Kanebo kering itu adalah sohibku,
Untung kawan, jika tidak sudah aku tendang,
-Bintang Airlangga-
___
Pria berparas rupawan sedang terlihat sibuk dengan dunianya, dia tengah sibuk membereskan kertas yang berserakan namun terjajar rapi. Pria itu adalah Dio, ia sedang sibuk merapikan tumpukan kertas tersebut supaya menjadi satu bagian dan terlihat lebih rapi. Dio baru saja selesai dengan kegiatan di setiap akhir pekannya. Karena pekerjaannya sudah selesai, Dio siap untuk pulang dan mengistirahatkan diri di kasur yang nyaman.
“Akhirnya selesai juga” gumamnya bahagia. Ketika Dio sibuk dengan kegiatan beres – beres meja kerjanya, tiba - tiba suara yang tak asing menyerukan namanya.
“Yo, Dio!.” seru lelaki itu lantang dari depan pintu studio yang hanya berjarak beberapa meter dari sang pemilik nama.
“Gue nggak budeg Bin, bisa nggak kalau lo gak teriak” jawabnya kesal, setibanya sang kawan disampingnya, pria bernama Dio itu tak segan memukul sarkas tengkuk sang kawan.
“Sakit ngab, ya sowri Yo, biasanya kalau nggak diteriakin nggak bakal nyahut lo nya.”
“Karena lo suka manggil nggak jelas makanya nggak gue respon.”
“Dih gitu amat sih lo sama temen, Yo”
“Gue mau kasih tahu sesuatu sama lo, ada hal penting yang harus gue sampaikan.”
Dio tak mengindahkan ucapan dari temannya. Dio lebih memilih tetap melanjutkan kegiatan beberes meja kerjanya yang belum usai.
“Besok lo kudu dateng loh Yo, awas kalau nggak” Bintang mulai berbicara lagi, namun Dio masih enggan untuk meresponnya.
Merasa diacuhkan oleh Dio, Bintang yang awalnya biasa saja mulai tersulut emosi.
“Ealah songong banget mas diajak ngomong sama temen aja nggak ngelirik” Dio yang mendengar perkataan temannya mendengus kesal lalu berbalik menghadap Bintang.
“Gue lagi beres-beres Bin, nggak lihat lo?” jawab Dio sambil mengalihkan pandangannya ke arah Bintang, teman seperhidupannya.
“Gue pulang dulu, nanti aja bahasnya kalau di rumah” jawaban final akhirnya terucap.
“Jawab sekarang Yo, kenapa nunggu pulang dulu sih? Bedanya apa coba jawab sekarang sama nanti. Ini acara penting loh jarang-jarang ada acara di fakultas kita”
Dio mulai berpikir ulang untuk menerima ajakan Bintang ke acara fakultasnya itu. Sebenarnya dia enggan datang ke acara seperti itu, karena baginya acara tersebut hanya acara ajang cari jodoh bagi yang jomblo serta acara pamer diri kalau dia sudah berhasil jadi orang sukses. Untuk yang kedua tidak masalah sebenarnya tapi kalau mereka terlalu menyombongkan diri, itu yang membuatnya tidak suka. Hal terpenting lainnya yang menurutnya tidak penting adalah teman – teman seangkatannya atau mahasiswa yang berada di semester menengah menuju ke akhir pasti mencari daun muda untuk dijadikan incaran, karena memang anak teknik jarang sekali ada perempuan, sekalinya ada pasti asoy. Itu kata Bintang tempo lalu yang selalu Dio ingat. Makanya dia malas untuk hadir, apalagi fakultasnya tak setiap tahun mengadakan acara seperti ini, jadi dapat dipastikan akan menjadi kesempatan bagi mereka yang memilik niat bulus untuk melancarkan aksinya.
“Harus kudu wajib dateng pokoknya tanpa penolakan” ujar Bintang penuh penekanan dengan gaya berkacak pinggangnya, tanda ia serius dengan apa yang katakan.
“Insyaallah Bin, kalau gue nggak males, udah nggak ada lagi kan? gue pulang dulu” katanya.
Bintang mempersilakan Dio untuk pulang, sepertinya Dio masih enggan menerima ajakannya. Mungkin nanti Bintang akan membujuknya kembali.
“Jangan lupa segment minggu depan temanya teman hidup Yo, jangan lupa juga scriptnya banyakin kata manis nan memikat, mungkin nanti ada yang nyantol satu sama lo” teriak Bintang pada Dio karena yang diajak bicara sudah berjalan menjauh.
Meskipun Dio sudah berjalan menjauh, dia masih bisa mendengar ucapan Bintang dengan jelas dan memilih membalasnya dengan seringaian andalannya tanpa Bintang ketahui.
“Apanya yang nyantol?, cuma suara ini. Suka ngawur emang si tiang kalau ngomong.”
***
Anna yang baru selesai dengan kegiatan makannya beberapa menit lalu, mulai menyandarkan kembali kepalanya di bahu sang kakak. Sambil bersandar Anna suka sekali memainkan sela – sela jarinya dengan memilin serta menyubitnya kecil, kebiasaan kala Anna bosan ya seperti itu.
“Kenapa? Bosan ya?” tanya Akta.
Namun Anna tak merespon pertanyaan kakaknya, dia memilih diam dan melanjutkan aktivitas unfaedah – nya. Jengah dengan situasi ini Akta membuka suaranya lagi.
“Kenapa diam hmm? Sakit kamu? Katanya mau cerita tadi.” Anna hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.
“Anna” panggil Akta sekali lagi.
“Dalem Abang (iya Abang).”Sahutnya lemas tak berdaya, padahal tadi heboh sekali anaknya. Pasti ada tanda – tanda kumat lagi ini, kelihatan sekali dari gerak – geriknya. Akta membatin dalam hatinya
“Katanya mau cerita. Abang udah siap mendengarkan ini loh.”
“Nggak jadi deh,” Ucap Anna dengan memposisikan diri sama seperti sebelumnya yaitu menyender nyaman dibahu Akta.
“Ck, kebiasaan pasti tentang kolornya Iza lagi” tebak Akta random,
Anna terkejut karena Abangya tahu akan hal itu, “kok Abang tahu?” ucap Anna dengan ekspresi kejutnya.
“Ya tahu atuh, lah wong Abang dikasih tahu sama Rian.” Jawab Akta menjelaskan.
“Oalah pantesan, tahu. Tenyata biang gosip sudah menyampaikan.”
Akta mengangguk “Ayo minum obat dulu kamu.”
“Nanti kalau mau tidur aja bang.”
“Tapi jam minum obatnya udah lewat loh dek” sang kakak mengingatkan.
“Tapi aku mager bang, nanti aja ya?” Anna mencoba bernogoisasi dengan ekspresi melasnya.
“Nggak beloh, Adek!”
“Tapi bang,”
Akhirnya Akta mengalah, jika seperti ini terus akan berujung tidak karuan. Akta bangun dari duduknya untuk mangambil obat adik terkasihnya di dalam kamar. “Sekarang dek, bentar Abang ambilkan obatnya. Kamu suka bandel, nanti kalau sakit lagi gimana hayo.”
Setelah mengambilkan obat dan air untuk Anna, Akta kembali ke tempat semula dengan posisi yang sama.
“Dek besok Abang nggak pulang, ada acara kampus soalnya”
“Acara apa?” jawabnya setelah selasai menelan obatnya dengan bantuan air putih.
“Reunian gitu, tapi khusus fakultasnya Abang.” Anna hanya berdeham dan mengangguk – anggukan kepalanya paham.
“Kamu mau pulang? Kalau iya besok Abang anterin ke terminal”
“Nggak deh bang, dikosan aja aku. Males naik bus”
“Kalau gitu kamu mau ikut Abang aja, gimana?”
Anna mengeryitkan keningnya tanda gagal paham akan omongan kakaknya. Buat apa dia ikut? mahasiswa sana aja nggak, boleh emang? Anna berpikir.
“Udah nggak usah banyak mikir, katanya pingin ketemu doi kamu?”
“Doi? Siapa yang Abang maksud?” Anna gagal paham sumpah! apa yang dikatakan Akta diluar nalar logikanya, emang siapa doinya? Gebetan aja tidak punya. Kakaknya memang suka jika menistakannya seperti ini.
“Katanya mau ketemu sama DJ radio itu ayo ikut abang besok, kan dia alumni sekaligus mahasiswa di universitas Abang” sambil mengangkat kedua alisnya, Akta mencoba merayu adiknya untuk ikut.
“Nggak ahhh, bukan musti dia kan bang. Namanya boleh aja sama tapi belum tentu orangnya sama kan?”
“Nyesel loh kalau nggak ikut.”
Akta masih bersikukuh bahwa orang yang dimaksud Anna adalah orang yang dia kenal. Meskipun belum pasti, tapi Akta yakin bahwa dia adalah orangnya. Karena setahu dia orang yang dikenalnya itu senang bersyair dan terkenal dengan kata puitisnya. Meskipun Akta tidak kenal dekat, tetapi setidaknya dia pernah ngobrol beberapa kali perihal tugas kuliahnya pada orang tersebut. Karena orang tersebut selain mahasiwa pascasarjana dia juga merangkap asisten dosen disalah satu mata kuliah yang diambil olehnya.
***
Note :
Selamat membaca semoga suka,
Cintai karya ku ini ya,
Terkasihmu - nawujung
Mencoba mewujudkan kepastian dengan rabaan,-Annandya Mahira Faiz-___ Setelah berpikir semalaman akhirnya Anna memtuskan untuk menerima tawaran kakaknya. Sehingga pagi ini, Anna memberi kabar pada sang kakak bahwa dia mau bergabung ke acara fakultas Akta. Salah satu faktor yang mampu membuatnya mengiyakan ajakan sang kakak adalah karena Anna penasaran. Bohong, jika Anna tidak penasaran dengan apa yang dikatakan Akta hampir setiap hari. Penasaran banget juga nggak sebenarnya, rasa penasarannya hanya sedikit. Namun tidak ada salahnya untuk memastikannya sendiri, sebenarnya Anna enggan berharap. Karena dia takut ekspetasinya tidak sesuai dengan kenyataan. Tapi dilubuk hatinya yang terdalam, Anna sedikit berharap bahwa itu nyata, tidak hanya sekadar namanya yang sama tapi orangnya juga sama, yaitu orang yang dianggap mood boosster selama ini.“Na kamu harus sadar, jangan banyak berharap” ucapnya untu
Terkesima dengan nyata, ternyata dunia memang sesempit seperti kata pepatah di luar sana.-Annandya Mahira Faiz-____“Abang.” panggil Anna“Hmm” jawab Akta sekenanya, karena dia masih sibuk dengan rutinitasnya untuk memantaskan penampilannya.“Berangkat sekarang nyook, biar nanti salat di masjid kampusnya Abang aja. Aku nggak bawa mukena soalnya.”Akta yang sedang berdandan hanya mengangguk meng – iyakan ajakan adiknya “iya dek, bentar tinggal pakai minyak wangi ini loh.”“Cihh, lama banget si Abang.”Selesai dengan urusan perdandanan Akta, akhirnya sepasang anak kembar ini berangkat ke tempat tujuan. Agenda awal sudah terlaksana sesuai rencana, sekarang Akta mengajak adiknya untuk berkeliling melihat area kampusnya sebelum acaranya dimulai.Merasa asing dengan orang – orangnya, Anna lebih memilih diam dan berjalan s
Oalah, ternyata seperti ini rasanya bertemu orang yang didamba. Rasanya seperti terbang dan jatuh terperesok dalam kebahagiaan.-Annandya Mahira Faiz-____Penampilan yang tak terduga baru saja usai, dan itu mampu membuat Anna terdiam seribu bahasa ditempatnya. Ia terpaku beberapa saat dan memikirkan apa yang sebenarnya terjadi. Seolah ini sebuah kebetulan, mengapa suaranya bisa sama persis, sejauh ini rungu Anna tidak pernah salah jika menyangkut penyiar radio kesayangannya. Anna masih mencoba mencerna keadaan saat ini jika nama boleh sama, karena nama Diofano tidak mungkin hanya satu di muka bumi ini. Namun untuk suara kenapa terdengar begitu sama, bahkan sama persis terdengar mustahil bukan?. Apa benar dia orang yang sama?, pikir Anna. Jika prediksinya benar apa yang harus ia lakukan, tiba – tiba saja tubuhnya menegang mengetahui kenyataan ini, tapi Anna memilih untuk memastikan kembali bahwa analisa pada orang tersebut benar Diofano p
Seluas apapun bumi, jika Tuhan menghendaki untuk berjumpa maka itu tidak mustahil untuk terjadi.-nawujung-.____“Na, kuy berangkat” teriak Iza dari depan pintu kamar Anna.“Bentaran Za, lagi pake lipbalm dulu”“Aku tunggu didepan, mau manasin motor dulu”Hari ini Anna ada kelas pagi dan dia tidak terlalu menyukainya. Dengan alasan, adanya kelas pagi mengganggu waktu tidurnya serta rasa kantuknya yang tidak bisa di toleransi di waktu pagi. Hal itu diakibatkan karena waktu tidur malamnya yang tidak teratur sehingga membuatnya benci adanya kelas pagi.Jam tidur Anna memang berantakan, bagaimana tidak gadis berpipi gembul ini sering sekali tidur pada waktu dini hari bahkan menjelang pagi, Anna juga pernah melalui. Biasanya dia akan tidur pada pukul satu pagi, itu saja waktu tercepat dia tertidur. Paling parahnya lagi, Anna bisa tidak tidur sampai waktu shubuh
Membahagiakan diri itu tidak susah sebenarnya, hanya dengan memikirkan doi yang di suka saja bisa jadi vitamin pelipur lara.-Annandya Mahira Faiz-____Setelah selesai kelas pagi tadi senyum Anna tidak pernah luntur dari bibir tipisnya. Gadis ini selalu mengumbar senyumnya entah sebahagia apa yang dia rasakan sampai berperilaku demikian.Iza yang hakikatnya adalah salah satu orang paling memahami dan mengerti Anna. Mengeryitkan dahinya heran dengan situasi saat ini dan keadaan sang kawan. Iza sampai berseru dalam hati karena kelakuan aneh Anna, karena itu tidak seperti Anna yang ia kenalSekarang Anna dan Iza sedang berada di dalam kamar Anna. Mereka sedang melakukan we time ala mereka seperti biasanya. We time ala mereka adalah dengan merelakskan badan diatas kasur dengan posisi kaki diselonjorkan diatas kasur sedangkan badan mereka berada dibawah kasur yang sebelumnya sudah ditumpu dengan bantal. Ini merupakan posis
Apapun yang ada dalam diri manusia itu semua anugerah. Meskipun itu yang tak kita inginkan sekalipun.-Annandya Mahira Faiz –___Hallo hai Maniers kembali bersama saya orang yang sama di waktu dan segment yang sama pula, apakah kalian bosan maniers dengan saya? ~ suara indah dari seseorang menyapa itu melantun dengan sempurna.“Bosan? Tidak ada dalam kamusku” jawab Anna pelan sembari terkekeh dengan perkataannya sendiri, jawabannya menyahut sapaan DJ radio kesayangannya itu mampu membawa euforia nya tersendiri.Anna sedang dalam rutinitas keramatnya sekarang. Apalagi kalau bukan mendengar siaran radio favoritnya. Dimana DJ kesayangannya Diofano Alghiffary yang menjadi bintang utama di chanel radio tersebut. Anna mendengarkan dengan seksama dan menikmati dengan hikmat tentunya. Dan jangan lupakan selain menjadi DJ radio sekarang Dio merangkap menjadi dosen yang memikat mata cantiknya untuk menikmat
Kemalangan tidak harus senantiasa dirutuki, lebih baik disyukuri. Hitung - hitung dijadikan motivasi untuk penyembuhan diri.-Annandya Mahir Faiz-____Beberapa tahun lalu tepatnya saat Anna berada di kelas sepuluh pernah mengalami kecelakaan yang mencederai kepalanya. Kala itu kepala Bagian atas sisi kanannya membengkak akibat benturan yang terlalu keras. Kejadian itu terjadi begitu saja, saat ia pergi bersama temannya untuk kerja kelompok. Namun kemalangan malah menimpa dirinya. Saat itu Anna langsung di larikan kerumah sakit untuk mendapat pertolongan, dan saat itu pula dokter melakukan test lanjutan yaitu CT Scan.Berdasarkan hasil, dokter menjelaskan jika Anna memiliki penyakit bawaan genetika berupa kista dalam otaknya. Namun dokter tersebut tidak menjelaskannya lebih lanjut. Dokter hanya bilang itu tidak apa – apa dan bukan masalah yang serius. Jadi tidak perlu dikhawatirkan, demikian penjelasan dokter.Na
Bahagianya orangtua adalah tawa dari anak - anaknya.-Farida Faiz-____Terlihat seorang anak laki-laki bersurai pekat yang sudah memasuki usia dewasanya, ia baru saja keluar dari kelas setelah jam mata kuliahnya selesai. Ia terlihat mempesona dengan mengenakan jaket berwarna navy kombinasi krem serta menggendong tas punggung besar andalannya.Dia adalah Akta, yang dengan bangganya melabelkan dirinya seperti artis top hallyu akibat kulit putih susunya dan wajah tampannya. Sekarang ia sedang bersiap untuk pulang, karena kelasnya telah usai setengah jam lalu. Namun rencananya ia urungkan, akbibat terdengar seruan seseorang yang berhasil menarik atensinya untuk berhenti dari langkah sedangnya. Ia memerhatikan sekitar, mencari siapa yang memanggil namanya. Karena beberapa saat lalu ia mendengar namanya terucap dengan lantang “Akta” begitu yang ia dengar.Setelah pasti menemukan orang yang memanggil namanya, sang empu
Niatnya usaha buat dapat hasil, tapi yang di unduh malah petaka. Selesai sudah, sekian dan terima kasih.-Jimmy Raditya -———Selesai dengan urusan Anna yang tersedak, mereka pun ngobrol bersama. Entah siapa memulai karena obrolannya mengalir begitu saja.Bintang yang memang dasarnya adalahh pencair suasana membuat obrolan mereka terasa menyenangkan meskipun hanya obrolan sederhana. Bahkan Anna yang notabennya kaku kalau sama orang baru, jadi biasa saja karena Bintang yang pandai mengambil celah dan membuat topik obrolan, seperti menanyai Anna dengan pertanyaan basa – basi.“Semester berapa, Na?”“Empat kak,”Bintang puoting, kemudian bertanya lagi “mahasiswinya Dio, benar?”Anna menjawab dengan sedikit tergagap ,”Iy – a” Bintang smirk ke Dio, “Kok gugup Na? Takut?”“Diki
One of my favorite words is “Petrichor” I don't say it a lot though because people just like to use things without even knowing the meaning behind them this word means a lot to me.”—Tumblr.____Setelah sekian lama bumi Bantul dihajar panasnya matahari tiba – tiba saja turun hujan tanpa adanya tanda – tanda kedatangannya. Karena sejak pagi matahari bersinar tanpa redup tapi saat menjelang sore hujan pun turun dengan derasnya.Hal yang membuat Anna enggan pulang ke kosnya, dia lebih memilih menunggu hujannya reda saja. Padahal tadi udah diajak pulang sama Iza tapi ia menolak, alasannya sederhana Anna mau tidur nyenyak malam ini. To much information, Anna nih suka bau hujan tapi alergi sama air hujan, kalau kena air hujan kulitnya langsung berbintik merah dan gatal – gatal makanya ia memilih nggak mau pulang dulu. Meskipun Iza sudah menawarkan keamanan yang terjamin padanya, ta
Hanya perkara panggilan bisa membuat hati ambyar.- Annandya Mahira Faiz –_____Di kediamannya Dio juga tak bisa tidur, dia kipikiran kejadian beberapa jam lalu waktu di rumah Akta.Entah gerangan apa yang membuatnya demikian, tetapi ia serius tak bisa melupakan tingkah Anna yang menurutnya begitu menggemaskan.Kejadian yang dimaksud Dio adalah kejadian dimana serabi yang di peruntukan untukknya malah di ambil sama Mahiro. Serabi yang sudah ditata diatas piring diletakkan Anna diatas meja untuk Dio nikmati. Tetapi dengan kecepatan angin tiba – tiba saja Mahiro naik ke atas meja dan mangambil serabi yang berada paling pojok pirik, dan saat itu juga memanggil amarah seorang Annandya.“Loh, loh kucinge sapa kui, nakal tenan” (kucinya siapa itu, nakal banget).Anna berseru dengan spontan saat melihat kelakuan anabulnya, dia raih Mahiro dalam gendongan dan ia pukuli punggung kucingnya, “nakal banget sih, Ro.”“Itu k
Hanya kisah sederhana tapi bisa membekas dalam jiwa-Diofano Alghiffary –____Bertemu dengan someone special secara dadakan adalah hal paling mengejutkan, adakalanya perlu persiapan setidaknya tidak bersikap menyedihkan seperti Anna sekarang. Mendapati pria dambaan dari dekat apalagi depan mata seperti saat ini membuat Anna diam ditempat tanpa ada pergerakan apapun.Secara otomotis ia diam, dan ekspresi wajahnya yang tak bisa dikendalikan jadi terpampang nyata ke sang pujaan. Betapa malunya Anna saat ini, apalagi ekspresi mengejek dari Akta menambah rasa malunya dia,Duh gusti bantu hambamu ini, jerit Anna dalam hati.Ia mau kabur saja rasanya, tapi terasa tidak sopan karena Dio kan juga berstatus dosennya juga. Jadi kalau Anna langsung pergi juga tidak efektif, jadi Anna harus bagaimana sekarang?.Alhasil untuk menyetabilkan situasi dan hati, Anna berinisia
Mungkinkah pertemuan pertama kita adalah permulaan awal untuk bertemu lagi untuk seterusnya?. Dan jika itu terjadi secara berulang, apakah Tuhan memang berencana demikian untuk menyatukan dua insan. Misalnya, seperti aku dan dia?.-Annandya Mahira Faiz-___Anna dengan sok cantiknya berjalan dengan santai serta membawa nampan yang berisi teh dan bebapa kue kering yang akan disuguhkan untuk tamu yang kata Bunda adalah teman Abang.Anna berpapasan dengan Akta yang lagi turun dari lantai atas, seperti laki pada umumnya kalau di rumah yang gemar memakai sarung dan kaos oblong hitam. Demikian juga Abang terhormatnya Annandya yang suka dengan style sarung dan kaos hitamnya.Dengan penampilan Akta yang demikian, tak luput dari cibiran sang adik yang berkata “mau bancaan kemana bang?” terdengar seperti sebuah pertanyaan tetapi yang benar adalah sebuah cibiran dari Annandya teruntuk Abyakta.“Bancaan sama orang spe
Mahiro adalah harta karun yang tak ternilai.-Annandya Mahira Faiz-___Seperti biasanya, setiap malam sabtu pastilah Anna dalam mode keramatnya. Apalagi kalau bukan mendengarkan siaran radio kesayangan.Jika sudah mode keramatnya, Anna tidak mau diganggu apalagi di gugat. Ia sedang menikmati waktunya di dalam kamar ditemani ajudan terhormat yakni Mahiro tercinta. Anna yang sedang asik mendengarkan siaran radio tiba – tiba saja merasa lapar. Inginnya mengambil makanan tapi ia sayang untuk meninggalkan siarannya yang tinggal sepuluh menit saja.Akhirnya ide gilanya pun muncul, dengan ...“Mahiro.” Ia panggil ajudannya. Kemudian Mahiro menengok ke Anna, kucing gembul itu memang sangat responsif jika bersangkutan dengan mbaknya.“Duh pintar banget kucing mbak.” Ucap Anna yang bangga dengan Mahiro.“Ambilin mbak makan dong!” imbuhnya lagi, mengajak bicara Mahiro yang cengok diam disan
Bahagianya orangtua adalah tawa dari anak - anaknya.-Farida Faiz-____Terlihat seorang anak laki-laki bersurai pekat yang sudah memasuki usia dewasanya, ia baru saja keluar dari kelas setelah jam mata kuliahnya selesai. Ia terlihat mempesona dengan mengenakan jaket berwarna navy kombinasi krem serta menggendong tas punggung besar andalannya.Dia adalah Akta, yang dengan bangganya melabelkan dirinya seperti artis top hallyu akibat kulit putih susunya dan wajah tampannya. Sekarang ia sedang bersiap untuk pulang, karena kelasnya telah usai setengah jam lalu. Namun rencananya ia urungkan, akbibat terdengar seruan seseorang yang berhasil menarik atensinya untuk berhenti dari langkah sedangnya. Ia memerhatikan sekitar, mencari siapa yang memanggil namanya. Karena beberapa saat lalu ia mendengar namanya terucap dengan lantang “Akta” begitu yang ia dengar.Setelah pasti menemukan orang yang memanggil namanya, sang empu
Kemalangan tidak harus senantiasa dirutuki, lebih baik disyukuri. Hitung - hitung dijadikan motivasi untuk penyembuhan diri.-Annandya Mahir Faiz-____Beberapa tahun lalu tepatnya saat Anna berada di kelas sepuluh pernah mengalami kecelakaan yang mencederai kepalanya. Kala itu kepala Bagian atas sisi kanannya membengkak akibat benturan yang terlalu keras. Kejadian itu terjadi begitu saja, saat ia pergi bersama temannya untuk kerja kelompok. Namun kemalangan malah menimpa dirinya. Saat itu Anna langsung di larikan kerumah sakit untuk mendapat pertolongan, dan saat itu pula dokter melakukan test lanjutan yaitu CT Scan.Berdasarkan hasil, dokter menjelaskan jika Anna memiliki penyakit bawaan genetika berupa kista dalam otaknya. Namun dokter tersebut tidak menjelaskannya lebih lanjut. Dokter hanya bilang itu tidak apa – apa dan bukan masalah yang serius. Jadi tidak perlu dikhawatirkan, demikian penjelasan dokter.Na
Apapun yang ada dalam diri manusia itu semua anugerah. Meskipun itu yang tak kita inginkan sekalipun.-Annandya Mahira Faiz –___Hallo hai Maniers kembali bersama saya orang yang sama di waktu dan segment yang sama pula, apakah kalian bosan maniers dengan saya? ~ suara indah dari seseorang menyapa itu melantun dengan sempurna.“Bosan? Tidak ada dalam kamusku” jawab Anna pelan sembari terkekeh dengan perkataannya sendiri, jawabannya menyahut sapaan DJ radio kesayangannya itu mampu membawa euforia nya tersendiri.Anna sedang dalam rutinitas keramatnya sekarang. Apalagi kalau bukan mendengar siaran radio favoritnya. Dimana DJ kesayangannya Diofano Alghiffary yang menjadi bintang utama di chanel radio tersebut. Anna mendengarkan dengan seksama dan menikmati dengan hikmat tentunya. Dan jangan lupakan selain menjadi DJ radio sekarang Dio merangkap menjadi dosen yang memikat mata cantiknya untuk menikmat