Beranda / Romansa / DIOFANO / Episode 6 - The Real Dunia Itu Sempit

Share

Episode 6 - The Real Dunia Itu Sempit

Penulis: Nawujungid
last update Terakhir Diperbarui: 2021-01-13 09:06:41

Seluas apapun bumi, jika Tuhan menghendaki untuk berjumpa maka itu tidak mustahil untuk terjadi.

-nawujung-.

____

“Na, kuy berangkat” teriak Iza dari depan pintu kamar Anna.

“Bentaran Za, lagi pake lipbalm dulu”

“Aku tunggu didepan, mau manasin motor dulu”

Hari ini Anna ada kelas pagi dan dia tidak terlalu menyukainya. Dengan alasan, adanya kelas pagi mengganggu waktu tidurnya serta rasa kantuknya yang tidak bisa di toleransi di waktu pagi.  Hal itu diakibatkan karena waktu tidur malamnya yang tidak teratur sehingga membuatnya benci adanya kelas pagi. 

Jam tidur Anna memang berantakan, bagaimana tidak gadis berpipi gembul  ini sering sekali tidur pada waktu dini hari bahkan menjelang pagi, Anna juga pernah melalui. Biasanya dia akan tidur pada pukul satu pagi, itu saja waktu tercepat dia tertidur. Paling parahnya lagi, Anna bisa tidak tidur sampai  waktu shubuh tiba. Itu artinya Anna tidak tidur sama sekali, paling dia hanya tidur satu – dua jam setelah salat shubuh. 

Sialnya lagi, hari ini adalah mata kuliah yang tidak ia sukai. Bukannya Anna benci dengan mata kuliahnya. Hanya saja dosen pengampunya yang membuatnya tidak suka dengan mata kuliah ini. Karena bagi Anna kalau Pak Sapto yang menerangkan bukan paham tapi malah rasa kantuk yang ia dapatkan. Rasanya dapat menambah beban hidupnya saja, tidur malamnya tidak nyenyak ditambah kuliah yang tidak ber – faedah membuat Anna semakin kesal, jika ini bukan mata kuliah wajib Anna lebih memilih bolos saja dari matkul (mata kuliah) ini dan memilih untuk melanjutkan tidurnya yang tertunda. Karena hal itulah, setiap mata kuliah ini Anna memilih duduk dibangku paling belakang untuk melanjutkan acara tidurnya dan point pentingnya dia tidak akan ketahuan. 

Setibanya dikelas, suasana kelas sudah ramai karena memang Anna dan Iza suka datang ke kelas pada akhir waktu. Artinya jika jam masuk pukul delapan pagi maka mereka akan masuk kelas sepuluh menit sebelum kelas dimulai. Itupun sudah waktu paling awal bagi mereka karena biasanya mereka datang saat kelas sudah dimulia. Sungguh tidak mencerminkan mahasiswa yang budiman.

“Loh Sal, Pak Saptonya belum datang? Tumben biasanya juga datang lebih dulu dari pada mahasiswanya” tanya Anna pada teman sekelasnya yang bernama Salia.

“Care banget kamu Na, tumben. Biasanya juga senang kalau Pak Sapto kosong” Iza menimpali ucapan Anna yang sok menanyakan keberadaan sang Dosen.

“Pak Saptonya nggak bisa dateng, katanya” jawab Salia.

“Asek, jam kosong dong. Kantin nyok” sahut Anna girang.

“Kosong, ndasmu kui Na (pala lo peang Na)” sang ketua kelas menimpali ucapan halu sang kawan (Anna).

“Ihh kasar banget ngomonganya Yan, mukanya aja gemesin mulutnya pedes banget ihhh” ledek Anna.

“Lagian kamu sih, mana ada sih, jam kosong matkul itu. Kamu nggak dengear emang? kalau pak Sapto dipindah tugaskan jadi kita dapat dosen baru.” 

“Yah, kan aku  nggak tahu Yan. Tapi benar kosongkan? Pak Saptonya kan nggak ada”

“Dih dibilang ada dosen baru yang bakal jadi penggantinya, saudari Anna. tuh kuping dipake makanya jangan Cuma dipajang aja”ucap Rian ngegas bin bar – bar.

“Siapa Yan dosennya?” tanya Iza untuk mengehentikan perseteruan Anna dan Rian.

 ”Aku juga nggak tahu Za, katanya sih dosen baru, barusan dapat nfo kek gitu dari akademik.”

Anna dan Iza  hanya manggut – manggut saja seperti burung beo berbunyi saat mendengar penjelasan dari ketua kelas mereka. Karena meresa tidak ada hal penting lainnya, mereka pun menuju ke kursi keramat andalan mereka yaitu kursi paling pojok belakang sana, yang jauh dari sentuhan dosen yang suka dengan barisan depan. Pojok belakang adalah tempat paling syahdu dan nyaman, apalagi buat tiduran. Beuh nikmat dunia yang tak terindahkan kalau kata Iza.

Setelah lebih dari dua puluh menit menunggu. Akhrinya ada seseorang yang mengetuk pintu dari luar ruang kelas. Orang tersebut berjalan masuk menuju kursi depan yang biasa di duduki oleh dosen. Sudah dipastikan kalau itu pasti dosen barunya.

“Selamat pagi”

“Selamat pagi Pak”

“Sebelumnya saya minta maaf atas keterlambatan saya, apa benar ini kelasnya Pak Sapto?” tanya sang dosen. 

“Iya Pak benar” sahut serempak para mahasiswaa disana.

“Maaf Pak boleh bertanya?, apa benar bapak yang akan menggantikan Pak Sapto” tanya Rian sopan sebagaim ketua kelas untuk mewakilkan teman lainnya.

“Dengan siapa mas?” tanya pak dosen tersebut.

“Ahh iya Pak maaf, nama saya Adrian Putra biasanya dipanggil Rian” ujar Rian memperkenalkan diri.

  “Iya benar Rian, saya pengganti Pak Sapto. Ahh iya perkenalkan nama saya Diofano Alghiffary kalian bisa panggil saya Pak Dio.”

“Ahhh kayaknya terlalu muda kalau dipanggil bapak ini mah” celetuk salah satu mahasiswa dikelas.

“Tidak apa – apa memang harusnya seperti itukan” jawab Dio. Setelah perkenalan singkat dirinya, sekarang ia sudah bersiap untuk mengabsen daftar mahasiswanya yang tertera di lembaran kertas kehadiran para mahasiswa. 

Anna yang duduk dikursi paling pojok tidak mengindahkan keadaan kelas. Dia tahu kalau dosennya sudah datang, namun dia belum mengetahui siapa dosen barunya itu. Anna memilih masa bodoh dengan dosen barunya toh nanti kenal sendiri pikirnya, dia tak mempedulikan siapapun dosen barunya. Asal dosen barunya tidak menyebalkan seperti Pak Sapto saja sudah sangat cukup baginya. Anna sedang asik merapikan rangkumannya yang belum ia selesaikan di buku note miliknya. Buku note ini merupakan senjata pamungkas milik Anna, karena setiap rangkuman mata kuliah yang diambilnya terdapat di dalam note tersebut. 

Anna yang sedang asik berkutik dengan buku notenya itu sampai tak sadar jika namanya sudah dipanggil oleh sang dosen, untuk mencatat daftar kehadiran.   

“Annandya Mahira Faiz”

“Annandya Mahira Faiz”

Panggilan pertama dan kedua tak digubris oleh Anna karena memang dia tidak mendengarnya. Anna sedang fokus dengan buku catatanya yang ia amati sejak tadi. Hingga sang dosen memanggil untuk ketiga kalinya dengan suara yang lebih keras, “Anandya Mahira Faiz” suara Dio terdengar sedikit lebih keras namun tetap saja Anna belum mendengarnya. Sungguh itu telinga apa gagang panci pikir sang dosen

Karena kedunguan Anna tersebut. Pada akhirnya saat panggilan ketiganya, Iza yang duduk disebelah Anna menyenggol lengan kanan sang kawan, “kamu udah dipanggil Na, haduuh itu telinga apa gantungan panci sih bolot amat.” cerca Iza

Setelah sadar Anna mengangkat tangan sebelah kanannya menunjukkan diri bahwa dia hadir disana, “hadir Pak” pada akhirnya Anna menjawab. Disaat bersamaan Anna juga mengangkat kepalanya dan ia terperanjat dari tempat duduknya karena terkejut.

“Yu kenapa sih Na, iya tahu kalau dosennya ganteng masih muda lagi. Tapi nggak gitu juga ngeliatnya, lebay banget yu”  ucap Iza dengan bahasa alaynya pada Anna.

Anna masih diam dan tidak bergeming ditempat cukup lama, yang berada didepan juga bereaksi demikian tetapi tidak lama. Setelah tersadar, akhirnya Dio melanjutkan acaranya untuk mengabsen satu per satu mahasiswanya.

“Ternyata dunia memang sesempit itu” gumam Anna dalam hati.

*** 

What’s up gaes

Semoga suka!!

Terkasihmu – nawujung 

Bab terkait

  • DIOFANO   Episode 7 - Sweater Biru

    Membahagiakan diri itu tidak susah sebenarnya, hanya dengan memikirkan doi yang di suka saja bisa jadi vitamin pelipur lara.-Annandya Mahira Faiz-____Setelah selesai kelas pagi tadi senyum Anna tidak pernah luntur dari bibir tipisnya. Gadis ini selalu mengumbar senyumnya entah sebahagia apa yang dia rasakan sampai berperilaku demikian.Iza yang hakikatnya adalah salah satu orang paling memahami dan mengerti Anna. Mengeryitkan dahinya heran dengan situasi saat ini dan keadaan sang kawan. Iza sampai berseru dalam hati karena kelakuan aneh Anna, karena itu tidak seperti Anna yang ia kenalSekarang Anna dan Iza sedang berada di dalam kamar Anna. Mereka sedang melakukan we time ala mereka seperti biasanya. We time ala mereka adalah dengan merelakskan badan diatas kasur dengan posisi kaki diselonjorkan diatas kasur sedangkan badan mereka berada dibawah kasur yang sebelumnya sudah ditumpu dengan bantal. Ini merupakan posis

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-13
  • DIOFANO   Episode 8 - You Can Do It!

    Apapun yang ada dalam diri manusia itu semua anugerah. Meskipun itu yang tak kita inginkan sekalipun.-Annandya Mahira Faiz –___Hallo hai Maniers kembali bersama saya orang yang sama di waktu dan segment yang sama pula, apakah kalian bosan maniers dengan saya? ~ suara indah dari seseorang menyapa itu melantun dengan sempurna.“Bosan? Tidak ada dalam kamusku” jawab Anna pelan sembari terkekeh dengan perkataannya sendiri, jawabannya menyahut sapaan DJ radio kesayangannya itu mampu membawa euforia nya tersendiri.Anna sedang dalam rutinitas keramatnya sekarang. Apalagi kalau bukan mendengar siaran radio favoritnya. Dimana DJ kesayangannya Diofano Alghiffary yang menjadi bintang utama di chanel radio tersebut. Anna mendengarkan dengan seksama dan menikmati dengan hikmat tentunya. Dan jangan lupakan selain menjadi DJ radio sekarang Dio merangkap menjadi dosen yang memikat mata cantiknya untuk menikmat

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-13
  • DIOFANO   Episode 9 - Melebur Rindu

    Kemalangan tidak harus senantiasa dirutuki, lebih baik disyukuri. Hitung - hitung dijadikan motivasi untuk penyembuhan diri.-Annandya Mahir Faiz-____Beberapa tahun lalu tepatnya saat Anna berada di kelas sepuluh pernah mengalami kecelakaan yang mencederai kepalanya. Kala itu kepala Bagian atas sisi kanannya membengkak akibat benturan yang terlalu keras. Kejadian itu terjadi begitu saja, saat ia pergi bersama temannya untuk kerja kelompok. Namun kemalangan malah menimpa dirinya. Saat itu Anna langsung di larikan kerumah sakit untuk mendapat pertolongan, dan saat itu pula dokter melakukan test lanjutan yaitu CT Scan.Berdasarkan hasil, dokter menjelaskan jika Anna memiliki penyakit bawaan genetika berupa kista dalam otaknya. Namun dokter tersebut tidak menjelaskannya lebih lanjut. Dokter hanya bilang itu tidak apa – apa dan bukan masalah yang serius. Jadi tidak perlu dikhawatirkan, demikian penjelasan dokter.Na

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-13
  • DIOFANO   Episode 10 - Asli Wong Jawa

    Bahagianya orangtua adalah tawa dari anak - anaknya.-Farida Faiz-____Terlihat seorang anak laki-laki bersurai pekat yang sudah memasuki usia dewasanya, ia baru saja keluar dari kelas setelah jam mata kuliahnya selesai. Ia terlihat mempesona dengan mengenakan jaket berwarna navy kombinasi krem serta menggendong tas punggung besar andalannya.Dia adalah Akta, yang dengan bangganya melabelkan dirinya seperti artis top hallyu akibat kulit putih susunya dan wajah tampannya. Sekarang ia sedang bersiap untuk pulang, karena kelasnya telah usai setengah jam lalu. Namun rencananya ia urungkan, akbibat terdengar seruan seseorang yang berhasil menarik atensinya untuk berhenti dari langkah sedangnya. Ia memerhatikan sekitar, mencari siapa yang memanggil namanya. Karena beberapa saat lalu ia mendengar namanya terucap dengan lantang “Akta” begitu yang ia dengar.Setelah pasti menemukan orang yang memanggil namanya, sang empu

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-15
  • DIOFANO   Episode 11 - Mahiro

    Mahiro adalah harta karun yang tak ternilai.-Annandya Mahira Faiz-___Seperti biasanya, setiap malam sabtu pastilah Anna dalam mode keramatnya. Apalagi kalau bukan mendengarkan siaran radio kesayangan.Jika sudah mode keramatnya, Anna tidak mau diganggu apalagi di gugat. Ia sedang menikmati waktunya di dalam kamar ditemani ajudan terhormat yakni Mahiro tercinta. Anna yang sedang asik mendengarkan siaran radio tiba – tiba saja merasa lapar. Inginnya mengambil makanan tapi ia sayang untuk meninggalkan siarannya yang tinggal sepuluh menit saja.Akhirnya ide gilanya pun muncul, dengan ...“Mahiro.” Ia panggil ajudannya. Kemudian Mahiro menengok ke Anna, kucing gembul itu memang sangat responsif jika bersangkutan dengan mbaknya.“Duh pintar banget kucing mbak.” Ucap Anna yang bangga dengan Mahiro.“Ambilin mbak makan dong!” imbuhnya lagi, mengajak bicara Mahiro yang cengok diam disan

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-29
  • DIOFANO   Epsiode 12 - Dunia sempit

    Mungkinkah pertemuan pertama kita adalah permulaan awal untuk bertemu lagi untuk seterusnya?. Dan jika itu terjadi secara berulang, apakah Tuhan memang berencana demikian untuk menyatukan dua insan. Misalnya, seperti aku dan dia?.-Annandya Mahira Faiz-___Anna dengan sok cantiknya berjalan dengan santai serta membawa nampan yang berisi teh dan bebapa kue kering yang akan disuguhkan untuk tamu yang kata Bunda adalah teman Abang.Anna berpapasan dengan Akta yang lagi turun dari lantai atas, seperti laki pada umumnya kalau di rumah yang gemar memakai sarung dan kaos oblong hitam. Demikian juga Abang terhormatnya Annandya yang suka dengan style sarung dan kaos hitamnya.Dengan penampilan Akta yang demikian, tak luput dari cibiran sang adik yang berkata “mau bancaan kemana bang?” terdengar seperti sebuah pertanyaan tetapi yang benar adalah sebuah cibiran dari Annandya teruntuk Abyakta.“Bancaan sama orang spe

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-30
  • DIOFANO   Chapter 13 - Kamu

    Hanya kisah sederhana tapi bisa membekas dalam jiwa-Diofano Alghiffary –____Bertemu dengan someone special secara dadakan adalah hal paling mengejutkan, adakalanya perlu persiapan setidaknya tidak bersikap menyedihkan seperti Anna sekarang. Mendapati pria dambaan dari dekat apalagi depan mata seperti saat ini membuat Anna diam ditempat tanpa ada pergerakan apapun.Secara otomotis ia diam, dan ekspresi wajahnya yang tak bisa dikendalikan jadi terpampang nyata ke sang pujaan. Betapa malunya Anna saat ini, apalagi ekspresi mengejek dari Akta menambah rasa malunya dia,Duh gusti bantu hambamu ini, jerit Anna dalam hati.Ia mau kabur saja rasanya, tapi terasa tidak sopan karena Dio kan juga berstatus dosennya juga. Jadi kalau Anna langsung pergi juga tidak efektif, jadi Anna harus bagaimana sekarang?.Alhasil untuk menyetabilkan situasi dan hati, Anna berinisia

    Terakhir Diperbarui : 2021-02-01
  • DIOFANO   Chapter 14 - Luar Biasa Damage - nya

    Hanya perkara panggilan bisa membuat hati ambyar.- Annandya Mahira Faiz –_____Di kediamannya Dio juga tak bisa tidur, dia kipikiran kejadian beberapa jam lalu waktu di rumah Akta.Entah gerangan apa yang membuatnya demikian, tetapi ia serius tak bisa melupakan tingkah Anna yang menurutnya begitu menggemaskan.Kejadian yang dimaksud Dio adalah kejadian dimana serabi yang di peruntukan untukknya malah di ambil sama Mahiro. Serabi yang sudah ditata diatas piring diletakkan Anna diatas meja untuk Dio nikmati. Tetapi dengan kecepatan angin tiba – tiba saja Mahiro naik ke atas meja dan mangambil serabi yang berada paling pojok pirik, dan saat itu juga memanggil amarah seorang Annandya.“Loh, loh kucinge sapa kui, nakal tenan” (kucinya siapa itu, nakal banget).Anna berseru dengan spontan saat melihat kelakuan anabulnya, dia raih Mahiro dalam gendongan dan ia pukuli punggung kucingnya, “nakal banget sih, Ro.”“Itu k

    Terakhir Diperbarui : 2021-02-01

Bab terbaru

  • DIOFANO   Episode 16 - Tubir

    Niatnya usaha buat dapat hasil, tapi yang di unduh malah petaka. Selesai sudah, sekian dan terima kasih.-Jimmy Raditya -———Selesai dengan urusan Anna yang tersedak, mereka pun ngobrol bersama. Entah siapa memulai karena obrolannya mengalir begitu saja.Bintang yang memang dasarnya adalahh pencair suasana membuat obrolan mereka terasa menyenangkan meskipun hanya obrolan sederhana. Bahkan Anna yang notabennya kaku kalau sama orang baru, jadi biasa saja karena Bintang yang pandai mengambil celah dan membuat topik obrolan, seperti menanyai Anna dengan pertanyaan basa – basi.“Semester berapa, Na?”“Empat kak,”Bintang puoting, kemudian bertanya lagi “mahasiswinya Dio, benar?”Anna menjawab dengan sedikit tergagap ,”Iy – a” Bintang smirk ke Dio, “Kok gugup Na? Takut?”“Diki

  • DIOFANO   Chapter 15 - Petrichor

    One of my favorite words is “Petrichor” I don't say it a lot though because people just like to use things without even knowing the meaning behind them this word means a lot to me.”—Tumblr.____Setelah sekian lama bumi Bantul dihajar panasnya matahari tiba – tiba saja turun hujan tanpa adanya tanda – tanda kedatangannya. Karena sejak pagi matahari bersinar tanpa redup tapi saat menjelang sore hujan pun turun dengan derasnya.Hal yang membuat Anna enggan pulang ke kosnya, dia lebih memilih menunggu hujannya reda saja. Padahal tadi udah diajak pulang sama Iza tapi ia menolak, alasannya sederhana Anna mau tidur nyenyak malam ini. To much information, Anna nih suka bau hujan tapi alergi sama air hujan, kalau kena air hujan kulitnya langsung berbintik merah dan gatal – gatal makanya ia memilih nggak mau pulang dulu. Meskipun Iza sudah menawarkan keamanan yang terjamin padanya, ta

  • DIOFANO   Chapter 14 - Luar Biasa Damage - nya

    Hanya perkara panggilan bisa membuat hati ambyar.- Annandya Mahira Faiz –_____Di kediamannya Dio juga tak bisa tidur, dia kipikiran kejadian beberapa jam lalu waktu di rumah Akta.Entah gerangan apa yang membuatnya demikian, tetapi ia serius tak bisa melupakan tingkah Anna yang menurutnya begitu menggemaskan.Kejadian yang dimaksud Dio adalah kejadian dimana serabi yang di peruntukan untukknya malah di ambil sama Mahiro. Serabi yang sudah ditata diatas piring diletakkan Anna diatas meja untuk Dio nikmati. Tetapi dengan kecepatan angin tiba – tiba saja Mahiro naik ke atas meja dan mangambil serabi yang berada paling pojok pirik, dan saat itu juga memanggil amarah seorang Annandya.“Loh, loh kucinge sapa kui, nakal tenan” (kucinya siapa itu, nakal banget).Anna berseru dengan spontan saat melihat kelakuan anabulnya, dia raih Mahiro dalam gendongan dan ia pukuli punggung kucingnya, “nakal banget sih, Ro.”“Itu k

  • DIOFANO   Chapter 13 - Kamu

    Hanya kisah sederhana tapi bisa membekas dalam jiwa-Diofano Alghiffary –____Bertemu dengan someone special secara dadakan adalah hal paling mengejutkan, adakalanya perlu persiapan setidaknya tidak bersikap menyedihkan seperti Anna sekarang. Mendapati pria dambaan dari dekat apalagi depan mata seperti saat ini membuat Anna diam ditempat tanpa ada pergerakan apapun.Secara otomotis ia diam, dan ekspresi wajahnya yang tak bisa dikendalikan jadi terpampang nyata ke sang pujaan. Betapa malunya Anna saat ini, apalagi ekspresi mengejek dari Akta menambah rasa malunya dia,Duh gusti bantu hambamu ini, jerit Anna dalam hati.Ia mau kabur saja rasanya, tapi terasa tidak sopan karena Dio kan juga berstatus dosennya juga. Jadi kalau Anna langsung pergi juga tidak efektif, jadi Anna harus bagaimana sekarang?.Alhasil untuk menyetabilkan situasi dan hati, Anna berinisia

  • DIOFANO   Epsiode 12 - Dunia sempit

    Mungkinkah pertemuan pertama kita adalah permulaan awal untuk bertemu lagi untuk seterusnya?. Dan jika itu terjadi secara berulang, apakah Tuhan memang berencana demikian untuk menyatukan dua insan. Misalnya, seperti aku dan dia?.-Annandya Mahira Faiz-___Anna dengan sok cantiknya berjalan dengan santai serta membawa nampan yang berisi teh dan bebapa kue kering yang akan disuguhkan untuk tamu yang kata Bunda adalah teman Abang.Anna berpapasan dengan Akta yang lagi turun dari lantai atas, seperti laki pada umumnya kalau di rumah yang gemar memakai sarung dan kaos oblong hitam. Demikian juga Abang terhormatnya Annandya yang suka dengan style sarung dan kaos hitamnya.Dengan penampilan Akta yang demikian, tak luput dari cibiran sang adik yang berkata “mau bancaan kemana bang?” terdengar seperti sebuah pertanyaan tetapi yang benar adalah sebuah cibiran dari Annandya teruntuk Abyakta.“Bancaan sama orang spe

  • DIOFANO   Episode 11 - Mahiro

    Mahiro adalah harta karun yang tak ternilai.-Annandya Mahira Faiz-___Seperti biasanya, setiap malam sabtu pastilah Anna dalam mode keramatnya. Apalagi kalau bukan mendengarkan siaran radio kesayangan.Jika sudah mode keramatnya, Anna tidak mau diganggu apalagi di gugat. Ia sedang menikmati waktunya di dalam kamar ditemani ajudan terhormat yakni Mahiro tercinta. Anna yang sedang asik mendengarkan siaran radio tiba – tiba saja merasa lapar. Inginnya mengambil makanan tapi ia sayang untuk meninggalkan siarannya yang tinggal sepuluh menit saja.Akhirnya ide gilanya pun muncul, dengan ...“Mahiro.” Ia panggil ajudannya. Kemudian Mahiro menengok ke Anna, kucing gembul itu memang sangat responsif jika bersangkutan dengan mbaknya.“Duh pintar banget kucing mbak.” Ucap Anna yang bangga dengan Mahiro.“Ambilin mbak makan dong!” imbuhnya lagi, mengajak bicara Mahiro yang cengok diam disan

  • DIOFANO   Episode 10 - Asli Wong Jawa

    Bahagianya orangtua adalah tawa dari anak - anaknya.-Farida Faiz-____Terlihat seorang anak laki-laki bersurai pekat yang sudah memasuki usia dewasanya, ia baru saja keluar dari kelas setelah jam mata kuliahnya selesai. Ia terlihat mempesona dengan mengenakan jaket berwarna navy kombinasi krem serta menggendong tas punggung besar andalannya.Dia adalah Akta, yang dengan bangganya melabelkan dirinya seperti artis top hallyu akibat kulit putih susunya dan wajah tampannya. Sekarang ia sedang bersiap untuk pulang, karena kelasnya telah usai setengah jam lalu. Namun rencananya ia urungkan, akbibat terdengar seruan seseorang yang berhasil menarik atensinya untuk berhenti dari langkah sedangnya. Ia memerhatikan sekitar, mencari siapa yang memanggil namanya. Karena beberapa saat lalu ia mendengar namanya terucap dengan lantang “Akta” begitu yang ia dengar.Setelah pasti menemukan orang yang memanggil namanya, sang empu

  • DIOFANO   Episode 9 - Melebur Rindu

    Kemalangan tidak harus senantiasa dirutuki, lebih baik disyukuri. Hitung - hitung dijadikan motivasi untuk penyembuhan diri.-Annandya Mahir Faiz-____Beberapa tahun lalu tepatnya saat Anna berada di kelas sepuluh pernah mengalami kecelakaan yang mencederai kepalanya. Kala itu kepala Bagian atas sisi kanannya membengkak akibat benturan yang terlalu keras. Kejadian itu terjadi begitu saja, saat ia pergi bersama temannya untuk kerja kelompok. Namun kemalangan malah menimpa dirinya. Saat itu Anna langsung di larikan kerumah sakit untuk mendapat pertolongan, dan saat itu pula dokter melakukan test lanjutan yaitu CT Scan.Berdasarkan hasil, dokter menjelaskan jika Anna memiliki penyakit bawaan genetika berupa kista dalam otaknya. Namun dokter tersebut tidak menjelaskannya lebih lanjut. Dokter hanya bilang itu tidak apa – apa dan bukan masalah yang serius. Jadi tidak perlu dikhawatirkan, demikian penjelasan dokter.Na

  • DIOFANO   Episode 8 - You Can Do It!

    Apapun yang ada dalam diri manusia itu semua anugerah. Meskipun itu yang tak kita inginkan sekalipun.-Annandya Mahira Faiz –___Hallo hai Maniers kembali bersama saya orang yang sama di waktu dan segment yang sama pula, apakah kalian bosan maniers dengan saya? ~ suara indah dari seseorang menyapa itu melantun dengan sempurna.“Bosan? Tidak ada dalam kamusku” jawab Anna pelan sembari terkekeh dengan perkataannya sendiri, jawabannya menyahut sapaan DJ radio kesayangannya itu mampu membawa euforia nya tersendiri.Anna sedang dalam rutinitas keramatnya sekarang. Apalagi kalau bukan mendengar siaran radio favoritnya. Dimana DJ kesayangannya Diofano Alghiffary yang menjadi bintang utama di chanel radio tersebut. Anna mendengarkan dengan seksama dan menikmati dengan hikmat tentunya. Dan jangan lupakan selain menjadi DJ radio sekarang Dio merangkap menjadi dosen yang memikat mata cantiknya untuk menikmat

DMCA.com Protection Status