tanpa adanya tanda – tanda kedatangannya. Karena sejak pagi matahari bersinar tanpa redup tapi saat menjelang sore hujan pun turun dengan derasnya.Hal yang membuat Anna enggan pulang ke kosnya, dia lebih memilih menunggu hujannya reda saja. Padahal tadi udah diajak pulang sama Iza tapi ia menolak, alasannya sederhana Anna mau tidur nyenyak malam ini. To much information, Anna nih suka bau hujan tapi alergi sama air hujan, kalau kena air hujan kulitnya langsung berbintik merah dan gatal – gatal makanya ia memilih nggak mau pulang dulu. Meskipun Iza sudah menawarkan keamanan yang terjamin padanya, ta

  • DIOFANO   Chapter 14 - Luar Biasa Damage - nya

    Hanya perkara panggilan bisa membuat hati ambyar.- Annandya Mahira Faiz –_____Di kediamannya Dio juga tak bisa tidur, dia kipikiran kejadian beberapa jam lalu waktu di rumah Akta.Entah gerangan apa yang membuatnya demikian, tetapi ia serius tak bisa melupakan tingkah Anna yang menurutnya begitu menggemaskan.Kejadian yang dimaksud Dio adalah kejadian dimana serabi yang di peruntukan untukknya malah di ambil sama Mahiro. Serabi yang sudah ditata diatas piring diletakkan Anna diatas meja untuk Dio nikmati. Tetapi dengan kecepatan angin tiba – tiba saja Mahiro naik ke atas meja dan mangambil serabi yang berada paling pojok pirik, dan saat itu juga memanggil amarah seorang Annandya.“Loh, loh kucinge sapa kui, nakal tenan” (kucinya siapa itu, nakal banget).Anna berseru dengan spontan saat melihat kelakuan anabulnya, dia raih Mahiro dalam gendongan dan ia pukuli punggung kucingnya, “nakal banget sih, Ro.”“Itu k

  • DIOFANO   Chapter 13 - Kamu

    Hanya kisah sederhana tapi bisa membekas dalam jiwa-Diofano Alghiffary –____Bertemu dengan someone special secara dadakan adalah hal paling mengejutkan, adakalanya perlu persiapan setidaknya tidak bersikap menyedihkan seperti Anna sekarang. Mendapati pria dambaan dari dekat apalagi depan mata seperti saat ini membuat Anna diam ditempat tanpa ada pergerakan apapun.Secara otomotis ia diam, dan ekspresi wajahnya yang tak bisa dikendalikan jadi terpampang nyata ke sang pujaan. Betapa malunya Anna saat ini, apalagi ekspresi mengejek dari Akta menambah rasa malunya dia,Duh gusti bantu hambamu ini, jerit Anna dalam hati.Ia mau kabur saja rasanya, tapi terasa tidak sopan karena Dio kan juga berstatus dosennya juga. Jadi kalau Anna langsung pergi juga tidak efektif, jadi Anna harus bagaimana sekarang?.Alhasil untuk menyetabilkan situasi dan hati, Anna berinisia

  • DIOFANO   Epsiode 12 - Dunia sempit

    Mungkinkah pertemuan pertama kita adalah permulaan awal untuk bertemu lagi untuk seterusnya?. Dan jika itu terjadi secara berulang, apakah Tuhan memang berencana demikian untuk menyatukan dua insan. Misalnya, seperti aku dan dia?.-Annandya Mahira Faiz-___Anna dengan sok cantiknya berjalan dengan santai serta membawa nampan yang berisi teh dan bebapa kue kering yang akan disuguhkan untuk tamu yang kata Bunda adalah teman Abang.Anna berpapasan dengan Akta yang lagi turun dari lantai atas, seperti laki pada umumnya kalau di rumah yang gemar memakai sarung dan kaos oblong hitam. Demikian juga Abang terhormatnya Annandya yang suka dengan style sarung dan kaos hitamnya.Dengan penampilan Akta yang demikian, tak luput dari cibiran sang adik yang berkata “mau bancaan kemana bang?” terdengar seperti sebuah pertanyaan tetapi yang benar adalah sebuah cibiran dari Annandya teruntuk Abyakta.“Bancaan sama orang spe

  • DIOFANO   Episode 11 - Mahiro

    Mahiro adalah harta karun yang tak ternilai.-Annandya Mahira Faiz-___Seperti biasanya, setiap malam sabtu pastilah Anna dalam mode keramatnya. Apalagi kalau bukan mendengarkan siaran radio kesayangan.Jika sudah mode keramatnya, Anna tidak mau diganggu apalagi di gugat. Ia sedang menikmati waktunya di dalam kamar ditemani ajudan terhormat yakni Mahiro tercinta. Anna yang sedang asik mendengarkan siaran radio tiba – tiba saja merasa lapar. Inginnya mengambil makanan tapi ia sayang untuk meninggalkan siarannya yang tinggal sepuluh menit saja.Akhirnya ide gilanya pun muncul, dengan ...“Mahiro.” Ia panggil ajudannya. Kemudian Mahiro menengok ke Anna, kucing gembul itu memang sangat responsif jika bersangkutan dengan mbaknya.“Duh pintar banget kucing mbak.” Ucap Anna yang bangga dengan Mahiro.“Ambilin mbak makan dong!” imbuhnya lagi, mengajak bicara Mahiro yang cengok diam disan

  • DIOFANO   Episode 10 - Asli Wong Jawa

    Bahagianya orangtua adalah tawa dari anak - anaknya.-Farida Faiz-____Terlihat seorang anak laki-laki bersurai pekat yang sudah memasuki usia dewasanya, ia baru saja keluar dari kelas setelah jam mata kuliahnya selesai. Ia terlihat mempesona dengan mengenakan jaket berwarna navy kombinasi krem serta menggendong tas punggung besar andalannya.Dia adalah Akta, yang dengan bangganya melabelkan dirinya seperti artis top hallyu akibat kulit putih susunya dan wajah tampannya. Sekarang ia sedang bersiap untuk pulang, karena kelasnya telah usai setengah jam lalu. Namun rencananya ia urungkan, akbibat terdengar seruan seseorang yang berhasil menarik atensinya untuk berhenti dari langkah sedangnya. Ia memerhatikan sekitar, mencari siapa yang memanggil namanya. Karena beberapa saat lalu ia mendengar namanya terucap dengan lantang “Akta” begitu yang ia dengar.Setelah pasti menemukan orang yang memanggil namanya, sang empu

  • DIOFANO   Episode 9 - Melebur Rindu

    Kemalangan tidak harus senantiasa dirutuki, lebih baik disyukuri. Hitung - hitung dijadikan motivasi untuk penyembuhan diri.-Annandya Mahir Faiz-____Beberapa tahun lalu tepatnya saat Anna berada di kelas sepuluh pernah mengalami kecelakaan yang mencederai kepalanya. Kala itu kepala Bagian atas sisi kanannya membengkak akibat benturan yang terlalu keras. Kejadian itu terjadi begitu saja, saat ia pergi bersama temannya untuk kerja kelompok. Namun kemalangan malah menimpa dirinya. Saat itu Anna langsung di larikan kerumah sakit untuk mendapat pertolongan, dan saat itu pula dokter melakukan test lanjutan yaitu CT Scan.Berdasarkan hasil, dokter menjelaskan jika Anna memiliki penyakit bawaan genetika berupa kista dalam otaknya. Namun dokter tersebut tidak menjelaskannya lebih lanjut. Dokter hanya bilang itu tidak apa – apa dan bukan masalah yang serius. Jadi tidak perlu dikhawatirkan, demikian penjelasan dokter.Na

  • DIOFANO   Episode 8 - You Can Do It!

    Apapun yang ada dalam diri manusia itu semua anugerah. Meskipun itu yang tak kita inginkan sekalipun.-Annandya Mahira Faiz –___Hallo hai Maniers kembali bersama saya orang yang sama di waktu dan segment yang sama pula, apakah kalian bosan maniers dengan saya? ~ suara indah dari seseorang menyapa itu melantun dengan sempurna.“Bosan? Tidak ada dalam kamusku” jawab Anna pelan sembari terkekeh dengan perkataannya sendiri, jawabannya menyahut sapaan DJ radio kesayangannya itu mampu membawa euforia nya tersendiri.Anna sedang dalam rutinitas keramatnya sekarang. Apalagi kalau bukan mendengar siaran radio favoritnya. Dimana DJ kesayangannya Diofano Alghiffary yang menjadi bintang utama di chanel radio tersebut. Anna mendengarkan dengan seksama dan menikmati dengan hikmat tentunya. Dan jangan lupakan selain menjadi DJ radio sekarang Dio merangkap menjadi dosen yang memikat mata cantiknya untuk menikmat

DMCA.com Protection Status